Halaman ke enam belas ✨

448 40 3
                                    

" Gue udah ngasih hadiahnya sama dia Doy." Ucap haruto semangat.

Sekarang mereka sedang ada di tempat pameran. Dan duduk di kursi yang tersedia.

" Wah, terus gimana reaksinya?"

" Dia seneng, tapi gue suruh buka nya nanti aja di rumah."

" Kenapa ?"

" Ya gapapa, gue gemes kalo liat reaksi dia apalagi kalo lagi seneng, mukanya itu loh, lucu banget." Haruto meragakan gerakan tangan saat gemas.

Doyoung tersenyum, seneng juga kalo sahabatnya seneng.

" Lucu banget ya orangnya?"

" Lucu, gemes Doy."

" Kapan-kapan ajak dia ketemuan dong sama aku."

" Boleh, nanti ya kalo official hehee."

" Okee."

"Haha..so so an pengen ketemu, nanti nangeess"

Saat sedang asyik mengobrol, handphone haruto berdering. Kemudian pria jangkung itu izin untuk mengangkat nya.

" Bentar ya Doy."

Doyoung mengangguk.









" Haloo."

" Haloo haruto, makasih kado nya, bagus banget, aku suka." Ucap seseorang dari sebrang sana dengan nada riang.

Haruto tentu senang mendengar reaksi gebetannya itu.

" Sama-sama, bagus kalo gitu, kamu seneng, aku juga seneng, dipake ya, pasti lebih bagus kalo kamu yang pake."

" Ah kamu bisa aja, siap nanti aku pake."

Mereka berdua lanjut mengobrol, dan membiarkan kelinci manis tadi sendirian.





" Kok lama si, jajan aja dulu kali ya." Monolog nya.

Doyoung melihat haruto masih sibuk menerima telepon, ia akan jajan sambil menunggu sahabatnya itu selesai.

" Mbak, isi keju coklat nya satu ya."

" Eh iya mas, ditunggu sebentar." Jawab penjual nya.

" Doyoung." Panggil seseorang.

Doyoung menoleh, melihat siapa yang memanggil nya.

"Eh, beni."

Ternyata itu beni, tetangga nya, yang waktu itu pernah ia mintai tolong.

" Sendiri aja?" Tanya beni sembari melihat sekeliling siapa tau tetangganya itu bersama orang lain.

" Aku sama haruto."

" Ohh, terus kemana orangnya ?"

" Lagi Nerima telepon dulu, jadi aku jajan aja, sambil nunggu dia."

" Kamu sendiri ?" Lanjutnya.

" apanya ?"

" Kamu kesini sendiri apa sama temen atau eerr pacar?"

Beni tertawa " pacar dari mana, aku nemenin mamah."

" Oh-

"Mas doyoung." Panggil penjual tadi Memotong pembicaraan doyoung.

" Eoh, beni bentar ya, mau ngambil jajanan dulu."

" Iya santai."

" Makasih mbak."

" Sama-sama mas."












" Lah, doyoung ilang ?"

" Kelinci emang suka loncat kemana-mana, apa gue kelamaan nelpon nya ya." Tanya nya ke diri sendiri.

" Gue telpon aja deh "

"Halo Haruu."

" Dimana Doy?"

" Aku lagi jajan, soalnya kamu lama."

" Huh untunglah, gue kira lu ilang Doy, di tempat apa ? Biar gue susul."

" Di tempat martabak manis."

" Oke, gue kesana."

"Iyaa."













" Haruto!" Teriak doyoung memanggil sahabatnya yang terlihat dari jauh.

Haruto melihat doyoung, bersama beni. Menyusul lah dirinya.

" To." Sapa beni.

" Oi Ben, sama siapa lu ?"

" Sama mamah, biasa ."

"Ooh oke, Doy lu kalo mau ngulang bilang dulu."

" Ya maaf, soalnya mau izin, kamu nya lagi telponan, takut ganggu."

" Ya nggak lah."

" Ekhm, eum, gue pamit ya, kan udah ketemu nih, takut dicari mamah." Beni berpamitan kepada dua tetangganya itu, dia juga tak mau jadi nyamuk diantara keduanya.

" Padahal gak ada apa-apa, gak bakal jadi nyamuk juga Ben" -author

" Loh, gak ngobrol dulu?" Tanya haruto.

" Oh nggak deh, lain kali ya, bye young, bye to."

" Okee ."

Setelah kepergian beni, kedua sahabat itu melanjutkan perjalanan menyusuri pameran, dan dirasa waktu sudah siang, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.
















Sesampainya di rumah doyoung, haruto langsung pamit untuk pergi lagi.

" Gue langsung pergi lagi ya."

" Loh, ada urusan ?"

" Iyaa, kapan-kapan deh gue mampir."

" Yaudah, hati-hati."

" Siap."

Kemudian haruto pun kembali memutar mobil nya dan kembali ke jalan utama.












Kini hari sudah malam, waktu menunjukan pukul 7, doyoung sedang duduk di depan tv ditemani cemilan keripik pisang kesukaannya.

" Haruto udah pulang belum ya."

Rasa penasaran memenuhi kepalanya, ingin rasanya menghubungi dan bertanya apakah dia sudah pulang atau belum, tapi ia takut mengganggu.

" Tapi kan, takut ganggu, bukan siapa-siapa juga, ya udah lah biarin."

Doyoung melanjutkan acara nonton nya.

Tak terasa waktu sudah larut malam pukul 10, dirasa kantuk sudah menyerang, doyoung mematikan tv nya dan naik menuju kamar untuk bersih-bersih kemudian pergi tidur, karena besok mulai kembali sekolah.

Saat akan tidur, doyoung membuka handphone nya dan ada notifikasi masuk dari sosmed nya. Saat dilihat, haruto membuat postingan, namun hanya bayangan dua orang saja yang terlihat, tanpa caption.

" Siapa ya ? Apa ini Haruu sama gebetannya itu, si dia?"

" 20 menit yang lalu, berarti dia belum pulang ? Atau udah pulang cuma baru ngepost?"

" Berarti tadi dia Balik lagi buat ketemuan sama gebetannya itu, pantesan muka nya cerah banget."

" Siapa si, penasaran."

Daripada pusing mikirin, doyoung memilih tidur dan langsung mematikan handphone nya, tanpa me like postingan sahabatnya itu.

" Emang ya, kalo malem mau tidur ada aja bahan buat over thinking nya"


















TBC ==>

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Onde histórias criam vida. Descubra agora