Halaman ke 29 ✨

382 44 2
                                    




" Kok bisa gitu si, kamu gak liat kanan kiri kali nyebrang nya." Ucap haruto pada sang pacar yang kini tengah berbaring di ranjang rumah sakit.

Junkyu mencebik, apa-apaan pacarnya itu, malah nyalahin.

" Ish, harusnya yang nabrak nya dong, dia gak liat apa orang mau nyebrang."

Ya, saat pulang sekolah, seperti biasa ia di jemput oleh Jeongwoo, saat akan menyebrang jalan, tiba-tiba dari arah kanan, ada pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi, dan menabrak junkyu Yang tak sempat untuk menghindar. Alhasil terjadilah kecelakaan, namun orang itu segera kabur, junkyu tak memperpanjang masalah itu, yang terpenting ia kembali sembuh dan sehat.

Haruto menepuk kepala junkyu pelan.

" Lain kali hati-hati ya sayang, kamu bikin aku jantungan tau gak."

Junkyu tersenyum manis, membuat haruto juga ikut tersenyum.

" Iyaa, nanti kan kamu bakal anter aku sekolah, anter sampe kelas ya biar menjamin aku selamat."

" Heh, nanti dikira nya murid mana ini, main masuk sekolah orang, ada-ada aja kamu."

" Hehee, jadi mau kapan kamu anter aku sekolah hm?"

" Yang terpenting sekarang kamu sembuh dulu, kaki kamu juga kayaknya agak lama sembuh nya, jadi mungkin semingguan kamu harus istirahat dulu biar mendingan."

" Lama banget itu ihh." Rengek junkyu.

" Mau cepet sembuh gak? Nanti kalo gak sembuh, gak aku anter ke sekolah." Ancam nya.

" Hih, yaudah, tapi setiap pulang sekolah, temenin aku di rumah ya?"

" Iyaa siap sayang, kalo gitu mau makan buah-buahan atau apa hm?"

" Aku mau itu ." Tunjuk junkyu ke arah buah berwarna oranye yang disimpan dalam satu wadah bersama buah lainnya.

" Jeruk? Oke sini aku kupasin ya, kamu tiduran aja biar pacar kamu yang ganteng ini melayani pacar manis aku yang lagi sakit.. aaa buka mulutnya."

Junkyu tertawa, namun tetap membuka mulutnya, menerima suapan cinta dari sang pacar.

" Pinter, habis ini, mau jalan-jalan sebentar? " Tawar haruto.

" Emang boleh ?"

" Boleh dong, nanti kamu pake kursi roda, kita ke taman belakang."

" Asik, mau, sekarang."

" Abisin dulu jeruk nya."

" Mau sekarang."

" Sayang."

" Mau lanjut di taman makan jeruk nya, ya ya ?"

Haruto ditatap seperti itu, mana bisa nolak, alhasil ia menuruti keinginan pacarnya.

" Gemes banget si, yaudah aku ambil kursi nya dulu." Haruto pergi mengambil kursi roda yang terdapat di dekat meja, dan Kembali, kemudian membawa junkyu menyusuri lorong rumah sakit menuju taman.













Sementara di rumah, doyoung tengah asik membuat kue bersama mamah.

" Ini tinggal di masukin aja ke tempat kukusan ya, mamah tinggal ke atas dulu sebentar, mau ngambil handphone." Ujar mamah.

Doyoung mengangguk. " Iya mah."

Kemudian mamah berjalan menuju kamarnya yang berada di atas.

Jadi doyoung berada di dapur sendiri, sambil menunggu kue nya matang, ia berselancar di medsosnya.

Namun sebuah panggilan masuk.

" Hyujin?" Pikirnya, ada apa temannya itu menelpon.

" Halo hyujin ."

" Halo Doy, lagi ngapain?"

" Aku lagi bikin kue."

" Wah, enak kayaknya, sama siapa ?"

" Sama mamah nya haruto."

" O-oh, gue kira lu bikin sendiri dirumah." Hyujin terkekeh.

" Aku dari sore dirumah haruto, jadi sekalian bantuin mamah bikin kue."

" Ada acara apa emangnya?"

" Gak ada acara apapun, cuma lagi maen aja."

" Ohh, rencananya lusa gue mau ngajak lu keluar, bisa gak ?"

" Eum, aku liat jadwal dulu, kalo kosong, nanti aku kabarin."

"Oke, kalo gitu dilanjut aja bikin kue nya, gue tutup ya."

" Iya hyujin."

Sambungan berakhir, doyoung menaruh kembali handphone nya, dan pergi melihat kue, apa sudah matang ?

" Masih lama sayang, kan baru di masukin." Ucap mamah.

Doyoung yang sedang sangat fokus melihat kue didalam panci terkejut, dan tak sengaja menjatuhkan tutup panci yang panas itu, dan berakhir mengenai kaki nya.

" Aaa panas." Teriak doyoung reflek.

Mamah yang melihat itu pun terkejut dan merasa bersalah.

" Astaga sayang, maaf mamah gak niat mau bikin kamu kaget, mana yang sakit, biar mamah obatin sini."

Mamah melihat kaki doyoung, dan ya kakinya memerah karena tutup panci yang panas itu.

Di bawa nya doyoung ke ruang kursi meja makan.

" Mah, doyoung bisa sendiri kok, gapapa." Doyoung mencoba mencegah mamah dari sahabatnya itu ketika hendak mengobati kaki nya.

" Sebentar kok, cuma dikasih salep aja, salah mamah juga, kamu lagi bengong ya, sampe kaget gitu."

" A-ah tadi kayaknya terlalu fokus ngeliatin kue nya mah, jadi kaget denger orang ngomong, maaf mah."

" Eh gapapa harusnya mamah yang minta maaf, kaki kamu jadi merah gini, kalo gitu kamu duduk aja ya, biar kue itu mamah yang lanjutin."

" Ini beneran gapapa kok mah, doyoung masih bisa bantu nyelesain kue nya."

" Yaudah, nunggu kue nya matang, nanti kamu bagian potong-potong nya aja ya."

" Iya mah."

Setelah selesai mengobati kaki doyoung, kemudian mamah lanjut membuat hiasan untuk kue nya, sementara doyoung duduk dan hanya bisa memperhatikan mamah yang sedang sibuk.


















TBC ==>

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang