Amarah Ganta sedikit mereda ketika membuka chat dari Zee. Ia tertawa samar melihat foto tersebut.

Kuy gaskeun, mau kemana?

Kedai Starbucks

Gue otw

Zee tersenyum lebar. Ia segera mengambil tas selempang dan bergegas keluar rumah untuk menunggu Ganta menjemputnya di depan gang.

Bermenit-menit Zee menunggu, akhirnya cowok itu datang sambil menunggangi motor trail nya.

Gadis itu memakai helm full face yang disodorkan oleh Ganta lalu naik ke atas jok motor.

"Pegangan, Zee," titah Ganta.

"Gak deh, tubuh lo panuan."

Ganta langsung menarik pedal gas, sontak membuat gadis itu terjengkang. Namun untungnya Zee langsung menarik kaos Ganta supaya tidak jatuh. "Innalilahi, hamba terjungkal ya Allah."

"Zee gue mau minta sesuatu sama lo," ujar Ganta sembari menatap Zee Dari pantulan kaca spion.

"Mau minta apa? Asal jangan minta nyawa," sahut gadis itu.

"Gue minta, jadilah teman tolol gue, jadilah partner goblok gue, jadilah sahabat bobrok gue, jadilah istri pertama gue dan jadilah ibu dari anak-anak gue."

"Hah?! Gimana gimana? Sumpah gue gak denger, tadi ada klakson motor jadinya gak kedengaran," jawab Zee. Memang benar, barusan ada klakson motor jadinya Zee tidak sempat mendengar ucapan Ganta.

Pemuda itu mendecih pelan. "Gue minta nanti pesen minumannya jangan yang mahal-mahal. Dompet gue lagi dalam masa tenggang."

"Miskin lo!"

Keduanya turun saat sudah sampai di depan parkiran kedai Starbucks.

Zee menjulurkan lidahnya ketika melihat seorang balita berumur sekitar dua tahunan tengah di gendong oleh ibunya. Niatnya ia hanya ingin mengajak main supaya balita tersebut tertawa. Akan tetapi, bukannya tertawa, anak itu malah menangis kencang.

Zee spontan memeluk lengan Ganta saat ibu dari anak itu menoleh ke arahnya. "Sayang, nanti aku mau beli dua cup Starbucks, ya."

Menyadari tidak ada yang mencurigakan, ibu tersebut kembali menatap ke arah depan sembari menimang-nimang anaknya, mencoba menenangkan.

Ganta terbahak. "Drama aja lo, Zee. Lagian, lo gak ada kerjaan banget sih sampe bikin anak orang nangis."

"Ya habisnya tuh bocil lucu banget. Kayaknya mix Indo Jepang deh. Liat aja matanya juga sipit."

"Blasteran Zee, blasteran bukan mix."

"Iya kan sama aja."

"Lo mau punya anak kayak dia?"

"Ya mau atuh orang cakep gitu."

"Ya udah ayo bikin."

"Bismillah, semoga tabokan ini membawa berkah!" Zee langsung menabok kepala Ganta. Membuat pemuda itu meringis kesakitan.

Keduanya lalu duduk. Sambil menunggu pesanan, Zee meminta hotspot kepada Ganta untuk menonton Drakor.

"Ya elah ini jaring lemot amat kek otak lo. Makannya pake kartu sultan dong!" Cibiran pedas tercetus dari mulut Zee.

"Lo mending diem, deh. Kagak ada rasa bersyukurnya. Harusnya lo beruntung udah gue kasih hotspot, lah ini malah ngehina. Dasar gak modal!" balas Ganta terlampau kesal.

"Bodo amat."

"Ah iya, Zee gue udah coba saran yang lo kasih. Dan ternyata bener Havika itu nggak bisu. Waktu dia ngeliat ulatnya diatas kasur, gue denger dia teriak manggil mama."

RECOGNIZED(END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin