last part 09 (TDFY)

738 67 4
                                    

Namtan menepuk pundak anak nya yang sedang melamun di taman belakang rumah mereka.

“Bunda.. “

“Boleh bunda duduk?”

Gulf mengangguk dan bergeser memberi ruang pada Namtan untuk duduk disamping nya.

Namtan duduk disamping Gulf dan menyilangkan kaki melihat kearah depan.

“Sedang memikirkan mas Mew mu?” Namtan membuka suara menoleh pada Gulf.

“Aku khawatir dengan mas Mew.” Jawab Gulf jujur.

Namtan tersenyum putranya masih mencintai Mew tapi mungkin memang luka di hatinya belum sembuh maka enggan untuk memberi ruang maaf pada Mew.

“Kenapa tidak dihubungi?”

“Gulf takut.. “ Bohong. Gulf tidak lagi mempunyai muka untuk berbicara dengan Mew. Dia sudah terlalu malu untuk sekedar menatap Mew.

“Aku menyakiti nya bunda.. Mas Mew aku sakitin."

Namtan tetap diam mendengarkan putranya.

“Bagaimana bisa aku menyakiti pria yang
tulus mencintaiku?” Gulf menumpahkan tangisan nya, bahkan selama satu minggu ini dia tidak pergi dari rumah. Bahkan mengabaikan telfon dari Joss, entah kenapa Gulf tidak ingin bertemu dengan pria yang menjadi kekasih sekaligus mertuanya.

“Adek bisa jelaskan permasalahannya? Bunda tidak akan marah, sayang... “ Namtan merangkuk pundak anak nya membawa Gulf untuk bersandar padanya.

“Bunda pasti akan marah setelah mendengar ini.” Dia mengelus kepala anaknya dan mengecup kepala Gulf, “Bunda tidak akan marah dengan anak kesayangan bunda. Adek sudah dewasa dan pasti bebas menentukan pilihan nya sendiri, mungkin nanti bunda akan kecewa tapi adek harus percaya kalau bunda tidak akan marah dengan Adek.”

Gulf melepaskan pelukan itu sedikit memberi jarak duduknya dengan bundanya, dia menatap dalam pada manik mata bundanya seolah mencari kebohongan dari mata itu. Tapi Gulf tidak menemukan kebohongan.

“Kamu itu anak bunda sudah tugas bunda mendengarkan semua keluh kesah Adek. Bunda rumah nya kamu, anggap bunda sebagai teman untuk bercerita. Jangan berfikir bunda akan marah... “ Lanjut Namtan kembali. Sosok keibuan begitu terlihat kental di Namtan, sosok ibu yang didambakan setiap anak didunia.

Gulf mengusap air matanya dia mulai menjelaskan semuanya dari awal tentang Mew yang berselingkuh dengan wanita lain dan tentang Mew yang berselingkuh dengan Bright. Gulf pun menjelaskan tentang dirinya dan Joss yang mempunyai hubungan lebih dari sekedar menantu dan mertua.
Selama bercerita Namtan mendengar tanpa memotong bahkan tangan nya dengan setiap mengelus tangan putra nya. Wanita itu membuktikan perkataan nya yang tidak akan marah jika Gulf bercerita, bahkan dari ekspresi wajahnya tidak menunjukkan keterkejutan.

“Gulf bingung bunda kenapa setelah bertengkar dengan Mew seminggu yang lalu di hati Gulf seperti ada yang hilang dan kosong.”

Namtan tersenyum tipis dari sini dia sudah dapat mengambil kesimpulan tentang perasaan Gulf.

“Adek sudah punya perasaan sama mas Mew nya?”

Gulf tetap menggeleng kan kepalanya. Dia bingung dan bimbang, perasaan nya terpecah antara Joss atau Mew. Jika dia mencintai Joss kenapa dia seakan tidak rela kehilangan Mew?

“Aku beneran bingung buat lihat perasaan aku bunda. Semuanya bikin aku bimbang, aku cinta sama mas Joss tapi kenapa kehilangan mas Mew buat aku hancur? Seharusnya aku biasa saja kan bunda?”

“Boleh bunda kasih saran?”

Gulf menatap langsung pada bunda nya.
“Adek jangan temui mereka untuk beberapa waktu, adek lihat diantara mereka siapa yang paling adek rindukan dan pengen banget adek temui.”

Namtan sebenarnya ingin anak nya tetap bersama dengan Mew tapi kembali lagi dia hanya orang tua dan tidak sepatut nya menuntut lebih pada kehidupan putra nya.
Gulf sekarang lebih condong pada Mew. Dia merindukan pria itu entah kenapa sangat merindukan Mew sampai membuat dadanya terasa sesak.

“Bunda tidak marah?”

“Untuk apa bunda marah? Apa jika bunda marah bisa membuat keadaan kembali membaik seperti semula?”

Gulf langsung memeluk bunda nya mengucapkan penuh rasa terimakasih karna telah mengerti dengan keadaannya.

last part (thirty days for you) END! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang