last part 06 (TDFY)

903 94 20
                                    

Flashback dua tahun lalu!

Pria dengan perut membuncit itu berjalan pelan di samping jalan dengan tangisan yang masih belum reda.

Gulf, pria itu terduduk lemas di trotoar dibawah gelap nya malam. Tangan nya memeluk perut buncit nya dan terus bergumam tidah jelas.

Bahkan sibuk dengan tangisan nya sampai tidak sadar kalau ada mobil yang terhenti di depan nya.

"Astaga Gulf... " Joss dengan cepat menghampiri menantu nya yang terduduk di dekat jalan besar.

Gulf mendongak kan kepalanya menatap papa mertua nya, mata coklat itu menatap Joss dengan linangan air mata.

Joss berjongkok di depan Gulf mengusap air mata menantu nya, "Gulf ini sudah sangat malam kamu mau kemana?" Tanya Joss pelan dan lembut.

"Papa hiks... " Bibir tebal itu bergetar. Tangan Gulf meremat baju nya melampiaskan rasa sakit yang semakin menggerogoti hatinya.

"Ayo masuk dulu." Joss tahu ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi dalam rumah tangga anak nya. Dia menuntun menantu nya untuk masuk ke dalam mobil.

Joss berlari kecil untuk masuk ke dalam mobil dia duduk di kursi pengemudi dan memberikan sapu tangan pada Gulf.

"Kali ini Mew bikin ulah apa lagi? Bisa jelasin ke papa?" Joss berucap sangat lembut pada pria manis di sebelah nya. Entah kenapa sedari awal bertemu dengan Gulf pun dia seperti tidak tega menaikan nada bicara nya.

Gulf menahan tangis nya menatap pada pria yang mirip dengan suaminya. "Mas Mew... Hiks Gulf lihat dia lagi sama Amanda." Ujar Gulf sesenggukan.

"Amanda?" Tanya Joss, dia seperti pernah mendengar nama itu tapi siapa? Dia lupa.

"Sekretaris mas Mew."

"Mungkin mereka lagi ada pekerjaan." Tenang Joss.

"Pekerjaan apa yang sampai tidur di atas ranjang tanpa busana pa?"

Joss dengan cepat menoleh pada Gulf menatap kaget akan perkataan menantu nya.

"Mew selingkuh?"

Gulf menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan papa mertuanya. Dia melihat jelas suaminya memeluk tubuh telanjang wanita itu.

Niat nya Gulf memang ingin menyusul Mew yang bekerja lembur tapi saat sampai di kantor tidak ada Mew. Gulf juga mencari Amanda yang tidak ada diruangan nya, dia bertanya pada karyawan lain dan karyawan itu mengatakan Mew dan Amanda tidak masuk kerja hari ini.

Dia masih berfikir positif mungkin kedua nya memiliki pekerjaan di luar kantor. Gulf meminta Gun mencari keberadaan Mew, Gun menemukan Mew sedang berada di hotel keluarga milik Mew sendiri.

Sekali lagi Gulf tetap berfikir positif jika suaminya menemui rekan bisnis di hotel. Gulf tahu dimana suaminya berada karna mereka berdua memiliki kamar hotel pribadi.

Saat membuka pintu hotel Gulf dibuat tertegun melihat pemandangan didepan nya. Di atas ranjang yang biasa dia gunakan tidur bersama Mew terdapat wanita asing dan tanpa busana.

Gulf melihat sekeliling kamar itu yang sangat berantakan terdapat baju berserakan, bahkan Mew yang bertelanjang dada dan memeluk wanita itu.

Ia tidak membangunkan mereka dan memilih keluar dari hotel itu dengan berjalan kaki.

"Gulf sudah tidak bisa mempertahankan pernikahan ini lagi pah."

Joss mencengkram kencang kemudi nya, "Anak brengsek itu!" Desis Joss dengan mata yang berkilat tajam.

"Biar papa yang kasih dia pelajaran--"

"Jangan pah." Gulf tidak sadar bahwa dia memegang lengan kekar mertuanya bahkan matanya memelas membuat dada Joss bergemuruh.

"Aku tidak mau mas Mew mendapatkan hukuman dari papa, biar aku yang beri dia hukuman." Sambung Gulf.

Joss dan Gulf saling menatap dengan tatapan yang berbeda. Tanpa mereka sadari bahwa mulai malam ini hubungan keduanya akan berubah drastis.

******

"Kamu serius?!" Gun menatap kaget pada Gulf.

"Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, Gun." Jawab Gulf lemas.

Gun duduk di samping sahabatnya memegang tangan Gulf lalu berucap. "Mew sekarang dimana? Biar aku kasih pelajaran." Ucap Gun menggebu penuh emosi.

Krist hanya diam menatap kedua nya tapi matanya terlihat menajam bahkan terkesan begitu penuh emosi yang terpendam.

"Dia belum pulang dari semalem." Gulf menundukkan kepalanya.

"Cerai sama dia." Krist membuka suaranya membuat Gulf langsung mendongak.

"Krist... "

"Lagian lo gak cinta sama dia kan? Ceraiin cowo brengsek kaya Mew!" Tekan Krist.

Gulf menggeleng kan kepalanya membuat decihan keluar dari mulut Krist.

"Sampe kapan mau sandiwara cinta sama Mew? Gak muak emang nya? Gue yang liat aja udah muak banget, Gulf janga terlalu nunduk sama Mew, lo bakal terus di injek sama dia." Ujar Krist dengan nada sarkas nya.

"Kalau aku tidak mencintai Mew kenapa bisa mempunyai Alex dan bayi ini?"

Krist terkekeh sinis menatap pongah pada Gulf. "Emang punya anak harus saling mencintai?" Tanya balik Krist.

"Krist jaga ucapan kamu!" Tegur Gun.

"Krist aku memang tidak mencintai Mew tapi aku benar-benar menyayangi Alex dan bayi ini. Mew dan aku sepakat memiliki anak untuk membuat orang tua kita percaya jika kita saling mencintai, Mew juga jujur sama aku kalau dia jatuh cinta sama aku." Jelas Gulf.

"Aku mulai terima keadaan ini bahkan aku mulai tanamin ke diri aku buat cinta sama Mew. Aku mau pernikahan ini berhasil walaupun kita hasil perjodohan, aku sudah mulai menyayangi Mew." Sambung Gulf terengah bahkan matanya kembali meneteskan air matanya.

Gun memeluk Gulf sembari memberi kode mata pada Krist untuk diam.

"Hiks aku mulai punya perasaan sama dia... "

"Kenapa malah kaya gini, Gun?"

"Hiks sakit banget hatiku... " Isak Gulf dalam pelukan Gun.

Gun setia mengelus punggung bergetar Gulf tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, yang dibutuhkan Gulf sekarang hanya pelukan.

Krist memalingkan wajahnya yang memerah karna ikut sakit melihat sahabatnya menangis pilu.

"Aku harus bagaimana sekarang?" Gulf melerai pelukan mereka dan menatap bergantian pada kedua teman nya.

"Kamu mau balas dendam sama Mew?" Tanya Gun memastikan.

"Aku juga bingung." Gulf menyangga kepalanya menggunakan kedua tangan nya.

"Mew selingkuh.. " Krist bergumam menatap kearah langit rumah Gulf.

"Lo balikin rasa sakitnya." Lanjut Krist.

"Maksud kamu?" Tanya kedua nya bingung pada perkataan Krist.

Krist menghela nafasnya sedikit kasar, "Kalau Mew selingkuh berarti Gulf juga harus selingkuh."

"Kamu--"

"Saran gue langsung selingkuh sama papanya, dia pasti bakal rasain sakit nya jadi Gulf atau bahkan bisa lebih? Bayangin aja istri yang dia cinta selingkuh sama papanya, bukan nya bagus?" Krist tersenyum miring menatap kedua sahabatnya.

Gun hendak protes tapi terhenti karna perkataan Gulf yang semakin membuat nya terkejut.

"Sama papa Joss? Aku bisa selingkuh sama dia lagian Mew sama papa Joss lebih menggoda papa Joss."

"Gulf!" Kaget Gun.

"Itu baru sahabat gue!" Pekik Krist bahagia.

last part (thirty days for you) END! Where stories live. Discover now