last part 08 (TDFY)

778 73 19
                                    

"Buna, daddy kemana? Alex merindukan daddy.. " Alex menatap Gulf yang menyusun bekal untuk dia bawa ke sekolah.

"Daddy sedang sibuk." Jawab Gulf seadanya.

"Alex ingin bertemu dengan daddy." Alex melengkungkan bibirnya kebawah merasa sedih karna sudah satu minggu ini tidak bertemu dengan daddy nya.

Gulf melihat putranya sedih menghela nafas nya kasar. Mew tidak bisa dihubungi karna pembicaraan mereka setelah Gulf pulang dari menemui Joss.

Dia sedikit khawatir dengan pria itu apalagi Mew sudah mengirimkan surat cerai untuk mereka.

Gulf menghampiri putra nya dan duduk di sebalah Alex, "Nanti buna akan menemui daddy untuk datang kemari." Lembut Gulf mengusap pipi anak nya yang basah oleh air mata.

Alex menatap Gulf dengan mata berkaca, "Kenapa kita tidak tinggal bersama daddy?" Ucap Alex.

Belum juga Gulf menjawab tapi ucapan Alex membuat sudut hati Gulf berdenyut nyeri.

"Daddy dan Buna tidak bercerai seperti mama dan papa nya teman Alex kan?"

"Alex.. " Gulf menatap anak nya.

"Jangan buna, Alex tidak mau mempunyai keluarga yang terpisah." Ujarnya semakin membuat Gulf merasa hancur.

Namtan yang mendengar dari kejauhan sembari menggendong Elio mengusap air matanya. Pernikahan anak semata wayang nya sedang dalam kehancuran, dia berharap semoga masalah ini cepat berlalu.

Dia lalu memilih pergi dari sana tidak mau mengganggu pembicaraan anak dan cucunya.

"Alex akan mengerti semuanya setelah dewasa nanti.. " Ujar Gulf, dia tidak bisa menjelaskan. Apa yang harus dijelaskan? Tentang dia yang berselingkuh dengan Joss? Tentang Mew yang juga bermain gila dengan Bright? Dia takut Alex tidak bisa menerimanya.

"Jangan buna... Alex tidak mau berada di posisi teman Alex, buna dan daddy tidak boleh bercerai." Gulf lupa bahwa anak nya ini sudah paham membedakan mana yang baik dan yang salah. Alex berbeda dengan anak lain nya, putra nya memiliki kecerdasan dan keingintahuan yang sangat tinggi.

Dia akan terus mencari tahu apa yang terjadi dan akan memahami semuanya. Gulf melupakan itu, dia lupa jika anak nya sempat melihat nya bertengkar dengan Mew.

Gulf tidak mengeluarkan sepatah kata apapun dan memilih untuk merengkuh tubuh putranya.

"Maafin buna sayang... " Ucap Gulf berbisik dan terisak kecil.

.....

Tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tenang.

Ini yang dirasakan menatap danau yang tenang dan kicauan burung. Menatap kosong ke arah danau dan pemikiran yang melalang buana jauh.

Sedang apa kekasih hatinya?

Hanya itu pertanyaan yang terus berputar diotak nya, Mew begitu merindukan Gulf.

last part (thirty days for you) END! Where stories live. Discover now