LAST PART 03 (TDFY)

1.2K 125 37
                                    

Dia melihat.

Mew melihat darah mengucur deras di paha istrinya bahkan wajah kesakitan Gulf masih terngiang-ngiang di otak nya. Ia takut terjadi suatu hal buruk pada Gulf.

"M--mas perut aku..... " Rintih Gulf mencengkram lengan Mew yang memangku nya.

Mew mengelap keringat di wajah Gulf, "Bertahan sayang... " Takutnya, perasaan tidak karuan menghinggap di hatinya membuat Mew tidak bisa bernafas secara bebas.

Kini ia kembali duduk di depan ruang operasi untuk kedua ketiga kalinya. Operasi ketiga ini membuat perasaan nya takut dan gelisah.

"Mew... " Ayah mertua nya mendekat pada Mew yang duduk gelisah.

"Ayah... Maaf.. " Mew seakan tidak mempunyai muka lagi didepan ayah mertua nya karna gagal menjaga calon bayi dan istrinya.

Matthew yang memang belum mengetahui akar permasalahan rumah tangga putra nya menepuk pundak Mew.

"Sabar Mew, ayah yakin Gulf dan anak kalian pasti selamat." Hibur Matthew walaupun dalam lubuk hatinya dia juga merasa ketakutan.

Mereka berdua duduk bersebelahan dan Matthew kembali membuka suara yang mana pertanyaan itu membuat tubuh Mew menegang.

"Bagaimana bisa ini terjadi? Gulf kenapa bisa jatuh dari tangga?" Matthew sangat tahu anak nya itu memang tidak bisa diam barang sehari aja, tapi apa Gulf tidak ingat bahwa sedang membawa bayi.

Mew lama terdiam mencari jawaban yang pas dan masuk di akan ayah mertua nya, "Gulf tergelincir waktu turuh ayah." Jelas Mew berbohong. Bukan kah berbohong demi kebaikan itu tidak masalah? Mew melakukan ini agar mertua nya tidak membawa pergi Gulf dari nya.
.
.
.

Mew masuk dengan kaki yang lemas pada ruang rawat istrinya, dia meneteskan air mata penuh penyesalan karna melakukan hal bodoh itu.

Mew terduduk di kursi sebelah ranjang rawat Gulf. Tangan nya gemetar meraih tangan Gulf, dia mengelus tangan itu dan mencium nya.

"Maaf.... Maafin aku, sayang. Aku bodoh karna nafsu aku. Aku mohon bangun, aku sama anak-anak masih butuh kamu... Aku mohon Gulf." Mew lebih baik di pukuli dan di maki oleh Gulf dari pada melihat Gulf yang tak sadarkan diri seperti sekarang.

Bibir Mew bergetar menahan isakan nya yang semakin kuat dia tahan malah semakin terdengar suaranya.

"Bangun sayang... Jangan hukum aku kaya gini... Aku belum sanggup kehilangan kamu, aku takut Gulf... " Mew terlalu takut membayangkan hidup tanpa Gulf. Dia pasti akan kehilangan arah hidupnya jika Gulf meninggalkan dia.

Mew tidak siap.

Demi tuhan, lebih baik dia di siksa fisik nya dari pada melihat Gulf bahagia tanpa dirinya.

Berulang kali dia merutuki kebodohannya karna membiarkan Bright untuk masuk ke dalam rumah tangga nya. Ia menyesal karna memberi celah pada masa lalu nya untuk merusak kebahagiaan keluarga nya.

Mew ingin memutar waktu agar semua ini tidak terjadi, tapi semua itu mustahil. Sekarang hanya ada penyesalan untuk Mew begitu pun dengan Bright.

******

"Kamu brengsek." Rendah seorang pria bergigi kelinci yang duduk di sofa ruang tamu rumah megah itu.

"Maaf... "

Win menyeka air matanya. "Berapa kali coba aku bilang? Stop deketin Mew, lihat sekarang... Gulf terluka bahkan bayi nya dalam keadaan kritis." Ujar Win.

"Aku tidak bisa menjauhi seseorang yang sangat aku cintai." Bright memang merasa bersalah karna mendengar kabar tentang Gulf, tapi jika Gulf tidak bertindak gegabah dan mendengar penjelasan nya atau Mew pasti semua ini tidak terjadi.

last part (thirty days for you) END! Where stories live. Discover now