#12.1 The Day

19 4 0
                                    

Hi! Welcome back at this work~

Gimana kabarnya teman - teman? Masih penasaran dengan cerita ini kah? hehe..

Terima kasih yang masih bertahan di cerita iniii~

"REEEN!" seru Sowon saat akhirnya menemukan sosok yang ia tengah berbincang dengan Joshua di atap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"REEEN!" seru Sowon saat akhirnya menemukan sosok yang ia tengah berbincang dengan Joshua di atap.

Ren dan Joshua terkejut mendengar seruan Sowon. Mereka semakin terkejut saat Sowon menerjang Ren, memeluk lelaki itu. Baekho yang mengikuti Sowon berhenti di samping Joshua sambil menumpu tangannya di bahu lelaki itu.

"Biarin gue napas. Jangan tanya gue," celetuk lelaki itu saat pandangan Ren dan Joshua jatuh padanya.

Ren mengernyit. Sebenarnya ia ingin bertanya pada Sowon, tetapi perempuan itu malah menangis tepat setelah Sowon memeluknya. Oleh karena itu ia beralih untuk bertanya pada Baekho tapi lelaki itu malah menolak.

"Mereka pasti udah tau Ren," ucap Joshua setelah menghela napas. Ren mengerjap.

"Ha?"

"Maafin gue ga peka sama keadaan lo!!!" seru Sowon ditengah isakannya. Ren segera melepaskan pelukan Sowon.

"Lo beneran kepo ke anak di kantin tadi?!" tanya Ren. Sowon mengangguk membuat Ren menghela napas.

"Ambil positifnya aja, Ren. Setidaknya lo ga perlu nyembunyiin apapun sama kita," celetuk Joshua.

"Lo kalau ada yang berani gangguin bilang sama gue," tambah Baekho.

"Iya, biar dihajar sama Baekho," ucap Sowon sambil menghapus air matanya.

"Iya ntar gue hajar," ucap Baekho sambil menghela napas membuat Sowon dan Joshua terkekeh.

Ren terdiam memandang teman – teman barunya ini. Seketika ia teringat harapan Bundanya saat membawa dirinya ke kota ini.

Ini awal baru untuk kamu. Bunda ga minta kamu buat lupain Seungwoo, karena bagaimana pun dia tetap sahabat kamu. Tapi Bunda harap di sini kamu bisa mempunyai teman yang lebih baik lagi. Teman yang selalu ada di sisimu entah apapun situasinya.

Ren tersenyum. Doa seorang Ibu memang tidak main – main. Ia senang bertemu dan mengenal tiga orang yang tengah bercanda tawa di hadapannya ini. Saat ini ia hanya berharap jika mereka bisa tertawa lepas seperti ini bersama untuk seterusnya.

Ya, walau.. Manusia hanya bisa berencana. Tapi tidak ada salahnya bukan untuk berencana dan berharap?

"Cerita. Gue tau ada beberapa hal yang mereka gak tau. Lo bukan tipe yang diem aja kalau punya masalah sama temen lo dan kalau diperlakukan kaya gitu!" seru Sowon.

"Iya iya,"

"Iya iya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Light in The Dark #2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang