◄• 33 •►

4.8K 1.1K 193
                                    

Ngetik ini pas lgi mood anjlok, maaf kalo ada kurangnya.

• ° • ♡ • ° •

Pukul 10 pagi, mobil yang dikendarai Hazel baru keluar dari pintu tol.

Pagi menjelang siang ini jalanan terasa padat setelah keluar dari tol. Hazel yang terjebak kemacetan hanya bisa menyandarkan punggungnya ke jok mobil dengan kepala yang menoleh kearah kirinya.

Aruna yang tertidur dengan posisi jok penumpang yang di atur untuk rebahan.

Hazel diam memandangi Aruna.
Diamnya Hazel, lelaki itu sedang banyak berucap dipikiran. Isi pikiran Hazel tak jauh dari perempuan didepannya.

"Aruna pacar gue, punya gue." hanya itu pikirnya.

Tapi seketika satu pertanyaan lewat di pikirannya.
Pacaran itu seperti apa?

Tinn..

Hazel kembali fokus ke jalanan depannya yang sudah renggang.

🥜🥜🥜

Sampai didepan rumah Aruna, Hazel mematikan mesin mobilnya kemudian melepas sabuk pengaman.

Dirinya menyerong tubuh kearah Aruna untuk membangunkan perempuan itu.

Tangan Hazel terangkat menyentuh tangan Aruna yang ada diatas perut perempuan itu. Tangan Aruna ia genggam dan ia usap usap menggunakan ibu jarinya.

"Na."

Tak terbangun hanya dengan usapan di tangan, Hazel beralih merapihkan rambut Aruna ditambah ia mengusap sayang kepala Aruna.

"Bangun, Aruna." ucapnya dengan suara pelan didepan wajah Aruna. Hazel sampai mencondongkan tubuhnya untuk melakukan itu.

Tangan Hazel turun ke wajah Aruna. Jari jari panjangnya bermain menelusuri wajah sempurna pacarnya.
Jarinya bermain di hidung perosotan Aruna namun matanya menatap terang terangan pada bibir merah muda milik Aruna. Jakunnya naik turun hanya memperhatikan bibir itu.

Kata Jaden tidak boleh nyosor kalau tidak ada status. Tapi sekarang 'kan mereka pacaran dan jelas status mereka saling memiliki. Jadi...

"Hazelnut," panggilan itu disusul dengan sentuhan ringan di kepala belakang Hazel membuat lelaki itu berkedip dan menatap Aruna yang sudah membuka mata.

Senyum kecil timbul di bibir Aruna, tangan perempuan itu bergerak mengelus kepala Hazel.

"Ngapain, kacang?" tanya Aruna seraya tertawa kecil.

Hazel menggeleng menatap Aruna dengan lekat, kemudian lelaki itu mengangkat kepalanya dan kembali duduk tegak di joknya.

Aruna mengatur kembali jok yang didudukinya menjadi posisi duduk kemudian ia membuka kamera untuk bercermin.

"Gue tidurnya lama banget, ya?"

"Ngorok juga." sambung Hazel pelan.

Aruna melotot mendengarnya. "Serius?"

"Bercanda." jawab Hazel sebelum membuka pintu mobil.

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang