◄• 9 •►

5.6K 1K 104
                                    

Bruk.

"Hayo.. Ajel lagi ngapain, tuh?"

Malam hari yang tenang bagi Hazel yang sedang tengkurap menonton layar iPad-nya kini diusik oleh sang kembaran yang datang datang langsung menimpa punggungnya, Jaden bahkan tidak menyingkir setelahnya.

"Idih, nontonnya. Gue bilangin Papa!" Jaden menarik telinga Hazel hingga lelaki itu meringis, bukan karena sakit tapi karena merasa terganggu.

"Berat!" Hazel menggoyangkan badannya agar Jaden menyingkir hingga akhirnya Jaden terjatuh disamping tubuh Hazel.

"Gak asik lo mah." cibir Jaden tak ditanggapi Hazel.

Hazel melanjutkan tontonannya yang sedang seru. Namun kegiatan itu diganggu lagi oleh Jaden yang tiba tiba menggigit lengan kaus yang dipakainya. Walaupun sedang menggigit, mata Jaden tak lepas ikut memandang layar iPad Hazel.

"Jorok, botak!" tangan Hazel mendorong kepala Jaden hingga gigitan itu terlepas dari kaus yang dipakainya.

Jaden mendengus kemudian berhenti bertingkah. Ia memilih ikut menonton.

"Cewek yang tadi siapa, Jel?" tanya Jaden ditengah fokusnya menonton.

Hazel melirik, "Kepo."

Tangan Jaden menarik rambut Hazel kencang, "Milih ngasih tau atau gue yang cari tau sendiri?"

"Dokter hewan." ungkap Hazel setelah berdecak.

Jaden menoleh bingung menatap adik yang satu rahim dengannya itu. "Jangan setengah setengah gitu, kek. Lo udah jarang cerita ke gue."

Brak.

"Siapa yang ngumpetin Choco aku?!" seorang perempuan bertubuh kecil tiba tiba mendobrak pintu kamar yang ditempati Jaden dan Hazel.

Camella dengan mata yang berkaca kaca dan juga terlihat marah menatap dua kakak laki lakinya yang menatapnya bingung.

"Balikin!"

Hazel terduduk menatap Jaden, "Lo?"

Jaden mengernyit kemudian menggelengkan kepala, "Gue mulu! Lo kali,"

Hazel mematikan iPad-nya yang masih menayangkan Pororo The Little Penguin kemudian ia melangkah mendekati Camella.

"Ayo gue bantu cariin," Hazel merangkul Camella dan membawanya menuju kamar perempuan itu. Siapa tahu boneka beruang coklat itu terjatuh menyelip disana.

Jaden didalam kamar mengambil iPad Hazel dan memilih melanjutkan kegiatan menonton kartun kesukaannya.

•••

Aruna Cantik (。♥‿♥。)

| jelnut
| bs jmput gue ga?
| supir gue nganter mama kerja dari subuh
| kl gbsa gue naik gojek aja dh

Setelah membaca pesan Aruna, Hazel yang sedang sarapan pun menyimpan ponselnya disaku baju seragam.

"Papa ke Jepang nanti malem, ada yang mau ikut?" Bumi membuka percakapan setelah menenggak minum.

"Jaden ikut, Pa!" Jaden mengangkat tangan tinggi takut tersaingi padahal hanya dia yang mengangkat tangan.

Bumi berdeham, "Jangan, deh. Kelas dua belas pasti harus siapin ulangan, kamu belajar yang bener. Mama aja yang boleh ikut."

Jaden meremas tangannya gemas, "Gak usah nawarin tadi mah, Pa. Sia sia angkat tangan."

Bumi tertawa mendengarnya, "Karena Abang Jaden angkat tangan duluan, uang jajan Abang ditambah."

Hello, Hazelnut! [END]Where stories live. Discover now