renggang [29]

155 39 18
                                    

Anw kalau cerita ini dibuat versi AU (bentu chat) diinstagram kalian mau baca gak? Yes/no

Kalau yes mau konflik berat atau chat Uwu aja?

Happy reading!

Syifa mengerjapkan matanya beberapa kali, lenguhan suara khas bangun tidur terdengar jelas. Saat ingin mengumpulkan nyawa alias tidur lagi, sontak Syifa merubah posisinya menjadi duduk.

Ia terkejut kala mendapati Samudra yang tertidur nyenyak dengan kedua tangan yang bertumpu pada kasurnya. Ia menghela napas kasar, mencoba untuk turun dari kasur tanpa mengusik laki laki itu.

Hingga dering ponsel milik Syifa mengalihkan atensinya.

Drrt..

Drrt..

Ia bergegas mengambil ponselnya itu guna mencegah Samudra terbangun dari tidur lelapnya. Saat mendapati nomor tak dikenal yang menelepon Syifa mencoba mengabaikannya.

Ia melangkahkan kaki jenjangnya ke arah balkon, tempat ponselnya terjatuh, namun tadi ia mendapati ponselnya berada di atas nakas. Yang artinya Samudra yang memindahkannya.

Apa Samudra juga membuka isi pesan itu? Jika iya, Syifa harap setelah Samudra bangun nanti ia akan mendapatkan penjelasannya.

Hendak memulai belajarnya, ponsel berlogo apel itu terus menerus memunculkan getaran yang sungguh mengusiknya.

Dengan terpaksa ia mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal tersebut.

"Hey! I'm Sehan!"

"Oh..i see, haha." Syifa tertawa canggung, merasa bersalah karena tidak mengangkat panggilan dari temannya itu.

"I guess you're studying right now, want me to accompany you online through a video call?"

"Sure, just call me," ucap Syifa seraya terkekeh kecil.

Puluhan menit telah berlalu, sudah dua jam Syifa dan Sehan berbincang ria melalui panggilan vidio jarak jauh. Ditemani Sehan, Syifa menjadi semakin fokus dalam belajar.

Bagaimana seorang Sehan mampu membuatnya lupa dengan kejadian menyedihkan tadi.

Sehan yang pandai mengalihkan pembicaraan, Sehan yang pandai mencari topik, Sehan yang tahu Syifa sedang bersedih, dan Sehan yang siap menemaninya kapanpun itu.

Bahkan Sehan juga yang menyadari adanya Samudra yang tengah mengintip Syifa dari balik tirai jendela balkon. Melihat saingannya itu tengah menekuk wajahnya, Sehan tertawa begitu puas.

"Hey? What happen?" tanya Syifa merasa aneh karena temannya ini terus tertawa tanpa henti.

"Nothing, dont worry honey," ucap Sehan dari seberang telepon sembari berusaha meredakan tawanya.

Hari sudah mulai gelap, makan malam akan tiba. Syifa dengan sopan meminta izin untuk mematikan sambungan telepon mereka. Samudra? Lelaki itu sudah keluar dari kamar Syifa sejak tadi.

Syifa segera keluar dari kamarnya, berniat menuju meja makan. Masih dengan harapannya yang terombang ambing, berharap Samudra akan menjelaskan semuanya nanti.

Iya, nanti..., entah kapan itu.

Melihat Mommy tengah membantu para Chef pribadi Samudra memasak, Papa yang menyusun piring, dan Samudra yang asik tertawa dengan ponselnya.

Andai Syifa punya keberanian, mungkin ponsel keluaran apel terbaru itu sudah ia banting dan ia injak injak hingga pecah menjadi butiran debu. Tapi sayangnya, nyalinya tak sebesar itu.

My PlayBOYFRIEND [On GOING]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora