prank [23]

260 62 18
                                    

Usai memakan kue dan merayakan ulang tahun yang konsep
nya sedikit tidak jelas ini, Syifa langsung melontarkan tatapan tajam pada Samudra meminta penjelasan.

Dengan gelak tawa yang sedari tadi ditahan akhirnya Samudra menggandeng tangan Syifa tuk menuju ruang tamu, "gak usah manyun gitu, kalau gue kelepasan gimana?"

Sekali lagi gadis itu semakin melemparkan tatapan sinis yang menghunus namun tidak berlaku pada Samudra, lelaki itu justru melihat mata berbinar lucu bak anak kecil yang ngambek.
"Kelepasan apa? Kiss? Aku laporin Mommy kamu!" sinis Syifa.

Kini mereka berada di ruang tamu, karena kalau digudang sepertinya cukup melanggar tata krama? "Sekarang jelasin semuanya!" dengus Syifa lucu.

Samudra terkekeh seraya mengacak surai hitam gadis itu, huh! Kalau ia kelepasan rating cerita ini bisa naik jadi..eum lupakan!

Selama Samudra bercerita gadis itu hanya diam ternganga dengan mulut terbuka, beberapa kali ia meminta gadia itu menutup mulutnya.

Lagian kan Samudra iri, nyamuk aja bisa masuk tubuh Syifa kok dia tidak? -ehhh.

Sunyinya rumah Samudra bak ditinggal terlalu lama, padahal hanya karena Syifa pergi sebentar saja. Entah dengan alasan apa yang jelas Syifa merengek minta untuk diantarkan ke Panti Asuhan milik Mommy tuk bermain dengan anak anak meresahakan di sana.

"MOMMY? WHERE ARE YOU?" seru Samudra seraya berlarian memutari rumah.

"HERE PRINCE! WHATS GOING ON?" jawab Mommy sedikit berteriak.

Lelaki itu berusaha mencari sumber suara seraya berkomunikasi dengan teriakan nyaringnya. Papa yang sedang bekerja secara online melalui laptop 'pun terganggu karena kebisingah ini.

"BISA GAK JANGAN TERIAK TERIAK?" seru Papa emosi.

Bukannya takut karena dibentak sang Papa, Samudra justru menyeletuk. "GAK! ITS VERY VERY MUCH IMPORTANT!"

Papa memejamkan matanya sejenak, mengambil napas dalam kemudain kembali berucap. "SAMUDRA INGGRIS KAMU MAKIN JELEK! SANA LES LAGI!"

Akhirnya setelah perjuangan dengan keringat, darah, dan air mata Samudra dapat menemukan Mommy yang ternyata tengah memberi makan ikan Koinya.

"Mom! Syifa kan sebentar lagi ulang tahun, kita kasih suprise yuk?" ajak samudra seraya begelandutan ditangan Mommy.

Mommy hanya mengernyitkan dahi heran dengan perasaanya yang sedikit was was. "Jangan aneh aneh kamu! Kasian menanti Mommy!"

Paham dengan arti kata dalam kalimat Mommy, Samudra semakin tersenyum semringah. "Mommy masih inget tante yang jadi wali Syifa? Gimana kalau kita temuin tante itu sekalian minta restu aku?"

Bukannya mengangguk setuju Mommy malah memukul Samudra cukup kencang. "Resta restu resta restu, belajar dulu yang bener! Kamu harus lebih sukses dari Mommy sama Papa."

Mendengar kalimat 'sukses' mampu membuat hati Samudra bergemuruh. "Ngelunjak banget ngelebihin Mommy, Papa. Mau jadi apa aku? Chenle? Atau Suho Exo?"

Mommy menghela napas panjang dan melanjutkan aksi menoyor kepala Samudra. "Jadi lebih dari Siwon, puas?!" hardik Mommy.

Malas untuk berdebat akhirnya Samudra memutuskan untuk membisikan rencanya tepat ditelinga Mommy. Seleasai membicarakan rencananya kini mereka berdiskusi.

"Gimana bagus 'kan ide aku? Sekalian nepatin janji buat liburan ke Korea sama itu bocil," celetuk Samudra tersenyum girang.

"Boleh aja, tapi kalau kamu liburan di Seoul terus ke rumah sakit Busan emang masuk akal?" tanya Mommy, merasa ada plot hole direncana Samudra.

"Syifa gak bakal teliti Mom, nanti biar tantenya Syifa bawa dia ke hotel, tapi kita rayainnya di rumah, paham gak?" Mommy menggeleng yang membuat Samudra menghela napas pasrah.

"Intinya kita temuin tantenya Syifa dulu!"

Tak ingin berlama lama, Mommy segera menyusun rencana dibantu dengan Papa. Tanpa sepengetahuan Syifa Mommy dan Papa terbang ke Korea untuk membantu rencana Samudra.

Dan disaat bersamaan, Syifa terkena bullyng dari Ayu dan Laras, hal itu membuat Bu Ririn masuk ke dalam rencana Samudra secara tidak langsung.

Beberapa kali Samudra mencoba untuk mencuri kesempatan agar bisa berdiskusi dengan calon mertuanya.

"Good night Samudra," sapa tante Irene melalui panggilan video.

"Night tante," jawab Samudra lembut.

"Tante udah denger rencana kamu dari Mommy sama Papa kamu, tante bisa aja bantu karena udah lama juga tante gak ketemu Syifa. Jadi apa yang mau kamu sampaikan ke tante?"

Ia tertawa canggung seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Syifa kan suka makan ya tan, jadi aku nebak kalau dia bakal minta street food di sana. Setelah itu aku mau kita ketemu di sana tan."

"Tapi tante sinis dulu sama aku, tentang aku sama Syifa yang gak ada hubungan dan sebagainya."

Tante Irene mengangguk paham mendengar rencana Samudra yang tampak mantap. "Terus?"

"Terus nanti aku kecelakaan! Dan tante bawa aja Syifa ke rumah orang tua Syifa yang di Busan," ujar Samudra.

Tante Irene mengernyitkan dahinya heran. "Kamu kecelakaan di Seoul terus tante bawa Syifa ke Busan emang gak curiga?" Lelaki itu hanya terkekeh seraya menggeleng pelan.

"Gak masalah tan, nanti tante tinggalin dia bilang aja mau ke toilet terus nanti aku sekap Syifa dan kita bawa ramai ramai ke rumah orang tua Syifa. Tepatnya digudang biar dia gak familiar," jelas Samudra.

Kini Tante Irene mengangguk paham bersamaan dengan Mommy dan Papa. "Bisa pinter juga kamu," celetuk Papa.

Setelahnya Mommy kembali ke Indonesia dengan tiket penerbangan menuju Korea yang sengaja ia beli.

"SYIFAAA! MOMMY PUNYA TIKET LEBIH KAMU TERBANG SENDIRI SAMA SAMUDRA YA?" seru Mommy girang.

Gadis itu terlonjak kaget hampir menjatuhkan mangkok dengan isi mi instan yang ia buat. Tak ingin membuat Mommy menunggu lama, Syifa bergegas berlari ke arah Mommy.

"Serius ke Korea Mom? Terus sekolah aku?" tanya Syifa.

Mencoba untuk membujuk Syifa, Mommy menggandeng tangan gadis itu, "ayo lah, selagi kamu belum ujian kelulusan Mommy mau kamu healing sama Samudra biar gak stres. Mau kan?

Syifa menelan salivanya kasar dengan hasil akhir ia mengiyakan permintaan Mommy. "Oke! Saatnya kita packing!"

"Dan begitu lah cerita semua ini," pungkas Samudra seraya bertepuk tangan.

Syifa masih ternganga namun kali ini matanya sedikit sipit, sepertinya gadis itu sudah mengantuk mendengar cerita panjang lebarnya.

"Udah 'kan? Sana tidur! Besok jalan jalan terakhir dan kita ujian," celetuk Samudra seraya menggendong gadis itu.

Masih merasa kesal karena pertanyaannya belum terjawab Syifa sedikit memberontak dengan memukul mukul dada bidang Samudra. "Jawab dulu apa hubungan kita di TK? Apa maksudnya superhero? Chococip? Bocil? Dan Eropa?" desak Syifa seraya memanyunkan bibirnya kesal.

Merasa gemas Samudra menempelkan dan mengusak hidungnya dengan Syifa yang membuat gadis itu diam membisu.

"Lo tidur, dan gue janji besok bakal gue ceritain sekalian nostalgia," ucap Samudra.

Syifa mengangguk patuh kemudian menautkan jari kelingking mereka.

To be countinue.......

Agak kesel karena kalian bacanya loncat dari restu ke suprise, prank kecelakaannya gagal dong? Gapapa lah!

Anw gimana episode ini? Terjawab semua? Atau belum?

Komen next di sini!

My PlayBOYFRIEND [On GOING]Where stories live. Discover now