Akar masalah [01]

1.6K 201 128
                                    

Welcome-!!

Mampir jalur apa?
Jawab prestasi pii sentil ginjamu😌

HAPPY READING

Pemuda itu berlari kencang dengan pandangan sesekali menoleh ke belakang. Ia waswas mendengar suara gadis yang menyerukan namanya tak henti henti. Entah Dewi Fortuna sedang berkelana ke mana, nasib sial kini menghampirinya.

"Satu satunya pilihan!" batin pemuda itu.

Bilik kamar mandi tertutup rapat, namun dengan mata setajam elang ia melihat satu pintu yang hampir sama tertutup bila ia tak menahan dan memasukinya dengan paksa.

"AAAAAA!!" pekik gadis yang hendak menutup bilik. Wajah gadis itu seketika menjadi pucat pasi, ia yang mulai mendengar derap langkah 'pun mendekap gadis itu.

Suara deru napas yang beradu padu, serta jantung yang berdetak serempak. Membuat mereka saling bertatapan. Beberapa pasang sepatu terlihat jelas di depan pintu bilik kamar mandi mereka. Sepertinya orang orang itu menghampiri begitu mendengar teriakan gadis di sebelahnya.

"Gue naik closet! Jangan sampai kaki gue kelihatan! Dan lo buat mereka pergi!" bisiknya melepas dekapan mereka.

Helaan napas berat terdengar jelas dari mulut gadis itu. Dengan suara yang terbata-bata gadis itu menjawab. "A-aku nggak papa kok! Kalian p-pergi aja!"

Mencurigakan. Mereka serempak berpikir begitu setelah mendengar jerit takut gadis itu. Ia sempat mendengar samar samar salah satu dari mereka yang mengatakan 'BK'?

"Mampus!" batinnya.

"SIAPA DI DALAM?!" seru ibu BK.

"Syifa bu," tutur salah satu siswi yang tadi sempat berpaspasan dengan gadis itu saat membasuh tangan di wastafel.

Dua gadis tampak kelelahan dengan dua tangan yang bertumpu pada lutut, mereka seperti baru saja mengejar sesuatu. "Ayu, Laras, ada apa?" Tanya Ibu BK cemas melihat wajah mereka yang begitu letih.

"Hahhh."

"Kita nyari Samudra bu! Muterin sekolah tetep gak ketemu! akhirnya ke sini deh mau basuh muka dulu," jelas Ayu masih dengan napasnya yang tersengal.

Guru BK itu tampak menggumamkan sesuatu. "Jangan bilang yang di dalam itu Samudra?"

TOK TOK TOK!

Syifa, nama gadis yang kini tengah bergemetar hebat di ambang pintu. "Samudra! Syifa! Apa yang kalian lakukan?!" hardik ibu BK.

Merasa jengah, pemuda itu 'pun turun dari closet. Mendorong tubuhnya agar menepi, kemudian membuka pintu dengan santainya. "Kenapa bu?"

"Kamu melakukan apa hah ke Syifa?"

"Yang lainnya cepat bantu Syifa ke UKS!" perintah ibu BK khawatir melihat wajah Syifa yang begitu pucat.

"Baik bu!" jawab mereka serempak.

"Samudra! Ikut ibu ke ruangan konseling!" Perintah ibu BK tak main main.

Di ruangan bimbingan konseling laki laki bernama lengkap Samudra Dewantara Pratama itu tengah memainkan kuku jarinya gabut. Tandai sekali lagi bahwa ia melakukan ini karena gabut bukan takut. Mendengar berbagai macam omelan yang membuatnya jengah, kini ia merasa tersindir akibat satu kalimat yang dilontarkan.

"Kamu berandal sekolah kita, Syifa anak emas sekolah kita. Dia anak yang introvert, tertutup. Kini lihat apa yang kamu lakukan!"

"Membuat Syifa merinding ketakutan. Jujur sama ibu, apa yang kalian lakukan?"

My PlayBOYFRIEND [On GOING]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ