3. masih menutup diri

70 65 77
                                    

----->>-----

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

----->>-----

Bel kini telah berbunyi

Menandakan bahwa jam kedua telah selesai, dan sudah waktunya semua murid SMA bina senja istirahat

Tasya dan kedua sahabatnya berjalan beriringan, mereka berjalan menuju kantin. Aneh, selalu bingung dengan sejarah ini. Kantin selalu ramai dalam itungan detik padahal bel istirahat baru berbunyi 2menit yang lalu.

Ajaibnya kantin selalu cepat dipenuhi siswa-siswi yang beriringan kesana-kemari. Dan semua para jualan begitu ramai hingga ngantri

"Ahhh leganya gue bisa keluar dari zona menyesakkan dalam pikiran  jiwa dan raga gue" celetuk Tiara tiba-tiba

Zizi meresponnya, ia mengangguk "ia anjrit. Mumet banget gue! Mana dikasih ulangan dadakan lagi, andai membunuh itu ngga dosa. Orang pertama gue list dalam kematian itu Bu Diah. Sialan banget tuh guru" kesal Zizi

Tasya yang menjadi tengah-tengah kekesalan sahabatnya hanya berdesis "jangan ngomong gitu, sabar. Beberapa bulan lagi kita lulus"

"Iya sih, cuman otak gue rasanya mau meledak sya, Lo sih enak. Lo pinter, Lo berbakat, ga seharusnya sih Lo temenan sama orang bego kaya kita sya"

"Gimana kalo nanti kita belajar bareng? Buat ujian nanti"

"Terserah Lo aja sya, gue ngikut aja"

"Apapun untuk jadi pinter, gue sih oke"

Tasya Yang di bangga-banggakan hanya kelebihan gadis itu. Harus positif thinking semua perkataan Tiara memang benar. Namun, jika itu semua keluar dari mulut sahabatnya sendiri, Tasya pikir itu terlalu berlebihan

Tidak ingin ambil pusing , Tasya hanya mengulum senyum "makanya nanti belajar, biar dapat beasiswa"

"Jangankan beasiswa, ngeliat kertas ulangan aja langsung mimisan" celetuk Tiara dengan bibir yang di majuin

Tasya gemas dengan sahabatnya, selalu saja berpikir asal sebelum apa yang mereka lakukan itu terjadi, bahkan kita ngga ada yang tahu kedepannya.

Kadang yang di liat berbakat, belum tentu kehidupan kedepannya berjalan dengan mulus. Pasti banyak lika-liku

Kadang yang biasa saja justru luar biasa, begitulah kehidupan dan tuhan suka membulak-balikan hati manusia. Yang tadi malas bisa saja dimasa depan, paling rajin dalam bekerja. Dan sebaliknya.

"Aku mau pesen , kalian mau juga ga? Biar sekalian" ujar Tasya memecahkan keheningan

Zizi dan Tiara yang mendengar itu langsung berdiri semangat "kita pesan bareng-bareng aja" ujarnya

Tasya mengulum senyum dengan bahagia, dia bener bener bersyukur memiliki sahabat yang perhatian, memiliki pacar yang selalu buat dirinya bahagia.

Namun, Tasya ngga boleh sombong. Kita ngga tau kedepannya nanti. Mungkin hari ini dia diberi banyak bahagia, besok tuha kasih kesedihan paling dalam

KISAH BIAN (ON GOING)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum