7. I Have Crush On You

97 24 4
                                    


"Gue tertarik sama lo!"

Dunia Maira seperti mendadak berhenti. Barusan Mahesa yang mengatakan? Bukan Arga 'kan? Atau yang lain. Seperti mimpi namun Maira bisa merasakan sakit ketika tangannya mencubit pipinya sendiri.

Beneran bukan mimpi!

"Hesa!"

Baru saja Maira menoleh ke belakang,  ia juga mendengar seseorang lain memanggil nama Mahesa. Keduanya sama-sama menoleh pada seorang perempuan yang menghampiri Mahesa.

Maira masih ingat siapa ini. Kathryn. Kakak kelas yang pernah di rumorkan dekat dengan Mahesa ketika awal tahun mereka masuk SMA.

"Gue denger lo ikut lomba solo vokal ya?" Kata Kathryn sembari tersenyum cantik sekali.

Mahesa apa enggak terbang ya disenyuminya bidadari. Maira aja yang cewek liatnya suka banget pas Kathryn senyum semanis itu.

"Gue juga dipilih lomba solo dance hehehe, lain kali kita latihan bareng yuk!" Lanjutnya.

Pandangan Mahesa kini beralih pada Kathryn.

Maira menipiskan bibir dan mundur beberapa langkah lalu memutuskan untuk membalikkan badannya berjalan pulang. Dengan perasaan hampa, ia mengembuskan napas dalam, seakan-akan ia tidak mau mendengar apa kata Mahesa sebelumnya.

Tertarik katanya?

Maira tidak boleh cepat terbawa perasaan, kalimat itu tidak sepenuhnya seperti yang Maira kira. Kalau tertarik, mungkin Mahesa tidak akan membiarkan Maira pergi walaupun Kathryn datang.

"Udahlah. Mereka emang cocok."

Disisi lain, Kathryn yang berdiri dekat si hadapan Mahesa hanya tertawa hambar ketika tidak ada satu kalimat pun terlontar dari lelaki ini.

Kathryn memiringkan kepalanya, sambil mengibaskan lengan di hadapan Mahesa.

"Hes? Lo denger gue ngomong?!"

Mahesa segera mengerjap, ia memperhatikan sekitar dan mencari keberadaan gadis itu tidak ada disini. Yang ada di hadapannya kini hanya kakak kelasnya saja.

"Eh kak?" Ucapnya. "Tadi lo ajak latihan bareng?"

Kathryn mengangguk semangat.

"Gimana? Kan kategori lombanya beda. Gue nyanyi, lo dance." lanjut Mahesa.

Kathryn hanya terkekeh setelahnya. "Ya gapapa, nanti pulangnya kan kita bisa jalan dulu. Lo suka baca komik kan? Kita ke toko buku yuk kali-kali, gue suka juga komik!"

"Lo bilang aja mau ngajak gue jalan," Mahesa ikut terkekeh. Ia cukup peka akan hal ini, ia berprasangka kalau gadis di hadapannya sekarang masih saja tertarik padanya.

"Hehe lo peka banget sih jadi cowok, jadi makin suka kan—Ehh?" Kathryn segera menutup mulutnya. "Maksud gue.."

"Mahesaaa! Ternyata lo masih disini, bilang aja mau balik ternyata sama—Hallo Kak Ketriinnnn!!" Ujar Arga yang tiba-tiba datang bersama kedua temannya yang lain.

Kathryn tersenyum dan melambai. "Hai, Ga!"

Jev menyenggol Mahesa sambil tersenyum jahil. "Cieee balik cepet mau sama Kak Rin yaaa, Hes??"

Kathryn menyelipkan rambutnya di telinga sambil tersenyum malu.

Arga dan Jev tidak habis-habisnya meledek Mahesa dan Kathryn sekarang. Sementara Seno hanya menatap bingung Mahesa, ingin melemparkan beribu pertanyaan perihal siapa yang sebenarnya Mahesa ingin seriusi, jangan bilang Mahesa hanya ingin menjadi buaya semata.

"Gue enggak!" Ucap Mahesa.

"Hesa emang sok malu kak, padahal mau banget!"

Mahesa menepis lengan Arga. "Apaan sih, Ga!" Ketusnya. "Kak? Maafin temen gue ya." Ucapnya meminta maaf mau bagaimanapun Kathryn tetaplah senior dia di sekolah ini.

To be mine✔️Where stories live. Discover now