21. Liam untuk Travis

367 55 3
                                    

Happy reading guys

"Jika seandainya aku diadopsi nanti, apa kita bisa ketemu lagi" Tanya Azka pada Hatuto. Sore ini cuaca tampak cerah dan memberikan sedikit angin yang menyibakkan rambut Hatuto dan Aska yang sedang duduk dihalaman belakang Panti.

"Pasti bisa! Tuhan juga pasti tau kalo kamu teman terbaik aku"

"Kak Azka, apapun yang terjadi kakak harus tetap jadi orang baik. Janji ya?" Haruto menyodorkan jari kelingkingnya pada Aska, Aska pun juga melingkarkan jarinya pada jari kecil Hatuto.

"Janji!"

-----

"Lagi pada ngomongin apa nih, kok gue gak diajak" Ian datang menghampiri Trejo yang baru saja melepaskan pelukan mereka.

"Lagian Lo lama" Sahut Yandi.

"Ya maaf"

"Udah, sekarang matahari hampir sepenuhnya hilang, mending kita balik" Ucap Travis, Travis bangun dari posisi duduknya lalu hendak melangkah pergi.

"Udah nih, gitu doang? Gadaa lanjutan lagi kah? Masa gadaa korban jiwa sih" Ucap Ian dengan wajah kecewa.

"Jan gila deh, mending bantu papah gue nih, tulang kaki gue kayaknya patah deh" Ucap Cio.

"Halah keseleo dong itu mah" Ucap Ajun.

"Yudah sini gue papah" Ian mendekati Cio dan membatu Cio untuk berjalan.

Tangga yang sama mereka lewati kembali satu-persatu. Cio yang berjalan sambil di papah Ian berjalan di posisi paling belakang. Karna kaki Cio yang sakit, jadi ia jalan paling lama diantara yang lain.

"AKHHH" serempak mereka menoleh kebelakang, mata mereka terkejut melihat perut Cio yang tertusuk oleh sebuah pisau.

"Ian! Lo beneran gila ya!" Teriak Yandi panik.

Ian menarik pisau itu dan mendorong tubuh Cio kesamping. Tangga gedung lama itu seperti berputar dan tak ada penjaga atau pegangan di sisinya, membuat Cio yang terjatuh dari tangga lantai 4 secara langsung ke lantai 1.

"CIO" Semua berteriak panik melihat itu.

"Sorry gue gak sengaja, tangan gue rasanya gatel mau bunuh orang" Ucap Ian dengan santai. "Kita samperin Cio yuk, takut dia mati" Ian berjalan menuruni tangga dengan santai.

"Maksud Lo apa sialan, kenapa Lo jadi kayak gini" Ucap Jaenal dengan kesal.

"Gue gak bermaksud apa-apa sih, cuma mau aja" mata Ian beralih menatap Travis.

"Kita selesaikan disini gimana, kasian kalo Cio ke neraka sendirian, kan? Lo harus temenin dia Vis" Ian lalu mengeluarkan sebuah pistol dan menyodorkannya kearah Travis.

"Susul Haruto disana" Ian berjalan menuruni tangga untuk mendekati Travis.

"Yohan, Yandi, Yudis kalian turun kebawah, pastikan keadaan Cio jangan sampai terjadi apapun sama dia, Cepet!" Yohan, Yandi, dan Yudis segera pergi dari sana, sedang Travis dan sisanya tetap disana sambil bersiap kembali untuk bertarung.

Mystery Twins || Haruto TreasureWhere stories live. Discover now