5. Menyerah

44 27 22
                                    

بسم الله الر من الر حيم

Assalamu'alaikum

Semoga kalian suka♥

Happy reading guys
-
-
-

"Setiap melihat senja terbenam, itu adalah bukti bahwa sesuatu akan memiliki akhir"
~Gala Dirgantara.

Gelapnya malam yang hanya ditaburi bintang dan ditemani semilir angin membuat Gala hanya bisa berguling diatas kasurnya. Gala mengotak-atik ponselnya untuk mengajak temannya keluar, tapi mereka semua pada sibuk dengan urusan keluarga yang tidak bisa mereka tinggalkan. Kecuali Alan, cowok itu sibuk belajar untuk mengikuti olimpiade tingkat Nasional. Gala bisa saja mengajak Alan keluar, tapi Gala pikir jika mereka berdua yang keluar maka atmosfer diantara mereka akan terasa sepi.

Si paling bijak

Gal, kerumah gue sekarang. Gue masak banyak!
19.45

Ralat, nyokap gue yang masak.
19.46

Karena lo maksa jadi gue terima
19.47

Gak maksa
19.47

Yaudah nggak jadi, tapi gue otw
19.48

Jangan sampai nabrak
19.48

Gala pun menutup room chatnya dengan Elvaro yang dengan baik hati mengajaknya makan bersama. Meskipun orang tua Elvaro sudah menganggap Gala sebagai anak kandungnya sendiri, tapi tetap saja Gala merasa tidak enak jika terus-terusan merepotkan keluarga Elvaro. Gala senang jika masih ada orang baik yang membantunya, tapi musathil jika Gala tidak merasa canggung.

Gala pun meraih kunci motor dan jaket untuk menutupi kulitnya agar tidak terkena terpaan angin malam, meskipun dia cowok tapi dia harus tetap menjaga kesehantannya agar tidak merepotkan orang lain lagi.

Dengan kecepatan sedang Gala mengendarai motornya ke rumah Elvaro, deru motor yang berlalu lalang mengisi jalanan yang hanya diterangi lampu jalan. Ditengah keramaian para pengendara motor ini Gala merasa kesepian, dia menunggu kedatangan seseorang yang sudah meninggalkannya sejak lama.

"Permisi, paket!" teriak Gala ketika sudah didepan pintu rumah Elvaro.

Ceklek!

Suara pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, wanita itu menyambut kedatangan Gala dengan senyum yang mekar diwajahnya. Gala pun meraih tangan wanita itu dan mencium punggung tangannya dengan sopan.

"Kok lama, Gal. Tante udah lama nunggu kedatangan kamu loh" ucap wanita paruh baya itu yang mengelus rambut Gala.

"Maaf, Tan. Ada kendala dikit di jalan" jawab Gala tidak enak hati.

"Kamu nggak apa-apa, nggak ada yang terluka kan?"

"Gala nggak kenapa-kenapa, Tan"

"Ma, suruh Gala masuk" teriak Elvaro dari dalam rumah.

"Masuk aja, Gal. Tante sampai lupa nggak ngajak masuk" celetuk wanita itu yang dibalas anggukan kepala oleh Gala.

Gala pun masuk kedalam rumah megah milik keluarga Devano, ada perasaan iri ketika Gala melihat keseruan antara Elvaro dan keluarganya. Munafik jika Gala tidak menginginkan keluarga seperti keluarga Elvaro, tapi Gala tetap bersyukur masih dikelilingi orang-orang baik seperti keluarga Elvaro dan teman-temannya.

Belum usai (Terbit)Where stories live. Discover now