36

34.3K 2.3K 120
                                    






"Hyung kenapa bisa ada CEO Jung di rapat tadi? padahal aku sudah melihat data kerja sama antar perusahaan tapi tidak ada perusahaan Jung yang tercantum disana, aku tak ingin menjalin kerja sama dengan perusahaanya hyung"

Jungwoo menghela napas pelan lalu menunjuk salah satu nama perusahaan yang ada di komputer milik Jaemin

"Tuan Jung Jeno datang bukan sebagai CEO dari perusahaan Jung na, tapi sebagai Lijen company, aku tak kau bahwa suamimu adalah Jung Jeno, jika kau mengatakannya lebih awal mungkin aku akan memberitahumu dulu"

"Lijen Company?"

Jungwoo mengangguk lalu menekan tombol panah yang mengarah pada nama perusahaan Lijen Company

"Perusahaan Lijen company dibangun oleh Jeno sendiri na, hasil kerja nya sendiri, dulu yang aku dengar perusahaan Jung yang di kelola Jeno sedang ada di ambang kebangkrutan, karna itu perusahaan Jung di ambil alih oleh Mark Jung, dan setelah itu aku tak pernah mendengar kabar apa apa dari CEO Jeno, sampai beberapa tahun kemudian ada kabar bahwa gedung baru yang ada di Myeong-dong itu adalah gedung perusahaan yang Jeno bangun sendiri untuk ia kelola, Jeno membangun perusahaan game nya sendiri na, tanpa campur tangan orang lain. Aku merasa takjub dengan itu, dan aku tak pernah menyangka ternyata dia adalah suamimu. Suamimu benar benar hebat nana"jelas Jungwoo panjang lebar

"Bukan suami hyung, tapi mantan suami, hyung sudah mengantarkan surat perceraianku padanya?"

Jungwoo menghela napas pelan lalu menggeleng "kufikir akan lebih baik jika kau sendiri yang memberikannya na"

"Aku tak ingin melihatnya hyung, itu hanya akan membuatku semakin mengingat hal kejam yang ia perbuat padaku dan keluargaku"

Jungwoo mengangguk "aku tak tau masalah apa yang membuatmu sampai ingin bercerai dengannya, tapi ada baiknnya kau sendiri yang datang na, jika aku yang datang dan ia menolak tanda tangan aku tak mungkin bisa memaksanya kan? jika kau sendiri yang datang kau mungkin bisa memaksanya"

Jaemin terdiam mendengar perkataan Jungwoo, haruskah dia yang datang? tapi ia benar benar tak ingin melihat wajahnya, apalagi sampai mendengar perkataan maaf nya, tadi saat ia keluar dari ruang meeting bahkan Jeno tetap bersikeras ingin berbicara dengannya, bahkan mengabaikan para staff yang memperhatikan mereka. Bagaimana tidak kedua nya keluar dari ruang meeting dengan wajah yang sama sama berlinang air mata.


"Baiklah hyung aku yang akan memberikannya sendiri"

Jungwoo tersenyum lalu memberikan map yang ada di tangannya pada Jaemin, lalu pamit untuk keluar dari ruangan, meninggalkan Jaemin yang menatap map yang ada di hadapannya. Ia sudah menandatangani surat itu tanpa memikirkan apa apa lagi. Ia bahkan menolak tegas upaya perdamaian yang dianjurkan oleh pengadilan


.

.



"Yak! Kau sudah janji akan mentraktirku makan"

Jisung menghela napas pelan sambil menutup telinga ketika mendengar teriakan seseorang di belakangnya. Saat ia menoleh ia mendapati pria manis bersuara cempreng itu menatap tajam kearahnya

"Aku tak pernah berjanji denganmu"balas Jisung dan hendak melangkah lagi namun pria yang ada di belakangnya itu lebih dulu menahan tangannya, lalu menarik Jisung untuk cepat jalan menuju kantin


Jisung menatap tak percaya kearah meja yang ada di hadapannya ada berbagai macam makanan seperti nasi goreng kimchi, salad nugget, stik keju, jajangmyeon dan terakhir smoothie lemon

"Kau....kau memesan sebanyak ini?"tanya Jisung masih dengan wajah terkejutnya

"Tentu saja, perutku sudah sangat lapar sekarang"balasnya lalu mulai menyantap nasi gorengnya

Bad Husband Nomin [END✅]Where stories live. Discover now