13

34.3K 2.5K 18
                                    




Jaemin meringis pelan sambil mengusap perutnya yang terasa benar benar sakit, ia baru saja selesai membersihkan ruang tamu dan saat ia meletakkan sapu di tempatnya ia merasa perutnya sangat sakit

"Tuan ada apa?"kaget salah satu maid saat menyadari Jaemin merintih kesakitan sambil memegang perutnya

Jaemin menggeleng "tidak apa apa mungkin hanya keram ahjumma"balas Jaemin sambil menunjukkan senyum tipis pertanda ia baik baik saja, namun saat Jaemin beranjak dari tempatnya berdiri ia lagi lagi meringis sakit di perutnya membuat beberapa maid disana menjadi gelisah dan memilih untuk menelfon Jeno namun Tuan nya itu sama sekali tak mengangkat telfonnya

"Minta pak Bobby aja buat bawa Tuan Jaemin ke rumah sakit sekarang"

Salah satu maid yang paling muda itu mengangguk lalu berlari menuju pintu luar untuk memanggil Pak Bobby, sopir pribadi keluarga Jung untuk datang membantu membawa Jaemin ke mobil

Jaemin yang awalnya hanya meringis sekarang pria manis itu malah menangis sambil mengatakan sakit pada perutnya membuat salah satu maid yang ikut bersamanya jadi khawatir

"Tahan sebentar Tuan kita akan sampai sebentar lagi"maid yang bernama Hera itu berusaha menenangkan Jaemin ia bahkan membiarkan tangannya yang sedang di genggam sangat kuat oleh Jaemin

Sesampainya di rumah sakit pak Bobby dan Hera langsung memapah Jaemin keluar dari mobil dan membawanya masuk, saat di loby Hera langsung menjelaskan gejala yang dialami istri Tuan nya itu, perawat yang menjaga di meja resepsionis langsung memanggil beberapa perawat untuk datang sambil membawakan kursi roda karna Jaemin sudah tak kuat untuk jalan menuju ruang persalinan mengingat tempatnya juga berada jauh di ujung lorong

"Jika saya boleh tau dimana suaminya?"dokter yang memeriksa keadaan Jaemin menoleh kearah Hera dan Bobby

"Hm...maaf dok suaminya tidak menjawab telfon sejak tadi, saya pikir mungkin Tuan Jeno sedang ada rapat dok"

Dokter tadi mengangguk lalu menoleh kearah Jaemin yang masih menangis sakit sambil mengusap perutnya

"Karna tidak ada kepastian suami pasien akan datang, saya jadi terpaksa mengoperasi pasien sekarang tanpa persetujuan suaminya, mengingat pasien harus segara melahirkan"

Hera dan Bobby saling pandang, mereka tak tau harus berkata apa, mengingat meraka berdua tak punya hak untuk ini,apalagi mereka tak punya hubungan dengan keluarga Jung, namun beberapa menit saling pandang Hera dan Bobby tersadar dari lamunan meraka saat Jaemin memekik semakin keras

"Hm..baik dok saya akan mengabari lagi suaminya lagi setelah ini, jalankan saja operasinya dok"saut Bobby

dokter Kim mengangguk pelan lalu mulai membawa Jaemin menuju ruang operasi, sedangkan Hera dan Bobby menunggu di depan ruangan sambil kembali mencoba menelfon nomor Jeno beserta keluarga Jung yang lainnya


.
.

Jeno menghela napas pelan setelah ia keluar dari ruang meeting sambil menarik dasinya yang terlalu mencekik itu, Jeno merongoh sakunya saat mendapati telfon dari nomor rumah dan saat ia hendak mengangkatnya seseorang mengejutkan yang membuat Jeno gagal mengangkat panggilannya

"Astaga Karina jangan mengangetkanku"saut Jeno saat Karina tertawa di hadapannya karna berhasil mengejutkan Jeno

"Kau lama sekali keluar dari ruang meeting aku jadi bosan menunggumu, jadi itu sebagai balas dendamku"kekeh Karina

Jeno hanya menggeleng pelan mendengar balasan kekasihnya lalu mengusap kepala wanita itu sayang

"Sekarang sudah tidak sibuk lagi kan? kau berjanji akan makan siang bersamaku, lalu pergi ke rumah untuk menemui orang tuaku"

Bad Husband Nomin [END✅]Where stories live. Discover now