pertama.

13.8K 472 3
                                    

selamat datang di cerita baru ayaa.

tema cerita aya masih sama, tentang transmigrasi tentunya.

jangan lupa vote komen and share cerita aya ke teman-teman kalian yaa.

HAPPY READING.

1. Kesialan.

____________________________

"Babi!" Ucap kesal gadis yang duduk di taman, dengan tidak manusiawi dia melempar novel yang baru saja dia beli.

Temannya meringis saat novel baru malah dibuang cuma-cuma, padahal untuk membeli novel itu harus mengumpulkan duit gajihan dulu.

"ngapain lo buang ege?! kalo ga suka, kasih ke gue aja woi."

Gadis itu tidak mengindahkan protesan temannya, dia kepalang kesal karna tokoh fiksi dalam novel tersebut. Panggil saja dia, Rena. Renaya Margaretha.

Sudah tau novel adalah karangan tangan penulis dia tetap ambil hati mengenai setiap alur cerita, seakan semua yang terjadi memang benar terjadi. Rena memang bawa perasaan sekali.

"Kesel gue sama si cewe!, Gagu banget anjir!. punya masalah bukannya ngejelasin malah nangis doang."

Tangan Rena bergerak di udara seakan mencengkram sesuatu, Mungkin saking kesalnya.

Temannya atau bisa kita sebut Karina memutar bola matanya malas.

"Apa susahnya sih Re buat jadi penikmat karya orang aja? Gausah banyak bacot deh!." Karina berkata sarkas karena ikutan merasa kesal dibuatnya, bukan pada novel itu tapi pada Rena yang terlalu banyak bicara.

Rena menatap sebal Karina.

"Lo kok jadi ikutan nyolot sih?" Rena sembari mendelik tak suka.

Karina berdecak. "Lagian lo cuman perkara pemeran fiksi gitu aja koar-koar, panas woii telinga gue!" Sahutnya semakin jengkel.

Rena mendengus sebal. "Ya sorry, kan gue kesel."gumamnya.

"Kesel ya kesel aja!, gausah sampe novelnya lo buang segala. Kaya lo? sampe buang-buang gitu, ha?"

Tersinggung, pasti. Karina ini memang sangat wah sekali membuat orang merasa hatinya kecubit dengan ucapannya.

"Iya-iyaa, Maaf."

Malas meladeni, Karina bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan Rena.

"Eh? Mau kemana woy?" Panggilan dari Rena di abaikan Karina.

Rena berdecak, lalu dia merapikan semua kekacawan di kursi taman tempat dia singgah bersama Karina.

"Tungguuu woiii!" Rena berteriak memanggil Karina yang sudah berjalan jauh darinya.

"Makanya cepetan dongg! Lemot." Sahut Karina.

"Novel sama Karina sama-sama bangke!" Gumam Rena pelan sembari mengejar Karina.

Niat yang awalnya ingin kembali mengambil novel menjadi urung, Rena lupa dengan novel yang sempat dia buang tadi.

Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)Where stories live. Discover now