Sebelum baca kalian bisa follow Ig.
@Caramel_cup_cake
@alleskareis_
cara menghargai cerita ini hanya dengan vote+komen sebanyak-banyaknya.
Dia Alleska Reisyan.
Seorang ketua geng motor Zateros yang terkenal dalam kesadisannya dalam membantai setiap...
Yang udah baca silakan follow akun Instagram @Caramel_cup_cake @alleskareis_
Tiktok @caramelcupcake18
Karena di sana kalian bakal dapetin info update cerita Alleska dan cerita-cerita aku yang lainnya.
Sayang kalian banyak-banyak pake banget💙
Salam. Rakyat Biskuit🍪
" A L L E S K A " *****
Tidak ada yang namanya negoisasi. Bagi siapa saja yang berani menyentuh milikku.
Siapa pun yang berani menyakiti bidadariku, maka hukumannya adalah kematian.
''Alleska Reisyan.''
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . .
***
Langkah Alleska terhenti, kala sepasang suara memanggil namanya dan Azrea.
''Alleska? Azrea?''
''Ayla!'' Binar di mata Azrea terlihat jelas, saat melihat sahabat yang sangat dirindukan sudah ada di depannya sekarang.
''Ze!'' Segera gadis dengan rambut dikucir kuda itu mendekat dan memeluk Azrea dengan erat. Mereka berpelukan layaknya dua saudara kembar yang sudah lama tidak bertemu.
'Siap-siap jadi baby siter gue,' batin Alleska yang sudah tahu, nasib seperti apa yang akan dialaminya setelah ini.
''Sabar, Bang All,''ucap Airen yang tahu betul, apa yang ada di dalam pikiran abang tirinya.
Sejak dulu Alleska sudah menganggap Airen seperti saudara sendiri. Alleska yang notabanenya adalah anak tunggal sangat berharap memiliki seorang adik.
Allah seakan mengabulkan doanya. Ia dipertemukan oleh Airen yang begitu baik. Walaupun terkadang juga mengesalkan.
Namanya juga manusia.
Helaan napas berat terdengar dari bibir seorang CEO Reisyan Groub. Dirinya akan gila jika ditinggal sendirian oleh anak-anaknya.
Tau sendirikan mereka jelmaan apa?
''Lo harus temenin gue kalau sampai itu terjadi,'' tunjuk Alleska memberi perintah.
Airen beregidik ngeri. Airen juga tahu, seperti apa dua keponakannya itu. ''Males! Abang aja lah, lan mereka anak-anak Abang,'' tolaknya mentah-mentah.
