Part 14 - Pertandingan🏸

22 0 0
                                        

vote dulu ygyꈍᴗꈍ

Pertandingan bulutangkis yang berlokasi di kediaman Gilang Dika akan segera dimulai. Sebenarnya ini adalah tantangan yang berujung dengan pertandingan dan tentunya berhadiah bagi yang menang. Kali ini yang menjadi wasitnya adalah Dinda. Wasit adalah orang yang adil dan sebagainya penengah antara dua tim, tentu saja orang yang paling tepat sebagai wasit ialah Orangtua, karena orangtua adalah sosok yang adil kepada setiap anak. Itulah sebabnya mereka memilih Dinda sebagai wasit.

Dinda pasrah, dan kali ini ia hanya bisa menuruti keinginan dari para remaja tersebut. Sebenarnya Dinda menolak posisi ini diberikan kepadanya, tetapi apa boleh buat, alasan mereka masuk akal. Jika Fenly atau Amelia menjadi wasit, pasti mereka akan berpihak kepada salah satu tim, maka dari itu Fenly dan Amelia berperan sebagai pengamat pada saat pertandingan.

Sebelum memulai pertandingan ada baiknya Dinda menanyakan terlebih dahulu kesiapan dari masing-masing tim. Mungkin ada yang masih lapar atau haus atau juga mengundurkan diri dari pertandingan.

"Adel-Shandy, kalian siap?" Tanya Dinda dan langsung dijawab oleh keduanya dengan acungan jempol dan anggukan kepala.

Kemudian Dinda beralih menuju ke tim Gilang dan Fiki untuk menanyakan kesiapan mereka berdua. "Are you ready boys?"

"Always mom!" Jawab Gilang dengan tegas diikuti dengan anggukan kepala dari Fiki.

Melihat mereka semua yang sudah siap, Dinda langsung memulai pertandingan dengan melempar koin terlebih dahulu untuk menentukan tim siapa yang memukul bola pertama kali. Adel-Shandy memiliki gambar dan Gilang-Fiki memilih angka. Hasil dari lempar berakhir pada tim Gilang yang memulai pertandingan ini.

"Okei gais, kalian main yang sportif, okei!" Kali ini Dinda ga akan pilih kasih, semua sama rata dihadapan mama yang satu ini. "Jangan ada yang curang dan jangan ada yang sampai mencederai satu sama lain, ingat itu. Jika ada yang melakukan kecurangan atau kekerasan langsung di di diskualifikasi!" Tegas Dinda dan disertai dengan anggukan dari dua pasangan tersebut.

Melihat kedua tim yang sudah siap untuk bertanding, Dinda langsung meniup peluit tanda pertandingan sudah dimulai. Gilang yang mendengar suara peluit tersebut langsung memulai permainannya. Tim Gilang-Fiki tampil dengan hebat, namun tim Adel-Shandy juga tidak kalah hebat. Tidak disangka bahwa Adelia sangat bijak dan lihai dalam permainan ini.


"GO ADEL! GO SHANDY! WOOOOOOH!" Kali ini Fenly sepertinya ingin memancing amarah dari tim Gilang-Fiki karena sepertinya hari ini tidak ada yang mendukung tim mereka, bahkan Dinda pun sepertinya memihak pada pada putranya sendiri.

"Ga solid lu!" Kali ini Fiki mencibir Fenly sembari ia menangkis shuttlecock yang mengarah kepadanya.

"Iya deh iya, semangat ya ayaang muaachh!" Ujar Fenly namun disambut dengan tatapan jijik dari Gilang dan Fiki.

Disaat itu pula Adelia memanfaatkan situasi dan berhasil menambah angka pada timnya karena shuttlecock tersebut jatuh tepat di bagian tim lawan. Melihat hal tersebut Gilang dan Fiki tentu saja kesal. Semua itu terjadi karena Fenly yang mengganggu konsentrasi mereka dan akhirnya Adelia mampu menembus pertahanan mereka.

"Gara-gara lu nih Fen, berisik banget!" Akhirnya Fiki meluapkan kekesalannya saat itu juga. Merasa akan ada adu mulut yang panjang, Dinda pun dengan segera menghentikannya sedari awal.

"Heh udah-udah, ayo disambung mainnya, Fenly juga diem aja ya, jangan memecah konsentrasi pemain, okei!" Tegas Dinda dan akhirnya permainan dilanjutkan dengan tenang dan tanpa adanya keributan ataupun adu mulut.

Dengan Caraku (On Going^^)Where stories live. Discover now