"Gimana keadaan temen gue, Bang?" Salwa melirik Jessica yang masih terpejam.

"Lo gak perlu khawatir. Temen lo baik-baik aja. Luka-lukanya gak terlalu dalam jadi gak perlu dijahit. Terus juga, darah yang keluar gak banyak jadi dia gak perlu di transfusi darah."

Mendengar jawaban itu, Salwa dan Pangeran akhirnya bisa bernapas lega.

"Syukur deh kalo Jessica baik-baik aja. Kalo dia kenapa-kenapa bisa dituntut gue," ucap Salwa seraya mendudukkan dirinya di pinggir kasur. "Gara-gara lo sih, Ran! Kok bisa sih Jessica ketakutan gitu sama lo? Gue denger, lo bisa tiba-tiba ada di samping dia. Emang lo beneran bisa kayak gitu?"

Detak jantung Pangeran terasa berhenti mendengar pertanyaan yang dilontarkan Salwa. Sepertinya dia sudah melakukan kesalahan yang akan membuat Jessica mengetahui tentang dirinya yang merupakan seorang manusia serigala.

"Woi!"

Tangan Salwa melintas di depan wajah Pangeran sehingga membuatnya tersadar.

"Ditanya malah bengong lo!"

Pangeran mendelik. "Emang lo percaya gue bisa kayak gitu?"

Salwa berpikir beberapa saat. Lalu, dia menggelengkan kepalanya. "Gue gak percaya."

"Yaudah!"

Salwa menatap Pangeran dengan intens. Dia merasakan ada sesuatu yang janggal akan jawaban Pangeran tadi. "Terus, kenapa Jessica bisa ketakutan gitu sama lo?"

"D-dia ... " Pangeran jadi gugup. Dia harus menjelaskan apa kepada Salwa? Jika dia tidak menjawab pertanyaan itu, Salwa akan terus mendesaknya.

"Dia apa?"

"Dia tadi hampir diculik sama dua cowok. Jeff datang nolongin dia, dan gue gak suka lihat Jeff terus aja deketin Jessica. Gue samperin deh si Jeff dan dorong dia di depan Jessica. Makanya Jessica marah ke gue dan dia ngarang banyak cerita ke elo tentang gue, biar dia bisa jauhin gue." kilah Pangeran.

Mendengar penjelasan dari Pangeran, mulut Salwa jadi ternganga. Ada dua hal yang membuatnya terkejut.

Pertama, tentang Jessica yang hampir diculik. Siapa sih yang mau menculik Jessica? Dan kenapa mereka mau menculik sahabatnya itu?

Lalu, yang kedua, Salwa terkejut tentang Jeff yang datang menolong Jessica.

Salwa masih ingat, tidak sekali dua kali Jeff datang di waktu yang tepat saat Jessica membutuhkan pertolongan.

Pertama, disaat Jessica hampir tertimpa loker. Lalu, saat Jessica terlambat dan tak bisa masuk karena gerbang tertutup. Dan sekarang, dia membantu Jessica yang hampir diculik.

Salwa jadi bertanya-tanya. Bagaimana Jeff bisa selalu berada ditempat saat Jessica membutuhkan pertolongan?

Pangeran terus memperhatikan raut wajah Salwa yang tampak sangat berpikir keras. Pangeran tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu? Apakah dia curiga dengan alasan yang dia berikan tadi?

"Eh, by the way, Bang. Lo belum tau gue, kan?" Ujar Pangeran kepada Ali. Dia mencoba mengalihkan perhatian Salwa agar tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu seperti yang ditakutkannya.

"Kenalin Bang, gue temennya si Salwa tukang payung ini. Gue sih sebenernya gak mau temenan sama dia, tapi karena waktu kelas 10 dulu dia sering sendirian gak punya temen, makanya gue sama Jessica terpaksa jadiin dia temen kita."

Salwa memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Pangeran. "Awas lo, gue gak akan kasih lo contekan lagi!"

"Dih, orang lo juga nyontek ke Jessica." Pangeran menjulurkan lidahnya meledek Salwa.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Место, где живут истории. Откройте их для себя