40

661 94 23
                                    

"Bangun dek, gue kangen banget sama lo" kata niko dan menenggelamkan wajah nya ke tangan dirga yang dia genggam.

"Nik" panggil andi

Niko menghapus air mata nya, kemudian melihat andi yang berdiri di belakang nya.

"Makan dulu! Dirga juga mau di periksa sama dokter" - titah andi dan niko mengangguk sebagai jawaban.

"Ayah beli makan apa?"- niko

"Ayah nggak beli apa - apa karena  bibi dateng bawa makanan, kebetulan ayah juga belum makan. Jadi kita makan bareng aja di luar" - andi.

Niko mengangguk dan beranjak dari duduk nya, kemudian keluar dari kamar rawat dirga. Tak lama andi dan niko pergi, dr. Vandy masuk untuk melakukan pemeriksaan pada dirga.

"Dirga" gumam dr. Vandy saat melihat jari jari dirga bbergerak

Senyum pun terukir dari bibir dokter saat melihat mata dirga yang perlahan terbuka.

"Dirgantara"

Dr. Vandy sengaja memanggil untuk mengetahui respon dirga.

"Mm" dirga melihat ke arah dokter vandy, membuat dokter kembali mengulas senyum.

Dirga memejamkan mata nya untuk memperjelas penglihatan nya, tapi seketika dia malah teringat hal yang tidak seharusnya dia ingat.

"Kamu anggep ayah pilih kasih? Kamu salah dirga, ayah nggak pilih kasih, tapi ayah emang nggak pernah anggap kamu sejak kamu lahir.

"Kalau bukan karena bunda, mungkin ayah udah taruh kamu di panti asuhan. Jadi jangan pernah berharap lebih dari ayah! Karena ayah nggak bisa sayang sama kamu kayak ayah sayang sama niko" - Andi.

"Ayah" - dirga.

"Maaf karena dirga udah lahir walaupun ayah nggak pernah mengharapkan kelahiran dirga, maaf karena selalu berharap ayah sayang sama dirga, maaf karena berharap ayah dateng di hari ulang tahun dirga.

"Maaf karena udah ngerepotin ayah saat dirga sakit. Dirga salah dan dirga minta maaf sama ayah" dirga menghapus air mata nya sebelum melanjutkan ucapan nya.

"Dirga nggak akan bandel lagi yah, kalau dulu dirga tetep lahir walau ayah nggak menginginkan dirga lahir, tapi sekarang dirga nggak akan bandel lagi, dirga akan turuti kemauan ayah buat nggak punya anak dirga lagi" - dirga.

"Terserah!" - Andi.

............

Plak

"Sorry dek, gue kelepasan" sesal niko setelah menampar dirga. Dia berusaha mendekati dirga, tapi dirga bergerak mundur untuk menjauh.

"Gue sayang sama lo dek, tapi kenapa lo tega ngomong kayak gitu sama gue?" niko melihat dirga dengan perasaan bersalah.

"Dari awal gue udah bilang nggak akan dateng kan? Tapi kenapa lo masih lanjutin bikin acara itu? Gue minta maaf kalau gue udah nggak dateng, tapi seharusnya lo ngerti kenapa gue nggak dateng!

"Gue nggak bisa seneng - seneng di hari kematian bunda, makanya gue nggak dateng, TAPI KENAPA LO BILANG GUE EGOIS?"

"Selama ini gue tulus sayang sama lo, gue perduli sama lo dan gue selalu jagain lo dek, tapi sekarang lo bentak gue, lo bilang gue egois CUMA GARA GARA GUE NGGAK DATENG DI ACARA LO YANG NGGAK PENTING ITU!"

Niko melihat dirga dengan emosi, kemudian menghapus air mata nya dengan kasar.

"Nggak penting kak? Lo bilang acara gue nggak penting?" tanya  dirga dan melihat niko dengan rasa kecewa.

Dirgantara ✅Where stories live. Discover now