35

593 102 27
                                    

"Dek" panggil niko yang baru keluar.

Dirga menghapus air matanya, kemudian melihat niko yang berjalan ke arah nya.

"Dek, kenapa nangis? Lo di apain sama ayah?" tanya niko dan dirga hanya tertawa getir mendengar nya.

"Nggak usah sok perduli kak! Lo sama aja kayak ayah" ketus dirga, membuat niko mengernyit bingung mendengar nya.

"Maksud lo apa?" tanya niko dan dirga melihat nya dengan tatapan tajam. Kecewa, marah, kesal dan sedih semua terlihat jelas dari mata dirga.

"Lo tanya kenapa kak? Lo masih tanya maksud gue apa?" dirga tertawa getir dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata nya.

"Kenapa nggak dateng kak? Lo tau? Gue berharap banget lo dateng kak, tapi nyatanya lo nggak dateng. Kalau ayah yang nggak dateng gue ngerti, tapi lo kak?

"Lo bilang sayang sama gue, lo perduli sama gue, gue adek kesayangan lo, tapi mana buktinya? Lo nggak dateng di acara yang gue buat kak.

"Di hari ulang tahun gue, gue buat acara sendiri, gue siapin semuanya sendiri kak, gue cuma pengen lo dateng, temenin gue tiup lilin kak, itu aja yang gue mau, tapi lo nggak dateng kak.

"Gue nungguin lo kak ~, tapi lo nggak dateng. Lo bahkan nggak nyari gue kan? Padahal gue nggak pulang semalem" kata dirga dengan suara gemetar menahan tangis, tapi air mata yang sejak tadi dia tahan tetap mengalir dengan sendirinya.

"Mafin gue karena gue nggak dateng, tapi lo tau kan alesan gue nggak dateng dek? Gue nggak tahu kalau lo nggak pulang , gue bener bener ~ "- niko

"Jelas aja lo nggak tau karena lo emang nggak niat nyari gue, kalau lo niat kak, lo pasti ngecek ke kamar gue buat mastiin gue udah pulang apa belum, tapi lo nggak ngelakuin itu kan?"

Dirga melihat niko dan niko hanya menunduk dengan perasaan bersalah.

"Lo nggak dateng karena ulang tahun gue sama kan sama hari kematian bunda?" tanya dirga dan niko mengangguk sebagai jawaban.

"Emang kenapa kalau sama kak? Bunda udah nggak ada, mau kita tangisin kayak gimana pun juga bunda nggak akan balik lagi, tapi gue kak" dirga memukul dada dengan keras.

"GUE MASIH HIDUP KAK, gue juga pengen ngerasain apa yang lo rasain kak. Di sayang sama ayah, di perhatiin, di rayain ulang tahun nya, tapi gue nggak pernah dapetin semua itu kak.

"Gue nggak pernah di anggep sama ayah, KENAPA LO JUGA EGOIS KAK? Kenapa lo nggak mikirin perasaan gue saat lo mutusin buat nggak dateng kak?

"Lo selalu bilang sayang sama gue, tapi nyatanya lo sama aja kayak ayah. LO CUMA BERSEMBUNYI DI BALIK KATA SAYANG KAK NIKO ~ "- dirga.

Plak

Dirga diam, dia melihat niko yang baru saja menampar nya. Bibir nya mengulas senyum, tapi air mata mengalir begitu saja. Dirga benar benar tidak percaya kalau niko menampar nya, karena selama ini niko tidak pernah memukul nya.

"Sorry dek, gue kelepasan" sesal niko setelah menampar dirga. Dia berusaha mendekati dirga, tapi dirga bergerak mundur untuk menjauh.

"Gue sayang sama lo dek, tapi kenapa lo tega ngomong kayak gitu sama gue?" niko melihat dirga dengan perasaan bersalah.

"Dari awal gue udah bilang nggak akan dateng kan? Tapi kenapa lo masih lanjutin bikin acara itu? Gue minta maaf kalau gue udah nggak dateng, tapi seharusnya lo ngerti kenapa gue nggak dateng!

"Gue nggak bisa seneng - seneng di hari kematian bunda, makanya gue nggak dateng, TAPI KENAPA LO BILANG GUE EGOIS?"

sentak niko membuat dirga tersentak kaget karena bentakan niko yang baru pertama kali dia dengar.

Dirgantara ✅Where stories live. Discover now