9

585 90 8
                                    

Niko, genta, yohan, varel, viko dan galang menunggu dirga yang sedang di tangani dokter.

"Lama banget sih" Niko melihat dari Kaca pintu, tapi tidak bisa melihat apapun.

"Sabar bang, nanti juga dokter nya keluar" - galang.

"Nggak bisa sabar gue" sahut niko, dia langsung mundur saat pintu di buka dan dokter keluar dari dalam.

"Dokter, gimana keadaan adek saya? Dia baik baik aja kan dokter?"

Niko melihat dokter dengan khawatir, begitu juga dengan teman teman nya yang lain. Mereka melihat dokter menunggu jawaban.

"Apa pasien habis melakukan sesuatu yang memicu adrenalin?" tanya dokter dan niko mengangguk sebagai jawaban.

"Jantung nya tidak kuat, lain kali jangan lakukan hal hal yang membuat kondisi nya memburuk" jelas dokter, kemudian melihat niko.

"Saya sarankan pasien melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apa ada kelainan atau tidak dengan jantung nya" lanjut dokter dan niko mengangguk sebagai jawaban.

"Apa saya boleh masuk, dokter?" tanya niko dan dokter mengangguk sebagai jawaban.

"Terimakasih dokter" kata niko dan buru buru masuk ke dalam untuk bertemu dirga, sementara yang lain menunggu di luar.

"Dek"

Panggil niko, membuat dirga yang mau turun dari tempat tidur melihat ke arah nya.

"Kak niko, pas banget lo dateng kak. Bantuin gue kak, gue mau turun" - dirga.

"Ngapain turun?" tanya niko yang sudah berdiri di dekat dirga.

"Pulang kak udah sore, nanti di marahin ayah loh kalau sampe pulang malem" jawab dirga

"Tapi lo udah nggak papa?" tanya niko sambil mengecek keadaan dirga.

"Udah nggak papa kok kak" dirga menarik nafas panjang." aman kan? Udah nggak nyesek kayak tadi" lanjut dirga dan niko mengangguk percaya.

"Ya udah, kita pulang aja kalau gitu" kata niko, kemudian membantu dirga untuk turun dari tempat tidur.
.
.
.

Dirga dan niko masuk ke dalam rumah dengan mengendap ngendap karena mereka sampai rumah sudah jam 10 malam.

"Dari mana kalian?"

Suara andi membuat Dirga dan niko saling melihat dengan lesu, setelahnya mereka berdua bebali ke arah sumber suara.

"Wah...Setan..." pekik dirga yang kaget karena andi berdiri tepat di belakang nya.

"Dek"

Niko mencubit lengan dirga, membuat dirga langsung mengaduh kesakitan.

"Sakit kak.." keluh dirga sambil megangin lengan nya yang di cubit niko.

"Sorry, reflek" kata niko dan nyengir setelahnya.

"Dirga, ayah dapet telfon dari sekolah katanya kamu bolos. Kemana kamu?" andi melihat dirga dengan tajam.

"Dek, lo bolos? Katanya lo cuma masuk sampe jam 12 doang" niko melihat dirga dengan serius.

"Ya emang sampe jam 12 kak,kan sisanya bolos" dirga nyengir saat niko terlihat marah.

"Gue nggak suka ya dek lo bohong kayak gitu" tegas niko, membuat dirga langsung berubah sedih.

"Sorry kak, gue cuma pengen ikut lo maen" dirga melihat niko dengan perasaan bersalah.

"Tauk lah dek, males gue sama lo"

Niko langsung pergi ke kamarnya, sementara dirga melihat kepergian niko dengan sendu.

"Selalu aja bikin masalah, bener bener harus di hukum"

Dirgantara ✅Where stories live. Discover now