05 - Kombinasi

5 3 0
                                    

10110-11-10110

Pukul tujuh lebih tiga puluh menit, aku sampai di pekarangan sekolah. Bimbingan hari ini digelar berbarengan dengan Ujian Satuan Pendidikan atau USP kelas dua belas.

“Bimbingannya dimana?” tanyaku pada Adena saat ia sampai.

Kulihat Adena mengedikkan bahu. “Coba kamu tanyakan ke Pak Arka,” ujarnya.

Aku mengangguk, kukeluarkan gawai lantas kuketikkan nama Pak Arka di sana. Namun, belum sempat aku mengetikkan pesan, sebuah notifikasi muncul di bagian atas layar gawaiku. Rupanya sebuah pesan dikirimkan Pak Arka di grup perpesanan kami.

BIMB. KSN MATEMATIKA

Pak Arka Mat
Cari ruang di kelas XII aja. Yang dekat ruang guru.

Iya, Pak.

Pak Arka Mat
Saya cetak soal dulu.

Adena XIA4
Iya, Pak

Iya, Pak.

Aku menghela napas, kami—aku, Adena, Sandra, Luna dan Nada—beranjak ke ruang kelas XII MIPA 1. Ruangan temaram membuatku sedikit bergidik ngeri, hingga Nada menekan sakelar lampu dan memunculkan cahaya yang benderang. Kami memilih duduk melingkar di meja paling depan. Usai mengeluarkan binder yang menjadi teman setiaku, Pak Arka datang membawa beberapa lembar kertas. Ia membagikan kertas soal pada kami.

“Coba kalian kerjakan dulu. Nanti kalau ujiannya sudah jalan, kita bahas.” Pak Arka meninggalkan ruangan.

Kubaca soal dari Pak Arka. Dari dua puluh nomor, delapan belas di antaranya sudah tidak asing untukku. Kugoreskan mata bolpoin di atas kertas hingga secercah cahaya kembali menghiasi layar gawaiku.

Ralat soal nomor 14, harusnya 44^44.

Kubaca soal yang dimaksud Pak Arka usai kukirimkan pesan balasan. Tak berselang lama, Pak Arka datang. Ia mengambil tempat di sela meja dekat Sandra dan Luna. Memeriksa pekerjaan kami, ia meraih salah satu lembar soal.

“Coba kalian perhatikan soal nomor tujuh. Pada gambar persegi panjang ABCD, titik E pada sisi AB. Jika AB sama dengan sepuluh sentimeter, AD sama dengan lima sentimeter, maka luas daerah yang diarsir adalah berapa, udah ketemu jawabannya?”

“Sudah, Pak,” ujarku sedikit bersemangat.

Pak Arka kembali memeriksa jawaban kami tanpa mengambil lembar jawaban. “Kalau misalnya titik E kita geser sehingga lebih dekat dengan A atau B alias tidak membagi AB sama panjang, kira-kira berapa luasnya?”

Keheningan tercipta selama beberapa saat setelah Pak Arka melontarkan pertanyaan. Saat aku hendak menjawab, Pak Arka kembali bersuara. “Berapa, San?”

“Sama saja kan, Pak?” Bukan Sandra, aku yang bersuara. Entah mengapa kalimat itu terucap begitu saja dari mulutku.

Pak Arka melihatku sekilas. “Iya, sama saja. Walaupun digeser berapa pun, tingginya tetap sama sehingga otomatis luasnya juga sama.”

Aku tersenyum mendengar penjelasan Pak Arka.

“Nomor dua sudah ketemu?” Pak Arka kembali bertanya.

Aku mengecek lembar jawaban. Sudah ketemu, hanya saja aku ragu apakah jawabanku benar atau tidak. Meski demikian, kuberanikan diri untuk menjawab. “Jawabannya enam puluh tiga, Pak?” tanyaku dengan hati-hati bercampur ragu.

“Dari mana, Al?” Pak Arka berbalik bertanya.

“Nggak tau Pak, saya ngasal,” ujarku jujur disertai senyum kikuk. Pak Arka melihatku selama beberapa saat lantas menjelaskan metode pengerjaan soal.

NEGASI ( SELESAI )Where stories live. Discover now