Twenty Three

966 146 26
                                    

"Kenapa ujannya gak berenti-berenti, sih?" keluh Jun.

"Iya, ih... Padahal kan tadinya kita niat jalan-jalan seharian." Gemma ikut mengeluh.

"Aku mau ajak Ardi ke museum jadi gak jadi," tambah AJ yang sedang asyik menyusun puzzle bersama Ardi.

Gemma dan Jun sedang mengunjungi kakak-kakak mereka dalam rangka short escape. Sedangkan AJ memang datang untuk memenuhi jadwal rutinnya bertemu Ardi bulan ini.

"I feel sorry for all of you. Sayang, teru-teru bozo-nya lagi ke RS kota sebelah dari semalam gara-gara ada operasi dadakan," ucap Grace sambil menghidangkan kopi untuk AJ dan Jun serta Cokelat hangat untuk Gemma dan Ardi.

"Oh, iya ya... Kak Azha kan manusia matahari. Kalau jalan sama dia jarang banget hujan. Kakak kapan pulangnya, sih, kak Grace?" tanya Gemma.

"Aku kirim pesan dari satu jam yang lalu belum dibalas. Masih di ruang OR mungkin. It's a long surgery," jawab Grace. "Padahal harusnya hari ini dia bantu aku packing," gerutu Grace muram.

Di sudut-sudut rumah mereka sudah ada tumpukan dus-dus siap angkut. Setelah dua tahun lebih bermukim di Berlin, dua bulan ke depan, Azha dan Grace akan kembali ke Jakarta. Berdasarkan permintaan dari Pak Djosef Pramudya, Azha diminta menjadi chief of cardiothoracic surgeon menggantikan dokter Bagus yang sedang menempuh pendidikan di Kanada. Sedangkan Grace yang sudah lulus menjadi dokter bedah umum, diminta jadi pengajar tetap di sana.

"Mau aku bantu?" tawar Gemma berbaik hati.

"No need... Thanks, Gem. Masih ada waktu, kok," tolak Grace halus.

Grace kembali ke dapur, mengeluarkan red velvet cake buatannya dari kulkas, memotong-motong untuk 5 orang lalu membawanya kembali ke tempat keluarganya berkumpul.

"Where's my favorit person, Shane? Kok gak ikut?" tanya AJ yang baru menyelesaikan bingkai di sisi kiri puzzle 1000 keping milik Ardi.

"Banyak rapat katanya. Jadi, gak bisa ikut. Ini aku ikut juga efek diminta nemenin nenek grandong aja. Padahal tadinya mau liburan ke Phuket."

"Alah, dedek pake ngeluh... Padahal tiket dedek, kan, tante yang bayarin!" seru Gemma.

"Hilihhh, kaga percaya gitu gue kalau loe yang bayar. Pasti kirim tagihan ke Kak Azha," balas Jun sambil memeletkan lidah ke arah Gemma.

Gemma tertawa kencang. "Dedek memang paling pintar membaca isi hatiku. Makin cinta, deh... Sini tante kecup...." Gemma memonyongkan bibir, hendak mencium pipi Jun, namun telapak tangan Jun bergerak dengan cepat mendorong wajah Gemma menjauh. "Kaga sudi!!!"

Ditolak mentah-mentah seperti itu, Gemma malah makin menjadi. "Ah, cium siniii... Udah lama kan kaga dicium-cium? Dedek kayaknya udah dua tahun ngejomblo, deh. Kasian itu pipi gak pernah dijamah-jamah. Padahal imut menggemaskan begitu...."

Jun bergidik. "Gue kalo minta dicium juga pilih-pilih kali!! Sama loe, mah, ogah!!!"

Gemma tergelak, mencubit pipi Jun dengan kedua tangannya. "Gemes banget sama dedek!!!"

"Tolonggg!! Aku dilecehkan tante-tante!!" seru Jun panik sementara yang lain tertawa terbahak-bahak tak terkecuali Ardi.

"Loe salah tau, Gemstone! Gue baru ngejomblo 6 bulan. Sebentar, lah itu...."

Gemma meletakkan garpu kuenya. "Ya tetep aja jomblo...." ledeknya. "Kalah dong sama Kak AJ. Pacarnya yang sekarang kan supermodel," seloroh Gemma sementara AJ yang sedang menyesap kopinya mendadak tersedak.

"Who said that??" serunya setelah batuknya mereda.

"It's all over the news!!" balas Gemma sambil meraih ponselnya dan menunjukkan artikel gosip yang memuat berita kalau supermodel paling terkenal saat ini sedang menjalin hubungan dengan Adrian Ardhani, CEO Ingram & co.

Love You in Silence (New)Where stories live. Discover now