Ten

771 141 26
                                    

Ketika AJ melintas di ruang keluarga, dia melihat mommy dan daddy-nya sibuk membongkar belanjaan. Dus-dus dan kantong belanja bertebaran di mana-mana dan masih banyak lagi yang tampaknya belum dibuka.

"Are you gonna open your own department store or what?" tanya AJ keheranan ketika dia mendekat.

"Ya karena kamu nanti mulangin mommy pake private jet kamu, sekalian aja lah belanjanya," jawab Chika sekenanya sambil membuka satu dus yang berisi sepatu. "Al minta sepatu."

AJ terbelalak. "Again?? I already sent him one last month!"

"Dia mintanya ini.... Limited edition katanya," jawab mommy-nya datar.

"Mommy, tuh, terlalu manjain dia tau gak? Suruh beli sendiri!"

Tertawa tanpa suara, Daddynya menambahkan. "Al? Belanja barang fancy pakai uang sendiri? Pasti jiwanya tertukar sama orang lain kalau dia sampai kayak begitu. It's $3,150! Makanya dia nodong daddy. Katanya buat hadiah kelulusannya."

"Trus daddy jadinya beli berapa pasang buat dia? 10?" gerutu AJ sambil menunjuk box-box sepatu yang lain.

"Ya enggak lah. Itu Mommy kamu yang belanja 3 pasang! Daddy beli 1 aja, kok."

Dengan penuh semangat Chika menarik salah satu box sepatu. "Liat, deh, AJ! Lucu banget, kan!!" Dia memamerkan sneakers ukuran balita ke AJ.

AJ hanya menatap sepatu itu dengan pandangan tanpa ekspresi. "Ow...." gumamnya.

"Buat Ardi!" tambah Chika ceria. "Give me those bag, Zain!" perintah Chika yang lalu kembali memamerkan isi tas belanjanya. Ada t-shirt, celana, jaket, sampai ke kaus kaki. Tak lupa mainan kereta-keretaan ukuran besar. "Ardi paling suka sama kereta."

Ikut tersenyum senang, Zain menambahkan. "Mommy kamu, tuh, paling seneng belanja buat Ardi. Padahal udah sering Rein larang, tapi tetep aja... Gak tahan dia tiap lihat yang lucu-lucu. Pasti langsung dia beli. Berasa kayak cucu sendiri aja."

"Halah, kemarin aja kamu ngirimin Ardi balance bike, kan??" seru Chika tak terima dituduh memanjakan Ardi seorang diri padahal Zain pun sama royalnya ke cucu-nya Ken.

Zain tertawa. "Dia happy banget. Muter-muter dari ujung ke ujung halaman rumah Ken sambil bilang, 'thank you, opa daddy!' Berkali-kali." Zain menghela napas. "Jadi kangen. Pulang sekarang, yuk! Kalau kita telepon Grace dan minta ketemu Ardi, pasti langsung dianterin ke rumah."

Chika tertawa. "Tuh, AJ! Kode keras dari daddy kalau dia mau punya cucu sendiri."

AJ yang dari tadi rahangnya terkatup rapat, langsung menggeleng. "Minta sama Al aja sana."

"Ih, Al masih kecil!" sanggah Chika.

Mendelik, AJ menghardik. "He's 21!! Kecil dari sisi mananya, sih? Dia bahkan jauh lebih tinggi dari aku!"

Chika kembali tertawa. "Okay, I wanna asked you something. Biasanya mommy gak mau ikut campur urusan kamu ya, AJ... Tapi, mommy penasaran... Saat ini kamu In a relationship or not?"

AJ memutar bola matanya, merasa agak kesal, namun memutuskan untuk menjawab karena dia yakin mommy-nya tidak akan berhenti sampai di sini saja. "No, I'm not. And I'm not interested with any form of relationship. I'm quite busy you know...."

"So, you already broke up with your misterious girl yang gak pernah kamu kenalin ke mommy itu?"

"Yeah... Udah lama and I really don't want to talk about it," jawab AJ tegas.

Chika terdiam, merenung. Mendekati anaknya dan memeluknya erat. "I always wonder, kenapa beberapa tahun terakhir kamu berubah dan menjaga jarak dari kami semua."

Love You in Silence (New)Where stories live. Discover now