#44. Antara ini dan itu

7.3K 791 104
                                    

Ting
.
.
«Apa anda ingin mengecek status anda, Nona?» tanya Mio yang berada diatas pangkuan Shiren.

Shiren mengusap surai Mio perlahan. Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak usah. Gw udah gak peduli lagi sama status atau profil karakter Shiren ini. Lagian, tanpa gw lihat pun persentasenya pasti tinggi"

Mio mengeluarkan suara dengkuran halus yang manja di pangkuan Shiren. Gadis itu tersenyum lembut melihat sistem (?) Kesayangannya bermanja ria ke dirinya.

"Panca.. satu satunya karakter novel yang mengetahui kebenaran yang ada. Punya perasaan cinta ke gw yang sayangnya masuk ke tubuh putri tercintanya ini" monolog Shiren merangkai kejadian yang terjadi kepadanya baru baru ini.

"Vita.. yah, dia aunty yang sangat baik, tapi menjadi sedikit licik dengan memanfaatkan Shiren untuk kelancaran pekerjaan suaminya"

Ting
.
.
.
«Apa itu alasan Naura punya sifat iri karna turunan Mama nya?» tanya Mio polos mengutarakan pemikiran nya.

Shiren tertawa mendengar pertanyaan polos yang dilontarkan Mio. "Hahaha.. yah bisa jadi sih" Shiren mengelap ujung matanya yang berair.

"Tapi Mio, manusia memang terlahir egois dan serakah. Jadi gak aneh kalo Naura pun iri hati sama gw" jelas Shiren lembut nan penuh pengertian.

"Rison... Huuuft... Dia gak sat set sat set deketin gw nya. Kalo bisa milih.. gw mendingan sama Seno. Dia bucin, rela berkorban untuk gw dan yang paling penting, dia cinta sama gw"

Ting
.
.
.
«Ya anda tinggal pilih menikah sama Seno saja, Nona»

Shiren menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa Mio. Kalo begitu, Naura akan tetap bersama pangeran nya dong" ucap Shiren dengan wajah senyuman manisnya yang terlihat lebih licik, berbeda dari biasanya.

"SHIREEN" teriak seseorang yang terdengar jauh memanggil namanya.

"Pergilah, habis itu langsung berubah menjadi gelang di tanganku" bisik Shiren memerintah Mio yang langsung dituruti sang empu.

Mio langsung melompat dari pangkuan Shiren dan berlari menjauh sebelum Manda, Riana dan Naura sampai didekat Shiren.

"Astaga Shireen! Gw nyariin lo dari tadi. Gw kira Lo ilang, dibuli kakel" omel Naura yang dibalas cengiran kecil Shiren yang menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Maaf Kak. Tadi Shiren sempet ngejar kucing.. eh kucingnya malah lari kesini. Terus malah kebablasan nyaman duduk disini deh, heheheh" alasan Shiren yang dibalas helaan nafas ringan dari Naura.

"Kabarin lain kali" kata Naura membuat Shiren mengangguk patuh.

"Tapi, kenapa kalian sepanik ini? Apa ada sesuatu?" Tanya Shiren melihat gelagat aneh dari teman temannya.

"Kumpulan anak sekolah lain, yang sebelumnya pernah nyerang Naura ada didepan pagar Academy. Mereka bawa benda tajam gitu" jawab Manda panik terlihat sedikit takut.

"Perkiraan kasar Rison sih, mereka nantangin kita buat tawuran. Makanya Rison sebagai ketua angkatan kita, OSIS dan perwakilan anak kelas 12 dan 10 lagi rapat ngebahas penyelesaian ini" sambung Riana memberi penjelasan singkat tentang keadaan yang sedang terjadi.

'Tawuran? Hahah.. klise!' batin Shiren.

Shiren menutup mulutnya, terkejut. Iris matanya yang biru keabu-abuan bergetar ketakutan. "Kita.. bakalan aman kan?" Suara Shiren bergetar, tak bisa mempertahankan ketenangan nya.

PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)Where stories live. Discover now