#38. Ketahuan

6.5K 905 128
                                    

Ramein ygy, Uqi mau lihat reaksi kalian heheheh!

Shiren memapah Seno penuh perhatian. Wajahnya masih terlihat sembab, sebab baru selesai menangis.

"Shiren bersyukur, hari ini ga banyak bodyguard yang berjaga" kata Shiren memperhatikan sekitar yang sepi. Seno tersenyum menatap Shiren lembut.

Aaah... Seno sungguh sangat sangat sangaaaat merindukan Shiren! Rasanya ingin mengurung Shiren dirumahnya agar dia bisa melihatnya setiap saat.

"Baru selesai?" Suara bass yang serak menghentikan langkah mereka.

Shiren tersentak, mengangkat kepala nya, Panca di ujung tangga atas basement sedang memperhatikan mereka dengan iris abu abu gelapnya yang tajam.

"D-ddady?!" Terkejut Shiren seperti maling yang tertangkap basah.

"Mau kamu bawa kemana dia, Baby?"

Shiren gugup, tangan yang memapah Seno terasa dingin dan sedikit berkeringat. Seno menatap datar pria baya yang berstatuskan Ayah dari pujaan hatinya itu.

"Tolong.. bebaskan Seno, Daddy.. Seno terluka parah" pinta Shiren memohon dengan iris biru keabu abuannya yang memikat.

Hati Panca sakit, melihat putri- atau sekarang gadisnya memohon untuk lelaki lain. Ia tak rela Shiren lebih perhatian dengan lelaki lain daripada ke dirinya. Panca akui, ia cemburu!

"Baiklah, namun dengan satu syarat" mata Panca tersirat suatu keinginan yang terlihat jelas untuk Shiren.

Catlyn yang didalam diri Shiren tidak bodoh, tapi untuk melaksanakan rencana yang dibuatnya ia harus menuruti syarat yang akan Panca ajukan nanti.

"Oke.. Shiren akan turuti apapun, APAPUN semua syarat Daddy! Jadi please, pulangkan Seno ke rumahnya. Bebaskan dia!" Suara Shiren yang halus nan merdu terdengar bergetar, air matanya sudah luruh yang memberi Shiren kesan kecantikan teratai putih. Polos, lemah dan murni.

Seno menepuk tepuk punggung tangan Shiren yang memapahnya, berusaha agar sang pujaan hati bisa lebih tenang. Dan berhasil, tangisan Shiren berhenti.

"Terima kasih" bisik Shiren yang sangat dekat dengan wajah Seno.

Jantung Seno berdetak cepat, aroma vanilla menyeruak dari bibir dan tubuh gadis disebelahnya ini, apalagi bibir ceri Shiren yang sangat plumpy membuat Seno ingin melahapnya!

Seno bisa tambah gila menahan hasrat buasnya!

Panca menggeram melihat kedekatan Shiren dan orang gila yang disampingnya. Dengan suara yang teramat keras, Panca memerintah bawahannya.

"Sialan! PULANGKAN ORANG GILA INI SEKARANG!"

"SIAP TUAN!"

3 orang Pria bertubuh besar dan berotot langsung masuk dan membawa paksa Seno dari Shiren. Seno yang keadaannya memang mengkhawatirkan dengan luka luka diseluruh tubuhnya, mengerang kesakitan.

"Pelan pelan!" Peringat Shiren lembut sebelum Seno hilang dari pandangan nya.

"Shiren, kamu ikut Daddy" perintah Panca penuh intimidasi.

'ngeri ngeri sedap yah, Mio' batin Shiren berbicara dengan sistem kesayangan nya itu.

Ting...

«Semangat Nona! Anda juga sudah berhasil menyelesaikan misi!» kata Mio menyemangati dengan emot tangan berotot yang muncul di dalam pikiran Shiren.

'thanks info!'

Shiren lantas mendekat ke Panca dan menggerakkan tangannya perlahan untuk menyentuh tangan Panca. "Mau gandengan" ucap Shiren menatap Panca dengan puppy eyes nya yang imut.

PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang