Chapter 20 Rescue mission, touching reunion, story in dimentional shift

1 0 0
                                    

10 tahun pun berlalu semenjak planet Neo Earth tiba di dimensi yang baru. Hans sekarang menjabat sebagai Jendral bintang 4 dan tetap berkecimpung di kemiliteran, Julis mengelola bisnis restoran bersama Mei dan Irene, dia sekarang sudah tidak bergabung di kemiliteran tapi kadang membantu kalau di minta oleh Hans. Sera juga sekarang menjadi kepala dari sebuah lembaga penelitian pribadi untuk angkasa luar, Sera masih belum menyerah dan masih berharap Shin akan menemukan Shin. Julis dan Sera selalu menjenguk Ellie dan Ignis yang masih tertidur di kapsul tidurnya. Mereka berdua terus mengajak Ellie dan Ignis berbicara dan bercerita tentang kehidupan mereka. Kadang mereka menangis di depan Ellie dan Ignis. Hans, Julis dan Sera tidak bertambah tua, mereka tetap tampak seperti umur 16 tahun. Suatu hari, Hans datang ke rumah sakit untuk menjemput Julis dan Sera pulang. Dia langsung masuk dan menuju ruangan khusus tempat Ellie dan Ignis tertidur. "Julis...Sera...sudah selesai ?" Sapa Hans kepada Julis dan Sera. "Sebentar lagi ya, Ignis tidurnya ngiler, aku bersihkan dulu hehe...." Kata Julis yang membersihkan mulut Ignis dengan sapu tangan nya. Wajah nya terlihat tersenyum sedih. "Ellie...Ignis...aku pulang dulu ya, besok aku datang lagi." Kata Sera. "Iya, besok aku cerita lagi, masakan yang di ajari mama Keiko waktu itu sekarang jadi hits loh...besok aku cerita lagi ya....sampai besok Ellie...Ignis....aku pulang dulu." Kata Julis dengan lirih. "Sudah2 ayo...ada 1 tempat lagi yang harus kita kunjungi." Kata Hans. "Oh ya, tepat hari ini ya 10 tahun lalu." Kata Sera. "Iya, hari di mana Shin menghilang..." Kata Hans. "Aku sudah selesai...ayo kita berangkat, sayang kita tidak bisa mengajak Ellie dan Ignis ke sana." Kata Julis. "Iya...makanya besok kita ke sini lagi dan menceritakan nya." Kata Sera. Kemudian mereka pun keluar dari rumah sakit dan naik mobil Hans untuk menuju ke makam pahlawan. Di perjalanan, "Kota ini...jadi semakin besar ya....andai Shin bisa melihat nya." Kata Julis. "Iya, andai Shin, Ellie dan Ignis bisa tinggal di sini bersama kita...." Kata Sera. "Kalian....aku paham, aku pun merasakan hal yang sama, tapi coba deh kalau Shin yang di sini, dia pasti akan bilang, kita harus terus maju demi mereka yang sudah meninggalkan kita, benar kan ?" Kata Hans. "Iya sih, tapi tetap saja Hans, mereka itu kan saudara2 kita dan kita semua sudah berjanji akan bersama selamanya." Kata Julis sambil menitikkan air mata. "Julis, tenang ya....aku pun sama kok kayak kamu, tapi Hans benar walau dia hanya mengutip kata2 Shin, kita harus maju, demi Shin, demi Ellie dan Ignis yang tertidur...juga demi papa2 dan mama2." Kata Sera sambil merangkul Julis. "Kalau saja aku sadar Shin akan terlilit rantai...aku berada di sebelah nya soalnya." Kata Julis dengan penyesalan. "Aku juga di sebelah nya Julis, sudah berapa kali aku memukul2 tanah karena mengingat hal itu, tapi apa yang sudah terjadi ya sudah terjadi.....kadang aku sendiri suka bertanya sama Shin, apa yang harus aku lakukan...." Kata Hans. "Jangan menyalahkan diri sendiri, kita semua tidak sempat bertindak karena kejadian nya cepat sekali dan kita sudah lelah, tapi aku berterima kasih kepada Shin, karena pukulan dia yang terakhir, kedua dewa itu tidak masuk ke dimensi ini, padahal saat itu, dia bisa kabur menyelamatkan diri, aku tau, dia pasti melihat Guardian sudah rusak berat, satu2 nya jalan buat dia adalah menyerang. Shin adalah pemimpin sejati.....dan aku pasti akan menemukan dia, kalau cuma helm dan gelang aku tidak percaya dia sudah tiada." Kata Sera. "Iya benar, jasadnya tidak di temukan, dan dia tertelan lubang hitam, mungkin dia ada planet lain kita ga tau." Kata Hans. "Kita tetap positif saja, walau semua orang sudah menganggap dia tiada, aku tetap tidak percaya, makanya aku membuat lembaga penelitian itu." Kata Sera. "Baiklah...demi Ellie dan Ignis juga...." Kata Julis. "Kita sudah sampai..." Kata Hans. Kemudian Hans memarkir mobil nya dan mereka ber 3 pun turun. Mereka berjalan masuk membawa karangan bunga menuju sebuah makam besar yang di atasnya berdiri patung Shin yang sedang memakai armornya. "Hai Shin...kami datang....hari ini adalah peringatan menghilang nya kamu, kalau kamu bisa pulang, kami akan senang sekali dan kedua istrimu pasti bangun." Kata Hans. Julis pun meletakkan karangan bunga nya. "Shin, cepatlah pulang.....kami ber 3 kangen, bangunkan Ellie dan Ignis, kita akan bersama lagi seperti dulu." Kata Julis sambil menitikkan air mata. Hans pun merangkul Julis. Sera juga meletakkan karangan bunga nya dan menyirami makam Shin dengan air. "Shin....aku yakin kamu selamat, kamu tidak terbaring di sini, tolong segera pulang, kami benar2 rindu, aku, Julis dan Hans kangen sama kamu, kangen sama Ellie, kangen sama Ignis....cepatlah pulang." Kata Sera sambil menangis. Hans juga merangkul Sera yang masih membawa ember kayu dan gayung nya. Mereka pun berdiam di depan makam Shin sambil mengenang masa2 mereka masih bersama. Selagi mereka merenung, hp Hans bordering. Hans langsung mengangkat nya. "Ya ini aku......apa....kami akan segera kesana." Kata Hans sambil menutup telp nya. "Ada apa Hans ?" Tanya Sera. "Cepat pakai armor dan kita kembali ke rumah sakit....Ellie dan Ignis bangun...." Kata Hans. "Apa....ayo cepat.....kita terbang saja." Kata Julis. Kemudian mereka ber 3 langsung mengenakan armornya dan terbang menuju rumah sakit. "Ellie dan Ignis bangun ?" Tanya Sera sambil terbang melalui telepati. "Iya, dan mereka langsung mau keluar karena mau menjemput Shin." Kata Hans. "Hahaha berarti benar, Shin masih hidup...aku lega sekali." Kata Julis. "Ayo kita percepat...." Kata Hans. Mereka pun mempercepat terbang nya dan langsung turun di atap rumah sakit. Hans, Julis dan Sera langsung berlari turun menuju ruangan khusus. "Lepaskan...lepaskan....aku harus menjemput Shin." Kata Ellie yang sedang di pegangi perawat dan dokter. "Tenang Jendral....tenang......" Kata seorang dokter yang susah payah menahan Ellie. "Arrghhh kenapa sih kalian tidak membiarkan kami pergi...kami harus jemput Shin suami kami....awas dong kalian...." Kata Ignis yang mengamuk di pegangi para perawat dan dokter yang maju terus walau terpental. Hans, Julis dan Sera pun tiba. "Ellie...Ignis...." Teriak Julis yang langsung masuk dan memeluk kedua nya. Melihat Hans, Julis dan Sera datang, para perawat dan dokter pun melepaskan Ellie dan Ignis lalu mereka keluar ruangan. "Hans...Julis...Sera....." Kata Ignis sambil memeluk Julis dan Sera. "Selamat datang kembali Ellie...Ignis...ayo kita jemput Shin, kalian tau kan dimana dia ?" Kata Hans. "Dia di Astoria, di dimensi ini....cepat kita harus kesana menjemput nya." Kata Ellie. "Tapi...bagaimana kita bisa ke sana ?" Tanya Sera. "Naik Guardian, Mima chan sudah memperbaiki nya, ayo kita ke atap dan langsung terbang kesana." Kata Ignis. Ellie dan Ignis pun menekan gelang mereka dan berubah. Melihat Ellie dan Ignis berubah, Hans, Julis dan Sera pun saling melihat dan tersenyum. "Ok, ayo kita ke atap, kita langsung terbang." Kata Hans. Mereka semua pun langsung lari menuju atap tanpa menghiraukan sekeliling nya. Di atap, Hans, Julis dan Sera pun berubah. Mereka semua langsung terbang dan memanggil Guardian. Ternyata benar kata Ignis, Guardian sekarang menjadi berwarna kuning emas dengan 5 sayap di kanan dan kirinya, bentuk nya sama persis ketika mereka membawa planet melintasi dimensi. Guardian langsung terbang menembus atmosfer dan setelah keluar berubah menjadi sangat besar. Setelah itu Guardian langsung melesat menuju planet Astoria. "Woaaah mantap Guardian sekarang...." Kata Hans. "Iya, Mima chan memperbaikinya dan sedikit memperbaharuinya." Kata Ellie. "Hmm kok kamu tau Shin masih hidup ? Selama ini aku mencari dia." Tanya Sera. "Aku di beritahu Mima chan, katanya Shin ada di planet Astoria dimensi ini." Kaya Ellie. "Iya, dia juga bilang karena ada yang berdoa di pohon nya selagi dia tidur waktu itu. Maka sang pencipta mengabulkan nya dan membawa Shin ke planet Astoria." Kata Ignis. "Oh....mungkin yang waktu itu kita ke pohon dan menemukan Mima chan sedang tidur...." Kata Julis. "Wah....terima kasih sang pencipta." Kata Sera dengan riang. "Oh iya Ellie, satu hal lagi....sewaktu kalian tidur, kami mendapat kan hasil diagnosa dokter...selamat ya." Kata Julis sambil memeluk Ellie. "Eh...selamat apa ?" Tanya Ellie bingung. "Hah...jangan2 kamu ga tau ?" Tanya Sera. "Um..mengenai apa ya ?" Tanya Ellie bingung. "Kamu hamil kan ?" Tanya Hans. "Um....iya, sudah sebulan sebelum perpindahan dimensi.....ketahuan ya..." Kata Ellie. "Kok kamu ga bilang2 aku ?" Tanya Ignis protes. "Aku bingung musti bilang apa soalnya hehe." Kata Ellie. "Ah kamu mah selalu gitu, kabar bahagia kok di sembunyikan." Kata Ignis. "Diagnosa dokter, kehamilan mu di bekukan, bagaimana caranya dokter tidak mengerti, tapi kondisi janin nya aman." Kata Julis. "Iya benar, kok kamu bisa Ellie, gimana caranya ?" Tanya Sera. "Bukan aku...tapi mama Keiko waktu itu, sebulan sebelum kita pergi, mama kasih tau aku soal janin di perutku ini, dia bilang lahirkan nya nanti saja, kemudian dia memegang perutku dan dia bilang sementara di bekukan dulu, sebab dia juga bilang ada kejadian yang tidak bisa di hindari." Kata Ellie. "Berarti mama sudah tau bakal begini, Shin bakal terserap dan kita berdua tidur." Kata Ignis. "Iya, mama Shinju juga bersama mama Keiko waktu itu, dia juga bilang sebenarnya Julis juga sama dengan ku." Kata Ellie. "Hah....aku juga ? tapi mama ga bilang apa2...eh tunggu, dia pernah membawa ku pergi ke taman sambil santai dan dia memegang perut ku.....mungkin waktu itu, tapi waktu itu rasanya 3 bulan sebelum kita berpindah dimensi." Kata Julis. "Jadi kamu juga Julis...." Kata Hans sambil memeluk Julis. "Eh tunggu....aku belum periksa apa2." Kata Julis. Sera pun diam saja sambil tersenyum. "Umm mama Sayako sebenarnya pernah menyinggung hal ini padaku dan pernah juga memegang perut ku, mungkin waktunya dekat2 dengan Ellie. Aku mau coba periksa nanti kalau pulang." Kata Sera. "Waaaahhh.....kalian semua pada hamil ya....aku kapan dong." Kata Ignis. Ellie, Julis dan Sera pun menoleh kepada Ignis dengan pandangan tajam. "Loh kenapa kalian melihat ku begitu ?" Tanya Ignis. "Kamu itu paling pertama Ignis, kita semua di suruh merahasiakan nya." Kata Ellie. "Hah.....kapan ? Mama Chizuru ga bilang apa2 ?" Tanya Ignis. "Waktu itu memang ga ada yang bahas soal ini, awalnya aku hanya tidak sengaja mendengar, mama Chizuru bicara dengan mama Keiko, mama Shinju dan mama Sayako mengenai kamu. Tapi karena aku ketahuan, aku di suruh panggil Ellie dan Sera sekalian. Mereka terus kasih tau kami." Kata Julis. "Iya kapan itu ?" Kata Ignis. "Ingat ga waktu kita lagi berendam bersama2 di kolam mata air di belakang rumah kita sewaktu kita baru tiba ke dimensi kosong di bumi ? Ingat kan saat itu mama Chizuru ngapain ? berlaga membandingkan dada mu dan dada nya, tapi dia memegang perut mu. Ingat ga ?" Tanya Ellie. "Oh...waktu itu ya....memang saat itu aku sudah hamil ?" Kata Ignis. "Iyaaa, makanya aku sering panggil kamu gendut." Kata Julis. "Oh......kalau gitu, nanti aku juga periksa." Kata Ignis. "Tapi dokter ga bilang apa2 tuh soal dia ?" Tanya Hans. "Aku juga ga ngerti kenapa Ignis ga kena di deteksi, padahal dia paling duluan." Kata Ellie. "Menurut mama Shinju, semua di bekukan pada saat kandungan memasuki 1 bulan. Harus nya terdeteksi." Kata Ellie. "Mungkin saat itu tidak ter diagnosa karena Ignis, Julis dan aku hamil sebelum Ellie, jadi Ellie yang baru hamil terdeteksi. Sebab selain Ellie kita semua tidak terdeteksi." Kata Sera. "Hmm bisa jadi juga....misterius memang, tapi paling tidak aku senang hahaha." Kata Hans sambil memeluk Julis dan Sera. "Iya, Shin juga pasti senang..." Kata Ignis. "Iya benar, makanya kita jemput dia sekarang." Kata Ellie. Mereka semua pun terdiam. "Tapi kalau semua ini karena doa kami ber 3, kenapa baru setelah 10 tahun kalian beritahu kami ?" Tanya Hans. "Karena selama ini Mima chan tidur. Dia langsung membangunkan kami setelah dia bangun dan dia langsung memperbaiki Guardian." Kata Ellie. "Iya, sebelum dia tidur dia sempat memperbaiki Guardian sebenarnya, tapi karena tenaga nya habis maka dia tidur dan di saat itulah kalian datang." Kata Ignis. Karena sudah di upgrade oleh Mima chan, Guardian bisa membuka wormhole untuk mempersingkat pejalanan. Langsung saja Guardian masuk ke dalam wormhole ke planet Astoria. Setelah melewati lorong cahaya selama 1 hari, mereka pun keluar dari wormhole dan persis berada di atas planet Astoria. "Eh...." Kata Hans, Julis, Sera, Ellie dan Ignis. Mereka kaget ternyata planet Astoria menjadi merah dan tidak dapat di huni. Bulan yang berada dekat planet pun sudah hancur. "Ini benar Astoria ? kok aneh ya....memang planet ini menjadi planet merah tapi...." Kata Hans. "Iya ini aneh, kalau memang ini planet baru di dimensi baru, seharusnya tidak ada tembok nya, benar ga sih ?" Tanya Ellie. "Ya, logikanya kan seharusnya planet ini benar2 kosong, tapi yang melingkari ini kan tembok, lagipula bulan nya sudah hancur, seperti kejadian yang kita alami waktu kita melarikan diri dari planet ini." Kata Sera. "Jangan2 sebenarnya kita tidak pindah dimensi ?" Kata Julis. "Dari pada pindah dimensi aku merasa malah mereset dimensi." Kata Ignis. "Kalian semua benar, yang terjadi adalah kita pergi ke masa depan, dan tetap di dimensi semula, yang kalian lihat ini adalah bekas kejadian 1.000 tahun yang lalu, dimana dimensi cherub menabrak dimensi ini karena berniat menghancurkan nya. Jadi kita pergi ke masa depan setelah semua sudah hancur." Kata Mima chan. "Eh Mima chan ?" Kata Hans. "Iya benar, jadi ini memang planet kalian, kalau cherub tidak menabrakkan dimensi nya kita pasti akan pindah ke dimensi baru dan dimensi ini akan di lupakan." Kata Mima chan. "Jadi kita sekarang berada di masa depan ? pantas tembok2 itu kelihatan sudah sangat usang dan roboh sebagian." Kata Sera. "Sekarang kita sudah di masa depan, 1.000 tahun dari saat bertabrakan dengan dimensi cherub. Sang pencipta menahan kehancuran dimensi ini setelah dimensi ini di tabrak dan mengembalikan nya. Tapi akibat dari tabrakan itu, semua menjadi terhapus, termasuk semua kehidupan dan sang pencipta tidak mengembalikan semua kehidupan seperti semula." Kata Mima chan. "Kenapa kita tidak jadi pindah dimensi ?" Tanya Ignis. "Karena aku belum cukup kuat untuk pindah dimensi, saat ini aku masih kecil dan butuh ratusan tahun sebelum aku bisa berwujud seperti saat belum menjadi satu." Kata Mima chan. "Oh jadi begitu, tapi dimensi cherub sudah musnah kan ? Jadi hasil nya sama saja kan ?" Tanya Hans. "Hasil nya sama saja, dimensi cherub sudah hilang sama sekali dan membinasakan semua yang berada di dalam nya, jadi sudah tidak akan ada lagi portal yang terbuka dari dimensi mereka." Kata Mima chan. Guardian terus mengelilingi planet dari angkasa luar. "Baiklah, kita coba turun dulu." Kata Hans. Guardian pun turun ke permukaan planet yang sudah tidak memliki atmosfer, kemudian mereka pun bekeliling. "Shin ada di mana sih ?" Tanya Hans sambil melihat sekeliling. "Dia dimana Mima chan ?....Mima chan ?" Kata Ellie. "Wah dia tidur lagi mungkin...." Kata Ignis. "Iya, tidak ada Mima chan, dia sepertinya tidur lagi." Kata Sera. "Kita keliling saja, coba kita lewati tembok dan ke bekas midgar, siapa tau dia di sana." Kata Julis. "Wah....Julis sekarang pintar, baik....kita manuver ke sana." Kata Hans. "Hehe jadi malu." Kata Julis. Guardian pun berbalik dan langsung menuju celah tembok untuk menuju balik tembok. Mereka pun sampai ke bekas kota Midgar berada. "Tidak ada apa2....museum, akademi semua sudah hilang dan rata sama tanah." Kata Hans. "Hans, lihat itu....batu peninggalan papa2 dan mama2 masih ada...." Kata Ellie sambil menunjuk ke bawah. "Ayo kita turun dan lihat." Kata Julis. Guardian pun mendarat di depan batu itu. Mereka pun keluar dari dalam Guardian dan menghampiri batu itu. "Wow...batu ini masih ada....sulit di percaya..." Kata Ignis. "Tapi tulisan nya sebagian sudah terhapus.....tunggu...tulisan di bawah nya ini sepertinya tulisan baru..." Kata Sera sambil mengamati bagian bawah batu monument itu. "Hei....ini kan....bahasa Jepang...." Kata Ellie. "Aku ada di rumah mama Sayako....ini tulisan Shin....aku yakin....ini pasti Shin." Kata Ignis. "Rumah mama Sayako ? oh...pesawat dragonian itu...." Kata Sera. "Ayo kita ke sana.....cepat naik kembali ke Guardian." Kata Hans. Mereka pun langsung berlari menuju Guardian dan langsung naik ke dalam nya. Kemudian Guardian langsung terbang sedikit dan menemukan gunung tempat pesawat Rona tersimpan. Mereka semua pun turun di depan gua dan langsung masuk ke dalam. "Wah gua ini masih ada, tapi semua di dalam nya sudah hancur." Kata Hans. "Lihat...ada lubang di sana." Kata Ellie sambil menunjuk ke arah bekas bangunan di samping kuil yang sudah tidak ada. "Ayo...tunggu apa lagi." Kata Hans. Kemudian mereka langsung turun melalui lubang itu dan akhirnya sampai di pintu lift. Mereka pun langsung membuka nya, kemudian masuk ke dalam lorong menuju ruangan tempat Rona lahir. Mereka pun sampai di depan pintu nya yang sudah rusak. "Ugh...sudah tidak bisa di buka..." Kata Hans. "Minggir Hans...." Kata Ignis. Kemudian dia langsung menendang pintu nya dan pintu itu pun terbuka. Mereka langsung bergegas masuk ke ruangan yang gelap itu. "Gelap sekali.....ledakkan tenaga kita supaya armor kita bercahaya." Kata Hans. Kemudian semuanya meledakkan tenaga mereka dan armor mereka pun berkilai mengeluarkan aura berwarna di sekujur tubuh mereka. "Lihat itu, di dalam kapsul....." Kata Sera. Ellie dan Ignis langsung mendekati kapsul. Ternyata Shin berada di dalam kapsul dan tertidur. "Shiiin......" Teriak Ellie dan Ignis sambil menangis bahagia dan membuka kapsul nya. "Shin....Shin...Shin...bangun Shin..." Kata Ellie. "Shin...shin...ayo pulang...bangun Shin...." Kata Ignis sambil menggoyang2 kan Shin. "Shin...." Hans, Julis dan Sera mendekati mereka sambil menangis bahagia. "Lihat, dia pakai gelang, coba tekan gelang nya dan bawa dia keluar dulu dari sini...." Kata Hans. Ellie langsung menekan gelang nya dan Shin langsung berubah. "Ayo bawa dia Ellie." Kata Ignis. "Iya ayo." Kata Ellie. Kemudian Ellie dan Ignis memapah Shin keluar dari kapsul dan memberikan nya ke Hans. Hans pun memanggul Shin di punggung nya. Mereka pun lalu terbang keluar melalui lubang tempat mereka masuk. Setelah sampai di atas, mereka langsung keluar gua dan membawa Shin naik ke dalam Guardian. "Ayo sekarang kita pulang...." Kata Hans. "Sebentar Hans, di sebuah pecahan batu bulan ada sebuah portal kecil, aku mendeteksi melalui space drone yang tadi ku sebar sebelum kita turun ke planet, ini gambarnya...." Kata Sera sambil memperlihatkan gambar di tablet nya. "Oh ini kan, portal yang pertama kali kita masuki dan sampai di taman koloni." Kata Hans. "Iya benar, ayo kita kesana, kita bisa pulang dengan cepat dan membawa Shin ke rumah sakit." Kata Sera. "Baiklah, ayo kita berangkat." Kata Hans. Guardian langsung menuju ke luar angkasa dan menuju titik yang ada di tablet Sera. Semua nya melihat ke bawah selagi menjauh dari planet. "Selamat tinggal Midgar....selamat tinggal Astoria....kami pergi dulu." Kata mereka dan memberi hormat pada planet Astoria. Guardian akhirnya sampai di sebuah asteroid pecahan bulan yang mengambang di ruang hampa. Di asteroid itu terlihat sebuah pintu yang bercahaya di balik bebatuan nya. Hans langsung menggendong Shin di punggung nya dan keluar bersama yang lain dari Guardian yang kemudian menghilang. Mereka langsung menuju pintu itu dan membersihkan jalan masuk nya. Setelah semua terbuka, Ellie, Ignis, Hans bersama Shin, Julis dan Sera langsung masuk ke dalam. Sesuai dugaan Sera, mereka langsung keluar di taman kota Midgard di planet Neo Earth. "Wah benar, kita pulang." Kata Hans. "Cepat Hans, bawa Shin ke rumah sakit." Kata Ellie. Kemudian mereka pun langsung terbang dan menuju rumah sakit. Mereka langsung mendarat ke depan rumah sakit dan membawa Shin ke dalam. Dokter dan perawat langsung menangani Shin dan membawanya masuk ke dalam. Ellie dan Ignis mendampingi Shin yang di bawa ke dalam. Hans, Julis dan Sera mengikuti mereka dari belakang. Shin langsung di larikan ke ruang gawat darurat dimana semua tidak boleh masuk. Ellie dan Ignis menunggu dengan cemas di luar. Julis dan Sera terus menghibur Ellie dan Ignis. Hans juga menunggu bersama mereka. Tak lama kemudian, dokter yang mendiagnosa Shin pun keluar dari ruang gawat darurat dan menemui mereka. "Pasien tidak apa2, dia hanya tidur, badannya sehat, tapi kurang nutrisi, kami sudah memberikan infus untuk menambah nutrisinya dan kekurangan vitamin nya. Kami akan pindahkan dia ke kamar kelas 1 sekarang." Kata Dokter. "Terima kasih dokter..." Kata Hans. "Sama2 Jendral, senang aku bisa menolong jendral besar kita." Kata dokter itu sambil tersenyum. Tak lama setelah dokter pergi, 2 orang perawat keluar mendorong ranjang Shin yang terbaring dengan tangan di infus dan di pakaikan alat bantu pernafasan. Ellie dan Ignis pun mengantar Shin ke kamarnya. Julis, Sera mengikutinya sementara Hans mengurus admisntrasi nya. Sesampai nya di kamar, setelah para perawat keluar, Ellie berdiri di sisi kiri Shin dan Ignis di sisi kanan nya, keduanya memegang tangan Shin. Julis dan Sera berdiri di sebrang ranjang nya. Hans pun datang masuk ke kamar dan menutup pintunya. Tiba2 semua nya menengok ke arah jendela dan melihat Shin sedang berdiri di situ, tubuh nya tembus pandang seperti hantu. "Cepat bangun, ngapain kamu berdiri di situ." Kata Hans. "Eh....kamu lihat juga Hans ?" Tanya Ellie. "Iya lah, aku dan Sera juga lihat." Kata Julis. Ignis kemudian mendekati Shin yang berbentuk seperti cahaya putih dan tembus pandang yang berdiri dekat jendela, kemudian dia berbisik di telinga nya. Shin yang di luar tubuh nya langsung berjalan menuju tubuh nya yang terbaring dan naik ke ranjang nya untuk masuk ke tubuh nya. "Shin...?" Tanya Ellie di telinga Shin. "Ughh....Ellie....Ignis....ke sini." Kata Shin yang baru sadar dan masih memakai masker oksigen nya. Ellie dan Ignis pun mendekat, kemudian Shin langsung memegang perut mereka secara bersamaan. Ellie dan Ignis langsung bergetar dan memegang perut nya. "Apa....apa ini Shin...." Kata Ellie. "Iya....kenapa kamu...." Kata Ignis. "Hehe...aku di suruh mama pegang perut kalian, Hans....coba pegang perut Julis dan Sera." Kata Shin kepada Hans. "Begini....?" Kata Hans yang langsung memegang perut Julis dan Sera. Sama seperti Ellie dan Ignis, Julis dan Sera juga langsung bergetar dan memegang perut nya. "Hei.....apa ini.....?" Kata Julis. "Iya...kok rasanya...." Kata Sera. "Aku cuma menyampaikan pesan papa2 dan mama2, mereka mau punya cucu hahaha......kalian bisa melihat ku tadi kan....pasti kalian bisa melihat mereka....aku tidur dulu......" Kata Shin. Kemudian dia pun tertidur kembali. Di wajah nya terlihat Shin bahagia dan tersenyum senang. Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera langsung melihat ke arah jendela. Mereka melihat Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil, Rona berdiri di depan jendela dengan wujud malaikat nya, mereka hanya berdiri dan tidak bicara apa2. Wajah mereka penuh dengan kebahagiaan dan tersenyum lebar. Setelah itu mereka pun menghilang. Ellie dan Ignis langsung memeluk Shin yang tertidur kembali sambil menangis bahagia. Hans langsung mendekap erat Julis dan Sera, mereka bertiga menangis dan tertawa bahagia. "Dasar Shin...dia tertidur lagi....terima kasih sudah kembali." Kata Ellie sambil memeluk nya dan menangis. "Terima kasih Shin.....kamu masih bersama kami.....aku senang sekali saat ini." Kata Ignis yang juga memeluk Shin. "Hahaha Shin, kamu memang benar2 onii san buat ku, terima kasih bro.......aku sekarang bahagia sekali." Kata Hans. "Aku juga Hans...aku bahagia....sekarang aku calon mama." Kata Julis. "Iya....terima kasih Shin....aku benar2 senang dan bahagia sekarang.....aku sudah lengkap." Kata Sera. Kemudian Julis dan Sera mendekati Ellie dan Ignis, kemudian mereka saling merangkul satu sama lain sambil tertawa bahagia dan menangis. "Oh....sampai lupa....pesan dari Mima chan, masalah kita berpindah waktu, jangan beritahu siapa2....anggap saja kita berpindah dimensi." Kata Shin melalui telepati dalam keadaan tidur. "Ok kita tidak akan beritahu siapa2." Kata Hans. "Dah kamu tidur lagi, tidak usah khawatir." Kata Ellie. Kemudian Hans, Julis, Sera, Ellie dan Ignis keluar dari kamar Shin. Baru saja mereka menutup pintu, Mike, Kiria, Phos, Clyde, Robert, Patty dan Frea datang. "Hans, benarkah Shin di temukan...." Kata Mike. Hans pun menengok. Mike dan lainnya sudah berumur 32 tahun, tapi tidak terlalu berubah karena mereka Elf kecuali Frea dan Patty yang sudah terlihat dewasa. "Iya benar....wah cepat sekali menyebar kabar nya." Kata Hans. "Hahaha maklum saja, Victor kan direktur rumah sakit ini dan bawahan langsung Florentia sensei." Kata Clyde. "Sekarang dia lagi tidur, tadi sudah sempat sadar sebentar sih." Kata Hans. "Hans, kita ber 4 check up dulu ya...nanti ku kabari." Kata Julis. Kemudian Ellie, Ignis, Julis dan Sera pun pergi menemui perawat dan akhirnya di antar ke perawat ke bagian dokter kandungan. "Eh...mereka ke bagian kandungan ?" Tanya Kiria. "Itu Ellie dan Ignis kan ? Mereka sudah bangun dan langsung ke bagian kandungan ?" Tanya Patty. "Selamat ya Hans...." Kata Robert sambil menyalami Hans. "Eh..selamat apa ?" Kata Hans. "Hahaha ke 4 nya hamil ya...." Kata Phos. "Wah.....hahaha...iya." Kata Hans sambil memegang belakang kepalanya dan tersenyum senang. "Woaaah hamil nya bisa bersamaan ?" Tanya Clyde. "Bukan bersamaan, yah kita kan ga normal hahaha." Kata Hans. "Loh akhirnya ngaku kalau dia ga normal hahahah." Kata Robert. Hans kemudian bercerita ke teman2 nya bagaimana keadaan ke dua istri nya dan ke dua istri Shin. "Oh jadi sebenarnya sudah hamil lama, tapi di tahan oleh orang tua kalian...." Kata Frea. "Yap...sesuatu yang mustahil lagi....." Kata Kiria. "Hahaha sudah biasa kan. Kalau berurusan sama mereka ya seperti ini." Kata Mike. "Kiria sendiri perut nya besar tuh..." Kata Hans. "Iya sudah 8 bulan, bulan depan lahir..." Kata Kiria. "Mantap Mike, sekarang kamu lebih dulu jadi papa." Kata Hans. "Hahah terima kasih...yang hebat mah Phos tuh, dia sudah ada 2 anak hahaha." Kata Mike. "Lah kamu juga anak ke 2 kan Mike, dasar, ngapain bawa2 aku hahaha." Kata Phos. "Clyde juga tuh, lagi menanti kelahiran anak pertama, hamil nya bisa bareng lagi sama Irene hahaha." Kata Robert. "Yang paling hebat mah Patty, sudah ada 4 anak, ya ga pat ?" Kata Frea. "Hahaha iya....kamu sendiri juga sudah 3." Kata Patty. "Ternyata kita semua sudah dewasa ya hahaha..." Kata Hans. "Benar2, sekarang sudah bukan jaman nya lagi main2 seperti dulu. Tapi aku benar2 senang karena kita semua akrab." Kata Mike. "Iya benar hahaha...semua berawal di resort nya Frea." Kata Kiria. "Iya benar, resort legendaris hahaha." Kata Clyde. "Jangan meledek...sekarang mama ku juga masih buka resort lagi kan, karena kebetulan di kota Midgard ini ada pantai." Kata Frea. "Iya benar, kapan2 kita reunian di sana yuk..mengenang masa lalu." Kata Phos. "Iya, setuju, nanti tunggi Shin bangun." Kata Hans. "Pasti dong, Shin ga boleh di tinggal hahaha." Kata Robert. "Btw Robert, kamu kan katanya mau menikah ya ?" Tanya Clyde. "Iya benar...." Kata Robert malu2. "Siapa pasangan nya ?" Tanya Phos. "Yang kita semua ga akan menyangka nya." Kata Frea. "Haha benar, tidak sangka akhirnya dia sama Robert." Kata Kiria. "Memang siapa sih ?" Tanya Hans. "Mei chan....haha...ga nyangka kan ?" Tanya Patty. "Loh Julis kan sama2 ama Mei chan, tapi dia ga pernah cerita apa2 tuh." Kata Hans. "Oh Julis ga tau, kita semua saja baru tau kok ketika datang ke acara tungangan nya dia ini." Kata Mike. "Iya Mei chan waktu di acara bilang jangan bilang2 Julis katanya hahaha." Kata Frea. "Mungkin malu kali kalau ketauan Julis. Tapi rasanya dia udah kasih tau juga dan saat itu Julis tidak datang. Padahal Mei chan minta dia datang bersama kamu dan Sera." Kata Patty. "Iya lagipula Julis sering bengong kan belakangan ini, mungkin ga menyimak dia." Kata Frea. "Tapi sekarang harusnya dia sudah tidak bengong lagi, lihat saja tadi ekspresi nya." Kata Kiria. "Tapi sepertinya Ellie dan Ignis tidak mengenali kita hahaha." Kata Phos. "Iya kita sudah banyak berubah soalnya." Kata Mike. "Haha semenjak keluar dari kemiliteran kita berubah ya." Kata Robert. "Ah aku kan masih di militer." Kata Clyde. "Iya soalnya bareng istri kan hahaha. Marie ya...." Kata Robert. "Ah iya...berisik kamu." Kata Clyde. "Loh kirain Carol ?" Tanya Hans. "Hahaha bukan Hans, Carol tidak jadi dia, gara2 di katain lolicon hahaha." Kata Robert. "Diam ah....kata Marie, kalau Carol masih mau boleh2 saja." Kata Clyde. "Wah bakal punya istri 2 dong dia." Kata Kiria. "Iya, sepertinya begitu, kemarin sempat ketemu Marie dan Carol lagi jalan berdua di mall. Sempat sedikit ngobrol2 hahaha." Kata Patty. "Ya ya ya...cukup tentang ku....mending bahas Phos. Anak buah Kiria pindah divisi langsung di samber hahahaha." Kata Clyde. "Iya tuh, gara2 anak itu telat ngajuin mau jadi letnan di divisi ku waktu itu jadi malah pindah ke jadi letnan nya Phos, eh malah di nikahi sama Phos." Kata Kiria. "Oh aku tau siapa itu..." Kata Hans. "Sip kalau sudah tau ga usah di bahas." Kata Phos. Tiba2 pintu kamar di buka. Shin pun bersender di pintu sambil memegang infus nya. "Kalian berisik......" Kata nya. "Shiiin...." Semua nya berteriak menerjang Shin. 3 hari kemudian, Shin sudah bisa keluar dari rumah sakit. Ellie dan Ignis menjemput nya dan membawanya pulang ke rumah naik taksi. Diperjalanan, "Shin, lihat ini...." Kata Ellie. "Ini juga...." Kata Ignis. Mereka berdua menyerahkan foto usg mereka. "Wah.....aku jadi senang nih hahaha..." Kata Shin sambil merangkul Ellie dan Ignis. "Wah selamat ya...." Kata pengemudi taksi nya. "Terima kasih pak...." Kata Shin sambil tersenyum. "Tadi Julis dan Sera juga sama2 aku, sekarang mereka lagi ke kantor Hans mau kasih lihat foto usg nya juga." Kata Ellie yang di peluk oleh Shin. "Iya, semua kandungan kita berumur 1 bulan." Kata Ignis. "Hahaha padahal Ignis paling duluan ya." Kata Shin. "Loh kamu tau juga Shin ? kenapa ga bilang2." Kata Ignis. "Waktu di dimensi kosong papa Yuuya pernah kasih tau, tapi terus dimarahi mama Keiko, jangan bilang Ignis katanya." Kata Shin. "Kok gitu sih....." Kata Ignis yang di peluk Shin sambil cemberut. "Ah kan sama saja, sekarang kan baru di lanjutkan." Kata Shin sambil memegang kepala Ignis. "Iya....sama aja sih..." Kata Ignis. Kemudian mereka pun sampai di rumah mereka. Bentuk rumah mereka sama dengan rumah mereka di Midgar Astoria, Hans tinggal di sebelah mereka dengan bentuk rumah yang sama juga. "Kami pulang...." Kata Shin, Ellie dan Ignis. "Wah, sepertinya kita harus berberes nih." Kata Shin. "Iya debu semua, sudah 10 tahun lebih tidak di tinggali." Kata Ellie. "Iya benar, ya sudah ayo mulai." Kata Ignis. "10 tahun lebih ? memang kalian tinggal di mana selama ini ?" Tanya Shin. "Mereka tidur di rumah sakit Shin, semenjak kamu hilang, mereka tidur dan baru bangun sewaktu mau menjemput mu." Kata Hans yang tiba2 ada di pintu. "Jadi...selama aku tidak ada kalian berdua tidur ?.....maafkan aku ya Ellie...Ignis." Kata Shin sambil memeluk kedua istrinya. "Iya....aku tidak bisa hidup kalau ga ada kamu." Kata Ellie. "Aku juga sama....apalagi melihat kamu pergi di depan mataku." Kata Ignis. "Iya...sekarang aku sudah pulang dan kita akan selalu bersama selamanya." Kata Shin sambil memeluk kedua Istri nya. "Hahaha akhirnya kita kumpul lagi ber 6, ayo Sera, kita bantu bereskan rumah mereka." Kata Julis. "Iya baiklah...aku bantu." Kata Sera. "Tapi kok ga terlalu kotor banget ya walau sudah 10 tahun kosong." Kata Shin. "Kan Julis dan Sera seminggu sekali membersihkan rumah ini, kadang aku juga membantu." Kata Hans. "Oh begitu....terima kasih Julis...Sera." Kata Ellie. "Aku senang punya saudara seperti kalian." Kata Ignis. "Hehe sama2 gendut." Kata Julis. "Kamu juga gendut hehe." Kata Ignis. "Nah kan, udah dong, kita ber 4 sama2 gendut." Kata Sera. "Oh iya ya, maksudnya gendut itu ya..." Kata Ellie. Mereka pun tertawa2 dengan riang dan membersihkan rumah Shin bersama2. Malam harinya, setelah selesai berberes dan makan malam, mereka ber 6 berkumpul di ruang keluarga. "Shin, bisa ceritakan apa yang sebenarnya terjadi ?" Kata Hans. "Baik, sewaktu aku di tarik rantai, aku sudah tidak bisa apa2, mengangkat tangan saja sudah tidak sanggup, aku sudah berpikir aku pasti mati. Akhirnya aku terserap ke dalam lubang hitam dan masuk ke dalam retakan retakan itu. Lalu aku tidak sadarkan diri. Begitu aku membuka mata barulah ceritanya di mulai." Kata Shin. Inilah cerita Shin selama dia masih di dalam batas dimensi. "Aku dimana ?" Tanya Shin dalam hati. Dia tidak bergerak dan hanya mengambang di ruang kosong. "Aku tidak bisa bergerak....oh aku mungkin sudah mati....Ellie...Ignis....aku sayang kalian...hiduplah..." Kata Shin sambil menitikkan air mata. Pecahan armor milik nya lewat di depan wajah nya. "Oh Armorku hancur...pasti lah, aku menghantam kedua cherub itu dengan apa yang aku punya....semuanya...sampai kapan aku melayang seperti ini...." Kata Shin dalam hati. Tiba2 sebuah cahaya yang sangat menyilaukan menyinari Shin. "Ugh silau...cahaya apa ini..." Pikirnya sambil memejam kan matanya. Ketika dia membuka mata dia sudah di padang rumput yang hijau. "Wah...aku dimana ini, udaranya segar sekali dan enak sekali....aku pasti sudah mati..." Kata Shin. Dia kemudian mencoba bergerak dan duduk melihat padang rumput yang luas. "Oh aku bisa bergerak..." Kata nya sambil mengepalkan dan membuka tangan nya. "Wahai anakku, kamu sudah sadar ?" Kata sebuah suara yang besar bergema di sekitarnya. "Aku sudah sadar...siapa ?" Tanya Shin. "Aku lah awal dan akhir, alpha dan omega....Akulah awal segalanya dan akulah yang bisa mengakhiri segalanya." Kata suara itu. Shin kemudian menengadah ke atas melihat asal suara itu dan melihat sebuah bola cahaya yang sangat terang di atas nya. "Umm...sang pencipta ?" Tanya Shin. "Benar anakku....berbahagialah, dimensi mu tidak hancur dan kamu bisa hidup dengan bahagia di dimensi mu. Perang yang tidak pernah berakhir sekarang sudah berakhir." Kata sang pencipta. "Maksudnya ? Aku tidak mengerti." Kata Shin. "Kalian tidak berpindah dimensi, sebab dimensi kalian adalah dimensi pertama yang aku ciptakan, aku sudah memulihkan dimensi kalian, wahai anak ku, jadilah yang pertama, jadilah awal, mulailah segalanya." Kata sang pencipta. "Jadi maksudnya kita tidak pindah dimensi ? Tapi katanya dimensi kita akan hancur karena bertabrakan dengan dimensi yang di buat cherub." Kata Shin. "Tidak, dimensi kalian sudah hancur, dimensi kalian sekarang adalah murni ciptaanku, tabrakan itu menghancurkan seluruh peradaban nya dan aku hanya memulihkan dimensi nya tapi tidak peradaban nya, karena peradaban yang sudah rusak tidak layak di pulihkan. Planet kalian berpindah ke masa 1000 tahun setelah tabrakan terjadi dan memulai peradaban baru yang murni berasal dari ku, sebab butuh waktu 1 hari untuk memulihkan dimensi kalian secara alami. Dimana 1 hari bagiku, di dimensi kalian 1000 tahun. Aku mengabulkan permohonan orang tua mu, karena tidak ada yang mustahil buat ku, aku bisa melakukan apa saja di luar pikiran mu anakku. Jangan pernah ragukan aku. Dan setelah ini aku tidak akan ikut campur urusan kalian di dimensi kalian." Kata sang pencipta. "Baik sang pencipta, aku percaya dan tidak akan bertanya lagi. Lalu sekarang apa aku sudah mati ?" Tanya Shin. "Belum waktu nya kamu kembali pada ku, pulang lah dan jangan ke sini lagi sampai pada waktunya. Kamu dan 5 saudaramu adalah makhluk dimensi ku dan akan tinggal bersama ku nanti, tapi sekarang belum waktunya." Kata Sang pencipta. "Aku dan 5 saudaraku adalah makhluk dimensi sang pencipta ? Dimensi permulaan ?" Tanya Shin. "Benar, sewaktu kalian keluar dari planet dan menjadi besar ketika sedang di lorong perjalanan waktu, di tambah berkat ku yang di berikan oleh Mimameidr, tubuh kalian ber 6 sudah berubah menjadi makhluk dimensi ku. Tapi sekarang kamu harus pulang kepada 5 saudaramu." Kata sang pencipta. "Tapi bagaimana caranya aku pulang ?" Tanya Shin. "Saudara2 mu berdoa padaku dan memohon kamu kembali, aku sudah mengabulkan permintaan mereka. Sebentar lagi akan datang. Sampai jumpa lagi." Kata sang pencipta. Kemudian bola cahaya di atas pun menghilang. Tiba2 di depan Shin muncul pohon besar berwarna kuning emas dan Mima chan berada di dalam nya. Dahan pohon itu mengambil Shin yang berada di tanah dan mengangkat nya masuk ke dalam batang nya. Kemudian pohon mengeluarkan warna emas terang dan menghilang. Shin dan Mima chan melaju di dalam lorong cahaya. "Wah sama seperti kalau kita masuk ke dalam wormhole." Kata Shin. "Iya benar, sekarang kita akan pulang Shin." Kata Mima chan. "Jadi kita akan pulang ke 1000 tahun mendatang." Kata Shin. "Benar, sekarang dimensi kita sudah di pulihkan seluruh nya oleh sang pencipta, tapi sang pencipta menolak memulihkan peradaban nya. Oh ya Shin, begitu kamu pulang dan bertemu ke dua istrimu, tolong pegang perut nya, mereka sedang hamil. Dan sampaikan hal ini kepada Hans, supaya dia juga memegang perut ke dua istrinya, sebab anak2 kalian lah yang akan memenuhi dunia ini sebagai awal." Kata Mima chan. "Oh ya...Ellie dan Ignis hamil...? Hahaha aku bersyukur sekali..." Kata Shin. Lalu Shin berpikir. "Lalu orang2 yang lain nya bagaimana ? seperi Richard san dan semua teman2 ku." Kata Shin. "Mereka juga di anggap sebagai permulaan, tapi mereka tidak murni, yang murni hanya kalian ber 6. Untuk itulah ke dua istri mu dan ke dua istri Hans harus melahirkan anak kalian." Kata Mima chan. "Aku mengerti...." Kata Shin. Pohon Mimameidr terus melaju menembus lorong cahaya. Setelah berjalan cukup lama, "Maaf Shin....seperti nya tenaga ku tidak kuat dan belum pulih.....aku terpaksa menurun kan mu di Astoria sebelum tubuh astral ku menghilang." Kata Mima chan. Shin pun terdiam. "Baiklah Mima chan, aku nanti akan cari cara untuk pulang." Kata Shin. "Aku mengaktifkan portal di asteroid pecahan bulan, kamu harus kesana dan pulang...aku harus tidur....sampai jumpa Shin..." Kata Mima chan. Pohon emas Mimameidr pun mulai berkedip dan akhirnya menghilang, Shin pun terlempar dari lorong cahaya. "Mima chan....Mima chan....." Teriak nya sambil jatuh dan memegang buah apel emas di dahan yang di sambar nya, tapi dahan itu menghilang dan hanya buah nya yang bisa di pegang Shin. Kemudian dia terlempar keluar dari lorong cahaya. Shin pun memejam kan matanya dan pingsan. Setelah sadar dari pingsan nya, dia menemukan dirinya di sebuah daratan merah yang luas. "Ini dimana ? hmm....aku ga kenal planet ini." Kata Shin. Kemudian dia melihat ke kanan dan ke kiri. "Tidak ada apa2, semua rata...." Kata nya. Kemudian dia melihat tangan nya dan gelang yang di pakai nya berkedip. "Hmm aku coba pakai armor ku." Kata Shin. Kemudian dia berubah dan langsung terbang. Dari atas dia melihat segalanya. "Ini....planet Astoria...aku yakin ini planet Astoria....tembok2 itu buktinya." Kata Shin sambil melihat tembok yang mengelilingi planet itu. "Hmm kalau tembok nya di sini...seharusnya di sini adalah Pantheos ...coba aku cari midgar." Kata Shin. Kemudian dia langsung terbang ke sisi di balik tembok. Dugaan Shin benar, setelah melewati tembok, dia melihat kerangka kubus yang menutupi gerbang masih ada. "Wow kubus itu masih ada, tapi sudah tidak ada portalnya....hebat memang papa2 dan mama2, buatan mereka tidak hancur selama ini." Kata Shin. Setelah itu dia menuju kota Midgar yang sesuai dengan ingatan nya. Setelah terbang berkeliling, dia melihat batu monument yang masih berdiri. "Batu ini....monumen, masih ada batu ini, aku kembali ke titik awal....." Kata Shin sambil memandangi batu itu dari atas. Kemudian dia terbang turun dan berdiri di depan monumen itu. "Seharusnya di sebelah monumen ini ada museum nya, pastinya sudah rata ya.....papa2 mama2." Kata nya sambil memegang batu itu. Kemudian dia duduk di depan monument dan bersender pada nya. Dia melihat sekeliling yang semuanya sudah menjadi rata dan berwarna merah. Shin pun mulai merenung dan mengenang masa2 dia pertama kali bertemu saudara2 nya di monument dan tinggal bersama di kota Midgar. Kehidupan nya pun berputar bagai film di pikirannya. "Aku harus bisa pulang....bagaimana ya caranya.....kalau saja masih ada pesawat yang tersisa." Kata nya sambil berpikir. Kemudian karena lelah dia pun tertidur. "Shin...Shin..." Tiba2 di kepalanya terdengar suara memanggil nya. Shin pun bangun dan melihat planet Astoria kembali berwana hijau. Dia pun mengucek matanya seakan2 tidak percaya. Lalu dia melihat perjalanan orang tuanya mulai dari desa, bertemu dan berkumpul di hutan, pergi ke kota labirin, sekolah, sampai akhirnya semua orang tuanya menghilang dan meninggalkan monument itu. "Oh iya, ada kapal mama Sayako....semoga masih ada di sana." Kata Shin. Kemudian dia langsung berdiri, meninggalkan pesan di batu dan terbang menuju pegunungan tempat biasanya dia berlatih. Karena semua sudah berubah menjadi tandus dan merah, Shin pun kebingungan dan akhirnya menemukan gua tempat pesawat Rona di simpan. Kemudian Shin pun langsung masuk ke dalam gua dan menghancurkan bangunan nya, dia langsung terbang ke bawah dan membuka paksa lift nya. Dia sangat senang karena pesawat itu masih ada di sana. Shin pun langsung berkeliling di dalam pesawat mencari ruang kemudi nya. "Aku tidak mengerti apa pun yang ada di sini....aahh...." Kata nya sambil terus mencari2. Tiba2 dia melihat sebuah alat komunikasi. Shin pun mencoba nya tapi tidak membuahkan hasil. Akhirnya dia meletakkan apel emas yang dia sambar dari Mima chan sebelum nya di alat komunikasi itu. Apel itu langsung berkedip. "Eh...berhasil...seperitinya aku bisa menghubungi planet ku." Kata Shin. Apel emas itu berkedip seperti sedang mengirimkan sinyal. Sinyal inilah yang dilihat oleh Robert di ruangan Richard berupa peta dengan planet Astoria yang berkedip. Shin terus menunggu dan menunggu sampai akhirnya dia kelelahan dan kelaparan. Kemudian dia berkeliling sekali lagi di dalam pesawat mencoba mencari makanan dan minuman. "Waduh...ga ada apa2 di sini....bagaimana ini, aku bisa mati duluan sebelum di jemput....eh aku kan ga bisa mati ya....Tapi aku lapar....." Kata Shin. Akhirnya dia pun hanya terduduk sambil melihat apel emas itu. Karena lapar, lama2 apel itu terlihat sangat lezat. Karena takut dia memakan apel emas itu, dia akhirnya pergi ke ruang Rona lahir. "Ah ada kapsul.....aku tidur saja deh....siapa tau aku di jemput....semoga masih berfungsi." Kata Shin. Kemudian dia menyalakan kapsul nya dan masuk ke dalam nya. Kemudian dia pun tidur. Kembali ke masa sekarang, "Kemudian kalian menemukan ku di kapsul itu 10 tahun kemudian, karena di beritahu Mima chan." Kata Shin. "Wow jadi begitu ceritanya.....jujur saja aku kaget waktu menemukan kamu di kapsul mama Sayako." Kata Sera. "Pantas kamu tadi makan seperti orang kelaparan, ternyata memang kelaparan." Kata Hans. "Untung kita melihat batu monument itu, kalau tidak ga bakal ketemu." Kata Julis. "Berarti kamu mengikuti kisah perjalanan papa2 dan mama2 dong..." Kata Ellie. "Iya, dari awal sampai akhir..aku melihat semuanya...." Kata Shin. "Hmm begitu ya...kamu berarti sempat tertidur di batu monument itu kan ?" Kata Ignis. "Iya dan rasanya cukup lama juga. Walau aku tidak tau pastinya sih." Kata Shin. "Hmm tapi aneh ya, aku tadi bisa melihat kamu yang transparan berdiri di dekat jendela." Kata Hans. "Itu karena kita semua sekarang adalah makhluk dimensi permulaan." Kata Shin. "Hah...sama seperti papa2 dan mama2 ?" Tanya Julis. "Benar..." Kata Shin. "Iya, aku memang melihat samar2 ada sayap di belakang kalian semua." Kata Ellie. "Benar...aku buktikan." Kata Shin. Kemudian dia berdiri dan melepas gelang nya. Semua rambut nya pun menjadi warna kuning emas dan matanya menjadi biru terang, dari punggung nya keluar 5 sayap besar di kanan dan kiri nya, Kristal di dadanya menyala terang. "Bagaimana....kalian juga bisa kalau melepas gelang ini, tapi kita tidak boleh menunjukkan nya kepada siapapun." Kata Shin. Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera pun berdiri dan melepas gelang mereka, semuanya pun berubah menjadi seperti Shin, rambut menjadi kuning emas dan mata biru, dan 5 sayap keluar dari kanan dan kiri punggung mereka. Ruangan pun langsung di penuhi cahaya terang dan sayap mereka. "Sudah..sudah..pakai lagi gelang nya." Kata Shin. Kemudian mereka semua memakai gelang mereka kembali. "Wah.....kita jadi sama seperti papa2 dan mama2. Berarti kenapa mereka tidak menjelaskan nya waktu di rumah sakit itu karena sudah tau kalau kita akan menjadi sama seperti mereka." Kata Hans. "Benar sekali, mereka sudah tau sebelum nya. Dan mereka bertugas menuntun kita." Kata Shin. "Aku mengerti jadinya....semua sudah jelas sekarang." Kata Sera. "Iya benar, sekarang semua sudah kita ketahui, aku jadi bahagia dan senang yang meluap2...baru kali ini ada perasaan seperti ini." Kata Ignis. "Sama aku juga....seperti kesenangan dan kebahagiaan yang tidak bisa di ukur." Kata Ellie. "Yak semua sama, Sera juga pasti sama...." Kata Julis. "Iya benar...." Kata Sera. "Aku bakal jadi papa hahahah." Kata Hans. "Hahaha sama....sekarang kita harus rayakan....." Kata Shin. "Eh..jangan dulu...nanti saja kalau mau merayakan." Kata Ellie. "Iya jangan dulu sekarang....kata orang tua dulu ga boleh." Kata Julis. "Benar juga ya....iya aku juga ga mau rayakan sekarang." Kata Ignis. "Hahaha...kalian ini....tapi aku juga setuju sih...Chiyo ba san kalau masih ada pasti ngoceh kalau hamil baru 1 bulan di rayakan." Kata Sera. Mereka pun terus berbincang2 sampai tengah malam dan akhirnya tertidur bersama di ruang keluarga. Keesokan harinya, Shin ikut bersama Hans ke kantor nya dan bertemu dengan Richard. Selain Richard, di ruangan itu juga ada Kenny, Fritz, Yakira, Florentia dan Wendel. Kemudian Shin menceritakan pengalaman nya selama perpindahan dimensi, dia bilang kalau dia terpental ke Astoria. Dia tidak menceritakan tentang perpindahan waktu dan bukan perpindahan dimensi, dia juga tidak menceritakan mengenai dirinya dan saudara2 nya.Tapi dia menekankan kalau dia di tolong oleh sang pencipta, jadi dia mengingatkan supaya semua orang di dunia ini berpaling pada sang pencipta yang memang sudah menjadi dasar beragama penduduk Neo Earth. Mendengar cerita Shin yang seperti keajaiban itu, Richard dan lainnya pun percaya. Shin akhirnya di angkat menjadi Jendral kembali dan aktif di kemiliteran bersama dengan Hans. Ellie dan Ignis ikut bersama Julis dalam mengembangkan restoran nya. 8 bulan kemudian, Shin dan Hans di temani oleh Robert, Phos, Mike dan Clyde menunggu di depan ruang persalinan. "Shin, tenang, jangan bolak balik gitu, kamu juga Hans, coba kaki nya diam, jangan bergerak terus walau duduk." Kata Mike. "Bagaimana bisa tenang, kedua istri ku di dalam dan melahirkan bersamaan." Kata Hans. "Sudah jam berapa sekarang ? Mereka di dalam sudah berapa jam ?" Tanya Shin kepada Phos. "Mereka di dalam sudah 1 jam, tenang Shin, aku paham kok, dulu aku kayak kamu, tapi tetap kita harus tenang." Kata Phos. "Sorry aku ga bisa tenang...." Kata Shin. "Baru kali ini aku lihat Shin dan Hans seperti ini haha." Kata Clyde. "Loh memang kamu tidak Clyde, kamu waktu itu lebih parah deh, bukan cuma bolak balik dan kaki nya tidak bisa diam, kamu malah turun naik tangga, mengganggu orang lain hahaha." Kata Robert. "Diam ah....nanti kamu juga bakal merasakan, kalau istrimu di dalam lagi berusaha keras mengeluarkan anak mu." Kata Clyde. "Sudah ah kalian, jangan membuat Shin dan Hans lebih tegang dong." Kata Mike. "Memang nih, dari sekolah sampai sekarang kalian berdua ga berubah." Kata Phos. Tak lama kemudian terdengar suara ramai bayi yang menangis. Hans pun langsung berdiri dan Shin langsung menghampiri pintu ruang bersalin. Kemudian pintu ruang bersalin pun terbuka dan seorang perawat keluar. "Jendral Shin....Jendral Hans....silahkan masuk." Kata Perawat itu. Shin dan Hans pun masuk dengan tergesa2. Di dalam Shin dan Hans melihat Ellie, Ignis, Julis, Sera terkulai lemas sambil memegang bayi mereka masing2. Ellie melahirkan seorang bayi laki2 yang sehat dan Ignis melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat. Di kamar sebelah yang hanya di pisahkan oleh tirai, Julis melahirkan seorang anak laki2 yang sehat dan Sera melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat. Shin langsung berjalan dan duduk di tengah di antara Ellie dan Ignis. "Tuh papa datang....halooo papa." Kata Ellie sambil bicara sama bayi nya. "Papa datang nak, dadah papa." Kata Ignis. Di ruang sebelah yang di pisahkan tirai, Hans juga langsung duduk di tengah2 di antara Julis dan Sera. "Tuh ada papa...sini papa...aku baru lahir." Kata Julis sambil bicara sama bayi nya. "Papa..papa...lihat aku dong....ini aku papa." Kata Sera berbicara sama bayi nya. Shin dan Hans langsung memeluk ke dua istrinya bersamaan dengan bayi nya, sambil menangis bahagia. "Terima kasih...Ellie..Ignis (Shin) Julis...Sera (Hans)." Kata ke duanya. Ellie, Ignis, Julis dan Sera pun tersenyum bahagia sambil meneteskan air mata. Semua yang hadir di ruangan itu pun merasakan kebahagiaan mereka. "Papa...lihat kebelakang mu deh." Kata Ellie. Shin pun menengok dan melihat Fei, Philia dan Cecil ada di belakang nya sambil tersenyum bahagia. Begitu juga Hans, dia melihat Matt, Lori dan Rona berada di belakang Hans dengan wajah bahagia dan tersenyum lebar. Mereka pun melihat cucu mereka. Yang bisa melihat nya hanya Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera, semua orang yang berada di sana tidak bisa melihat Matt dan lainnya. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun mendekatkan bayi mereka kepada orang tua nya. Terlihat Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona menitikkan air mata bahagia dan tersenyum sambil menggoda bayi2 Shin dan Hans. Setelah selesai, Matt dan lainnya pun menghilang kembali setelah berpamitan. "Hei..mereka ada tanda lahir juga seperti kita." Kata Shin kepada Ellie dan Ignis sambil menggendong kedua bayi nya. "Iya benar...mereka ada tanda nya." Kata Ellie. "Bukan cuma tanda lahir, rambut nya juga hitam sama seperti kita semua." Kata Ignis. Hans pun membuka tirai. "Kedua bayi ku juga ada tanda lahirnya dan berambut hitam...." Kata Hans. "Hahaha kalau pirang kamu nanti curiga papa." Kata Julis. "Lokasi tanda lahir nya sama, tapi kita berbentuk diamond sedangkan mereka berbentuk lingkaran." Kata Sera. "Tapi mereka semua anak2 yang normal...." Kata Shin. "Iya pasti begitu..." Kata Hans. Kemudian ke 4 bayi itu menangis bersamaan. "Wah mereka lapar sepertinya..." Kata Shin sambil menyerahkan kembali bayi2 nya kepada Ellie dan Ignis. Hans pun mengembalikan kepada Julis dan Sera, kemudian menutup tirai. Belakangan, bayi laki2 Shin dan Ellie di namakan Ray dari Raymond, bayi perempuan Shin dan Ignis di namakan Jane dari Janette. Sedangkan, bayi laki2 Hans dan Julis di namakan Sam dari Samuel, bayi perempuan Hans dan Sera di namakan Fran dari Francine. Mereka pun menjadi keluarga yang bahagia, Shin mengajari anak2 nya untuk memanggil Hans dengan sebutan papa, sedangkan Julis dan Sera dengan sebutan mama. Hans juga sama seperti Shin mengajari anak2 nya untuk memanggil Shin dengan sebutan papa, sedangkan Ellie dan Ignis dengan sebutan mama. Mereka ber 6 membesarkan anak2 mereka secara bersama2. Setelah anak2 mereka berumur 6 bulan, Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera membawa anak2 mereka masuk ke dimensi kosong dan bertemu dengan Mimameidr sekaligus memperkenalkan nya. Mima chan yang senang akan kedatangan Shin dan lainnya, memberkati anak2 mereka dengan memberinya potongan buah apel emas dari pohon nya. "Aku akan terus menjaga anak2 kalian, mereka anak2 yang special, terima kasih kalian membawa anak2 kalian ke sini." Kata Mima chan. "Haha sama2 Mima chan, tidak mungkin kita tidak mengenalkan nya kepada mu." Kata Shin. Ray, Jane, Sam dan Fran sangat senang di beri potongan buah apel dan memakan nya, mereka melompat kegirangan di depan Mima yang tersenyum senang. Setelah itu, tanda lahir di dada mereka menyala dan menjadi berwarna emas. "Tidak apa2 ya Mima chan, di berikan potongan apel dari pohon mu ?" Tanya Ellie. "Aku memberkati mereka, supaya mereka tumbuh menjadi manusia yang baik. Mereka ber 4 adalah awal dari segalanya. Sama seperti Adam dan Eve, Lucifer dan Lilith. Merekalah pewaris dunia ini." Kata Mima chan. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera pun saling merangkul dan tersenyum bahagia. "Perjuangan kita akhirnya berakhir..." Kata Shin. "Iya, sekarang aku mau hidup damai dan tenang." Kata Hans. Mereka kemudian pamit kepada Mima dan pulang ke kota membawa anak2 mereka. Kemudian Ellie dan Julis pun hamil lagi, karena sebenarnya mereka memliki anak kembar, tapi mereka berniat mengeluarkan nya setelah bertemu Mima chan. 9 bulan kemudian, Ellie melahirkan anak perempuan yang di berinama Charlotte dan di panggil Char. Sedangkan Julis melahirkan seorang anak laki2 sehat yang di berinama Kyosuke dan di panggil Kyo. Setelah Char dan Kyo berumur 6 bulan, mereka pun membawa kembali mereka ke Mima chan. Sama seperti kakak2 nya, mereka juga mempunyai tanda lahir berbentuk bulat di dada mereka. Karena pernah merasakan hidup tanpa orang tua dan terpisah dari saudara2 nya, Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera mengasuh anak2 mereka dengan kasih sayang dan tidak pernah mereka memisahkan diri dari anak2 mereka satu kali pun, mereka selalu bersama di samping anak2 mereka. 15 tahun kemudian, "Ray, cepat sarapan, nanti kamu terlambat, hari ini upacara pembukaan sekolah, kamu sudah highschool." Kata Ellie sambil mengetuk kamar Ray. "Iya mama, aku lagi pakai seragam." Kata Ray. Di lantai 1, di meja makan. "Ah biasa Ray mah lama, ayo dong nanti kita terlambat nih." Kata Jane yang sudah duduk di meja makan. "Ellie..Ignis, biar aku yang antar mereka ke sekolah, sekalian jalan ke kantor sama Hans." Kata Shin. "Sebentar Shin, bekal mu belum siap, ini aku lagi siapkan." Kata Ignis. Ray pun berlari turun ke bawah dan langsung duduk di meja makan. "Ini makanan ku ya mama ?" Tanya Ray. "Iya, cepat di makan, mama lagi siapkan bento kamu dan papa dulu." Kata Ignis. "Sini Jane, kamu itu perempuan kalau pakai baju rapi dong, sini mama betulkan pita dan baju mu." Kata Ellie. "Iya mama..." Kata Jane yang mendekati Ellie. "Hari ini masuk dan pertemuan orang tua ya mama ?" Tanya Jane. "Iya, nanti mama dan mama Ignis nyusul ke sana, mungkin bersama mama Julis dan mama Sera." Kata Ellie. "Oh berarti sekarang kita sama papa Shin dan papa Hans ya berangkat nya." Kata Ray. "Iya, sama Sam dan Fran juga. Sekalian papa berangkat ke kantor, habis pertemuan papa dan papa Hans nanti menyusul ke sekolah." Kata Shin. "Ini bento mu Shin, ini punya Ray dan Jane...sudah sana berangkat, aku dan Ellie mau siap2." Kata Ignis. Tiba2 pintu di ketuk. "Ray...Jane...sudah siap ?" Tanya Fran yang langsung masuk ke dalam. "Heeeei....bento mu ketinggalan Fran." Teriak Julis yang mengejar Fran ke rumah Shin. "Oh iya mama, maaf...." Kata Fran. "Oy Fran...sudah siap ? Sam mana ?" Tanya Ray yang mau keluar rumah. "Sam sama papa lagi mengeluarkan mobil dari garasi." Kata Fran. "Fraaan....ayo kita tunngu di depan." Kata Jane sambil merangkul lengan Fran. "Ah...masih pagi Jane....kamu nempel banget." Kata Fran malu2. "Ray, Jane, Fran...sini...bawa ini....kalian belum punya hp kan, ini mama sudah belikan, kalau ada apa2 hubungi mama2 ya atau papa2." Kata Sera yang datang menghampiri sambil membawa 4 buah hp. "Waaah model terbaru, terima kasih mama Sera." Kata Jane. "Terima kasih mama, nanti aku coba." Kata Ray. "Terima kasih mama, buat Sam yang ini ya mama ?" Tanya Fran. "Iya, nanti kasihkan ke Sam, dia lagi ambil mobil sama papa." Kata Sera. Tiba2 sebuah mobil berhenti di depan rumah. "Hai, sudah siap ? ayo semua naik. Papa Shin mana ?" Kata Hans. "Oh sebentar papa Hans, aku panggilkan.....Papa...papa Hans sudah datang tuh...ayo berangkat." Kata Jane yang berlari masuk dan memanggil Shin. Kemudian Shin pun keluar di antar oleh Ellie dan Ignis. "Aku berangkat ya..." Kata Shin sambil mengecup kening Ellie dan Ignis. "Hati2 di jalan." Jawab mereka. "Haaaans....ini bento mu ketinggalan." Kata Julis yang berlari menuju mobil. Hans pun turun dari mobil dan mengambil bento nya. "Terima kasih Julis, maaf aku lupa, aku pergi dulu ya..." Kata Hans sambil mengecup kening Julis dan Sera. "Iya Hati2 ya..." Jawab mereka. "Ayo semua naik." Kata Hans sambil kembali naik mobil. "Sam kamu pindah di belakang, di depan biar papa dan papa Shin." Kata Hans. "Baik papa...aku pindah." Kata Sam. Kemudian Sam turun dan langsung naik di belakang. Dia duduk di sebelah Jane. Shin pun naik ke mobil dan duduk di depan bersama Hans. "Sudah ya, kita berangkat sekarang." Kata Hans sambil menyalakan mesin nya. "Kalian dadah tuh sama mama2." Kata Shin. Kemudian Ray, Jane, Sam dan Fran mengangkat tangan nya dan dadah kepada mama2 nya. Ellie, Ignis, Julis dan Sera pun membalas nya. Kemudian di jalan, "Sam, ini dari mama Sera...." Jane menyerahkan Hp milik Sam. "Wah....hp....aku bisa punya banyak teman nih." Kata Sam. "Hah awas ya kalau perempuan." Kata Fran. "Lah memang kenapa kalau perempuan." Kata Sam. "Kan ada Jane sama aku, cukup dong..." Kata Fran. "Yee mana bisa, kalian kan adik2 ku, iya ga Ray....saat nya kita mengembangkan sayap." Kata Sam. "Hahaha benar2...tapi jangan terlalu juga Sam." Kata Ray. "Loh kamu juga Ray, mau cari teman cewe banyak ?" Tanya Jane geram. "Aku mah bebas, cewe cowo ok2 saja kalau berteman, kamu juga boleh kok." Kata Ray santai. "Ih.....benar2 deh 2 cowok ini." Kata Fran. "Kalian nanti di sekolah yang benar ya....terutama kamu Sam, jangan berantem melulu, papa dan papa Shin ajari kamu dan Ray beladiri bukan buat jadi jagoan, nanti dimarahi mama Ellie lagi." Kata Hans. "Iya papa...." Kata Sam. "Sama kamu juga Jane, jangan bolos jam pelajaran lagi seperti di middle school, nanti di marahi lagi sama mama Julis seperti waktu itu. Ingat sekarang kalian ber 4 sudah highschool." Kata Shin. "Iya papa..." Kata semuanya. Shin menoleh ke arah Hans, mereka pun tertawa kecil. "Kok ketawa papa, papa Hans ?" Tanya Ray. "Ah tidak...kalian mirip sama papa dan papa Hans saja dulu, sama mama2 kalian semua." Kata Shin. "Hahaha iya benar2 mirip...." Kata Hans. "Ih papa, kalau ga mirip nanti malah jadi pertanyaan, benar ga ?" Kata Fran. "Oh iya ya, benar2." Kata Shin sambil tertawa. "Eh papa Shin, memang benar ya, kalian ber 6 adalah super hero ?" Tanya Sam. "Wah kamu dengar dari mana ? Aku dan Hans kan memang di militer, bukan berarti kita berdua super hero hahaha." Kata Shin. "Teman2 ku pada bilang juga sih papa." Kata Ray. "Ah ga usah di dengarkan....kita orang biasa saja." Kata Hans. "Oh begitu...tapi kalau benar papa2 dan mama2 adalah super hero kita bangga banget loh hehe." Kata Jane. "Hahaha memang pekerjaan papa dan papa Hans tidak bikin bangga ?" Tanya Shin. "Kalau aku sih bangga..sama mama Sera juga bangga." Kata Fran. "Hahaha bagus2." Kata Hans. Mereka akhirnya sampai di depan gerbang sekolah. "Kami turun dulu papa Shin...papa Hans." Kata mereka ber 4. "Iya hati2 ya...dadah." Kata Shin dan Hans. Mereka ber 4 pun turun dan menunggu Hans menjalan kan mobilnya. Setelah itu mereka masuk ke dalam sekolah. "Shin, kalau sampai wujud asli kita ketahuan sama mereka gawat juga ya..." Kata Hans. "Iya, rupanya di sekolah mereka ada gosip2 tentang super hero ya." Kata Shin. "Aku juga baru dengar..." Kata Hans. "Berarti kita harus hati2 nih mulai sekarang." Kata Shin. "Hahaha aku jadi ingat dulu papa2 dan mama2 juga suka ngumpet2 ya dari kita." Kata Hans. "Hahaha iya benar....eh sekarang kita yang ngumpet2 dari anak2 hahaha benar2 lucu." Kata Shin. "Ternyata walau kita masih seperti anak berusia 16 tahun ternyata kita sudah tua ya." Kata Hans. "Iya, makanya ada gelang ini yang bisa menyamarkan umur kita, aku baru buka penyamaran kalau aku berada di kamar bersama Ellie dan Ignis, kalau lagi bersama anak2 aku pakai penyamaran seperti berumur 40 tahun." Kata Shin. "Iya benar, untung ada Sera ya, dia bikin selubung di gelang ini jadi ga kelihatan kalau kita pakai gelang." Kata Hans. "Iya benar kalau kelihatan repot..hahaha." Kata Shin. Mereka pun terus melaju menuju kantor mereka. Sementara itu di rumah, "Ellie...sudah siap belum, aku jemput Julis dan Sera dulu ya..." Kata Ignis. "Iya...sekalian tunggu saja di sana, nanti aku susul setelah kunci semua pintu." Kata Ellie. Ignis pun keluar dari rumah dan pergi ke rumah sebelah nya. Ignis langsung masuk saja ke dalam. "Julis...Sera...kalian sudah siap ?" Tanya Ignis. "Sudah....tunggu Sera dulu sebentar." Kata Julis yang menuruni tangga. "Wow....coba ngaca...kamu salah setel gelang sepertinya, kayak baba hahahaha." Kata Ignis meledek Julis. "Eh....waaa iya, aku pasang umur 40 kenapa jadinya 70." Kata Julis. "Julis...Julis...sudah jadi mama oi sadar." Kata Ignis. "Hehehe maaf gendut." Kata Julis. "Ignis, Julis, Sera...ayo sudah jam segini, nanti kita terlambat." Kata Ellie yang sudah berada di depan pintu. "Iya kita lagi nunggu Sera. Dia lagi ngapain sih ?" Tanya Ignis. "Dia masih di kamar, coba aku susul sebentar." Kata Julis. Kemudian Julis pun naik ke atas. "Sera kamu sudah belum ?" Teriak Julis. "Sudah..sudah...aku keluar." Kata Sera sambil membuka kamar. Karena terburu2 baju nya pun tersangkut di gagang pintu dan robek. "Yaaaah, aku baru beli baju ini, sebentar aku ganti dulu...." Kata Sera. "Ah lama kamu...cepat dong, kita terlambat nih." Kata Julis. "Gpp nanti terbang saja." Kata Sera. "Hah....kamu ini...ya sudah aku tunggu di bawah." Kata Julis. Kemudian Julis pun turun ke bawah. "Dia lagi ganti baju, barusan bajunya tersangkut dan robek, tunggu sebentar ya." Kata Julis. "Aduh...kebiasaan Sera. Kita telat nih bakalan." Kata Ellie. "Ah keburu kalau terbang...santai aja." Kata Ignis. "Terbang ? kamu ke sekolah mau terbang ? kalau ada yang lihat gimana ?" Tanya Ellie. "Ah gpp Ellie, jangan di pikirkan hal2 kecil. Dari pada terlambat." Kata Julis. "Huuuh kalian benar2 ga berubah...sudah jadi mama juga hihi..." Kata Ellie tersenyum lebar. "Haha sama kamu juga kok...." Kata Ignis. Tak lama kemudian Sera pun turun. "Ayo kita berangkat...keluarga Astoria maju...." Kata Sera. "Oh...iya ya, kita ganti nama keluarga kita jadi Astoria ya hahaha. Lupa aku." Kata Ignis. "Ya sudah, ayo berangkat." Kata Ellie. Kemudian mereka menekan gelang mereka dan berubah memakai armornya, kemudian mereka keluar rumah dan langsung terbang menuju sekolah. Karena terbang, mereka menjadi lebih cepat sampai ke sekolah anak2 mereka. Mereka pun mendarat di atas atap. Ternyata di atap mereka melihat Shin dan Hans yang juga menggunakan armor nya. "Loh...kalian ternyata ke sini nya terbang juga..." Kata Shin. "Iya soalnya kita telat....kamu sendiri kenapa terbang ?" Tanya Ellie. "Yah kalau naik mobil mana keburu hehe." Kata Shin. "Ok berarti semua sama ya, jangan ada yang marah hahaha." Kata Sera. "Iya iya....kalau sudah begini apa boleh buat." Kata Hans. "Ya sudah ayo turun, nanti malah ga keburu lagi." Kata Ignis. "Eh penyamaran jangan lupa." Kata Julis. Mereka semua pun menyamar menjadi berumur 40 tahun. Kemudian mereka menghilang dan turun kebawah lalu berbaur dengan orang2 lainnya. Kemudian mereka berjalan menuju kelas 1 – 2 yang merupakan kelas anak2 mereka. "Wah mereka sekelas rupanya." Kata Shin. "Iya, sama kayak kita dulu di akademi." Kata Hans. "Tapi mereka enak, suasana kelas nya sama seperti suasana di sekolah jaman dulu di bumi." Kata Ellie. "Iya berbeda sama kita, tapi gpp...kita malah sudah merasakan semua hahaha." Kata Ignis. "Sstt sudah mau mulai perkenalan nya...." Kata Julis. "Ramai ya...aku ga biasa nih ramai2 begini." Gumam Sera. "Sekarang mulai dari belakang kanan dekat jendela, tolong perkenalkan diri." Kata Sensei. Ray pun berdiri. "Salam kenal, nama ku Raymond Astoria, mohon kerja samanya." Kata Ray. "Wah kok cuma begitu perkenalan nya, apa makanan favorit nya, apa hobinya, sebutkan dong." Kata seorang siswi. "Makanan favorit ku tidak ada, tapi kalau koki favorit ku adalah mama Ellie." Kata Ray. Kelas pun menjadi berisik. Ellie yang berada di belakang pun tersenyum dengan wajah merah. "Ok ok diam semua, sekarang depan nya..." Kata Sensei. "Perkenalkan nama ku Samuel Astoria, aku adalah adik laki2 dari Raymond di belakang ku, kami saudara kembar. Mohon kerjasamanya." Kata Sam. "Waaaa ternyata kembar.... Asik dong kalau....nanti pulang sekolah kita jalan2 ya sama..." Kata seorang siswi. "Wah kembar dan keren2...." Kata seorang lagi. "Sudah2...sekarang depan nya lagi...." Kata Sensei. Setelah melewati beberapa perkenalan, akhirnya sampai pada giliran Jane yang duduk di belakang dan di sebelah Ray. "Perkenalkan, nama ku Janette Astoria, panggilan ku Jane, aku anak ke 3 keluarga Astoria..salam kenal semua dan mohon kerjasamanya." Kata Jane. Kali ini yang berisik adalah anak2 laki2. "Kenalan dong, kamu sudah punya pacar belum ?" Tanya seorang siswa. Jane pun tidak menggubris nya. Kemudian setelah beberapa kali perkenalan lagi, akhirnya sampai kepada Fran. "Salam kenal semua, nama ku Francine Astoria, panggil saja aku Fran, aku anak terakhir dari keluarga Astoria. Mohon kerja samanya." Kata Fran. Lagi2 semua anak2 laki2 di kelas pun ramai. Shin dan Hans pun mengepalkan tangan nya dan terlihat geram melihat nya. "Hei2 santai saja kalian." Kata Julis berbisik melihat Shin dan Hans geram melihat Jane dan Fran di goda. "Wah ternyata di kelas ini ada kembar 4 ya.....orang tua kalian datang ke sini ?" Tanya sensei. "Mereka di belakang sensei..." Kata Ray. "Boleh tolong maju ke depan untuk orang tua mereka ber 4 ?" Tanya Sensei. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun maju di depan orang tua yang lain. "Loh....anda2 kan...wah apa kabar Jendral2....masih ingat saya ?" Tanya sensei. "Eh...kalau tidak salah kamu teman nya Veronica ya ?" Tanya Shin. "Benar..aku Orine, waktu itu kita ketemu di café dan beberapa kali di pangkalan." Kata Orine sensei. "Wah sekarang kamu jadi guru ya." Kata Hans. "Iya Jendral...." Kata Orine. "Orine, tolong jangan panggil Jendral lagi, selain suami2 kami, kami ber 4 sudah tidak di militer." Kata Ellie. "Wah maaf jendral....anak2 mereka ber 6 ini adalah Jendral yang dulu berhasil menyelamatkan planet kita, beri tepuk tangan kepada mereka." Kata Orine. Seisi kelas pun bertepuk tangan kepada mereka. Terlihat Ray, Sam, Jane dan Fran merasa bangga atas orang tua mereka. "Ada yang mau bertanya kepada para Jendral di belakang ?" Tanya Orine kepada murid2 nya. "Om dan tante....dulu benar ya om dan tante naik mecha raksasa dan menolong planet kita melawan musuh2 yang berdatangan.....namanya Guardian kalau ga salah." Kata seorang anak laki2 dari ras dark elf. "Loh kamu tau darimana ?" Kata Ignis. "Oh papa dan mama suka cerita, katanya selain itu, om dan tante juga melawan dewa2." Kata anak itu. "Wah papa mama kamu yang cerita ? siapa papa dan mama kamu ? coba perkenalkan dirimu." Kata Shin. "Oh maaf om, nama ku Yerenio, mama ku bernama Irene dan papa ku bernama Kakoa, aku anak kedua mereka. mereka ada di belakang." Kata Yerenio. Shin dan lainnya langsung menengok kebelakang. "Hehe maaf Shin...aku ketelepasan." Kata Kakoa yang ada di belakang mereka. "Iya maaf Shin nii san....nanti aku koreksi, aku ga tau dia bakal tanya." Kata Irene. "Haaah ya sudah lah tidak apa2....Iya, tapi itu dulu, sekarang kita semua sudah pensiun. Papamu dan mama mu juga dulu kan pilot." Kata Shin. "Iya benar....wah ternyata papa Ray dan Sam adalah pahlawan sama seperti papa dan mama ku." Kata Yerenio. "Bukan, mereka superhero...." Seorang siswa lagi berceletuk. "Super Hero... ?" Tanya Sam. "Iya, aku di kasih papa yang dulu bekerja di stasiun...ini foto nya." Kata siswa itu sambil menunjukkan sebuah foto Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera sedang menggunakan armor mereka. "Ah....." Kata Shin. "Maaf anak2, jangan bahas soal kami ya, tolong semua berteman dengan Ray, Sam, Jane dan Fran, kami semua akan senang sekali." Kata Ellie sambil tersenyum. "Baik tante..." Jawab 1 kelas bersama2. "Baiklah...sekarang lanjut perkenalan nya." Kata Orine sensei menengahi. Perkenalan pun kembali di lanjutkan. Setelah itu, mereka semua langsung menuju auditorium untuk mengikuti upacara pembukaan sekolah. Pembukaan pun di pimpin oleh Kilua yang menjabat menjadi kepala sekolah. Setelah memberi kata sambutan, kemudian ketua student council memberikan sepatah dua patah kata, lalu di susul oleh murid baru dengan nilai masuk tertinggi. Ray pun maju ke depan dan memberikan sambutan nya. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun sangat bangga melihat Ray maju kedepan memberikan sambutan nya. Setelah selesai, mereka pun makan siang bersama. Ray, Sam, Jane dan Fran mengajak orang tua mereka makan di taman bersama2. "Wah kalian ternyata populer ya, papa ga tau loh." Kata Shin kepada Ray dan lainnya. "Masih kalah sama papa2 dan mama2 kok." Kata Ray. "Tapi foto yang tadi aku masih penasaran, benar ga sih papa2 mama2 ?" Tanya Sam. "Sudah ga usah di bahas, ayo makan...mama sudah masak nih." Kata Julis. Tiba2 beberapa siswi mendekati Ray dan Sam. "Anoo boleh kenalan ?" Tanya Siswi itu. "Oh boleh saja." Kata Ray. "Iya, boleh...." Kata Sam. "Aku Tress, kamu Ray dan kamu Sam kan ? Kita sekelas tadi." Kata Tress. "Oh iya, salam kenal ya..." Kata Ray. "Kalian benar2 kembar ya...." Kata Tress. "Iya benar...kami ber 4 kembar." Kata Ray. Jane dan Fran terlihat cemberut. "Loh kalian kenapa ?" Tanya Ignis. "Ah tidak...." Kata Jane. "Iya gpp..." Kata Fran. Julis pun mendekati Ignis. "Mereka cemburu hahaha." Kata Julis sambil berbisik. "Oh begitu....masa sampai segitunya." Kata Ignis sambil berbisik. "Ah dari kecil kan Fran bilang mau menikah sama Ray dan Jane kalau ngomong mau menikah sama Sam...lucu kan mereka." Kata Sera berbisik. "Eh emang boleh ya begitu ?" Tanya Ellie berbisik. "Loh kita aja boleh kan..." Kata Ignis berbisik. "Hmm Tress itu kok mirip seperti Frea ya ?" Tanya Julis. "Coba ah aku tanya." Kata Ignis. Kemudian Ignis berdiri dan langsung menghampiri Ray dan Sam. "Halo..Tess ya, sorry aku mau tanya, apa kamu anak nya Frea ?" Tanta Ignis. "Loh tante kenal mama ya ?" Tanya Tess. "Wah benar dia anak nya Frea. Kamu anak ke berapa ?" Tanya Ignis. "Oh aku anak ke 5 tante, mama kan anak nya ada 6, adik ku yang laki2 tahun depan masuk ke sini." Kata Tess. "Oh begitu, ya sudah, salam buat mama ya dari Ignis gitu...tante duduk dulu." Kata Ignis. "Baik tante." Kata Tress. Mereka pun terus berbincang2 sambil makan. Banyak siswa yang melihat Jane dan Fran dari kejauhan tapi tidak berani mendekat karena melihat Shin dan Hans yang duduk bersama mereka. "Jane cantik ya, tapi sayang papanya sepertinya seram, jendral sih." Kata seorang siswa dari kejauhan. "Aku lebih suka Fran sebenarnya, aku mau kenalan sama dia tapi ya...sama seperti kamu, aku takut sama kedua papa nya. Lagian aku kalah keren dari kedua oni san mereka." Kata siswa sebelah nya. Jane dan Fran cemberut sambil melahap makanan nya melihat Tress dan teman2 nya berbicara sangat akrab dengan Ray dan Sam. Bell pun berbunyi, Shin dan lainnya pun pamit kepada Ray, Sam, June dan Fran, karena mereka sudah selesai menemani nya. "Dah ya, papa2 dan mama2 pergi dulu." Kata Shin. "Iya papa Shin..." Kata semuanya. Kemudian Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pergi keatap. Ray, Sam, June dan Fran melihat mereka secara tidak sengaja. "Kok mau pulang malah ke atas atap ya ?" Tanya Ray. "Ayo kita ikuti mereka." Kata Jane. "Eh..nanti di marahi ga ?" Tanya Fran. "Ayo deh....aku juga penasaran, papa2 dan mama2 suka menyembunyikan sesuatu. Kalau di marahi sama2 ini." Kata Sam. Mereka pun kemudian tidak masuk ke kelas melainkan mengikuti orang tua mereka ke atap. Mereka pun mengintip lewat pintu. Terlihat Shin dan lainnya sedang menoleh ke kanan dan kiri, kemudian mereka semua berubah dan terbang. Ray, Jane, Sam dan Fran pun terduduk lemas. "Ternyata benar, mereka super hero dan kalian perhatikan ga, tadi kok mereka kelihatan muda ya ?" Tanya Ray. "Iya benar, seperti seumuran sama kita gitu." Kata Jane. "Tapi biasanya kan seperti orang tua kayak orang tua yang lain umurnya....aneh deh." Kata Fran. "Kita rasanya harus tanya mereka ya ? Apa jangan ? tapi aku terus terang penasaran." Kata Sam. "Iya aku pernah dengar dari beberapa senpai waktu di middle school kalau papa2 dan mama2 adalah superhero, waktu study tour yang ke makam pahlawan dan melihat patung besar superhero itu, semua pada bilang itu papa Shin." Kata Ray. "Iya benar, aku juga mengalami hal yang sama. Waktu itu kan kita beda kelas padahal." Kata Fran. "Sama, senpai club gulat ku juga bilang, kalau papanya ga pernah menang sama papa Hans, karena kekuatannya jauh banget, superhero sama manusia biasa." Kata Sam. "Wah aku jadi kagum sama mereka hehe." Kata Jane. "Kalau itu sih semua sama kali Jane." Kata Sam. Tiba2 pintu pun di buka. "Bagus ya, kalian bukan masuk kelas malah di sini." Kata Ellie dengan penampilan muda nya. "Ah...mama....Ellie...." Kata mereka ber 4. "Kok mama bisa tau kita ada di sini ?" Kata Jane. "Jelas tau lah, dari tadi juga kita semua sudah tau dan terbang ke atas kalian sini. Keluar saja, yang lain ada di atas dekat torrent air." Kata Ellie. Mereka ber 4 pun keluar dan melihat Shin, Ignis, Hans, Julis, Sera sedang berada di atas mereka. Penampilan semuanya tampak seperti berumur 16 tahun yang memang wujud asli nya. "Dah lihat kan, sekarang masuk kelas, nanti malam kita semua cerita ke kalian." Kata Shin. "Baik papa." Jawab semuanya. Mereka ber 4 pun langsung berlari dan masuk ke kelas. Sore harinya, Ray, Sam, Jane dan Fran pun pulang ke rumah. Mereka membuka pintu pelan2. "Kami..pulang...." Kata mereka ber 4 secara perlahan dan hati2. "Masuk saja ke ruang tengah, kami semua di sini." Kata Shin melalui telepati. "Eh...." Kata ke 4 nya bingung. Walaupun bingung dan takut, mereka tetap penasaran dan masuk ke ruang tengah. Ketika membuka pintu, Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera sudah duduk di sofa. "Ayo sini duduk....." Kata Hans. Mereka ber 4 pun langsung duduk tanpa berbicara apa2. Mereka melihat, orang tua mereka seperti orang tua mereka yang biasa mereka lihat sehari2. "Kalian pasti bingung dan takut ya..." Kata Ellie. "Iya mama, aku tidak mengerti soalnya." Kata Ray. "Baiklah, kami akan katakan siapa sebenarnya kami." Kata Shin. Kemudian mereka memutar gelang nya dan mereka berubah menjadi wujud asli mereka yang masih berumur 16 tahun. "Eh..." Kata Ray, Sam, Jane dan Fran bengong. "Nah sebenarnya wujud kami semua ya seperti ini." Kata Julis. "Kaget ya kalian kalau ternyata papa2 dan mama2 kalian seumur dengan kalian." Kata Sera. "Iya mama....aku kaget." Kata Sam. Ray, Jane dan Fran pun diam saja tanpa bisa berkata apa2. "Kami memang seperti ini, kami memakai gelang ini untuk merubah diri kami menjadi tua mengikuti jaman sambil melihat kalian tumbuh." Kata Shin. "Papa2 dan mama2 siapa sebenarnya ? Berarti cerita2 di buku2 dan tentang perang dengan SUIM semua benar dong." Kata Jane. "Yah semua benar....yang mereka tulis memang cerita kami." Kata Ignis. "Lalu foto yang tadi pagi itu....dan sewaktu di atap ?" Tanya Ray. "Oh sebentar." Kata Shin. Kemudian Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun berdiri, mereka menekan Kristal di gelang dan berubah memakai armor mereka. "Wuaaaah berarti anime2 dan drama2 di buat berdasarkan papa2 dan mama2 dong." Kata Fran. "Benar, karena kami minta merahasiakan nya, jadi mereka membuat nya seperti dongeng." Kata Hans. "Astaga...astaga...astaga...berarti benar dong papa2 dan mama2 adalah super hero...kita benar2 anak2 superhero...." Kata Jane. "Yah bisa di bilang begitu." Kata Shin. Wajah Ray, Sam, Jane dan Fran tidak lagi terlihat takut melainkan terlihat bergairah dan mata yang berbinar2, senyuman lebar pun menghiasi wajah mereka. "Wah jangan melongo begitu dong..." Kata Ignis. "Habis nya mama2 dan papa2 keren banget...." Kata Sam. "Hmm sekarang kan sudah malam, yuk kita jalan2 sambil terbang, mau ?" Kata Ellie. "Mau...." Teriak ke 4 nya. Kemudian Shin membuka jendela dan sambil membawa Ray dia terbang ke atas, Ellie membawa Jane, Julis membawa Fran dan Hans membawa Sam, Ignis dan Sera mengikuti dari belakang. Mereka pun terbang ke angkasa. Kemudian setelah di luar kota, mereka memanggil Guardian dan mengajak Ray, Sam, Jane dan Fran. Ke 4 anak mereka pun senang nya bukan main dan merasa takjub, wajah mereka berseri2. "Wow...wow...robot raksasa, kereeen dan kita ada di dalam nya." Kata Ray. "Iya keren ya oni chan." Kata Fran. "Hahaha kalian senang ya ?" Tanya Hans. "Senang banget papa." Kata ke 4 nya. "Lihat lah keluar, oji san2 dan oba san2 terbang mengiringi kita." Kata Ellie. Mereka pun melihat keluar dan melihat Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona terbang mengiringi mereka sambil tersenyum dan melambaikan tangan nya. Ray dan lainnya pun melambaikan tangan mereka. "Siapa mereka papa ?" Tanya Ray. "Mereka adalah papa2 dan mama2 kami semua, jadi oji san2 dan oba san2 kalian." Jawab Shin. "Wah mereka kok datang mama ?" Tanya June. "Ah mereka selalu di rumah kok, karena kalian di dalam sini, jadi kalian bisa melihat mereka haha." Kata Ignis. "Mereka selalu sama2 kita ?" Tanya Sam heran. "Iya, mereka selalu ada sama kita, selama2 nya." Kata Sera. "Wow...asik dong kalau gitu." Kata Fran. "Kan sampai kalian umur 5 tahun, mereka ada di rumah, kemudian mereka pergi, kalian lupa ya ?" Tanya Julis. "Loh waktu itu bukan nya mereka sudah sangat tua ya ?" Tanya Ray. "Iya, nah aslinya ya seperti yang di luar itu." Kata Shin. Ray dan lainnya pun menjadi bingung. "Wah kalian bingung ya, sebenarnya kami berniat memberi tahu kalian ketika lulus nanti, tapi karena kalian melihat kami tadi, mau ga mau kami harus beri tahu." Kata Ellie. "Oh gitu ya mama..kalau gitu maafkan kami." Kata Ray. "Sama saja, nanti atau sekarang, kalian memang harus tau kok siapa kalian sebenarnya." Kata Shin. "Baiklah, ayo kita pulang, nanti habis makan kita ceritakan semuanya." Kata Hans. "Baik papa." Kata ke 4 nya. Kemudian Guardian pun berputar dan terbang di atas kota, setelah sampai di atas rumah mereka, Guardian menghilang, Shin dan lainnya menangkap anak2 mereka dan membawa mereka masuk ke dalam rumah. Setelah makan malam, mereka duduk lagi di ruang tengah. Shin dan lainnya menceritakan kisah papa2 dan mama2 mereka juga kisah mereka kepada anak2 nya. "Nah sekarang kalian mengerti ya, kenapa kami merahasiakan nya. Sebab kalian adalah penerus kami." Kata Shin. Ray dan lainnya pun terdiam dan berpikir. "Kami adalah penerus papa2 dan mama2 ?" Kata Ray. "Benar, walau sekarang dunia dalam keadaan damai, kalian harus terus waspada, sebab kita tidak tahu sampai kapan dunia ini akan damai. Suatu saat ketika kami pergi, kalian sudah harus bisa sendiri." Kata Shin. "Kalian berbeda dengan kami, kalian adalah penduduk asli planet ini, dan kalian adalah awal dari semuanya." Kata Ellie. "Keluarga Astoria adalah pengawas dunia ini, jadi kalian jangan lengah walau keadaan damai." Kata Hans. "Tapi tentunya tugas kalian hanyalah hidup dengan bahagia dan menjaga satu sama lain." Kata Ignis. "Benar, kalian harus saling mejaga dalam suka dan duka, jangan pernah sampai terpisah." Kata Julis. "Dan satu hal lagi, tolong rahasiakan semua ini. Jangan sampai ketahuan." Kata Sera. "Aku mengerti papa2 dan mama2...tapi aku heran, oji san2 dan oba san2, juga papa2 dan mama2 kan semua ber enam, kenapa kami cuma ber 4 ?" Tanya Ray. "Oh...kalian ada 2 saudara lagi kok, mereka di lahirkan setahun setelah kalian." Kata Shin. "Hah...." Kata ke 4 nya. "Iya benar, 1 laki2 dan 1 perempuan. Dan kami juga mengasuh mereka bersamaan dengan kalian." Kata Ellie. "Aku ga kenal kok ?" Tanya Sam bingung. "Hehe ya baiklah, kalian berdua keluarlah..." Kata Hans. Tiba2 dari kamar keluarlah 2 orang yang kurang lebih seumuran mereka ber 4, satu laki2 dan satu perempuan. "Nah kalian kenal kan ?" Kata Shin. "Oh....Kyo dan Char ?" Tanya Ray. "Loh mereka kan teman masa kecil kami ?" Kata Sam. "Iya katanya orang tua mereka pindah dan mereka juga pindah sekolah." Kata Jane. "Mereka juga anak2 papa2 dan mama2 ?" Tanya Fran. "Iya benar....Ray nii san, Sam nii san, Jane nee san, Fran nee san...kan aku juga sering tidur di rumah." Kata Kyo. "Iya benar, Ray nii san, Sam nii san, Jane nee san, Fran nee san, waktu kita kecil kan selalu sama2 sampai 6 tahun lalu." Kata Char. "Iya aku ingat, memang aku rasanya punya adik satu tahun di bawah ku." Kata Sam. "Iya benar, aku juga ingat itu." Kata Fran. "Jelas saja ingat, Kyo itu adik kalian yang di lahirkan mama Julis 1 tahun setelah kalian lahir dan Char di lahirkan oleh mama Ellie juga 1 tahun setelah kalian lahir." Kata Sera. "Tapi kemana mereka 6 tahun ini ?" Tanya Ray. "Karena mereka memergoki rahasia kami waktu berumur 8 tahun, jadi kami mengasuh mereka di tempat yang sama tapi terpisah. Lagipula sekolah mereka kan lain." Kata Shin. "Oh pantas, kadang di rumah cuma ada mama Ignis dan mama Sera. Kadang2 malah kebalik, mama Ellie yang di sini dan mama Julis di sebelah." Kata Sam. "Haha benar, sorry ya, kami terpaksa merahasiakan nya dan menghapus ingatan kalian, sebab kalau rahasia kami ketahuan bisa gawat. Lagipula dulu waktu kalian kecil kalian ber 4 histeris karena di pisah sementara." Kata Hans. "Sekarang aku buka kan ingatan kalian ber 6." Kata Ellie. Kemudian Ellie mengangkat tangan nya dan keluarlah 6 cahaya putih dari telapak nya langsung mengenai kening Ray, Jane, Sam, Fran, Kyo dan Char. Ke 6 nya pun jatuh karena terkena sinar itu. Beberapa saat setelah nya. "Nah sekarang sudah ingat kan ?" Kata Ellie. "Sudah mama." Jawab semuanya. "Iya aku ingat, Kyo adalah adikku hahaha...." Kata Sam. "Iya aku juga suka main masak2 an sama Char dulu, iya kan Fran ?" Tanya Jane. "Iya benar....tapi masa karena mereka tau rahasia papa2 dan mama2 ingatan kita akan mereka di hapus." Kata Fran. "Bukan gara2 itu nee san, pasti ada hal lain yang di pikirkan papa2 dan mama2." Kata Kyo. "Iya, kalau cuma rahasianya sih kita juga saat itu belum mengerti." Kata Char. Shin dan lainnya pun terdiam dan saling menoleh, mereka sudah tau kalau anak2 nya sudah mengerti alasan sesungguh nya. "Haah terpaksa kami katakan deh....begini saja, kami menjodohkan Kyo dengan Char karena mereka paling kecil dan seumuran." Kata Ellie. "Kok gitu mama ?" Kata Jane. "Begini, sekarang lihat wajah kalian, dan lihat kalian mirip siapa. Bandingkan dengan kita." Kata Ignis. Kemudian Ray, Sam, Jane, Fran, Kyo dan Char pun berkaca sambil melihat orang tua mereka. "Oh aku mirip papa Shin ya..." Kata Ray. "Iya aku juga mirip papa Hans, bukan mirip malah sama." Kata Sam. "Loh aku mirip mama Julis...." Kata Jane. "Dan aku mirip mama Ellie." Kata Fran. "Aku mirip mama Sera...." Kata Kyo. "Oh aku mirip mama Ignis, bahkan dada nya pun sama." Kata Char. "Nah kalian mengerti kan ? Kenapa kami menjodohkan Kyo dan Char." Kata Shin. "Seharusnya kan papa Shin sama mama Ellie dan mama Ignis. Jadi susunan nya sudah tepat. Papa Hans harusnya sama mama Julis dan mama Sera...oh aku mengerti, karena Kyo laki2 ya ?" Tanya Jane. "Tepat. Itulah sebab nya kami menjodohkan mereka." Kata Julis. Wajah Ray, Jane, Sam, Fran, Kyo dan Char pun menjadi merah. "Tapi kenapa Kyo lahir sebagai laki2 ?" Tanya Ray. "Hahaha maaf itu rahasia...kami tidak boleh mengatakan nya atas permintaan Sayako ba san dan Chizuru ba san." Kata Hans. "Pokok nya saat ini kami sudah mengatakan semuanya kepada kalian. Sekarang kalian tidur sebab besok harus sekolah." Kata Julis. "Baik mama..." Kata Ray dan lainnya. Kemudian, Ray, Jane dan Char pun naik ke atas dan ke kamar mereka masing2. Sedangkan, Sam, Fran dan Kyo pun ikut bersama Hans, Julis dan Sera pulang ke rumah mereka di sebelah nya. Malam itu, Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun bertemu kembali di depan rumah mereka. "Sudah waktunya ya...." Kata Shin. "Iya...mereka sudah tau...." Kata Hans. "Aku masih mau bersama mereka sebenarnya...." Kata Ellie. "Tapi kita tidak boleh....karena mereka sudah tau kita harus kembali." Kata Ignis. "Huuuh ga bisa ya di kasih waktu 1 atau 2 tahun lagi ?" Kata Julis. "Iya benar....lagipula kita harus mewarisi dulu semuanya ke mereka..." Kata Sera. Tiba2, 6 cahaya kuning emas turun dari langit. Ternyata Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona turun dan berdiri di belakang mereka. Fei memegang pundak Shin dari belakang, begitu juga Matt yang memegang pundak Hans dari belakang. Lori memeluk Julis dari belakang, Philia memeluk Ellie dari belakang, Cecil memeluk Ignis dari belakang dan terakhir Rona yang memeluk Sera dari belakang. Shin dan lainnya yang di pegang dan di peluk dari belakang pun mulai menangis tersedu2. Mereka merasakan kalau sebentar lagi mereka harus berpisah dari anak2 mereka. Setelah selesai menangis dan merenung, mereka masuk ke dalam rumah secara diam2, kemudian mereka semua melepas gelang mereka dari tangan mereka dan berubah menjadi wujud asli mereka. Tiba2 terdengar suara di kepala mereka. "Pakai lagi gelang kalian, kalian belum boleh pergi, tetaplah bersama dengan anak2 kalian dan bimbing mereka sampai dewasa, mereka tidak seperti kalian dan mereka punya tugas sendiri, warisan kalian harus kalian turunkan kepada mereka demi masa depan mereka." Kata suara di kepala mereka. "Sang pencipta.....terima kasih." Kata Shin dan lainnya, mereka pun bersujud dan menangis dengan gembira. Doa mereka di kabulkan oleh sang pencipta.

The Outcast Next Generation : Heroes of DimensionWhere stories live. Discover now