Chapter 3 Retreat to Akademi in Vanian Capital , Oceanian Republic

1 0 0
                                    

Mereka pun terbang menuju Ibukota Vanian,Oceania. Perjalanan dari Midgar menuju Vanian memakan waktu sekitar 1,5 hari.Mereka duduk berhadap2an Ignis, Shin dan Ellie, berhadapan dengan Julis, Hansdan Sera. Mereka semua menggunakanpenyamaran, rambut mereka jadi berwarna pirang dan mata mereka menjadi biru. "Ahhhrasanya baru kemarin aku ke Midgar sekarang sudah pergi lagi." Kata Ignis. "Yahmau gimana lagi, tapi paling ga aku bahagia sekarang hihi." Kata Ellie sambilmemandangi cincin di tangan nya. "Kalau begitu status kita apa sekarang ? Saudara? Suami istri ?" Tanya Julis kepada Hans. "Tunangan, 2 tahun lagi baru menikahsesuai kemauan papa Matthew." Kata Hans. "Ok ok....tapi tunangan tetep bolehtidur sama2 kan ?" Tanya Julis. "Ahh kamu kenapa sih nanya nya begitu ?" TanyaHans yang bingung menjawab nya. "Aku kan ga tau, semua ini pertama buat aku."Kata Julis. "Tenang Julis, buat ku juga pertama kok, bahkan aku rasa buat kitasemua juga pertama." Kata Ellie. "Iya Julis, boro2 terpikir mau menikah ataumemiliki tunangan, dekat saja aku tidak berani, jadi belum pernah terpikirkan hal2seperti ini." Kata Ignis. "Seperti yang mama Cecilia bilang, kita di jodohkansama mereka, jadi ya sebelum nya kitatidak pernah merasakan yang seperti ini." Kata Sera. "Kok yang di tengah tidakada suaranya ya." Kata Julis. Kemudian mereka semua melihat ke tengah dideretannya. "Oh tidur....mereka tidur." Kata Julis sambil mendekap tangan Hansdan melihat wajah nya. "Inikah calon2 suami kita ber 4 ?" Tanya Sera yang jugamendekap tangan Hans dan memperhatikan wajah nya dan wajah Shin. "Iya tuh,haha, lucu juga tidurnya." Kata Ignis sambil terus mendekap tangan Shin danmemperhatikan wajah nya. "Hihi iya....aku bahagia." Kata Ellie sambil terusmendekap tangan Shin dan melihat wajah nya sambil tersenyum senyum. "Kehidupanpapa dan mama kita dulu seperti apa ya ?" Kata Sera. "Iya, ketika bertemu,mereka tidak seperti yang aku bayangkan, melihat patung mereka di museum akupikir mereka orang yang serius dan kaku, ternyata mereka asik ya." Kata Ignis."Aku sendiri juga heran, semua orang melihat mereka sebagai pahlawan, tapi kitalihat mereka seperti orang biasa yang kangen sama anak nya." Kata Ellie. "Mama Lorianne galak, tapi kelihatan sekaliperhatian nya." Kata Julis. "Semua sama, dan mereka sangat akrab satu dan lainnya." Kata Ellie. "Yah ke akraban mereka menurun ke kita, bahkan perkawinan nyapun menurun ke kita haha." Kata Ignis sambil melihat cincin nya. "Tapi akumasih penasaran apa yang mereka maksud warisan itu." Kata Sera. "Jangan terlaludi pikirkan, dengar kan pesan mereka, pokok nya mereka adalah orang tua kitatitik." Kata Julis. "Kalian jangan keras2 bicaranya, Papa Matthew pesan kansupaya percakapan kita dengan mereka jangan di ceritakan ke siapa2." Kata Ellie."Ah kalau pun kita cerita mana ada yang percaya, seperti kata papa Loren,mereka hidup 600 tahun lalu, tidak mungkin kita keturunan langsung kan. Santaisaja." Kata Ignis. "Kalau di pikir2, dalam pesawat ini saja tidak ada yangberambut hitam dan bermata hitam seperti kita ber 6, aku benar2 penasaran asalkita darimana." Kata Sera. "Aduuh kan sudah di bilang jangan banyak pikir,kemarin waktu papa Feiruss dan papa Matthew ngomong kalian dengar ga." KataJulis mulai kesal. "Heh jangan berantem." Kata Ellie. "Habisnya, aku malaspembahasan yang sulit2." Kata Julis. "Iya2 maaf, soalnya aku kebiasaan." Kata Sera."Akhirnya tembok yang mengahalangi kita ber 6 hilang, kita benar2 menjadisaudara, aku bersyukur papa dan mama semua." Kata Shin dalam hati sambiltersenyum. "Eh dia tersenyum....." Kata Ignis sambil melihat wajah Shin. "Ehiya....mimpi apa dia ?" Tambah Ellie. "Ah 2 gadis ini menusuk pipi ku dengan jarinya....sudah dong." Kata Shin dalam hati. Setelah menempuh perjalanan 1,5 hari,pesawat pun mendarat di bandara internasional Valian. Mereka pun turun dankeluar dari bandara setelah pengecekan passport dan visa. Hari sudah malam. "Sera,kamu bawa kan peta nya ?" Tanya Shin. "Ini...kayak nya kita naik taksi saja ya."Kata Sera. "Hmm aku cari taksi nya ya." Kata Hans. "Kita tunggu sini saja."Kata Ellie. Tak lama kemudian Hans datang dengan taksi dan mereka semua naiksetelah menaruh barang di bagasi. Sera menunjukkan petanya kepada supir taksidan taksi pun berangkat. Selamaperjalanan dari bandara, mereka melihat betapa majunya ibukota Valian. Merekamelewati bundaran besar di tengah kota, di tengah nya ada danau buatan dan ditengah nya ada sebuah patung besar raja dan ratu pertama pendiri kerajaanOceania sebelum menjadi republik. Mereka melewati gedung2 perkantoran besar dikanan dan kiri mereka. Walau sudah malam, suasana kota tetap hidup. "Bagus ya,aku baru tau kalau malam banyak lampu begini." Kata Ellie. "Iya bagus, dankalau di lihat masih banyak pekerja kantoran yang masih di kantor jam segini,lihat deh, masih banyak yang menyala gedung2 nya." Kata Shin. "Iya ya, masihbanyak yang kerja." Kata Ignis sambil mengagumi pemandangan lampu di malamhari. "Suatu hari nanti kita akan kerja kantoran juga haha." Kata Sera. "Iya,jadi salaryman." Kata Ellie. Taksi pun mulai berbelok meninggalkan jalan rayake arah perumahan. Sebelum masuk ke distrik perumahan mereka melihat akademiberada di kiri mereka. "Oh ternyata dekat ya akademi nya dengan rumah, bagus2,kita bisa jalan kaki." Kata Hans. Kemudian taksi pun berhenti di depan sebuahrumah tepat setelah masuk distrik perumahan. "Kita sudah sampai." Katapengemudi taksi itu. "Baik pak, bisa pakai ini." Kata Ellie sambil menunjukkankartunya. "Oh bisa, silahkan taruh saja kartunya di alat scan ini." Katapengemudi itu. Ellie kemudian menaruh kartunya di alat scan dan terdengar bunyibip. "Baik sudah ya pak, terima kasih." Kata Ellie. "Baik, hati2 ya jangansampai ada yang ketinggalan." Kata pengenudi taksi itu. Mereka pun turun danmenurunkan barang2. Kemudian mereka melihat rumah baru mereka. "Wah bentuk nyasama dengan yang di midgar, jadi ga repot kita." Kata Shin. "Iya, sama persis,selera papa Loren dan mama Christina." Kata Julis. "Yuk masuk." Kata Shin.Mereka pun langsung masuk ke dalam dan mengecek kondisi di dalam rumah. "Semuasama, bahkan barang2 kita sudah di kamar masing." Kata Ignis. "Huaaaaah..akumau tidur ya." Kata Julis yang lansung masuk kamar Hans. "Aku mau mandi duluah, tadi sedikit keringatan." Kata Ellie. "Aku ikut, Sera juga." Kata Ignismenarik tangan Sera. "Aku langsung tidur ya." Kata Shin yang kemudian langsungmasuk kamar. Ellie, Ignis dan Sera langsung menuju ke kamar mandi untuk mandidan berendam. Setelah itu, Sera langsung masuk kamar Hans dan tidur di sebelahHans dan Julis. Sedangkan Ellie dan Ignis langsung masuk kamar Shin dan tidurbersama. Pagi dini hari, mereka semua bangun dan menyiapkan bento untukberangkat sekolah di akademi. Setelah menyiapkan semua, mereka pun keluardengan seragam mereka sewaktu mereka di akademi Midgar dan menggunakanpenyamaran. Mereka pun berjalan menuju akademi. "Yak kita sampai digerbang....lagi." Kata Shin."Huffff semoga aman." Kata Hans. "Kenapa aku tetapmerasa takut ya." Kata Sera. Julis pun langsung memegang tangan Sera. "Adaaku...tenang." Kata Julis. "Iya terima kasih Julis." Kata Sera. "Aku deg2 an."Kata Ignis. "Kita gandengan yu, aku juga rada deg2an nih." Kata Ellie. Kemudianmereka pun gandengan. "Sudah siap....ayo masuk." Kata Shin yang langsung melangkah masuk bersamaHans. Ketika mereka masuk, Tiba2 datang segerombolan siswi mengerubungi Shindan Hans. "Halo cowok, kamu baru pindah ke sini ya ?" Tanya seorang siswikepada Shin. "Eh siapa nama kamu, kamu keren loh." Kata seorang siswi lagi kepadaHans. Mereka berdua di hujani banyak pertanyaan. "Eh...Ehh....Ehhh...kenapa ini ?"Kata Shin panik. "Aduh aku ga tau.....gimana nih ?" Tanya Hans yang bingung.Sementara di belakang mereka, Ellie, Ignis, Julis dan Sera di kerubungi olehsiswa2 laki2 yang mau kenalan dengan mereka bahkan ada yang memberi merekabunga. "Aduh..apaan sih ini." Kata Julis merasa risih. "Ah kenapa lagi ini."Kata Ignis. "Aduh....aku takut." Kata Sera. "Ampun deh ada apa sih ini ?" Kata Ellieyang merasa ga enak. Shin dan Hans akhirnya berhasil meloloskan diri danlangsung berlari ke arah 4 gadis di belakang. Shin langsung menyambar tangan Elliedan Ignis kemudian lari keluar gerbang. Begitu juga dengan Hans yang langsungmenyambar tangan Julis dan Sera kemudian lari keluar gerbang. Mereka masuk kesebuah gang kecil di samping akademi. "Apa itu tadi ?" Tanya Shin. "Ga tau, tapiyang pasti sangat tidak nyaman." Kata Hans. "Ampun deh, mau ngapain sih laki2itu semuanya ?" Tanya Ignis. "Tau tuh, padahal kita ga ladenin." Kata Ellie."Aku pusing tadi, mereka seenak nya saja pegang tangan ku." Kata Julis. "Akutakut....." Kata Sera. "Coba Ignis, pinjam cermin." Kata Shin. Kemudian Ignismengambil cermin dari tas nya dan memberikan nya kepada Shin, kemudian Shinlangsung melihat wajah nya di cermin. "Ah tidak ada yang salah, wajahku masihsama seperti biasa." Katanya sambil bercermin. "Masalahnya di atas kepala mu Shin."Kata Hans. "Maksudnya ?" Tanya Shin bingung. "Pirang......" ke 4 gadis itumenjawab. "Ah....itu sebab nya...loh berarti, kalau pirang seperti tadi dan kalauhitam di asingkan.....repot dong." Kata Shin. Mereka pun berpikir. "Ah aku adaide, begini saja...." Kata Hans menyampaikan idenya. Kemudian mereka semuakembali ke gerbang. Hans pertama masuk bersama Julis dan Sera yang memelukdadanya sambil menunjukkan cincin mereka dan dia sendiri merangkul keduanyasambil menunjukkan jari kanan dan kirinya yang memakai cincin. Shin pun sama,dia masuk di belakang Hans bersama Ignis dan Ellie yang memeluk dan meletakkancincin mereka di dada nya sambil di rangkul Shin yang sambil menunjukkan ke 2 jarinya yang memakaicincin. Melihat mereka, tidak ada seorang pun berani mendekat walau masihbergerombol. Para siswi melihat Ellie, Ignis, Julis dan Sera dengan geram daniri. Sebaliknya para siswa melihat Shin dan Hans dengan geram dan iri. "Aman......"Kata Hans ketika sampai di gedung utama akademi. "Berhasil juga cara mu haha."Kata Shin. "Iya lah, sekalian aja tunjukin sama mereka." Kata Hans. "Kalaubegitu aku juga bisa, lihat nanti." Kata Julis. Karena mereka murid pindahan,mereka langsung menuju ruang kepala sekolah dan masuk kedalam. Di dalam sudahmenunggu kepala sekolah dari ras dragonian. "Selamat datang, namak ku Sarmax.Aku kepala sekolah di akademi ini. Rileks saja, aku sudah tau semua mengenaikalian." Kata Sarmax. Ke 6 nya pun saling melihat satu sama lain. "Maksudsensei ?" Tanya Shin bingung. "Maksudnya adalah kalian adalah anak2 Alden Jenoskan ? rambut hitam dan mata hitam ? Sama sepeti Loren, aku pun bekas kolegaayah angkat kalian." Kata Sarmax sambil melipat kedua tangan nya di dagu danmenatap ke 6 nya. "Jadi sensei juga mengetahui tentang kami ?" Tanya Shin lagi."Semuanya, bahkan sejak kalian bayi. Ketika Alden sedang di kejar, sebelum diake Loren, dia terlebih dulu bertemu dengan ku. Tapi karena saat itu aku terikatdengan pemerintah dan tidak bebas bergerak, maka aku tidak bisa menolong nya.Baru belakangan sekitar 10 tahun yang lalu aku mendengar Alden dan istrinyameninggal." Kata Sarmax. "Oh jadi begitu, kalau gitu apa sensei tau asal usulkami ?" Tanya Shin. "Maaf, sama seperti Loren aku pun tidak tahu. Aku hanya taukalau ayah angkat kalian di kejar2 oleh banyak pihak dan berniat menitipkankalian ber 6. Kalian saat itu masih berumur 2 tahun." Kata Sarmax. "Sebenarnyaapa sih yang ayah kami lakukan ?" Tanya Shin lagi. "Tentunya kalian sudahmendengar dari Loren tentang apa yang di temukan ayah kalian. Penemuan itulahyang mengancam nyawanya." Kata Sarmax. "Masa hanya karena mengetahui rahasiasoal identitas sebenarnya dari Heroes of beginner, seharusnya malah menjadipenemuan besar abad ini kan sensei." Kata Shin. "Kamu ada benarnya Shin, tapijuga salah, karena kalau sampai identitas asli mereka bocor, maka terkuak lahsebuah kenyataan tentang satu ras yang katanya sebaiknya di lupakan, yaitudemon. Karena kekuatan mereka yang luar biasa dan berumur panjang. Kalian tentutau legenda 2 makhluk celestial ? yang katanya dengan mudah bisa menghancurkanperadaban dan menciptakan peradaban baru, pemerintah hanya takut mereka bangkitkembali seperti 600 tahun yang lalu pada jaman Heroes of Beginning. Kalau paraheroes jaman dulu adalah demon, sudah pasti mereka akan berhubungan dengan ke 2makhluk celestial di dunia ini yang sekarang tidur entah dimana. Dan kalaumereka agresif terhadap kita, maka kita tidak bisa berbuat apa2. Jadipemerintah bermaksud mengubur hal yang satu ini. Kenapa para pahlawan itu disebut Heroes of Beginning, karena semua catatan dan sejarah sebelum merekatidak ada, jadi semua berawal dari mereka. Dan sayang nya hal inilah yang ditemukan ayah angkat kalian." Kata Sarmax. Semua pun terdiam, karena mereka sudahbertemu dengan yang sebenarnya bukan hanya penelitian. "Baiklah, sekarangkalian bisa masuk kelas." Kata Sarmax. "Baik sensei." Kata mereka semua. Tiba2pintu di ketuk. "Sarmax sensei apa boleh saya ajak mereka ke kelas ?" Tanyaseorang wanita kepada Sermax. "Silahkan Tina sensei. Langsung saja menujukelas. " Kata Sarmax. "Baik, sensei....mari semuanya silahkan ikut aku." KataTina sensei. "Kami permisi senseu." Semuanya menghormat kepada Sarmax danlangsung keluar. Sarmax membalikkan kursi nya dan melihat ke jendela. "Susahnih, Loren, kamu belum ceritakan semuanya." Kata Sarmax dalah hati. Mereka punberjalan mengikuti Tina sensei. "Ini kelas kalian, aku masuk dulu, nanti kalianku panggil ya." Kata Tina sensei. "Baik sensei." Kata mereka. Tina sensei punmasuk ke dalam kelas. "Huh....papa dan mama semuanya baik." Kata Sera. "Iya, akukesal dengar perkataan Sarmax sensei tadi, tapi kalau di pikir2 kejadian nyamemang sudah lama sekali." Kata Ignis. "Untuk hal ini kita bahas nanti,sekarang kita konsentrasi dulu dengan kelas." Kata Shin. "Iya...maaf." Kata Ignis."Kamu ga salah, aku pun sebal." Kata Shin. "Benarkah ? semua sama berarti."Kata Ignis. "Ya, aku juga." Kata Hans. "Sama kok." Kata Ellie. ".....sama." KataJulis.Tak lama kemudian. "Silahkan masuk." Kata Tina sensei. Shin pun membukapintu dan mereka pun masuk berbaris di depan kelas. Kelas pun mejadi ramaimelihat mereka. "Diam2, mereka pindahan dari Akademi Midgar dan baru datanghari ini, mohon perkenalkan diri kalian." Kata Tina sensei. "Pernalkan nama ku ShinJenos, salam kenal dan mohon kerjasamanya." Kata Shin membuka perkenalan."Namaku Elliehem Jenos, salam kenal." Kata Ellie. "Namaku Ignis Jenos, salamkenal." Kata Ignis. "Aku Hans Jenos, salam kenal." Kata Hans. "Namaku Julis Jenos,salam kenal." Kata Julis. "Perkenalkan, namaku Sera Jenos, salam kenal danmohon kerjasamanya." Kata Sera. "Wah kalian bersaudara ya." Kata Tina sensei."Benar." Jawab mereka semua. "Apa ada pertanyaan untuk mereka ?" Tanya Tinasensei kepada kelas. Kelas pun menjadi ramai, banyak yang mengajukan pertanyaankepada mereka semua sampai sulit untuk mengenali pertanyaan nya. Tiba2 Julismaju ke tengah dan bertepuk tangan dengan keras. Seketika, kelas terpaku padaJulis. "Perhatian.....kami semua bersaudara karena Hans adalah suami ku dan Sera,sedangkan kakaknya Shin adalah suami dari Elliehem dan Ignis. Pernikahan kamisudah di sahkan dan di wasiatkan oleh orang tua kami semua yang sudah lamaaaaaameninggal. Jadi tolong jangan ganggu kami. Sekian terima kasih." Kata Julisyang kemudian kembali ke barisan. Semua orang pun terdiam. Shin, Ellie, Ignis,Hans dan Sera menoleh ke Julis yang tersenyum sombong. "Wow..aku kehabisankata2, tapi kapan orang tua kalian semua meninggal ?" Tanya Tina Sensei. "Sudahlamaaaa sekali sensei. Orang tua kami terkenal loh sensei." Kata Julis. Shin,Hans, Ellie, Ignis dan Sera langsung berkeringat karena takut Julis keceplosan."Maaf sensei, kami bawa dia dulu sebentar." Kata Shin. Hans langsung menggotongJulis dan mereka semua keluar kelas. Setelah agak jauh dari kelas. "Julissss,apa2an ? Kalau kamu keceplosan 600 tahun lalu bisa gawat, siapa yang terkenal 600tahun lalu, ga ada lagi selain papa2 dan mama2. haduuuh." Kata Hans. "Oh...yang barusanbukan aku tapi mama Lorianne." Kata Julis santai. "Haaaah." Teriak semuanya."Hei2, kalian tenang, Lorianne sudah kami bungkam tenang saja, dia ga adamaksud jahat cuma khawatir sama kalian, dah masuk lagi sana." Kata Matt dikepala mereka semua. "Haduh papa2 mama2 jangan ikut campur dong, bisa runyamnih." Kata Shin. "Iya2 ga lagi, sekarang kalian tenang dan masuk kelas...cepatsebelum mereka pada curiga." Kata Fei di kepala mereka. Kemudian terdengarsuara di kepala mereka. "Lorianne ne san apa2an sih, kasian kan mereka, lagianga bakal ada yang goda juga, ada yang macam2 ku tembak dari sini." Kata Philiamarah. "Maaf Philiandra aku kelepasan. Kan di Vanian banyak hidung belang, akukhawatir." Kata Lori. "Heiii hubungan ke mereka belum di putus, gimana sihMatthew ni san." Kata Cecil. "Aku yang putus." Kata Rona. Kemudian suara punmenghilang. "Ah.....selesai." gumam semuanya. "Umm Mama Philiandra kalau marahserem ya." Kata Ellie. "Heboh....iya serem Ellie, kita jangan bikin salah. Trusmereka gimana ya ?" Tanya Ignis. "Semua panik kelihatan nya." Kata Hans. "Gara2Mama Lorianne....." Kata Julis tersenyum. Mereka pun berjalan ke kelas. "Kalaumelihat mereka seperti itu, menurut kalian mungkin ga mereka mau menghancurkandunia ?" Tanya Shin tiba2 serius. "Tidak mungkin, mereka semua baik, dan terusmemperhatikan kita." Kata Ellie. "Ya, sangat tidak mungkin. Sudah jelas yangsalah dunia nih. " Kata Ignis. "Benar sekali, ada yang salah dengan pemerintahdunia yang di wariskan sama papa dan mama semuanya." Kata Sera. "Tidakmungkin....mereka baik. Soal perkenalan saja sampai segitu khawatirnya." KataJulis. "Aku setuju, tidak mungkin sama sekali, bahkan tidak kepikiransedikitpun, lihat saja, mereka menyelamatkan dunia, bukan malah mau hancurkan,aku ga peduli mereka demon kek, half demon kek, atau celestial kek masa bodo,aku taunya mereka orang tua yang sayang anak2 nya." Kata Hans. "Yap berartisemua sudah sepakat, sekarang kita ikuti saja dulu perkembangan nya, kita yakinsama orang tua kita, dan kita akan teruskan tekad orang tua kita. Mulaisekarang tidak usah lagi terpengaruh kata2 orang lain, percaya saja sama papadan mama semuanya." Kata Shin. Kemudian mereka semua masuk ke dalam kelas danminta maaf kepada Tina sensei lalu duduk di tempat mereka. Sementara di alamdewa, "Hehe acting ku bagus kan." Kata Lori. "Iya Shinju chan, cuma lain kalijangan keceplosan." Kata Matt. "Emang nih Shinju, aku sampai keringat dingin."Kata Fei. "Haha terlalu nafsu maaf." Kata Lori. "Dengan begini dunia aman.Fiuuuh." Kata Philia. "Benar, aku tadi sempat khawatir sama mereka ketika merekamendengar kata2 kepala sekolah, kalau sampai mereka hancurkan dunia kan repot."Kata Cecil. "Makanya kita buat sandiwara ini, walau agak kebablasan sedikit."Kata Rona. "Maaf maaf...hahah." Kata Lori. "Makanya mulai sekarang kita haruslindungi mereka, mereka anak2 yang baik, bisa marah demi kita." Kata Matt. "Iyauntung aku sadar mereka sedang aneh, kalau telat gimana coba. Yang jadi masalahbesar adalah kekuatan mereka sama dengan kita sebelum kita pergi dan merekabisa berkembang lagi. Aku bangga." Kata Fei. "Makanya sekarang kita pantauterus mereka, mereka baru sembuh dari sakit hatinya sehingga masih labil." KataMatt. "Benar, sekarang kita awasi saja." Kata Lori. "Duh aku ingin membawamereka ke sini." Kata Cecil. "Belum saat nya, didepan mereka menanti tugas berat yang jauh lebih berat dari kita,itulah sebab nya kita tuntun mereka." Kata Philia. "Ya sudah, ayo kita kembali,nanti Shiori malah marah lagi." Kata Matt. "Ok." Semua menjawab. Mereka punkembali ke rumah mereka di alam dewa. "Tapi...kok aku ya yang jadi mama galak nya?" Tanya Philia. "Tidak usah di pikirkan...." Jawab semuanya sambil berjalan.Kemudian masuk ke jam istirahat makan siang. Shin dan lainnya pergi ke taman diakademi untuk makan bento mereka. Mereka pun duduk bersama di bawah pohonrindang yang ada di taman. "Mama Lorianne...dia baik2 saja ga ya ?" Tanya Julis."Kamu masih kepikiran ?" Tanya Hans. "Habis nya saking khawatir nya sama kitadia ambil alih pikiran ku dan pakai mulut ku buat bicara. Sebelum nya diaberbisik, di Vanian banyak buaya darat hati2. Aku jadi merasa bersalah taumendengar dia di marahi mama Philiandra." Kata Julis. "Tapi karena mendengarmereka, aku jadi paham dan aku jadi yakin, kalau tidak akan terjadi apa2,pemerintah hanya ketakutan karena tidak tahu." Kata Sera. "Iya tapi ketidaktahuan nya malah membunuh papa dan mama angkat kita, walau aku tidak terlalusedih juga sih." Kata Ignis. "Benar sih, aku bakal lebih sedih kalau papa Lorendan mama Christina yang kenapa2." Kata Ellie. "Yah saat ini kita di suruhmenghindar, untuk hal ini aku setuju sih, aku tidak mau memancing sesuatu yangmembahayakan." Kata Shin. "Jangan lupa, musuh kita bukan pemerintah, tapi siapapunyang bisa summoning magic kemarin itu. Aku baca sempat baca di museum sedikittentang peradaban yang bisa summon lalu di musnahkan papa dan mamasemuanya tanpa sisa. Namanya Eden kalau ga salah." Kata Hans. "Iya, makanyakita sekarang diam dulu." Kata Shin. Tiba2 terdengar suara teriakan banyakorang, kemudian terdengar suara ledakan dan raungan binatang besar. "Apa itu ?" Tanya Shin. "Ayo kitalihat." Kata Ellie. "Tunggu, kita jangan bertindak apa2 dulu." Kata Shin. "Iya,kita lihat dulu situasi nya." Kata Hans. "Baik." Kata Ignis, Julis dan Sera.Kemudian mereka pun lari ke gerbang. Dari kejauhan terlihat seekor naga besaryang tidak bisa terbang dan berjalan dengan 4 kaki, bentuk nya seperti komododi antara gedung2 tinggi. "Besar sekali, dari jauh saja kelihatan besarnya."Kata Ignis."Mungkin di atap lebih jelas melihat nya." Kata Hans. "Ayo kita keatap." Kata Shin. Kemudian mereka pun berlari dan masuk ke gedung utama. Merekalangsung naik ke atap dan berlari ke pagar pembatas. "Earth Dragon...aku pernahbaca dari buku, kalau jaman dulu ada naga seperti itu, sekarang harus nya sudahpunah." Kata Sera. "Berarti ini ulah summoner2 itu lagi ?" Tanya Ellie. "Bisajadi. Terus terang aku gatal mau ke sana." Kata Shin. "Sama..aku juga gatal."Kata Julis. "Pergilah....aku tutupi jejak kalian." Kata Sarmax sensei yang tiba2 berada di belakangmereka. Semuanya pun menoleh dan saling melihat satu sama lain. "Benar tidakapa2 sensei ?" Tanya Shin. "Tidak masalah, tapi jangan berlebihan." Kata Sarmaxsensei. "Baik sensei." Kata mereka. Kemudian mereka berjejer kesamping dan menghadappagar pembatas. Mereka bersamaan menekan gelang nya dan mereka semua berubah.Perubahan nya agak sedikit lain, Kristal yang tadinya di kening turun ke dadamereka tepat di tengah armor dan di tanda lahir mereka. Tanduk satu di helm Serayang berada di dahi atas pun turun sedikit persis di atas antara ke 2 matanya.Helm Hans juga ada sedikit perubahan mata ketiga di tengah dahi pun terbukalebar vertical melewati tempay bekas Kristal. "Baik sensei, kami berangka."Kata Shin. Mereka pun langsung terbang menuju Earth Dragon itu. Ketika sampai."Hans, turun dan hentikan langkah nya. Aku akan menyerang kepalanya dari atas, Elliedan Sera terus tembaki dia, keluarkan tembakan yang besar. Ignis dan Julisserang kaki nya supaya dia berhenti. Maju semuanya." Kata Shin. Mereka punlangsung turun. Hans langsung menangkap mulut naga itu dan mengunci nyasehingga naga itu berontak. Shin langsung turun membantu Hans dan menghajarkepala naga itu dengan tinju apinya dari atas secara bertubi2. Ignismengeluarkan bulan sabit anginnya dan memotong kaki belakang kanan naga,sementara Julis mengeluarkan bulan sabit air nya dan memotong kaki belakangkiri naga. Naga itu yang terpotong kakinya berhenti dan dia menopang badan nyamenggunakan kaki depan nya. Dari atas, Elliemenyatukan kedua pistol panjang nya dan mengisi tenaga. Di ujung pistolnyakeluar bola cahaya putih yang makin lama makin membesar. Sera pun sama, diamenaikkan ekornya dan bersatu dengan tanduk di helm nya dan mengisi tenaga. Diujung pertemua tanduk dan ekornya keluar bola cahya hitam yang makin lama makinmembesar. Ketika naga jatuh. "Tembaaaak." Teriak Shin. "Light Beam." Elliemenembakkan laser putih besar ke badan naga. Sedangkan Sera "Dark Beam."Menembakkan laser hitam besar ke titik yang sama di badan Naga. Kedua sinar itulangsung menghantam naga dan menyatu di tubuh nya. Akhirnya badan Naga pun ditembus ke 2 laser besar hitam dan putih itu,yang terus menembus sampai ke dalam tanah. Tanpa sempat melawan, naga itu pun jatuhkemudian mati dan langsung menghilang menyisakan kerusakan di beberapa tempat.Mereka pun terbang kembali ke atap akademi dengan memutar supaya tidak diketahui dan mendarat di sana. "Fiuuuh...kuat nya earth dragon itu, walau akulebih kuat sih." Kata Hans. "Ya, aku percaya kekuatan mu yang bisa menguncikepalanya." Kata Shin. "Ignis...toss." Kata Julis menangkat telapak tangan ya."Toss Julis. Kita berhasil." Kata Ignis sambil menepuk telapak Julis. KemudianJulis dan Ignis mengahampiri Ellie dan Sera. "Tosss......" Teriak Julis dan Ignis.Mereka menangkat kedua telapak nya. "Tossss...." Ellie dan Sera menyambut nyadengan menepuk telapak mereka. "Terima kasih semuanya, kerja bagus, aku akanberusaha maksimal menutupi jejak kalian." Kata Sarmax. "Terima kasih sensei."Kata Mereka semua. Kemudian mereka pun turun dari atap dan duduk lagi di tamanseperti semula dan menikmati bento mereka. Pulang sekolah, mereka menghadap kekepala sekolah lagi. "Terima kasih kalian mau datang, aku sudah menutupi jejakkalian dari media massa dan social media. Dan tidak ada yang melihat kalianmendarat di atap." Kata Sarmax sensei. "Tadi itu naga apa sensei ?" Tanya Ellie."Sepeti yang Sera bilang, itu Earth Dragon dan harusnya memang sudah punah,sepertinya ada yang memanggil dia lewat summoning magic ke sini." Kata Sarmax."Berarti sama dengan kejadian di Midgar akademi waktu itu." Kata Shin. "Benar,sepertinya memang ada yang mau mengacaukan dunia lagi, dengan kondisi jamansekarang jika di hadapkan dengan monster seperti tadi akan sangat berbahya."Kata Sermax."Apakah pelaku nya sudah ketahuan sensei ?" Tanya Shin. "Sampaisaat ini belum di ketahui, hasil interogasi juga mengatakan kawanan terorisyang menyerang Akademi Midgar kemarin tidak mengerti apa2, mereka hanyamengikuti perintah." Kata Sarmax. "Perintah siapa sensei ?" Tanya Hans. "Ituyang masih di selidiki, karena mereka yang di interogasi tidak mau buka mulutdan yang bersedia buka mulut di bunuh oleh orang tak di kenal." Kata Sarmaxsensei. "Baiklah, kalian boleh pulang dan istirahat, hari ini tentunyamelelahkan." Kata Sarmax sensei. "Baik sensei. Terima kasih, kami pamit dulu."Kata mereka serempak. Mereka pun keluar dari ruangan kepala sekolah. "Hummkekuatan mereka sebesar itu ya....Alden apa yang sudah kamu lakukan...." KataSermax dalam hati dengan raut wajah yang cemas.Shin dan lainnya pun berjalanpulang ke rumah mereka. "Aku cape...." Kata Ellie sambil merangkul lengan Shin. "Akujuga cape." Kata Ignis yang jugamerangkul lengan Shin. "Sama aku juga, sebentar lagi sampai." Kata Shin. "Hey Shin,entah kenapa aku merasa ada yang di tutupi sama Sarmax sensei ya." Kata Hans."Oh aku pikir aku saja yang merasakan seperti itu. Sepertinya dia memangmenyembunyikan sesuatu." Kata Shin. "Kalian sudah dong bicara serius nya, akucape..." Kata Julis sambil merangkul lengan Hans. "Iya nanti saja, hari inimelelahkan." Kata Sera. "Kalau aku sih malah lapar." Kata Hans. "Eh itu adafamily resto, gimana kalau kita mampir sebentar, dekat kan denganrumah..soalnya aku juga lapar." Kata Ignis. "Groowwlll..." terdengar suara perutberbunyi. "Maaf.....yang barusan aku." Kata Ellie. "Baiklah, ayo kita mampir dulujadi pulang tinggal mandi dan tidur." Kata Shin. Mereka pun langsung menyebrangjalan dan masuk ke family resto itu. "Selamat sore, untuk 6 orang ?" Tanyapelayan resto. "Iya 6 orang, terima kasih." Kata Shin. Kemudian pelayan membawamereka ke sebuah meja kosong. "Silahkan." Katanya. Mereka pun duduk. "Inidaftar menunya, silahkan panggil kalau sudah siap memesan." Kata Pelayan itu."Ok mau pesan apa ?"Tanya Shin. "Aku omurice saja, siapa lagi yang mau ?" TanyaEllie. "Aku mau..." Kata Julis. "Aku juga deh sekalian." Kata Sera. "Akucarbonara saja." Kata Ignis. "Chickensteak with rice ya." Kata Hans. "Aku juga Chicken steak with rice ya." Kata Shin."Baik saya ulang ya, Chicken steak with rice nya 2, Omurice 3 dan Carbonara 1.Ada tambahan lain ?" Tanya Pelayan. "Sementara itu dulu ya." Kata Shin. "Baik,mohon di tunggu." Kata Pelayan. "Aku ambil minum dulu, semua teh saja ya,sekalian." Kata Ellie. "Ok sekalian." Kata Shin. "Iya aku juga ya." Kata Julis."Aku bantu deh..." Kata Sera yang berdiri dari duduk nya. "Aku juga sekaliansaja." Kata Ignis. "Aku juga." Kata Hans. Kemudian Ellie dan Sera pergimengambil minuman. "Kamu mikir apa Hans, bengong saja." Tanya Shin. "Aku masihga bisa mencerna bagaimana naga sebesar tadi bisa muncul tiba2 di tengah kota.Dan monster yang seharusnya sudah punah." Kata Hans. "Hmm, sepertinya memangada yang bergerak di belakang layar, aku tidak terlalu mengerti, tapi terusterang, semenjak kejadian teroris di Midgar, aku punya feeling ga enak." Kata Shin."Kalau boleh aku tebak, pasti feeling tentang hubungan antara kejadian2 ini dan asal usul kita,benar ?" Tanya Hans. "Jujur saja benar, semenjak pertemuan kita di monumentpertama kali, kita selalu di kejutkan dengan kenyataan2 yang tadinya tidakterpikir sama sekali. Kenyataan orantua angkat kita sudah meninggal yangsekarang aku jadi ga yakin pemerintah terlibat, lalu kita di pisahkan karenamenhindari kejaran, lalu hubungan kita dengan Heroes of Beginning bahkan merekaternyata orang tua kita, asal usul kita yang tidak jelas, legenda demon dancelestial. Aku rasa mungkin semua ini lebih besar dari yang kita kira selamaini." Kata Shin. "Jadi maksud mu, pemerintah tidak ada hubungan nya ?" TanyaHans. "Aku merasa begitu, ada yang jauh lebih besar dari pemerintah di belakangsemua ini dan kuncinya adalah kita. Memikirkan nya saja aku merinding, karenaaku merasa karena mengadopsi kita maka orang tua angkat kita di bunuh, dan yangdimaksud rahasia oleh papa Loren dan Sarmax sensei, bukan cuma wujud asli Heroes of Beginning dan terbuktinya ada ras demon." Kata Shin. "Sama,aku memang merasa papa Loren dan Sarmax sensei menyembunyikan sesuatu danmelempar semua kepada pemerintah. Aku tidak tahu pemerintah terlibat atau tidaktapi aku juga merasa ada sesuatu yang besar dan berhubungan dengan kita." KataHans. "Ya, papa Loren pesan sama kita tidak usah terlibat, tapi dia minta kitacari sendiri asal usul kita, dan papa Feiruss dan lain nya juga bilang, nantikalian akan tau dan tolong apapun yang kalian lihat jangan terpengaruh. Akuingat jelas pesan mereka pada saat kita bertemu malam itu, hampir semua papadan mama mengingatkan supaya kita tetap bersama apapun yang terjadi, janganputus asa, dan jangan lupa kalian punya kami. Benar kan ?" Kata Shin. "Lalumenurut mu mereka tau yang sebenarnya dan tidak mau menceritakan nya ?" KataHans. "Papa dan mama semuanya tau dan menurutku papa Loren dan Sarmax senseijuga tau, kalau di pikir2 pesan mereka semua mirip, juga gelang ini, papa danmama semuanya tidak ada satupun yang membahas gelang ini, papa Loren juga,apalagi Sarmax sensei. Tidak ada di catatan atau legenda yang membahas soalgelang ini. 600 tahun lalu sewaktu papa2 dan mama2 pergi, mereka tidakmeninggalkan gelang ini, hanya senjata mereka yang di temukan. Lalu dari buktifoto, mereka semua memakai gelang ini." Kata Shin. "Untuk hal ini aku setuju."Kata Hans. "Jadi Hans, libur musim panas, mumpung kita sedang di Oceania, akumau mengunjungi museum reruntuhan akademi jaman papa2 dan mama2. Lalu kalaubisa aku mau mencari tempat kita di telantarkan yang katanya ada di Oceaniajuga." Kata Shin. "Kenapa museum reruntuhan akademi ? Kenapa ga langsung kitacari rumah besar itu saja ?" Tanya Hans. "Perasaan ku mengatakan kita bisamendapat petunjuk di reruntuhan akademi itu, lagipula kalau mencari rumah besardi negara yang luas begini tanpa petunjuk agak sulit." Kata Shin. "Ok, nantikita bicarakan sama semuanya, ngomong2 Ellie dan Sera kok lama ya ambil minumnya ?" Tanya Hans. "Ignis dan Julis tertidur, apa aku coba susul ya." Kata Shinsambil berdiri. Tiba2 seorang pria memakai seragam akademi terbang melayangmenimpa meja mereka. "Wow....Ellie, Sera. " Kata Shin yang langsung melihat ke mesin minuman. "Oiiibangun....kenapa kamu ?" Tanya Hans sambil berbisik orang yang terlempar tadi."Wanita kurang ajar.....awas kalian." Kata orang itu. "Yang kamu maksud siapa ?"Tanya Hans. "Dua wanita yang sedang mengambil minuman, kurang ajar....aku ajakbaik2 malah melempar ku." Kata pria itu. "Oh kamu ajak mereka kemana." Tanya Shin."Aku ajak ke rumahku, padahal teman2 ku sudah menunggu, lumayan kan ada mainan.Tapi mereka pake bohong bilang sudah menikah segala. Pakai nunjukkin cincinlagi." Kata orang itu. "Hooo begitu, sayang nya mereka ga bohong." Kata Hans."Apa maksud mu ?" Kata orang itu dengan wajah garang. "Maksudku adalah yangberkacamata itu istri ku......" Kata Hans. "Dan yang berambut lurus agak tinggi ituistri ku...." Kata Shin. "Serius....." Kata orang itu melihat Hans dan Shin yangsudah berdiri dan mengepal kan tangan nya. "Sangat serius......" Kata Shin dan Hansbersamaan. "Lalu mereka berdua ? yang seksi tertidu di dekat jendela dan yangcanti di sebelah mu ?" Kata orang itu yang mulai ketakutan. "Oh di sebelah kuini juga istri ku." Kata Hans sambil menangkat tangan Julis yang tertidur. "Danyang di dekat jendela itu adalah juga istriku." Kata Shin. "Jadi kalian punya 2istri ?" Kata orang itu. "Tepat." Jawan Shin dan Hans. "Kamu anak akademi kan ?kelas brp ?" Tanya Shin. "Aku...kelas 3...." Kata orang itu. "Oh senpaitoh....baiklah senpai, kamu mau kami apakan ?" Kata Hans. "Ampun...aku tidak tau...."Kata senpai itu. "Maaf menunggu...eh ada apa ini ?" tanya pelayan yang membawakanmakanan mereka. "Maaf ne san, sebentar ya, kami bersihkan dulu sampah nya."Kata Shin. "Ayo senpai, ikut kami." Kata Hans. Kemudian mereka menyeret senpaiitu keluar. Ellie dan Sera pun kembali ke tempat duduk dan membangunkan Ignisdan Julis. "Huaaam mana Shin dan Hans." Tanya Ignis. "Oh aku dengar sih katanyalagi buang sampah." Kata Ellie. "Buang sampah....berdua ?" Tanya Julis yang barubangun. "Iya, soalnya sampah nya besar." Kata Sera. "Memang dari tadi kaliantidur terus ?" Tanya Ellie. "Hehe iya, aku cape banget soalnya." Kata Ignis.Tak lama kemudian, Shin dan Hans pun kembali. Kemudian mereka mulai makanbersama2. "Oh ya, di negara ini lusa ternyata golden week loh." Kata Ellie."Wah yang benar ? Kita baru sekolah 1 hari padahal haha." Kata Ignis. "Kamu taudarimana Ellie ?" Tanya Shin. "Tadi sewaktu ambil minum, aku mendengarpercakapan beberapa murid akademi dan beberapa orang kantoran, sebelum adasampah menempel." Kata Ellie. "Hmm bagus kan Shin, jadi lusa kita bisa mulai."Kata Hans. "Benar, tapi sebelum itu, besok kita harus ketemu dulu sama Sarmaxsensei untuk minta ijin masuk." Kata Shin. "Memang lusa mau kemana ?" TanyaJunis. "Nanti di rumah ku ceritakan." Kata Shin. Kemudian setelah selesai makanmereka langsung pulang ke rumah mereka. Setelah mandi dan berpakaian, merekapun berkumpul di ruang keluarga dan duduk di lantai membentuk lingkaran. "Begini,kebetulan kita sedang di Oceania, aku berniat mengunjungi museum reruntuhan akademidi ibukota lama, persis di luar kota ini. Aku merasa kita bisa mendapat petunjukdi sana." Kata Shin. "Oh iya, di sini ada museum itu ya, wah akademi papa2 danmama2 ada di sini. Aku mau lihat." Kata Sera. "Iya, aku juga, waktu lihat difoto yang di tunjukkan sama papa Loren, mereka masih muda sekali waktu itu."Kata Ignis. "Ng sebenarnya tujuan yang di maksud Shin agak beda sih, kita bukanmau cari asal usul papa2 dan mama2, tapi mau cari petunjuk tentang kita." KataHans. "Asal usul kita ? apa hubungan nya dengan museum akademi ? aku tidakmengerti." Kata Julis. "Papa Loren kan bilang kalau kita di temukan di sebuahrumah besar di Oceania, Sarmax sensei juga bilang hal yang sama. Kemudiankejadian nya sudah sekitar 15 tahun lalu, nah berarti bangunan yang kita caripasti berumur lebih dari itu kan ? dan yang paling tua adalah reruntuhanakademi." Kata Shin. "Masuk akal sih, karena kalau petunjuk nya hanya rumahbesar di Oceania susah juga mencari nya, sebab negara ini kan besar." Kata Ellie."Iya, kita cari mulai dari yang bisa kita jangkau dulu, itu maksudnya. Tadisehabis membuang sampah di restoran aku mengirim pesan kepada papa Loren dandia balas akan bicara sama Sarmax katanya." Kata Shin. "Aku setuju....aku jugamau tau asal usul rambut dan mata ini." Kata Julis. "Yah papa2 dan mama2 kanbilang kita harus selalu bersama, aku juga mau tau." Kata Ignis. "Sepertinyamemang sudah saat nya kita cari tau sendiri tentang kita." Kata Sera. "Shin, kamu ga mau memberitahu mereka yangtadi kita bicarakan di resto ?" Tanya Hans. "Itu masih sebatas teori saja."Kata Shin. "Memang nya teori apa ?" KataEllie. "Baiklah, sejujurnya, aku takut mengetahui asal usul kita, karena asalusul kita tidak hanya karena di telantarkan. Kita memiliki kektuatan ini, papaLoren memisahkan kita satu sama lain dari kecil dengan alasan menghindaripengejaran, pertemuan kita semua dan perasaan kita, papa2 dan mama2 mengunjungikita, kenapa waktu itu kita pakai gelang ini juga punya tanda lahir yang sama danorang tua angkat kita yang di bunuh katanya oleh pemerintah dunia. Menurut ku ada sesuatu yang besar sedangterjadi di dunia dan kita lah ujung nya." Kata Shin. "Jadi, menurut mu,penyebab semua ini adalah kita ?" Tanya Julis. "Bisa di bilang begitu, makanyaaku ingin mengetahui asal usul kita dan apa tugas kita." Kata Shin. Semuanyapun terdiam. "Tugas kita jelas kan, menyelamatkan dunia, apa lagi ? Sepertipapa2 dan mama2 kan." Kata Ignis. "Memang itu yang kita mau, tapi kalau setelahmengetahui siapa kita, lalu kita malah berbalik menghancurkan dunia bagaimana?" Tanya Hans. "Kok kamu bisa bilang begitu Hans ?" Tanya Julis. "Aku barusadar dan menyadari sesuatu, baru saja setelah mendengar teori Shin. Kata2papa2 dan mama2, apapun yang kalian lihat jangan terpengaruh. Karena tadi pagi,ketika bicara dengan Sarmax sensei yang menuduh papa2 dan mama2 yang ternyatademon berhubungan dengan 2 makhluk celestial yang bisa menghancurkan peradaban,dan pemerintah menjadi takut karena pemerintah tidak bisa membendung mereka,apa perasaan kalian waktu mendengar nya ?" Tanya Hans. "Aku marah sampai gabisa bilang apa2." Kata Sera. "Iya aku juga, malah rasanya ingin mengamuk."Kata Ellie. "Aku juga.....perjalanan ke kelas aja aku sampai ga terasa." KataJulis. "Aku juga sih, perkenalan di kelas saja bagiku tidak terasa danjengkel." Kata Ignis. "Nah itu, Shin juga sadar makanya dia takut kan, aku punsama, ingin rasanya aku maju menerjang Sarmax sensei waktu itu. Pelampiasankita saat melawan Earth Dragon tadi, makanya waktu pulang kita capek setengahmati karena habis melepas emosi." Kata Hans. "Yup benar, dan aku rasa papa2 danmama2 membuat kita tenang dengan kejadian di kelas tadi, mereka sampaibersandiwara seperti tadi." Kata Shin. "Sandiwara ? maksudnya mama Lorianne danlain nya bersandiwara ?" Kata Julis. "Ya, mereka benar2 khawatir, tapi bukankarena khawatir kita di goda. Aku baru sadar ketika di restoran, melihat Elliedan Sera melempar senpai tadi ke meja dan kita buang dia keluar, aku merasakalau hal2 sepele ini sih kita bisa tangani sendiri tanpa bantuan mereka. Jadike khawatiran mereka bukan karena kita di goda nya, tapi apa yang terjadi kalaukita di goda, mereka berbuat seperti itu, karena kita ber 6 marah saat bicaradengan Sarmax sensei." Kata Shin. Semua pun terdiam dan berpikir, karena kata2 Shinbenar. "Jadi papa2 dan mama2 takut kita menghancurkan semua ?" Kata Ellie."Memang sedih, tapi iya, buktinya bekas pertempuran kita tadi di tengah kota."Kata Hans. "Iya memang, saat itu aku memang sekalian melampiaskan kesal sampaiaku tidak perduli sekeliling melepaskan jurus." Kata Ignis. "Aku juga sama,jurus ku menembus kaki nya dan memotongnya, tapi tidak berhenti dan aku tidaktahu berhentinya dimana." Kata Julis. Mereka terdiam lagi dan mulai menyesalikejadian tadi siang. "Sekarang aku mau kita sama2 janji, jangan bikin papa2 danmama2 khawatir lagi, kekuatan kita bukan main2 soalnya, dan kita tidak bisadiam saja kalau dunia terancam, selama ini memang kita di kucilkan dan kitajelas sakit hati dengan semuanya, tapi...kita hidup di dunia ini dan mulaisekarang kita bersama2. Aku bersyukur punya saudara2, aku bersyukur papa2 danmama2 mengawasi dan memperhatikan kita, dan aku yakin bersama kita bisa majuterus." Kata Shin sambil menjulurkan tangan nya ke tengah mereka. "Ya, akubersama mu, aku merasa hal yang sama, masa bodo dengan apa yang akan kitahadapi, yang penting aku bersama kalian semua." Kata Hans yang juga menjulurkantangan nya di atas tangan Shin. "Iya walau banjir air mata, selama kita terusbersama aku rela. Aku janji tidak akan meninggalkan kalian." Kata Elliemenjulurkan tangan nya di atas Hans dan Shin. "Aku juga...mulai sekarang aku janjiga akan bikin papa2 dan mama2 dan kalian khawatir. Aku berjanji akan bersamakalian selamanya. Saat ini aku bahagia karena aku tidak sendiri lagi." Kata Ignissambil menjulurkan tangan dan menaruh nya di atas tangan Ellie. "Mulaisekarang, kita semua bersama, suka dan duka kita lalui bersama sebagai saudara,seperti yang mama Ronanta bilang, kalian utama buat ku, dunia belakangan, akujanji akan terus bersama kalian apapun yang terjadi." Kata Sera sambilmenjulurkan tangan dan meletakkan nya di atas tangan Ignis. "Aku jugaberjanji.....karena kalian sudah menyebutkan semua, aku hanya bilang 1 hal. Aku sayangkalian semuanya tanpa terkecuali dan selamanya bersama kalian." Kata Julissambil menjulurkan tangan nya dan menaruh nya di atas tangan Sera. Kemudianmereka melihat satu sama lain sambil tersenyum dan tertawa. Mereka pun salingmerangkul satu sama lain bersamaan membentuk lingkaran. "Baiklah, kalau begitubesok kita menghadap Sermax sensei dan minta ijin untuk ke museum." Kata Shin."Okay..." Jawab yang lain serentak. Kemudian mereka berdiri dan masuk ke kamaruntuk tidur. Sementara di alam dewa. "Oi oi Dai, sandiwara kita ketahuanhahah....akting kita benar2 payah berarti.....tapi aku senang dan bangga padamereka, rasanya aku ingin turun dan memeluk mereka semua. Mereka menyadari maksudkita." Kata Fei sambil tersenyum. "Benar Yuu, aku juga benar2 ingin memeluk merekasemua, hebat mereka, sekarang mereka tidak labil lagi, aku benar2 bangga samamereka semua. Ngomong2 Shinju, Kei, Chi, Sayako, kalian kenapa ?" Tanya Mattsambil menoleh. "Aku....aku senang.....hiks...aku benar2 sayang sama mereka, akuingin memeluk mereka." Kata Lori sambil menangis dan merangkul Philia."Iya....sama hiks....aku benar2 kagum sama mereka." Kata Philia sambil merangkulCecil. "Hiks...hiks...iya, aku benar2 ingin membawa mereka ke sini.....aku maumenciumi mereka satu persatu." Kata Cecil sambil merangkul Rona. "Iya hiksbenar hiks, aku bangga sekali sama mereka.....aku mau turun kalau boleh....membantumereka." Kata Rona sambil menangis. "Kalian, ini baru awal, tapi aku sekarangyakin, mereka akan baik2 saja, waktu mereka masih panjang dan mereka masih bisaberkembang." Kata Matt. "Benar, mulai sekarang kita tidak usah terlalukhawatir, aku yakin mereka semua melebihi kita." Kata Fei. "Iya aku tau....tapitetap saja." Kata Philia. "Ayo kita kembali, saat ini kita belum bisa berbuatapa2 demi mereka, kita siapkan tempat mereka di sini." Kata Fei sambil memegangpundak Philia. Mereka semua terus memperhatikan anak2 mereka dari alam dewasambil berharap anak2 mereka pulang kepada mereka. Keesokan harinya, sepulangsekolah, Shin dan lainnya berada di ruang kepala sekolah. "Sarmax sensei, maafmengganggu. Boleh kami bicara sebentar ?" Tanya Shin. "Ada apa Shin ?" TanyaSarmax. "Begini sensei, besok kan mulai libur golden week, kami ber 6 berniatmengunjungi museum reruntuhan akademi di ibukota lama kabetulan kami ada diOceania. Apa bisa minta ijin ke sana Sarmax sensei ?" Tanya Shin. "Oh boleh2,bawa catatan yang ku tulis ini ke resepsionis di depan ya. Tapi kenapa kalianmau kesana ? Di Oceania banyak tempat2 menarik lainnya kan ?" Tanya Sermax."Kami mau belajar sejarah saja sensei." Kata Shin. "Baiklah, ini ambil kertasnya dan silahkan keluar, maaf aku masih ada pekerjaan." Kata Sarmax sambilmenjulurkan tangan nya yang memegang kertas. "Baik sensei, kami permisi." Kata Shinyang mengambil kertas itu dan langsung pergi keluar ruangan. Sarmax melihatmereka keluar, kemudian dia mengambil hp nya dan mulai menelpon. "Halo...ini aku,mereka minta ijin padaku mengunjungi ibukota lama.....aku tahu....benar, akhirnyasudah waktunya....aku mengerti, sementara kita biarkan dulu mereka....baik, jagadiri baik2 Loren." Kata Sarmax sambil menutup telepon. Kemudian dia berbalikdan melihat jendela. "Sudah di mulai ya...berjuanglah Shin dan lainnya." Kata nyadalam hati. Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, Shin dan lainnya menujuresepsionis dan petugas memberikan surat ijin kepada mereka atas nama AkademiOceania. "Nah akhirnya....hghhh gimana kalau sekarang kita jalan2 dulu, ke arcadeatau karaoke gitu ?" Tanya Hans. "Aku mau jalan2 saja di pertokoan, sekalianada beberapa yang mau ku beli." Kata Julis. "Oh mau beli apa ?" Tanya Ellie."Cangkir....kita tidak punya cangkir masing2. Sekaligus perlengkapan menginap."Kata Julis. "Oh iya, kita belum punya cangkir masing2 ya, benar juga. Sekalianaku mau beli pakaian dalam, sudah mulai sempit." Kata Ignis sambil melihat dadanya yang besar. Ellie, Julis dan Sera melihat nya dengan kesal. "Gimana caranyasupaya bisa besar gitu ?" Tanya Julis sambil mengamati dada Ignis. "Hei jangandi pelototi. Aku sendiri ga tau." Kata Ignis. "Ey....hmm kenyal." Kata Julissambil meremas dada Ignis. "Aduh...jangan pegang sembarangan." Kata Ignis pasrah."Aku juga ah coba...ey..." Kata Ellie yang juga memegang dada Ignis. "Elliejuga.....aw." Kata Ignis. "Hehe...aku juga supaya menular...ey.." Kata Sera yang jugamemegang dada Ignis. "Aduuuh kaliaaan .....aw." Kata Ignis panik. Shin dan Hansdi belakang mereka bengong dan bingung melihat nya karena mereka baru pernah bertemandengan perempuan. "Mereka ngapain Hans." Kata Shin dengan wajah tanpa ekspresi."Entah...." Kata Hans dengan wajah tanpa ekspresi. "Trus kita ngapain Hans."Tanya Shin dengan wajah tanpa ekspresi. "Entah...ikut saja." Kata Hans denganwajah tanpa ekspresi. "Benar juga...." Kata Shin dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudianmereka pun ke mall di tengah kota dan berjalan2 disana setelah membeli cangkir.Mereka juga sempat mengunjungi game center di sana. "Shin, main itu yuk." Kata Elliesambil menunjuk mesin crane berhadiah boneka gantungan kunci. "Kamu bisa Elliemainnya ?" Tanya Shin. "Coba aja, yuk...." Kata Ellie. Mereka pun kesana. Elliememasukkan koin yang sudah dia tukar dan mulai mecoba memainkan nya. Percobaanpertama hampir berhasil. "Susah....." Kata Ellie sambil memasukkan koin berikutnya. "Eh kalian ngapain ?" Tanya Ignis menghampiri mereka. "Ellie lagi cobamain mesin crane ini." Kata Shin. "Waa gagal lagi....susah." Kata Ellie."Sini..gantian aku." Kata Ignis. Dia langsung memasukkan koin dan mencobanya."Aduuh hampir....sekali lagi." Katanya. Dia langsung memasukkan koin lagi. "Aaahhampir lagi.....sekali lagi." Kata Ignis. Dia terus mencoba dan gagal sampaikoinnya habis. "Ellie, pinjam koin....." Kata Ignis. "Nanti dulu...giliran ku....." Ellie mendesak Ignis ke samping dan memasukkankoin nya. Kemudian dia mencoba terus dan akhirnya koin nya habis. "Nah kan jadisenasib." Kata Ignis. "Kamu sih bukan nya ke sanaan sedikit, kan susah." Kata Ellie."Loh jangan salahkan aku dong, kamu nya yang ga bisa." Kata Ignis membalas."Memang nya kamu bisa ? sama kan ga bisa juga." Kata Ellie membalas lagi."Stop..stop...sekarang biar aku yang coba." Kata Shin melerai Ellie dan Ignis. Shinlangsung ke tengah dan memasukkan koinnya. Ellie dan Ignis berada di sampingnya dan memperharikan. Shin ternyata langsung berhasil. "Nih...kamu mau kan ?"Tanya Shin kepada Ellie sambil memberikan gantungan kuncinya. "Waaa terimakasih...." Kata Ellie senang. Ignis yang melihat nya pun cemberut. Shinmemasukkan koin lagi dan dia berhasil lagi. "Ini...buat kamu, jangan cemberut."Kata Shin kepada Ignis sambil memberikan boneka gantungan kunci nya. "Terimakasih......." Kata Ignis malu. "Syukurlah Ignis, sekarang kita sama." Kata Ellie."Hehe iya, maaf tadi aku kesal." Kata Ignis menunduk. "Sama aku juga mintamaaf." Kata Ellie sambil memeluk Ignis. Tiba2 terdengar sura banyak bendajatuh. "Ada apa Shin ?" Tanya Ellie yang sambil memeluk Ignis. "Lihat dibelakang kalian." Kata Shin. Ellie dan Ignis pun menoleh kebelakang mereka. TernyataJulis berdiri di depan mesin crane itu dan dengan santai nya memainkan nya.Kemudian dia menunduk dan mengambil banyak boneka gantungan kunci dari mesinnya. Ignis dan Ellie bengong melihat Julis yang mendapatkan banyak bonekagantungan kunci. "Eh kenapa ? kok kalian melihat ku begitu ?" Tanya Julis heranmelihat Ignis dan Ellie. "Kamu pakai brp koin Julis ? dapat sebanyak itu."Tanya Ignis. "10 aja." Kata Julis. "Trus bonekanya ada berapa ?" Tanya Ellie."10 juga, kenapa ? aku mau kasih Sera juga." Kata Julis. "Trus sisanya ?" TanyaIgnis dan Ellie. "Ya buat aku dong, kan kalian sudah punya." Kata Julis santai."Ugh...." Kata Ignis dan Ellie lemas. "Oh kalian di sini rupanya, sini ikut akuke tempat Sera." Kata Hans. Kemudian mereka di antar Hans menuju tempat Sera.Ternyata Sera sedang berada di photobooth dan sedang menekan2 tombol nya. "Ayosemua masuk, kita foto dulu." Kata Sera ceria. Mereka semua pun masuk danmengatur posisi, Ellie dan Ignis merapikan rambut mereka. Shin dan Hans berdiridibelakang dan Ellie, Ignis, Julis, Sera duduk di depan nya. Photo pertamamereka masih pakai penyamaran nya. "Sekali lagi, kali ini wujud asli ya." Kata Sera.Mereka pun melepas penyamaran nya dan rambut mereka kembali berwarna hitam.Kemudian mereka berfoto lagi. "Sekali lagi yaa. Kali ini gaya bebas." Kata Sera.Mereka awalnya diam, begitu htungan mundur mencapai angka satu semuanyalangsung maju ke depan dan akhirnya hanya tumpukan wajah mereka yang ada di foto. Melihat foto nya tampil dilayar mereka langsung tertawa terbahak2. Setelah selesai, mereka memasangpenyamaran mereka kembali dan menunggu di mesin photo untuk mengambil hasilcetakan nya. Mereka membuat 6 set cetakan foto mereka dan langsung membaginya kepadamasing2. Setelah itu mereka pun keluar dari mall dan pulang ke rumah denganceria dan bersenda gurau.

The Outcast Next Generation : Heroes of DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang