Chapter 18 Enemy Arrived, Gaia 2 defense army dispatch

1 0 0
                                    

1 tahun pun berlalu dari saat pendaratan koloni di permukaan planet. Shin dan ke 5 saudaranya di tawari untuk menjadi panglima tertinggi pasukan bersenjata di planet Gaia 2. Shin dan ke 5 saudaranya menolak tawaran itu dan memilih menjadi rakyat biasa, akhirnya mereka di jadikan pejabat pemerintahan yang tidak terikat dengan militer yaitu sebagai senat, tapi tetap membantu di belakang layar atas permintaan Richad dan kabinet nya, Shin dan ke 5 saudaranya menerimanya dan tidak bisa menolak lagi, pangkat mereka adalah Jendral. Richard sendiri di tunjuk sebagai presiden, wakil nya Kenny dan susunan kabinet yang terdiri dari Yakira yang menjabat menteri keuangan dan Fritz sebagai menteri pertahanan . Kemudian Fritz mengangkat Valen menjadi panglima tertinggi pasukan pertahanan Gaia 2 berpangkat Marsekal. Di bawah Valen, ada Chen yang menjabat sebagai wakil panglima pasukan pertahanan Gaia 2 berpangkat Marsekal muda, Wendel di angkat menjadi komandan tertinggi badan intelejen pasukan pertahanan Gaia 2 dengan Hana sebagai wakil nya. Oswald di angkat menjadi kepala riset dan pengembangan pasukan pertahanan Gaia 2 dengan Sarah menjadi kepala bagian pengembangan dan Rose menjadi kepala bagian riset. Rodney, Marion dan Kakoa menjadi Letnan jendral (Letjen) di bawah panglima tertinggi dan wakil nya untuk semua pasukan. Frea, Robert dan Phos menjadi komandan tertinggi pasukan mobile suit darat dan pertarungan jarak dekat di bawah naungan Rodney. Mike, Clyde dan Kiria menjadi komandan tertinggi pasukan mobile suit di udara dan luar angkasa yang menagandalkan tembakan jarak jauh di bawah naungan Marion. Irene, Patty dan Victor menjadi komandan tertinggi pasukan mobile suit di laut dan menguasai pertempuran jarak dekat juga jarak jauh di bawah naungan Kakoa. Mereka semua mempunyai anak buah masing2 1000 orang. Kilua, Paxton dan Inggrid menjadi penasihat untuk ke 3 jenis pasukan itu. Kemudian beberapa bulan setelah nya, pesawat antariksa dari planet Astoria pun tiba, membawa 100.000 penumpang dan di periksa di stasiun angkasa luar. Pesawat itu sangat besar dan tidak bisa masuk ke dalam stasiun, jadi pesawat itu hanya menempel sama seperti sewaktu koloni menempel di stasiun. Wendel sebagai kepala badan intelejen bekerja sama dengan Mike dan Kiria sebagai wakil dari pasukan pertahanan Gaia 2 untuk udara dan angkasa luar,berencana melakukan penyelidikan menyeluruh kepada penumpang di kapal antariksa yang baru tiba itu. Wendel bersama Mike dan Kiria pun tiba ke stasiun antariksa. "Bagaimana ? Sudah bisa di hubungi kapten nya ?" Kata Wendel kepada seorang petugas. "Belum bisa komandan, mereka sudah tiba sejak 3 hari lalu, tapi belum ada konfirmasi apa2, kami belum bisa berkomunikasi dengan mereka dan dari pesawat antariksa mereka tidak ada satu pun yang keluar. Pasukan sudah kita tempatkan di pintu utama untuk pengamanan." Kata petugas tinggi di stasiun itu. "Hmm berarti ada yang tidak beres. Apa bisa kita buka paksa palka pesawat nya ?" Tanya Wendel. "Kita sedang upayakan dari kemarin komandan, masih ada beberapa kendala." Kata petugas itu. "Coba aku bisa lihat tidak pesawat nya ? Mungkin aku bisa membukanya." Kata Mike. "Baik letnan Mike, silahkan ikuti saya." Kata petugas itu. Kemudian petugas itu membawa Mike dan lainnya ke dalam hangar yang terhubung dengan pesawat yang masih di luar. Di depan palka nya banyak petugas yang sedang mengerjakan proses buka paksa. Melihat itu, Mike dan Kiria pun maju. "Coba permisi sebentar.....hmmm ini pesawat antariksa milik Xelos.....oh tenyata di perlukan kode akses, coba aku masukkan kode akses dari Xelotopia." Kata Mike. Kemudian dia mengambil laptop yang sedang di pakai petugas dan mulai mengetik. Kode akses pun menjadi hijau dan palka bisa di buka. "Sekarang sudah bisa, tolong siapkan pasukan, kita akan masuk ke dalam." Kata Mike. "Aku sudah memanggil 10 orang bersenjata ke sini." Kata Kiria. "Terima kasih. Begitu mereka tiba akan aku buka." Kata Mike. Tak lama kemudian 10 orang bersenjata pun datang dan langsung bersiaga di depan pintu palka. "Siap2, petugas yang tidak bersenjata semua mundur, tetap berjaga, aku akan buka." Kata Mike. Kemudian dia menekan sebuah tombol dan pintu palka mulai terbuka. Mereka semua pun langsung menutup hidung, karena dari dalam mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap dan menyengat. "Uhh...bau sekali.....apa yang sebenarnya terjadi di dalam." Kata Kiria. "Wendel san, kita masuk perlahan. Semua nya pakai masker, masuk perlahan2, dan periksa semua isi pesawat." Kata Mike sambil memakai masker nya. 10 orang prajurit bersenjata pun mulai memasuki lorong palka pesawat yang gelap menggunakan senter besar di senjata mereka di ikuti Wendel, Mike dan Kiria. Belum berjalan jauh dari pintu, mereka semua melihat bekas cipratan darah di lorong. "Apa yang sebenarnya terjadi di sini, kita butuh orang tambahan Mike, terlalu beresiko masuk dengan jumlah segini." Kata Wendel. "Hmm kita tetap di sini Wendel san, Kiria tolong hubungi pusat dan minta bantuan pasukan untuk di kirim ke sini, kamu keluar dulu dan organisir di luar." Kata Mike. "Baik, kamu hati2 Mike. Wendel san juga hati2." Kata Kiria. Kemudian Kiria pun keluar dan langsung menuju anjungan stasiun untuk menghubungi pusat. Begitu sampai di anjungan, Kiria melihat ada Sera yang sedang bertugas memantau stasiun angkasa luar. "Daphne, kamu sekarang juga hubungi pusat untuk minta tambahan pasukan dan bantuan medis dari pusat yang pasti diperlukan nanti, mudah2an masih ada yang selamat di dalam. Cepat...." Kata Kiria. "Baik letnan Kiria...." Kata Daphne yang merupakan asisten dari Kiria. "Ada apa Kiria, kenapa kamu pucat seperti itu ?" Tanya Sera yang melihat Kiria datang ke anjungan. "Oh Sera, maaf aku tergesa2, pesawat yang terhubung dengan stasiun 3 hari lalu akhirnya bisa di buka oleh Mike dan mereka sekarang berada di dalam. Keeadaan nya sangat mengerikan di dalam, banyak cipratan darah di lorong2 nya, sejauh ini belum di temukan mayat dan orang yang selamat di dalam nya. Kami memerlukan pasukan tambahan dari pusat." Kata Kiria. "Hmm begitu ya, baik, ayo kesana sama aku." Kata Sera. "Eh...benarkah ? ya sudah ayo, aku juga khawatir sama Mike dan Wendel san yang masih di dalam." Kata Kiria. Kemudian Sera dan Kiria pun bergegas kembali ke pesawat antariksa itu dan langsung masuk ke dalam bertemu dengan Mike dan Wendel. Sera langsung mengenakan armornya dan lorong pun menjadi terang karena cahaya armor nya. "Ada apa Sera ? Barusan Ellie bilang sama aku, kamu lagi dalam bahaya." Kata Shin melalui telepati. "Pesawat antariksa besar dari Astoria datang dan menempel di stasiun 3 hari lalu, tapi dalam nya sangat mengerikan, banyak darah dan bau nya luar biasa, aku di sini bersama Mike, Kiria dan Wendel san." Kata Sera melalui telepati. "Hmm....Aku kesana ya Sera ?" Tanya Ignis. "Iya boleh, yang lain gimana ?" Kata Sera. "Sementara kalian berdua dulu, kalau ada masalah langsung kontak kami. Kami masih membantu di pusat soalnya." Kata Hans. "Aku juga ikut, seharusnya kita ber 3 saja cukup." Kata Julis. "Baiklah, aku, Ellie dan Hans akan menunggu di pusat, kabari kalau ada masalah dan hati2." Kata Shin. "Siap...." Kata Ignis, Julis dan Sera. "Ignis dan Julis sedang terbang ke sini, sekarang kita masuk lebih dalam saja dulu, mereka biar menyusul nanti." Kata Sera. "Wah ada Ignis dan Julis, ada Sera saja aku sudah merasa aman sebenarnya haha." Kata Mike. Kemudian mereka semua masuk lebih ke dalam melalui lorong itu. Akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan besar yang bertingkat, di setiap tingkat terdapat banyak kamar2, bentuk nya seperti di dalam sebuah mall. "Kalian, coba lihat ke bawah..." Kata Sera yang terbang ke tengah2. Wendel, Mike dan Kiria melihat kebawah, ternyata banyak sekali mayat bergelimpangan dan menumpuk di bawah, kemungkinan ada 30.000 orang. Mayat2 itu sudah membusuk dan sulit di kenali lagi. "Ugh.....mengerikan...apa yang sebenarnya terjadi." Kata Mike. "Tapi coba lihat itu, masih banyak yang bergerak...." Kata Kiria sambil menutup hidungnya walau sudah pakai masker dan menunjuk ke bawah. "Bukan, mereka yang bergerak adalah zombie. Ini seperti kejadian dulu di planet kita 600 tahun lalu, Black God pandemic. Seharus nya sudah tidak terjadi lagi." Kata Sera yang bingung. Tak lama kemudian, Ignis dan Julis datang, mereka langsung menghampiri Sera. "Ah Ellie benar ternyata......sebelum kami ke sini dia sudah bilang, ada yang ga beres dan penyakit jaman dulu muncul." Kata Ignis. "Hmm kita harus cari penyebab nya. Kiria, kalian sudah keliling ?" Kata Julis. "Belum kita juga baru sampai ke sini." Kata Kiria. "Sekarang Wendel san, Mike dan Kiria, kalian tunggu di sini dan berjaga2 kalau ada zombie2 di atas. Kami ber 3 akan keliling mencari yang selamat sekaligus mencari penyebab nya." Kata Julis. "Baik Julis, hidupkan komunikasi, nanti kalau bertemu yang selamat kabari kami, tim medis dan bala bantuan pasukan sedang menuju ke sini, pasukan mobile suit juga sudah mengelilingi kapal ini dari luar." Kata Kiria. Kemudian Sera, Ignis dan Julis langsung berpencar dan keliling ke pelosok2 kapal yang besar itu. Sera menuju bagian kapal sebelah kanan, Julis menuju bagian kapal sebelah kiri dan Ignis menuju ke bagian anjungan. Setelah berjam2 mereka bekeliling, tiba2 Julis menghubungi lewat earplug. "Semuanya cepat ke sini, aku kasih koordinat ku, tidak ada undead di sini." Kata Julis. "Baik Julis.....ayo semuanya langsung berangkat ke lokasi ini." Kata Mike sambil menunjukkan tablet nya. "Semuanya jalan...." Kata Kiria. Kemudian para pasukan bersenjata maju perlahan sambil memeriksa ruangan2 yang terbuka menuju koordinat yang di berikan Julis. Sera dan Ignis pun datang dan terbang melewati mereka. Kemudian mereka semua tiba di sebuah ruangan yang sangat besar dan luas, seperti sebuah taman di koloni, di dalam ada sekitar 3000 orang penumpang pesawat yang selamat. Wendel langsung masuk dan berteriak. "Siapa yang berwenang di sini ?" Tanya nya. "Aku wakil kapten, namaku Delone, kapten Yatora sedang terluka, beliau ada di dalam, bisa ikut aku, nanti kami jelaskan situasinya." Kata Delone, seorang elf yang menjabat sebagai wakil kapten. "Baik, tujukkan jalan nya." Kata Wendel. Kemudian Delone membawa Wendel, Mike, Kiria dan Sera ke dalam sebuah ruangan medis, Julis dan Ignis bersama 10 orang pasukan bersenjata berjaga di luar, mengawasi penumpang yang lain. Terlihat seorang pria Dark Elf sedang terbaring karena kaki nya putus sebelah. Pria itu berusaha bangun dan duduk di ranjang nya. "Perkenalkan, ini kapten kapal kami Yatora. Beliau akan menceritakan apa yang terjadi." Kata Delone. "Maaf aku tidak bisa berdiri....maaf anda dengan siapa ?" Tanya Yatora. "Saya komandan badan intelegen pasukan pertahanan Gaia 2, nama saya Wendel, apa yang terjadi di sini kapten ?" Tanya Wendel. "Maaf komandan saya tidak sopan, kapal ini kemasukan pengkhianat, mereka menyebarkan wabah black god, wabah yang dulu pernah hampir melenyapkan peradaban kita 600 tahun lalu. Setelah kita berangkat dari Astoria dan mengirim pesan ke sini, tiba2 mereka mengambil alih anjungan dan berniat membawa kapal ini ke planet mereka. Jumlah mereka 1000 orang dan semuanya ras manusia. Kebanyakan penumpang adalah pelarian dari planet Astoria dan warga sipil jadi mereka tidak bisa menggunakan senjata. Para pengkhianat itu menyuntikkan semacam obat ke ventilasi udara yang menyebabkan para penumpang pingsan dan kemudian bangkit menjadi zombie. Kami melakukan perlawanan dan akhirnya berhasil mengambil alih anjungan, mengatasi masalah di ventilasi udara, kemudian mengarahkan kapal ke planet ini sesuai rute semula. Awal nya kami bisa bertahan melawan zombie2 itu, tapi ternyata kapal induk yang satunya sudah termakan habis oleh wabah, kami sempat mengevakuasi mereka dan beberapa yang di evakuasi ternyata sudah tertular hingga akhirnya membinasakan kami. Para penumpang yang berada di taman ini adalah sisa dari yang selamat dan tidak terinfeksi. Kami semua terjebak di sini. Jumlah kami sekitar 3000 orang. Total keseluruhan penumpang kapal ini sekitar 50.000 orang ." Kata Yatora. "Oh begitu....kaki mu kenapa kapten ?" Kata Wendel. "Aku terpaksa mengamputasi kaki ku yang terkena cipratan darah zombie, ternyata penularan nya bisa melalui cipratan darah. Sebelum menyebar ke seluruh tubuh, aku memilih mengamputasi kaki ku sendiri." Kata Yatora. "Hmm repot juga...mau tanya kapten apa ada jalan lain untuk keluar dari sini selain lewat jalan palka ?" Tanya Sera. "Di sebelah taman ini ada escape pod, yang bisa menampung sekitar 500 orang per pesawat penyelamat dan ada 5 pesawat penyelamat tersedia." Kata Yatora. Kemudian Sera menarik Wendel menjauh sedikit dan bebisik. "Hmm baiklah...Wendel san, aku ada cara untuk menyelamatkan mereka dan mendeteksi penyakit nya. Dulu orang tua ku tidak terganggu wabah zombie ini karena memakai selubung yang menyelimuti seluruh desa mereka, sekarang aku akan menyelimuti stasiun angkasa dan planet kita supaya jika ada yang terinfeksi langsung akan mati di tempat." Kata Sera. "Hmm berarti tidak bisa menyelamatkan semua ya." Kata Wendel. "Kita tidak bisa ambil resiko untuk menyelamatkan semua, sebab sekali ada yang lolos akan menjadi masalah bagi planet kita, apa boleh buat kita harus merelakan mereka yang terinfeksi. Memang agak kejam tapi tidak ada cara lain. Atau ada cara satu lagi, aku akan pasang alat pembuat selubung di taman ini dan kita bisa langsung tau kalau ada yang terinfeksi." Kata Sera. "Aku rasa sebaiknya kita seleksi dulu di sini baru kita angkut." Kata Wendel. "Baik, kita sampaikan dulu ke Kapten Yatora mengenai rencana kita." Kata Sera. Kemudian Wendel dan Sera menghampiri Kapten Yatora yang masih duduk di ranjang nya. "Kapten, sebelum nya mohon maaf, untuk menyelamatkan kalian semua sangat beresiko untuk kami, jadi kalau kapten tidak keberatan, kami akan melakukan deteksi dulu di kapal ini dan akan menyelamatkan yang tidak terinfeksi sama sekali menggunakan escape pod. Kira2 bagaimana kapten ?" Kata Wendel. "Aku mengerti, memang resiko paling besar ada di planet ini, baiklah, lakukan saja apa yang harus di lakukan, aku mewakili semuanya sangat berterima kasih." Kata Yatora. "Baiklah kalau begitu, terima kasih kerja samanya kapten, kami akan mulai." Kata Wendel. Kemudian Wendel, Sera, Mike dan Kiria keluar dari ruangan medis itu, Sera langsung mengambil sebuah alat berbentuk tabung kecil dari item box dan meletakkan nya di tanah. Kemudian dia menyalakan alat nya dan selubung langsung menyelimuti taman itu. Tiba2 banyak orang yang jatuh pingsan. Delone pun maju dan berteriak. "Yang masih berdiri harap segera berbarisi di sisi kanan taman dengan tertib, ikuti arahan petugas dan masuk kedalam escape pod. Tinggalkan semua yang pingsan." Kata nya dengan pengeras suara. Para penumpang pun banyak yang protes karena keluarga atau teman mereka ada yang pingsan. Seisi taman menjadi rusuh karena banyak dari penumpang yang mengamuk. "Diaaaam...." Ignis berteriak. Semua pun diam, karena selain berteriak Ignis juga melontarkan gelombang intimidasi kepada para penumpang yang menjadi beringas itu. "Ada alasan nya kenapa kami meninggalkan yang pingsan, karena mereka terinfeksi dan selama barrier ini aktif, mereka tidak akan menjadi zombie. Setelah kami menemukan penawarnya, kami akan kembali ke sini dan menyelamatkan semuanya. Sekarang mohon berbaris dan ikuti arahan petugas untuk bisa keluar dari sini. Terima kasih." Kata Ignis. "Hoi Ignis, kamu kok membohongi mereka ? mana ada penawar untuk penyakit ini ?" Tanya Sera melalui telepati. "Masa aku bilang mereka yang pingsan akan kita tinggal dan biarkan mati, nanti malah makin rusuh." Kata Ignis. "Iya benar Sera, kita harus sedikit taktis menyikapi hal ini, memang sih sebenarnya aku juga sama dengan kamu tidak perduli nya, tapi kalau kita tunjukkan itu malah nanti semuanya tidak ada yang selamat." Kata Julis. Akhirnya para penumpang yang masih berdiri pun berbaris, mereka setuju di evakuasi, banyak juga dari mereka yang memilih tinggal di sana menjaga sanak saudaranya yang pingsan. Dari 5 pesawat yang tersedia, hanya terpakai 3 yang terisi penuh. Pesawat penyelamat itu langsung mengarah ke hangar stasiun angkasa, sebelum turun ke planet menggunakan lift tabung, mereka akan di seleksi dulu di stasiun, jumlah yang bisa di selamatkan hanya 1500 orang yang terdiri dari beastmen, elf, dragonian dan dark elf. Proses pengevakuasian memakan waktu 1 hari penuh. "Ok sekarang bagaimana ?" Tanya Ignis. "Banyak yang masih mau diam di sini. Bahkan masih ada anak2 kecil di sini karena orang tuanya pingsan." Kata Mike. "Bagaimana cara mengevakuasi mereka ?" Tanya Julis. "Hmm kayak nya harus pakai pendekatan satu persatu, tapi sulit, mereka ada sekitar 200 orang, kita kurang orang." Kata Kiria. "Hmm anak2 harus segera di evakuasi. Kita harus hati2 menghadapi anak2 sebab salah2 mereka akan dendam sama kita karena menanggap kita membunuh orang tuanya. Cara Kiria benar, kita tunggu bala bantuan datang dan mengadakan pendekatan secara personal." Kata Wendel. "Baik, aku akan memerintahkan mereka untuk datang melalui escape pod, jangan dari palka." Kata Mike. Kemudian dia berjalan sedikit menjauh dan menelpon anjungan di stasiun. Setelah mereka menunggu berjam2 akhirnya pasukan tambahan dan tenaga medis pun tiba, sesuai yang di perintahkan Mike, mereka datang melalui escape pod. Dalam waktu 1 minggu, akhirnya semua berhasil di evakuasi. Ellie dan Shin sudah mempersiapkan sebuah gedung di tengah kota yang di fungsikan sebagai panti asuhan bagi anak2 yang kehilangan orang tuanya di kapal antariksa tersebut. 200 orang anak langsung di bawa ke sana. Kemudian, pesawat antariksa milik planet Astoria di lepas dari stasiun angkasa dan di terbangkan menjauh dari planet Gaia 2, kemudian pasukan mobile suit yang di pimpin Mike dan di bantu oleh Guardian, meledakkan kapal tersebut. Mike dan para prajurit nya memberikan penghormatan terakhir kepada pesawat antariksa Astoria dengan menembakkan senjata mereka serempak ke atas. Karena adanya kejadian ini, Richard dan kabinet nya mengadakan rapat bersama Shin dan ke 5 saudaranya, untuk membuat perlindungan menyeluruh di planet mereka untuk mengantisipasi yang terjadi kedepan nya, kejadian kapal antariksa dari Astoria di jadikan pelajaran untuk ke depan nya. Sera pun berdiri, "Saudara2, aku mempunyai sebuah konsep perlindungan untuk planet kita, perangkat selubung yang di berikan oleh orang tua kami ber 6 bisa di kembangkan untuk menutupi seluruh planet dan stasiun antariksa kita. Kita akan membuat sebuah ring seperti pada planet saturnus yang berotasi mengikuti rotasi planet kita. Ring itu akan menyelimuti planet kita dengan pelindung atau yang bisa kita sebuh shield barrier. Aku berniat menjadikan stasiun angkasa kita yang sekarang menjadi watch tower untuk di antariksa sebagai pusat dan bagian dari ring tersebut. Sekarang konsep dan rancangan nya sudah di selesaikan oleh Oswald ossan dan Rose nee san, sekarang sedang di buat oleh Sarah nee san dan tim nya." Kata Sera sambil menerangkan konsep nya di layar. Masing2 peserta rapat menerima berkas konsep dan rancangan Ring yang di usulkan Sera. "Menarik, dengan begini kita tidak perlu takut lagi dengan ancaman dari luar." Kata Kenny. "Berarti posisi stasiun tidak berubah ya, selain karena menghubungkan kota dengan lift tabung ke stasiun, fungsi stasiun sekarang juga bertambah menjadi pengelola ring." Kata Fritz. "Benar, posisi stasiun tidak berubah dan sama seperti sekarang mengikuti rotasi planet. Ring akan di buat melewati stasiun angkasa, sehingga stasiun itu menjadi bagian dari ring. Kemudian kita akan menambah 3 stasiun lagi sebagai pendukung stasiun utama yang sudah kita miliki." Kata Sera. "Hmm aku mengerti, tapi harus ada yang terus memaintain stasiun, kita harus menunjuk orang yang akan menjadi komandan di sana." Kata Yakira. "Aku usul, wakil komandan stasiun yang tangan kanan Fritz yang bernama Johan bisa di jadikan komandan di sana, kapten Yatora dan wakil nya Delone bisa di jadikan pemimpin stasiun angakasa tambahan di bawah naungan Johan." Kata Richard. "Hmm masih kurang 1 ya, apa ada lagi yang punya usul siapa yang di tempatkan di stasiun terakhir ?" Tanya Fritz. Semua nya pun berpikir. "Oh bagaimana kalau istri Wendel san, aku rasa Hana san cukup baik untuk memimpin, kalau Wendel san mengijinkan." Kata Yakira. "Wah sepertinya dia tidak mau kalau di tugasi di angkasa luar. Bagaimana kalau kita pakai orang dari kerajaan Parma ? Putri Irisdina aku rasa bisa." Kata Wendel. "Hmm Irisdina ya, secara kepemimpinan memang dia baik, tapi ada kesenjangan yang cukup jauh di teknologi nya, kalau pun dia mau di utus ke sana harus ada pendamping nya yang cakap akan teknologi." Kata Richard. "Begini saja, kami ber 6 setuju kalau kita minta putri Irisdina yang disana, tapi berikan dia pelatihan dulu, dan sementara dia di beri pelatihan, Sera akan menggantikan sementara di sana, kira2 bagaimana ?" Kata Shin. "Baik, kita coba hubungi dulu putri Irisdina, sementara masih tentative ya, kalau dia menolak terpaksa kita cari orang lain lagi." Kata Richard. "Oh kalau Claire san bagaimana Richard san, dia kan peneliti dan ilmuwan ? atau mungkin bisa mendampingi putri Irisdina." Tanya Kenny. "Hmm coba nanti aku tanyakan, tapi aku rasa dia tidak mau lama2 pisah dari Irene. Mungkin kalau hanya membantu dia mau." Kata Richard. "Baiklah, kalau begitu pembangunan Ring akan di percepat sesuai konsep. Kemungkinan dalam 1 tahun sudah selesai. Ring akan menjadi proyek kita yang utama saat ini, sebab kita tidak tau kapan musuh menyerang. Aku bersedia sementara mengisi kekosongan." Kata Sera. "Baiklah Sera, sekarang aku minta pembangunan Ring di fokuskan, target kita dalam 1 tahun selesai.Oh dan satu lagi, mulai sekarang akademi yang ada di koloni akan menerapkan kurikulum angkasa luar supaya banyak personil untuk menjadi kru stasiun angkasa luar, selain itu, setiap siswa yang berumur 18 tahun wajub untuk dinas militer selama 1 tahun dan mempelajari mobile suit. Untuk sekarang rapat saya tutup. Terima kasih semua yang sudah hadir." Kata Richard. "Baik pak Presiden." Kata semuanya. Kemudian semuanya pun bubar dan keluar dari ruangan. Shin dan 5 saudaranya kembali ke kantor senat. Sesampai nya di sana mereka kaget karena Lucifer berada di ruangan itu. "Halo Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera, apa kabar ? maaf aku datang tiba2 dan mengejutkan kalian." Kata Lucifer. "Eh Lucifer san....kami baik2 saja, ada apa mengunjungi kami di sini ? Lucifer san kan tidak bisa jauh dari Meliodas, kenapa bisa di sini ?" Kata Shin. "Hmm untuk menjawab pertanyaan mu, lebih baik kalian ikuti aku sekarang." Kata Lucifer. "Oh kemana Lucifer san ?" Kata Ellie. "Ikut saja...ayo pakai armor kalian dan terbang bersama ku." Kata Lucifer. Kemudian Lucifer membuka jendela dan langsung terbang. Shin dan 5 saudaranya pun saling menoleh dan langsung memakai armor mereka. Kemudian mereka terbang mengikuti Lucifer. Setelah terbang hampir mengitari planet, mereka pun tiba di sebuah benua besar yang berada di paling utara planet yang merupakan kutub utara planet. Benua itu sangat hijau di penuhi hutan dan padang rumput. Tiba2 mereka melihat sebuah pohon besar yang besarnya sampai menembus langit. "Nah ini alasannya aku bisa menemui kalian." Kata Lucifer. "Meliodas di sini ? Berarti ini adalah benua iblis tempat pohon palsu itu di tanam ?" Tanya Shin. "Benar sekali, Meliodas datang bersamaan dengan pesawat antariksa dari planet Gaia. Penyebab para penumpang itu menjadi undead di sebabkan oleh di sebarkan nya penyakit 600 tahun yang lalu. Tujuan para manusia itu membajak pesawat dan membinasakan nya dengan cara menyebarkan penyakit, karena kami terbang kesini bersama pesawat itu. Cherub2 yang memerintahkan mereka untuk mencegah Meliodas datang ke sini. Jadi mengerti ya, alasan nya kenapa pesawat antariksa itu hancur. Langkah kalian sudah tepat, Raphael dan Gabriel akan diam2 membantu membangun ring yang di konsepkan Sera." Kata Lucifer. "Kenapa diam2 Lucifer san ?" Tanya Ellie. "Keberadaan kami di planet ini tidak boleh di ketahui siapapun kecuali kalian, aku dan Meliodas akan pindah ke dalam dimensi kosong di planet ini, saat ini sedang dalam proses perpindahan. Setelah ini gerbang akan muncul di tempat ini. Metatron akan masuk di bagian selatan planet ini menjadi kutub selatan." Kata Lucifer. "Lalu, apa yang terjadi dengan planet Astoria ?" Tanya Hans. "Sekarang planet itu sudah kembali di kuasai para cherub, mereka langsung mengambil alih pemerintahan AUF ketika kalian pergi ke sini bersama teman2 kalian. Kehidupan menjadi kacau di planet Astoria, selebih nya aku tidak usah ceritakan." Kata Lucifer. "Hmm berarti kami harus menjemput Metatron secepatnya." Kata Ignis. "Oh tidak perlu, saat ini Metatron akan tiba di sini tahun depan bersamaan armada dari planet Mars. Kalian tidak usah khawatir, Mikhael mengawal mereka." Kata Lucifer. "Tapi kata orang tua kami, kami harus mengawal nya dari Bumi ke sini 3 tahun lagi." Kata Julis. "Oh tidak usah, ini kehendak sang pencipta, lagipula penyatuan ke 2 pohon memakan waktu sekitar 5 sd 10 tahun, setelah selesai barulah kita bisa berpindah dimensi, kalian di butuhkan untuk bertahan di sini. Orang tua kalian sekarang sudah beristirahat. Semua berkat kalian yang sudah tidak tergantung dengan mereka. Hal inilah yang membuat sang pencipta bergerak." Kata Lucifer. "Siapa Mikhael, Lucifer san." Tanya Sera. "Pemimpin para seraph, dia di utus langsung oleh sang pencipta untuk mengawal Metatron ke sini." Kata Lucifer. "Berarti cherub akan menyerang kita selama proses penyatuan ?" Tanya Hans. "Iya, makanya ku bilang tadi, langkah kalian sudah tepat dengan menciptakan pelindung bagi planet ini." Kata Lucifer. "Untuk pindah ke dimensi kosong perlu berapa lama Lucifer san ?" Tanya Ellie. "Sekitar 8 bulan dari hari ini, tenang saja, kalau kalian merasa kan ada gempa yang cukup besar, berarti kita sudah masuk ke dalam gerbang. Lagipula, Raphael dan Gabriel akan membantu kalian dalam membuat ring untuk planet ini secara diam2." Kata Lucifer. "Tapi aku tidak mengerti, kenapa sang pencipta membantu kami ? dan menyuruh orang tua kami beristirahat. Maaf aku bertanya." Tanya Shin. "Karena beliau melihat harapan yaitu kalian, semua ini bisa berakhir dan kalian lah yang mengakhirinya." Kata Lucifer. Shin dan 5 saudaranya pun terdiam. "Terus terang aku salut sama kalian, walaupun banyak yang kalian alami, kalian terus maju. Sang pencipta melihat semua itu, itulah sebab nya dia turun tangan sekarang." Kata Lucifer. Shin dan 5 saudaranya pun berlutut di hadapan Meliodas. "Terima kasih, kami sangat menghargai bantuan nya, kami yakin kami akan berhasil." Kata Shin mewakili yang lain. "Sekarang kalian kembalilah, tetap jaga planet ini dan jangan sedikitpun kalian lengah. Terima kasih semuanya." Kata Lucifer. "Baik, sama2 Lucifer san, kalau begitu sekarang kami pamit dulu." Kata Shin. Kemudian Shin dan 5 saudaranya langsung terbang dan kembali menuju kota. Pertemuan mereka dengan Lucifer dan Meliodas, mereka rahasiakan. 5 bulan kemudian, Oswald, Sarah dan Rose pun bingung karena proyek pembuatan Ring mereka sudah selesai dan lebih sempurna dari pada design mereka. Sera hanya tersenyum melihat nya dan tidak berkata apa2. Setelah melewati tahap akhir pengecekan, 1 minggu kemudian Ring mulai di susun di angkasa dan mengikat stasiun angkasa luar, stasiun2 yang lain pun langsung di pasang bersamaan. Ring selain untuk menciptakan selubung, juga di perlengkapi dengan senjata artillery dan meriam photon. "Hidupkan Ring nya...." Kata Richard sambil menghubungi stasiun angkasa utama. Selubung pun keluar dari sisi atas dan bawah ring yang mentupi seluruh planet. Semua pun bersorak2 karena pembuatan dan pemasangan Ring berhasil dengan sempurna. Beberapa hari setelah nya, Richard mengumumkan sudah membuka palka untuk penyebaran dna binatang2 yang tersimpan di Noah's Ark untuk di sebarkan ke seluruh dunia berdasarkan kategori dan lokasi populasi nya. Kemudian di gedung pemerintahan, "Sekarang semua sudah kita lakukan, tinggal menunggu kabar dari koloni mars dan armada mars yang sedang kesini." Kata Richard. "Untuk personil, di stasiun utama di tempatkan 2000 orang crew di bawah naungan Johan, stasiun ke 2 di tempatkan 1000 orang crew di bawah naungan Yatora yang melapor kepada Johan sebagai komandan utama. Kaki nya sudah di ganti dengan kaki artificial sehingga dia bisa berfungsi seperti orang lain. Di stasiun ke 3 di tempatkan 1000 orang crew di bawah naungan Delone yang melapor kepada Johan. Stasiun ke 4 di tempatkan 1000 orang crew di bawah naungan Daphne yang merupakan asisten Kiria sebelumnya, Kiria dan Mike merekomendasikan dia sebagai pemimpin di stasiun ke 4, karena Irisdina tidak bersedia dan ingin mengurus kerajaan nya. Daphne adalah satu2 nya komandan wanita di stasiun luar angkasa di bawah naungan Johan. Stasiun2 itu terhubung dengan Ring dan para personel bisa berjalan dari stasiun ke stasiun lain menggunakan kereta yang tersedian di dalam Ring. Setiap stasiun memiliki 2 kapal induk, 2000 unit mobile suit dan 4000 pesawat tempur yang di kendalikan oleh ai. Sekian laporan saya." Kata Kenny. "Berarti semua sudah beres, pengalokasian personel pun sudah." Kata Yakira. "Dari bagian pertahanan dan keamanan semua berjalan lancar, dari pelatihan, dinas militer dan lainnya." Kata Fritz. "Kita ada penambahan 2 orang pejabat yang mulai bergabung dengan kabinet kita, Prof Claire akan menjabat menteri lingkungan hidup dan Hana yang akan menjabat menteri pendidikan. Selamat bergabung." Kata Richard. "Teima kasih Presiden..." Kata Claire dan Hana. "Prof Claire akan bertugas menyemai planet ini dengan beragam DNA yang di tinggalkan peradaban Bumi jaman dahulu, sedangkan Hana akan bertugas membuat kurikulum pendidikan untuk anak2 jenjang 3 tahun sd 12 tahun, di karenakan banyak nya anak yatim yang perlu pendidikan, juga mengkaji kurikulum yang sudah ada." Kata Richard. "Kekurangan kita adalah tenaga medis yang belum cukup memadai, diperlukan banyak pelatihan dan penelitian di bidang medis." Kata Hana. "Benar, concern kita memang di wilayah itu, kita belum ada dokter yang bisa membentuk tim untuk fokus di bidang medis." Kata Kenny. "Kalau boleh usul, Dr. Florentia ada di sini, dia adalah adik dari ayah nya Victor yang datang bersama ku dari Castletown. Dia bekas kepala akademi di Xelotopia, dia dokter dan pharmacist, aku rasa dia cocok. Tapi kita harus tanya dulu apakah dia bersedia atau tidak." Kata Wendel. "Hmm boleh panggil dia ke sini sekarang ?" Tanya Richard. "Hmm iya, aku kenal dia, dia bisa mengetahui jenis obat hanya dari penciuman nya. Kalian ingat kan insiden di akademi waktu itu ?" Kata Shin kepada ke 5 saudaranya. "Iya aku ingat, rupanya Florentia sensei itu tante nya Victor senpai ya." Kata Ignis. "Iya benar, dia dragonian dan kita semua tau, ras dragonian sangat maju pengetahuan nya di bidang medis, kalau ga salah nama aslinya Flerax. Sekarang Hana sedang mencoba menghubungi nya." Kata Wendel. "Oh sehebat itu ? Boleh juga, semoga dia tidak menolak ya." Kata Yakira. "Memang luar biasa kalau bisa seperti itu, ada kemungkinan wabah kemarin dia bisa tangani, mungkin bisa untuk ke depan nya." Kata Fritz. Hana pun kembali masuk ke dalam ruangan. "Dia sekarang menuju kesini, nanti kita bisa jelaskan padanya." Kata Hana. "Baik Hana, terima kasih." Kata Richard. "Hmm masih ada berlian yang tersembunyi di penduduk negara ini, kita harus saring mereka dan mengijinkan mereka membantu kita." Kata Kenny. "Benar, penduduk kita sangat kaya, kita harus menanggapi nya dengan serius, sayang sekali kalau sampai bakat2 yang ada tidak di manfaatkan untuk kebaikan bersama." Kata Richard. Tak lama kemudian, Florentia pun datang dan masuk ke ruangan. "Permisi, salam kenal, nama ku Flerax atau Florentia, aku datang memenuhi panggilan dari pemerintah pusat. Ada yang bisa ku bantu ?" Tanya Florentia. "Perkenalkan aku Richard presiden di koloni ini, langsung saja kami sedang menyusun kabinet, kami membutuhkan menteri medis di kabinet ini, dan menurut rekomendasi dari Wendel san, Shin dan 5 saudaranya, anda sepertinya cocok untuk mengisi posisi ini. Apakah anda bersedia ?" Kata Richard yang langsung memberitahu maksudnya memanggil Florentia. Medengar perkataan Richard, Florentia pun kaget. "Jujur saja, saya berniat membantu koloni ini, dan memang benar saya bergerak di bidang medis dan pharmacy, tapi untuk menjadi menteri....." Kata Florentia sambil berpikir. "Sensei pasti bisa, kami benar2 membutuhkan sensei." Kata Shin. "Benar sensei, berkat sensei kita jadi bisa membasmi sindikat penyalur obat2 itu, sensei yang memberi tahu kami tentang obat itu hanya dengan melihat cairan nya dan mencium bau nya." Kata Ellie. "Iya sensei, kami jadi mengenali obat itu dan bisa melacakn ya berkat sensei." Kata Hans. "Kami semua dukung kok sensei, dan kami juga ikut merekomendasikan." Kata Ignis. "Gimana sensei ? mau kan meneriman nya ? saat ini kita masuk ke dalam era baru." Kata Julis. "Iya sensei, mau kan ?" Tanya Sera. Florentia pun berpikir. "Baiklah, aku terima tawaran nya, mulai sekarang kita semua berkerja sama membuka lembaran baru....terima kasih atas kesempatan yang di berikan kepada ku." Kata Florentia sambil menunduk. "Kami semua senang menerima Florentia san, mulai sekarang mohon kerjasama nya." Kata Richard. "Sekarang sudah di putuskan, untuk menteri kesehatan dan medis adalah Florentia san, silahkan duduk di sini Florentia san." Kata Kenny sambil menunjuk kursi antara dia dan Hana. "Baik, terima kasih." Kata Florentia yang langsung duduk di tempatnya. Kemudian rapat pun di teruskan, Florentian mengusulkan membangun beberapa rumah sakit baru untuk mendukung rumah sakit utama saat ini. Usulan nya pun di setujui dan Hana menambahkan akademi untuk jurusan medis yang kurikulum nya akan di bahas bersama Florentia dan dokter2 yang ada di rumah sakit utama. Rapat pun terus berlangsung. Sementara itu, di restoran Mei, "Aaah capek nya....Mei chan, di sini ada bubur kan ? boleh aku minta 1 porsi ?" Tanya Mike. "Loh kok kamu pesan bubur ? Kok tumben Mike ?" tanya Mei. "Iya Mei chan, aku lagi kurang fit saja." Kata Mike. "Kiria kemana ? dia sibuk banget akhir2 ini." Kata Mei. "Iya karena ajudan nya di angkat menjadi komandan stasiun angkasa, dia jadi repot sekarang. Sekarang kayak nya dia lagi ketemu Daphne chan di stasiun, nanti sore kembali." Kata Mike. "Yo Mike....apa kabar ? Jarang kamu kelihatan di restoran." Kata Kakoa yang baru datang. "Wah ada Letjen Kakoa, apa kabar Letjen ?" Tanya Mike. "Kalau di restoran ini di larang bawa jabatan ya." Kata Kakoa. "Hahaha iya aku cuma bercanda. Kamu sendirian ?" Tanya Mike. "Oh tadi sama Phos dan Robert, tapi mereka mau ke hangar sebentar katanya tau ngapain." Kata Kakoa. "Irene kemana ?" Tanya Mike. "Loh Irene kan bukan nya bareng Kiria ya tadi ?" Kata Kakoa. "Wah kurang tau juga." Kata Mike. "Irene lagi di ajak belanja sama Frea dan Patty, sebentar lagi juga balik, tadi dia nunggu kamu di sini Kakoa....ini bubur mu Mike." Kata Mei sambil memberikan semangkuk bubur kepada Mike. "Lah, makan bubur, tumben amat...kenapa kamu ?" Kata Kakoa. "Ah....semalam aku ngimpi ga enak aja, tentang pesawat antariksa yang waktu itu. Jadi teringat pemandangan yang kurang enak." Kata Mike. "Oh ya, waktu itu kamu langsung sih ya kesana." Kata Kakoa. "Iya, aku melihat dengan mata kepala sendiri, makanya begitu keingetan jadi begini." Kata Mike. "Hahaha ya resiko perkerjaan." Kata Kakoa. "Permisi Mei chan, aku minta makan dong, apa saja boleh haha." Kata Robert yang baru datang. "Loh Phos mana ?" Tanya Kakoa. "Biasa, di seret sama Sarah nee san, ngerti dong." Kata Robert. "Hahaha Sarah nee san ketagihan rupanya. Kamu aku bikinkan nasi goreng saja Robert." Kata Mei. "Iya Mei chan, thanks ya. Eh...ada kamu Mike." Kata Robert. "Halo, apa kabar.....dah lama ga ketemu ya kita." Kata Mike. "Iya benar, Clyde mana ?" Kata Robert. "Lagi rapat sama Marion, biasa lagi ngomongin pengalokasian mobile suit di stasiun yang baru." Kata Mike. "Oh divisi kalian sih ya." Kata Robert. "Iya, sekarang divisi Marion yang menangani langit dan luar angkasa mempunyai pangkalan di setiap stasiun, aku sendiri bareng sama kapten Delone di stasiun 3." Kata Mike. "Divisi Rodney masih belum terlalu sibuk sih, tapi kita di perbantukan di stasiun 1 sama Marion." Kata Robert. "Ah itu sih bisa2an si Rodney saja hahaha." Kata Kakoa. "Hahah iya juga ya." Kata Mike. Mei pun keluar dan mengantar sepiring nasi goreng untuk Robert. "Nih nasi goreng mu, silahkan di makan. Frea lama nih.....katanya tadi cuma mau beli sikat gigi buat di stasiun." Kata Mei. "Oh tadi Frea ke sini ?" Tanya Robert. "Iya, dia ngajak Irene dan Patty yang sudah duluan di sini pergi. Katanya mau beli perlengkapan buat di stasiun." Kata Mei. "Sekarang damai ya.....aku harap terus kayak begini." Kata Kakoa. "Iya, dulu waktu kita masih terbang di angkasa luar, rasanya tiap hari cemas akan serangan SUIM. Sekarang sudah ada Ring benar2 aman." Kata Mei. "Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera memang hebat, mereka benar2 bisa mengubah neraka jadi surga, ingat kan dulu Mei chan, kehidupan di koloni seperti apa, sekarang berubah jauh, apalagi seminggu setelah ada Ring, terasa banget bedanya." Kata Kakoa. "Makanya kita harus terima kasih sama mereka, tapi mereka benar2 sibuk ya, cuma Ellie dan Julis yang sering ke sini bantu2 aku, yang lain jarang hahaha." Kata Mei. "Tapi benar2 yang berkembang jauh adalah Phos, entah kenapa sekarang dia jadi akrab sama Sarah nee san hahaha." Kata Robert. "Hahah iya benar, aku sendiri ga nyangka." Kata Mike. "Robert kan ga suka perempuan ya ?" Tanya Mei. "Waaa siapa bilang Mei chan, aku tidak gay, hanya saja belum ada yang mau sama aku hiks. Clyde aja sekarang populer di kalangan pasukan nya, Kiria kemarin cerita waktu ketemu di stasiun. Bahkan komandan Daphne aja melirik Clyde hiks....aku kapan nih." Kata Robert. "Loh memang di divisi Rodney ga ada perempuan ?" Tanya Kakoa. "Ada sih, tapi di bawah ku semua laki2, di bawah Phos ada beberapa perempuan yang modelnya kayak Sarah nee san, kekar2 hahaha. Paling enak sebenarnya di bawah Frea, perempuan semuanya hahaha. Kadang aku suka main ke sana." Kata Robert. "Kamu kenapa ga sama Frea saja ?" Kata Mei. "Wah berat Mei chan, aku ga pede hahaha." Kata Robert. "Berat apanya, Frea baik kan, trus kalau bicara apa adanya dan jujur." Kata Mei. "Nah itu yang berat Mei chan....dah aku sama Mei chan saja." Kata Robert. "Wah sayang sekali kamu bukan tipe ku.....lagipula aku sekarang masih belum mau cari pasangan hehe." Kata Mei. "Hiks langsung di tolak....tapi ya aku mengerti sih, Mei chan sibuk soalnya mengelola restoran." Kata Robert. "Selain itu juga aku memang belum mau saja." Kata Mei. "Memang tipe Mei chan seperti apa ?" Kata Mike. "Wah kriterianya banyak kalau aku hahaha....." Kata Mei. Tiba2 pintu restoran terbuka. "Kami pulang..." Frea, Irene dan Patty masuk ke dalam. "Loh Kakoa nii san kok di sini ? sudah selesai rapat nya ?" Tanya Irene. "Iya sudah, kamu sudah mau pulang apa masih mau di sini dulu ?" Tanya Kakoa. "Di sini dulu, iya kan Irene chan ?" Tanya Frea. "Iya, ngapain pulang buru2, besok libur." Kata Patty. "Tunggu Kakoa, memang kamu sudah tinggal bareng Irene ?" Tanya Robert. "Tidak, kan masih sama di apartemen, aku ga betah di kasih rumah di perumahan militer. Aku masih sama tinggal di sebelah dia." Kata Kakoa sambil memegang kepala Irene. "Iya padahal udah aku minta bareng aja dia ga mau." Gumam Irene sambil cemberut. "Wah, aku boleh main lagi dong kesana." Kata Mei sambil melirik Irene. "Boleh saja Mei chan, sama Irene juga." Kata Kakoa. "Hmm jawaban taktis hahaha." Kata Robert. "Berisik kamu...." Kata Kakoa. "Oh ya Robert nii san, ada beberapa anak buah ku mau kenalan sama Clyde nii san, mereka menuntut di kenalkan beberapa hari lalu, bikin repot saja." Kata Irene. "Hiks...Clyde lagi...aku kapan......iya nanti aku sampaikan Irene chan." Kata Robert. Semua pun tertawa sambil menepuk2 punggung Robert dan menghiburnya. 2 Bulan setelah nya, terjadi gempa besar yang mengguncang seluruh planet. Meliodas masuk ke dalam dimensi kosong dan gerbang pun tercipta. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pergi melihat gerbang dan memasang selubung khusus untuk menyamarkan gerbang menjadi hutan. Selubung itu juga menciptakan ilusi sehingga jika ada orang yang masuk akan tersasar dan keluar hutan. "Nah sekarang selesai, tinggal menunggu Metatron datang dan kita bisa berangkat ke dimensi baru." Kata Shin. "Tapi kan katanya perlu proses dalam penyatuan nya dan tidak sebentar." Kata Hans. "Iya benar, tapi aku rasa tidak apa2, sekarang sepertinya aman, dimensi dewa tidak menyerang ke planet ini." Kata Ellie. Tiba2 telepon Shin berbunyi. "Halo....baik Richard san, kami segera ke sana." Kata Shin. "Ada apa Shin ?" Tanya Ignis. "Ada hal yang mendesak dan gawat kata Richard san, mereka minta kita ke sana." Kata Shin. "Hmm ada apa ya kira2 ?" Tanya Julis. "Musuh datang ?" Tanya Sera. "Ayo kita kesana, nanti pasti kita tau kenapa nya." Kata Shin. Kemudian mereka semua terbang dan langsung menuju gedung pemerintahan di kota. Sesampai nya di dalam ruang pertemuan, mereka melihat Richard, Kenny, Yakira, Frits dan Wendel sedang tegang, wajah mereka terlihat cemas. "Shin...ayo semuanya masuk." Kata Richard yang melihat Shin dan lainnya di pintu. "Ada apa Richard san, kenapa semuanya tegang seperti ini ?" Tanya Shin yang baru duduk. "Baca ini...kalian akan mengerti." Kata Richard sambil memberikan berkas kepada Shin. Mereka pun membacanya. "Hmm ternyata federasi menanggap kita melepaskan diri dari mereka dan kita di anggap pengkhianat. Mereka akan datang membuat perhitungan. Pengirim berita nya adalah pusat federasi di planet Mars." Kata Shin. "Iya benar, seperti yang kalian baca, kita di sini di anggap pengkhianat dan melepaskan diri dari Federasi." Kata Richard. "Hmm tapi kita memang melanggar hukum federasi, mulai dari mendarat dan membuat ring di planet ini." Kata Fritz. "Apa planet ini termasuk wilayah federasi ?" Tanya Kenny. "Tidak, karena di nilai belum berkembang, maka federasi tidak mau mencampuri perkembangan planet ini. Kita di nilai melanggar karena beberpa poin, pertama mereka mengira kita merubah permukaan planet yang tadinya hijau menjadi planet biru yang mirip dengan Bumi jaman dulu. Kedua, kita mendarat di sini dan membuat peradaban baru di planet ini. Ketiga, kita menyemai planet ini dengan dna2 yang di bawa dan di simpan di koloni sejak teknologi kuno di temukan di Mars. Keempat, kita di anggap menghasut dengan menciptakan video dan dokumen mengenai alam semesta yang pernah kita kirimkan ke mereka. Itulah tuduhan mereka kepada kita, tapi bagi kita di sini yang menyaksikan dari perubahan permukaan planet sampai terbentuk nya lubang hitam besar yang sekarang sudah menghilang adalah kebenaran, jadi aku berniat mengacuhkan tuduhan mereka dan tetap lanjutkan pekerjaan kita." Kata Richard. "Betul, aku berani bersaksi dipengadilan soal hal ini, karena aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, dan seandainya Shin bersama saudara2nya tidak ada di planet ini, kita semua akan musnah 2,5 tahun lagi." Kata Fritz. "Inilah yang terjadi di Astoria juga, ketika kami berusaha meyakinkan dewan mengenai bencana yang akan menimpa semesta kita. Mereka tidak percaya dan malah mau menangkap kita waktu itu." Kata Kenny. "Benar, mereka bahkan tidak membiarkan rakyat mereka selamat, aku benar2 menyayangkas soal pesawat antariksa mereka yang mendarat di sini." Kata Yakira. "Kami juga mendapat berita dari armada dari Mars yang sedang menuju ke sini, mereka sudah memasuki wormhole dan akan tiba di sini sekitar 3 bulan lagi. Di sinyal yang mereka kirimkan, mereka bilang mereka di kejar oleh pasukan federasi dan musuh yang keluar dari portal. Tapi sebelum mereka masuk ke dalam wormhole, musuh sudah di habisi oleh sesuatu yang tidak kelihatan, karena itu mereka malah tambah percaya dan mempercepat kedatangan mereka. Sinyal ini di kirimkan oleh Kapten Morris, pemimpin seluruh armada." Kata Wendel. "Hmm sesuatu yang tidak kelihatan ya.....semoga sesuatu itu bukan musuh kita." Kata Kenny. "Tenang saja, sesuatu itu bukan musuh kita." Kata Shin tersenyum. Shin dan 5 saudaranya tau kalau yang menolong armada itu adalah Mikhael yang di utus oleh sang pencipta. "Hmm kalian pasti tau sesuatu, tapi aku tidak akan tanya dan aku percaya. Sekarang, apa menurut pendapat semuanya untuk memberikan jawaban ke pemerintah pusat, seperti tadi aku katakana, kalau aku lebih baik diam saja dan tidak usah memberikan jawaban." Kata Richard. "Iya aku juga setuju seperti itu, lebih baik kita diam, tidak usah membantah dan mengiyakan." Kata Kenny. "Menurut sinyal ini, jika kita tidak memberikan tanggapan, maka mereka akan langsung memutuskan kalau kita bersalah dan akan menyerang kita. Kalau aku bilang biarkan mereka datang." Kata Fritz. "Hmm sepertinya kita harus lebih memperkuat pertahanan kita, tapi memang sebaiknya mereka datang saja." Kata Yakira. "Berarti semua sepakat ya, kita tidak akan membalas mereka, kita sekarang berdiri sendiri tanpa tergantung Federasi." Kata Richard. "Federasi benar2 kurang ajar juga, mentang2 planet kita mirip Bumi, mereka mau memliki nya, benar2 politik." Kata Fritz. "Apa Federasi tau letak planet kita ?" Tanya Shin. "Mereka tau, tapi selama ini mereka tidak pernah menggubris planet ini karena alasan yang ku bilang tadi. Jadi planet ini di anggap planet liar tidak bertuan oleh mereka. Karena ada armada yang kesini, apalagi di pimpin kapten Morris yang merupakan salah satu petinggi di militer, mereka jadi menyoroti planet ini." Kata Richard. "Baiklah, berarti kita tinggal tunggu saja." Kata Shin. "Hmm begitu armada mars tiba, kita akan pasang siaga 1 untuk seluruh planer dan mengaktfkan pertahanan di ring. Berarti semua sudah sepakat ya, kita tidak akan mengirimkan balasan." Kata Richard. "Sepakat Richard san, percuma juga kita kirim balasan, kalau kita mengenal para petinggi Mars, ketika mereka megirimkan sinyal, armada perang mereka sudah berjalan menuju ke sini." Kata Fritz. "Seperti nya Fritz san benar2 mengenal pemerintah Mars ya, aku juga sepakat, tidak perlu memberikan balasan." Kata Yakira. "Sama seperti yang lain, aku juga sepakat, lagipula semua tuduhan mereka benar kok, jadi buat apa kita tanggapi." Kata Kenny. "Mereka sebetul nya tidak punya hak sama sekali untuk menyalahkan kita, koloni adalah negara sendiri, sedangkan planet ini tidak tergabung dengan Federasi, secara hukum sebenarnya kita bukan pengkhianat dan kita tidak salah, kalau pun ada, kesalahan kita hanya mengambil 1 stasiun mereka, yang sebenarnya mereka tidak pernah perhatikan. Kita tidak usah memberi balasan adalah langkah yang tepat karena semua tuduhan itu tidak berarti bagi kita." Kata Wendel. "Baiklah, sekarang kita tinggal sambut armada dari mars yang sedang menuju ke sini, prosedur pemeriksaan dan pengecekan tetap harus di jalankan tanpa terkecuali. Kita tidak boleh kebobolan mata2." Kata Richard. "Baik, aku akan mengadakan persiapan nya bersama Wendel." Kata Fritz. "Baik Fritz san." Kata Wendel. "Kalau begitu, rapat saya tutup, kita kerjakan lagi tugas kita masing2. Terima kasih semuanya." Kata Richard. Kemudian semuanya pun keluar ruangan. Fritz danWendel pun langsung mengerjakan program dan prosedur pengecekan bagi armada Mars yang akan datang 3 bulan lagi. Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera pun pergi menuju dimensi kosong tempat Lucifer dan Meliodas berada. "Halo Shin dan lainnya, ada apa kalian mengunjungi aku ?" Tanya Lucifer. "Menurut kabar dari armada Mars yang datang ke sini, mereka akan sampai 3 bulan lagi. Sebelum masuk ke dalam worm hole mereka di kejar oleh pasukan dari Mars dan pasukan itu di kalahkan Mikhael." Kata Shin. "Oh bagus, berarti Metatron akan sampai 3 bulan lagi, dan bisa langsung memulai proses penyatuan." Kata Lucifer. "Lucifer san, apa dimensi dewa bisa mengganggu kita ?" Tanya Hans. "Mereka pasti akan terus mengganggu, tapi kali ini mereka tidak bisa berbuat apa2 selain perang frontal, sudah tidak bisa pakai cara2 licik mereka lagi. Semenjak mereka di usir dari planet ini kemudian pohon mereka kalian hancurkan, mereka membutuhkan waktu yang lama untuk membuat pohon serupa Meliodas dan Metatron. Dan karena ring sudah terpasang, mereka tidak akan bisa menyusup ke sini dalam wujud apapun, karena Raphael dan Gabriel menambahkan fitur kalau cherub dan ciptaan nya datang ke sini, mereka akan langsung binasa ketika melewati selubung. Itulah makanya kita percepat perpindahan Meliodas dan Metatron ke sini, sebab di alam semesta, sudah hampir semua bagian nya di kuasai oleh dewa2 dari ke 2 alam dewa." Kata Lucifer. "Hmm berarti federasi menuduh kita berkhianat dan melepaskan diri adalah upaya dari para cherub itu dong." Kata Ignis. "Benar, seperti yang aku bilang, mereka sudah tidak memiliki kartu lagi yang bisa mereka gunakan untuk mengancam kalian, mereka berusaha menghasut frderasi supaya melakukan perang frontal ke sini. Tapi, kita harus cepat, begitu Metatron datang, proses penyatuan pun akan langsung di lakukan, setelah selesai kita bisa berpindah dimensi dan menutup portal untuk selama2 nya. Setelah kita pindah, barulah sang pencipta bisa menghancurkan semua dimensi selain dimensi kita." Kata Lucifer. "Apa selain Mars dan Astoria apakah ada planet lain yang mereka kuasai ?" Tanya Sera. "Federasi adalah aliansi 200 planet yang memiliki peradaban maju, hampir seluruh nya adalah penyembah dewa2 dari dimensi cherub. Seperti yang kalian lihat waktu kalian bertempur di bulan Astoria, banyak portal yang terbuka, nah mereka itulah yang datang." Kata Lucifer. "Oh begitu, kalau mereka semua menyerang ke sini, gawat juga dong." Kata Julis. "Tidak usah khawatir, kalian di sini sudah kuat, lagipula, Raphael dan Gabriel ada di sini, setelah Metatron datang, Mikhael pun akan berada di sini. Jadi kalian tidak usah khawatir dan tetap bertahan saja di sini." Kata Lucifer. "Baik, terima kasih Lucifer san, kami jadi tenang mendengarnya." Kata Shin. "Baiklah, kalian sekarang kembali dulu, terima kasih ya sudah mengunjungi ku." Kata Lucifer. "Sama2 Lucifer san." Kata mereka. Kemudian mereka pun keluar dari gerbang dan kembali kepermukaan planet. Setelah itu mereka beristirahat di apartemen mereka. Pembangunan mulai di lakukan di mana2, kota koloni membuat jalan menuju ibukota Parma agar bisa dengan mudah terjangkau. Tempat untuk kedatangan koloni baru pun di siapkan di sebelah selatan koloni Noah's Ark. Dalam jangka waktu 2 bulan semuanya pun siap. Armada dari Mars yang terdiri dari 5 kapal induk dan 1 koloni pun datang. Koloni dari Mars yang dipimpin oleh Kapten Morris langsung menempel di stasiun utama. Ke 5 kapal induk masuk kedalam masing2 stasiun untuk di lakukan pemeriksaan. Richard dan Kenny pun menyambut Morris di satsiun utama. Mereka di dampingi oleh Shin. "Selamat datang di planet Gaia 2, aku Richard, presiden di koloni ini dan ini wakil ku Kenny." Kata Richard. "Wah kapten Richard, aku sudah mendengar reputasi anda di Mars, aku Morris pemimpin armada ini, terima kasih sudah mau menerima kami." Kata Morris. "Mari kita ke dalam, mohon maaf kami harus melakukan pemeriksaan." Kata Richard. "Aku mengerti dan kami semua siap berkerja sama." Kata Morris. Kemudian mereka masuk ke dalam ruang pertemuan di stasiun. Hans mendampingi pemeriksaan kapal induk di stasiun 1, Ignis dan Sera mendampingi pemeriksaan kapal induk di stasiun 2, Ellie dan Julis mendampingi pemeriksaan kapal induk di stasiun 3. Pemeriksaan kapal induk dan koloni berjalan dengan lancar. Para penumpang yang datang langsung di daftarkan dan di perbolehkan turun ke planet menggunakan lift tabung. Pemeriksaan koloni di lakukan selama 8 jam, para penumpang tetap di biarkan di dalam koloni karena koloni akan masuk ke dalam atmosfer Gaia 2. "Kapten Morris, pemeriksaan sudah selesai, sekarang kita bisa mendaratkan koloni anda di lokasi yang sudah kita tentukan." Kata Kenny. "Baiklah terima kasih, oh iya, sebelum nya mohon maaf, karena kepergian kami yang tiba2 dan diam2 dari Mars, armada kami di anggap desersi dan di buru oleh federasi, kami harap kami tidak membawa masalah bagi anda semua di sini." Kata Morris. "Tidak masalah, anda datang ke sini karena melihat video dan dokumen yang kami berikan, lagipula kepercayaan kita sama. Terus terang saja, beberapa bulan lalu kami juga mendapat sinyal dari federasi pusat, kalau kami di anggap berkhianat, jadi kita sebenarnya sama." Kata Rihcard. "Syukurlah kalau begitu, kami di anggap desersi karena di koloni kami, ada gen2 manusia yang menurut legenda berasal dari Bumi. Di Mars sekarang terjadi perang politik dan ekonomi, dan seperti nya sebentar lagi akan terjadi perang dunia." Kata Morris. "Hmm berarti semua sama ya, kami dapat beberapa sinyal dari gugus Pleiades dan sekitarnya kalau semua planet berpenghuni di sana sedang bergolak dan mengarah kepada perang. Banyak dari planet2 federasi yang melarikan diri ke sini." Kata Kenny. "Berarti memang semuanya sudah di kuasai musuh dari dalam." Kata Richard. "Benar, itulah sebab nya kami sebanyak 500.000 orang melarikan diri dari Mars. Aku dan Jeane wakil ku, mulai berkerja diam2 membuat armada yang bisa menampung semua pengungsi itu. Kami diam2 mengirimkan sinyal kepada kalian. Setelah itu kami langsung pergi ke sini dan di tengah perjalanan kami sempat terkejar dan di serang oleh pasukan federasi. Setelah beberapa hari bertahan, musuh mulai hancur satu persatu di kalahkan oleh sesuatu yang tidak terlihat. Kami langsung melarikan diri menggunakan worm hole dan baru keluar di sini. Dari penyerangan itu 20.000 dari kami meninggal dunia dan 10.000 masih luka2 dan sedang di rawat. Kami sedang menyelidiki kekuatan yang menghancurkan armada pengejar kami." Kata Morris. "Hmm seperti itu ya kejadian nya. Kami mengerti. Untuk sesuatu yang tidak terlihat, sepertinya tidak perlu di lakukan penyelidikan. Shin, bisa kamu jelaskan kepada kapten Morris ?" Kata Richard. "Siapa anak muda ini Richard san ?" Tanya Morris. "Oh pernkenalkan ini Shin, dia dan saudara2 nya yang berjumlah 5 orang yang awalnya memberikan video dan dokumen itu, kami yang berada di koloni dan stasiun ruang angkasa sudah melihat aksi mereka yang sesuai dengan apa yang ada di dalam video itu. Sekarang mereka ber 6 menjabat sebagai senat di puncak teratas pemerintahan yang tidak terlibat langsung." Kata Richard. "Salam kenal kapten Morris." Kata Shin sambil menjulurkan tangan nya. "Salam kenal, nama ku Morris. Mohon kerjasamanya." Kata Morris sambil menjabar tangan Shin. "Untuk sesuatu yang menolong armada adalah kekuatan pelindung dari planet ini, jadi tidak perlu di selidiki dan mereka adalah teman kita." Kata Shin yang sebenarnya sudah tau identitas penolong nya. Morris pun terdiam dan melihat wajah Shin yang tersenyum. "Baiklah, aku percaya dan akan menghentikan penyelidikan. Sekarang aku akan kembali ke koloni dan membuat beberapa penyesuaian untuk pendaratan." Kata Morris sambil berdiri. "Baiklah, kami akan membantu proses nya." Kata Richard. "Maaf, sekarang aku harus pergi, nanti kita bisa bicara lagi, aku permisi dulu." Kata Shin yang langsung keluar ruangan. Kemudian Shin langsung menuju lift tabung dan turun ke planet. Ketika sedang turun, Shin melihat selubung berubah warna menjadi warna warni sebentar dan kembali seperti semula. "Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera, kalau sudah selesai langsung turun ke bawah, kita harus ke selatan planet ini, Metatron sudah tiba dan Lucifer meminta kita kesana." Kata Shin melalui telepati. "Baik..." Kata Hans dan lainnya. "Aku tunggu di alun2 kota." Kata Shin. Setelah itu mereka ber 6 kumpul di alun2 kota dan pergi ke sebuah atap gedung di sana. Mereka pun langsung berubah dan terbang menuju selatan planet yang di selimuti salju. Di tengah2 benua yang berada di selatan, terlihat sebuah pohon besar yang sudah berdiri tegak. Mereka pun mendarat. "Akhirnya kalian datang." Kata Lucifer yang keluar dari balik pohon. Dibelakang Lucifer berdiri 3 orang seraph yang besarnya mendekati pohon dan pasukan seraph di belakang nya. "Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis, Sera, sekarang tugas kami semua sudah selesai. 8 bulan dari sekarang, Metatron akan masuk ke dalam dimensi kosong dan di tempat ini akan muncul gerbang kedua. Penyatuan Meliodas dan Metatron akan di lakukan di dimensi kosong. Nanti akan ada utusan dari pohon yang sudah menyatu menghampiri kalian, sampai saat itu terus lah menunggu dan bertahan. Sekarang kami semua bisa pulang ke dimensi permulaan." Kata Lucifer. "Oh baiklah Lucifer san, kami bisa mengerti. Lucifer san sudah menolong kami selama ini, kami ucapkan terima kasih, sekarang selamat beristirahat Lucifer san, maafkan kami kalau kami ada salah." Kata Shin. "Oh ya, sebelum berpisah, di belakang ku adalah Mikhael yang mengawal Metatron ke sini dan di belakang nya adalah Raphael bersama Gabriel." Kata Lucifer. "Terima kasih Mikhael sensei...." Kata Shin dan lainnya menunduk. Mikhael yang hanya berbentuk cahaya mengangkat tangan nya seakan2 memberi jawaban Sama2 senang bisa menolong. Semua pasukan di belakang nya pun melambai. Raphael dan Gabriel mendekati mereka dan berdiri di depan mereka, wajah mereka yang berbentuk cahaya mengeluarkan air disekitar matanya. "Baiklah Shin, kami pergi dulu, jagalah planet ini, kalian sudah bisa sekarang." Kata Lucifer sambil menjulurkan tangan nya dan tersenyum. "Baiklah Lucifer san, selamat jalan." Kata Shin sambil menjabat tangan Lucifer. Kemudian sebuah portal besar terbuka di depan pohon, pasukan seraph masuk bersama Mikhael, Raphael dan Gabriel. "Oh sampai lupa, kalian jangan pergi dulu ya, ada yang mau bertemu dengan kalian." Kata Lucifer yang berbalik sebentar dan langsung masuk ke portal sehabis berbicara. Shin dan 5 saudaranya tetap menunggu dengan penasaran. Setelah Lucifer menghilang, keluar 6 bayangan dan portal pun menutup. "Hoi Shin, apa kabar...." Kata Fei di telinga Shin. Shin pun berbalik dengan kaget, dia melihat Fei memakai setelan jas dan berada di belakang nya. "Papa...?" Kata Shin sambil memeluk Fei. Hans pun menengok dan melihat Matt yang memakai jas sama seperti Fei. Matt langsung memeluk Hans. Philia, Lori, Cecil dan Rona, berada di belakang Ellie, Julis, Ignis dan Sera mengenakan setelan blazer dan rok hitam. Kemudian mereka semua pun berpelukan. Shin dan 5 saudaranya terbengong2 dengan senang. Mereka pun tertawa sambil menangis memeluk orang tua mereka. Setelah tenang, mereka semua duduk membentuk lingkaran di depan pohon Metatron. "Papa, kenapa bisa ke sini lagi ? bukannya kemarin katanya sudah harus kembali kesana ?" Kata Shin. "Sekarang kami semua benar2 bisa bersama kalian, sang pencipta mengabulkan permohonan kami yang ingin beristirahat di samping kalian, sekarang kita ber 6 menjadi manusia normal yang bisa menjadi tua pada akhirnya." Kata Fei. "Benar Shin, sekarang kita akan bersama selamanya, sampai mau memisahkan kita hahaha." Kata Matt. "Benarkah itu papa2 dan mama2 ?" Tanya Ellie. "Benar dong, lihat nih, mama panas kan ? sekarang mama kembali menjadi manusia. Jadi sekarang mama bisa di samping mu." Kata Philia menjawab pertanyaan Ellie. "Mama Chizuru juga sama ?" Tanya Ignis yang masih bingung. "Iya dong Ignis, sekarang kita tinggal sama2 ya." Kata Cecil sambil memeluk Ignis. "Haha iya mama...." Kata Ignis menangis senang. "Tunggu dulu, maksudnya tinggal bersama adalah, aku, papa daisuke dan mama sayako, sedangkan papa yuuya, mama keiko dan mama chizuru di rumah yang lain, nah kalian juga di rumah kalian masing2. Kalau tidak kapan aku bisa punya cucu hahah." Kata Lori. "Eh...maksud mama gimana ?" Tanya Julis. "Ah Shinju chan, tolong jangan bicara sembarangan di depan anak2." Kata Rona. "Haha maaf Sayako chan." Kata Lori. "Aku juga tidak mengerti mama maksudnya." Kata Sera. "Kalian sebenarnya ngerti tapi ga usah di bahas." Kata Rona. "Jadi papa2 dan mama2 sekarang hidup lagi ?" Tanya Hans yang masih bingung. "Iya Hans, kami hidup lagi, kali ini sebagai manusia bumi dan manusia normal, kami sudah tidak punya kekuatan apa2, sekarang kami hanya ingin menikmati hidup." Kata Matt. "Jadi sekarang kita bersama selamanya ?" Kata Shin. "Hmm benar kita bersama, tapi tidak selamanya, sebab kami sekarang manusia yang memiliki umur dan bisa tua, kalian mengerti kan ?" Tanya Fei. "Oh jadi seperti manusia pada umumnya gitu ?" Tanya Ignis. "Benar2, seperti orang2 lain." Kata Cecil. Shin dan lainnya pun saling menoleh dan melompat kegirangan, mereka pun langsung memeluk orang tua mereka masing2. Setelah itu, "Yuk kita pulang ke kota, aku mau lihat kota kalian." Kata Matt. "Tapi tolong bawa kami ya, soalnya kami sudah tidak bisa terbang lagi haha." Kata Lori. "Baiklah, papa2 dan mama2, giliran kami yang menggendong kalian hehe." Kata Hans. "Waaa sebenarnya memalukan nih hahaha." Kata Cecil. "Tidak apa2 dong mama, gantian sekarang aku yang mengurus mama." Kata Ignis. Kemudian Shin membawa Fei terbang, begitu juga Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera, mereka membawa Matt, Philia, Cecil, Lori dan Rona terbang menuju kota. Mereka pun membawa orang tua mereka ke kantor admistrasi untuk di daftarkan. Setelah itu, Shin dan 5 saudaranya mengajak orang tua mereka bertemu Richard, Kenny, Yakira, Wendel dan Fritz. Melihat Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona masuk ke dalam ruangan, Yakira, Kenny dan Wendel pun berlutut. "Oh....Shin, siapa mereka ?" Tanya Richard. "Mereka orang tua kami." Kata Shin. "Maaf kan kami para heroes of beginning, kami tidak menjaga planet kami dengan benar." Kata Kenny. "Eh...masih ada yang mengenali kami rupanya." Kata Cecil. "Iya, kami mengenali kalian, kami sudah bisa menduga kalau Shin dan lainnya adalah anak2 kalian." Kata Yakira. "Sewaktu masih di Astoria, Kenny san dan Yakira san adalah senior ku di akademi, kita berada di satu club yang membahas tentang sejarah, khususnya tentang Heroes of Beginning, aku bergabung karena kakek buyut dari buyut ku adalah teman mereka." Kata Wendel. "Oh kamu ya cicit jauh nya Jr. Ya sudah kalian bangun dulu dong, susah bicara kalau seperti ini." Kata Matt. Kemudian mereka pun berdiri dan semuanya duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Richard. "Maafkan kami yang kaget, perkenalkan, aku Richard, aku adalah presiden di koloni ini, Kenny san adalah wakilku, Yakira san adalah menteri keuangan, Fritz san adalah menteri pertahanan dan keamanan, Wendel san adalah menteri dinas rahasia dan badan intelejen." Kata Richard sambil menjulurkan tangan nya ke Matt. "Oh nama ku Matthew Astoria, di sebelah kanan ku Feiruss Astoria dan kedua istrinya, Philiandra Astoria dan Cecilia Astoria, di sebelah kiri ku adalah istriku Lorianne Astoria dan adik paling kecil kami Ronanta Astoria. Kami semua adalah orang tua Shin dan lainnya, terima kasih sudah merawat Shin dan lainnya selama ini." Kata Matt sambil menunduk, di ikuti Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona. "Umm perkenalan nya cuma itu ?" Tanya Fritz. "Iya cuma itu." Kata Fei. "Umm maafkan aku kalau lancang, tapi bukankah kalian adalah pahlawan yang membantu planet Astoria sekitar 600 tahun yang lalu, kebetulan aku membaca buku sejarah Astoria yang di pinjamkan Kenny kepada ku. Sungguh kehormatan bagi kami kalau ada pahlawan bersejarah yang tinggal bersama kami." Kata Richard. "Hm iya benar, papa2 dan mama2 kami memang dulu adalah pahlawan di Astoria, julukan mereka adalah Heroes of Beginning. Mereka kesini mau menghabiskan sisa waktu mereka bersama kami anak2 nya saja." Kata Shin. "Hei hei Shin, kami ga mau tergantung sama kamu dan lainnya ya, kami juga akan cari pekerjaan dan membuka usaha loh..." Kata Matt. "Iya aku mengerti papa, tapi kan papa sudah tidak mau lagi terlibat pertempuran ?" Tanya Shin. "Aku memang tidak bisa di garis depan lagi, tapi kalau hanya membantu di belakang masih bisa dong." Kata Fei. "Ugh...papa...masih mau berperang rupanya." Kata Hans. "Hahah nama nya juga papa kamu Hans." Kata Philia. "Kalau begitu begini saja, bagaimana kalau orang tua Shin menjadi senat saja, dan Shin bersama 5 saudaranya menjadi Jendral di bawah naungan senat.Senat dan pemerintahan berjalan berdampingan tapi tidak saling menyentuh dan mengintervensi satu sama lain, tapi semua keputusan pemerintah harus di setujui senat, bagaimana ? Mohon bantulah kami." Tanya Richard sambil menunduk. Fritz, Kenny, Yakira dan Wendel juga ikut menunduk. "Ugh ku pikir sudah tidak ada yang kenal kita..." Kata Lori. "Iya sudah kuduga bakal seperti ini." Kata Philia. "Gimana Dai ?" Tanya Fei. "Hmm ya sudah kami akan bantu, tapi satu hal, kami tidak mau di beri perlakukan khusus, tujuan kami ke sini sebenarnya mau hidup tenang dan sudah tidak mau terlibat, karena pemintaan anak2, kami akan membantu, jadi tolong perlakukan kami sama seperti semua orang." Kata Matt. "Jujur saja, ini permintaan yang sulit, semua yang dari Astoria pasti mengenal pahlawan mereka." Kata Richard. "Oh kalau hanya masalah itu mudah saja..." Kata Philia sambil menekan kalung nya. Kemudian Philia pun berubah menjadi paruh baya. "Kalau begini sudah tidak bisa di kenali kan." Kata Philia. "Loh mama, masih bisa menggunakan magic ?" Tanya Ellie. "Sudah tidak bisa, tapi mama kan pernah membuat kalung ini, dan kita semua pakai, jadi sekarang kita tetap bisa menyamar, hanya saja samaran yang membuat nyaman menjadi lebih tua saja dengan tidak merubah wajah." Kata Philia. Kemudian Matt, Fei, Lori, Cecil dan Rona pun menekan kalung mereka dan mereka semua menjadi berusia paruh baya. "Iya kalau seperti ini jadi masuk akal, baiklah kalau keluar di public para pahlawan begini saja penampilan nya, tapi kalau sedang rapat dengan kami pakai wujud biasa saja." Kata Richard. "Kalau seperti ini baiklah, kami yang di sini berjanji tidak akan memberikan perlakukan khusus, tapi perlakuan sebagai senat." Kata Kenny. "Nah kalau begitu semua nyaman." Kata Lori. "Terima kasih para pahlawan, mohon kerjasamanya." Kata Richard sambil menunduk. Kenny, Fritz, Yakira dan Wendel pun mjenunduk mengikuti Richard. "Baiklah, senang bisa membantu. Mohon kerjasama nya juga." Kata Matt sambil menunduk. Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona pun mengikuti Matt menunduk. Tiba2 suara alarm berbunyi, Richard langsung berdiri dan berlari ke mejanya, kemudian dia menekan tombol di mejanya dan keluarlah layar hologram di tengah ruangan. Di layar pun nampak wajah Johan. "Lapor presiden, kami medeteksi adanya banyak portal di balik bulan kedua. Koloni dari Mars masih dalam persiapan untuk mendarat. Apa yang harus kita lakukan ?" Tanya Johan. "Keluarkan 2 kapal induk dan kerahkan mobile suit yang ada di setiap stasiun, prioritas kita melindungi koloni Mars yang akan mendarat." Kata Richard. "Siap laksanakan." Kata Johan. Kemudian komunikasi pun terputus. "Baiklah, papa2 dan mama2 di sini dulu, kami ikut keluar dan berjaga." Kata Shin. "Ya sudah sana pergi, banyak yang papa mau bicarakan di sini." Kata Matt. "Iya tapi hati2 ya, aku merasakan sesuatu dan Ellie pasti tau. Bicarakan nanti saja." Kata Philia. "Baik mama, aku mengerti." Kata Ellie. "Kami permisi dulu Richard san dan om semuanya." Kata Shin. "Baiklah, mohon berhati2." Kata Richard. "Baik...." Jawab Shin dan ke 5 saudaranya. Kemudian Shin pun keluar gedung dan langsung terbang ke angkasa luar menggunakan Guardian. Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona pun tersenyum melihat Guardian terbang ke atas. "Maaf ya Matthew san, beginilah keseharian kita haha." Kata Richard. "Haha iya aku paham, tapi ga usah khawatir, Shin dan lainnya tau apa yang harus mereka perbuat." Kata Matt. "Baiklah...topik pembahasan kita kali ini meliputi sector....." Dan pembahasan pun berlanjut. Sementara di angkasa luar, pasukan mobile suit yang di komandoi oleh Mike, Kiria dan Clyde sudah bersiaga, masing2 pasukan berisi 500 unit mobile suit. Di bagian depan banyak pesawat tempur yang di kendarai oleh ai, jumlah nya 12.000 unit. 4 kapal induk pun bersiaga di belakang pasukan mobil suit. Guardian pun tiba di barisan depan mobil suit dan di belakang barisan pesawat tempur. "Hey Shin, apa kabar ?" Tanya Mike. "Hai Mike, baik2 saja, dah lama kita ga ketemu ya." Kata Shin. "Iya kita semua sibuk soalnya, sekarang kita di atas bersama2." Kata Mike. "Iya, kita sama2 berjuang sekarang." Kata Shin. "Hati2 mereka mulai muncul...." Kata Clyde. Didepan mereka dengan jarak yang cukup jauh, muncul 10 lubang hitam kecil, dari dalam nya keluar banyak pesawat tempur dan 3 kapal induk di belakang nya. Tiba2 terdengar suara Johan membacakan sinyal yang di kirimkan. "Kami adalah armada gabungan dari Federasi angkasa luar dan Union Space Fleet dari gugus bintang galaksi Andromeda. Kami minta para pengkhianat menyerah dan membiarkan kami masuk ke planet kalian, jika dalam waktu yang di tentukan tidak menjawab maka kami menanggap kalian memberontak dan mengadakan perlawanan, kami tidak segan2 menghancurkan armada kalian." Kata sinyal yang di bacakan Johan. "Kami tetap bertahan, tidak membalas dan siap menyerang balik." Kata Johan kepada para prajuritnya. "Siap...." Teriak semua pasukan. Tak lama kemudian, Mega Nephie pun ikut ke atas, di ikuti oleh Chen yang menaiki mobile suit. Dibelakang mereka pasukan Letjen Rodney yang di pimpin oleh Robert, Frea dan Phos dengan masing2 1000 unit pasukan mobile suit dan 2000 pesawat tempur AI. Marion pun keluar dari stasiun membawa 1000 unit pasukan mobile suit dan bergabung bersama Mike, Kiria dan Clyde. "Shin, kalian datang juga." Kata Valen. "Iya, kami juga ikut mengamankan, jumlah mereka cukup banyak." Kata Shin. "Halo Shin, apa kabar ? aku dengar dari Mei sekarang kamu sudah jarang ke restoran ya." Kata Chen. "Iya nii san, tapi sekarang bakal sering lagi kok haha." Kata Shin. "Wow ada apa nih...biasanya kan kalian semua sibuk sebagai senat ?" Tanya Chen. "Nanti kami ceritakan..." Kata Shin. 2 jam pun berlalu, ke 2 belah pihak hanya saling bertatapan di angkasa luar. "Waktu habis.....siap2 mereka akan menyerang." Kata Johan. "Semua diam di tempat, biar kami dulu yang mengawali." Kata Shin. Kemudian Guardian pun maju ke tengah dan merubah ukuran nya menjadi sebesar stasiun utama. Pasukan pesawat tempur musuh pun mulai maju menyerang menembaki Guardian. "Flare blast....Blaster beam... bersatu." Teriak Shin dan Ellie. Guardian pun merentangkan tangan nya dan menyatukan telapak nya di dada nya, persis di depan Kristal. Sinar putih pun keluar dari Kristal mengenai tangan Guardian yang mengatup, kemudian Guardian membuka tangan nya dan menempelkan pergelangan tangan nya sambil mendorong ke depan. Keluarlah sinar merah dan putih yang melingkar menuju pasukan pesawat tempur musuh, Shin dan Ellie memutar badan Guardian dari kiri ke kanan dan banyak pesawat tempur musuh yang meledak. "Mega Nephie, tolong bantu koloni yang sudah bergerak untuk mendarat, di sini biar kita yang menangani sementara." Kata Shin. "Baik, tolong tahan sebentar." Kata Valen. Kemudian Mega Nephie menjadi besar dan memegang koloni. Kemudian dia membawa koloni turun melewati atmosfer. Setelah berhasil melewati atmosfer, Mega Nephie melepas nya dan langsung kembali ke angkasa luar. Koloni yang di pimpin kapten Morris pun berhasil mendarat di selatan koloni Noah's Ark dan bergabung dengan nya. Hasil gabungan nya menjadi sebuah benua besar yang kelak akan di namakan Pangaia. Pesawat tempur musuh sebagian besar sudah hancur dihantam Guardian, menyisakan beberapa peleton pasukan mobile suit musuh dan beberapa kapal induk. Pasukan musuh mulai berbalik dan menjauh sampai ke bulan luar (di planet Gaia 2 ada 2 bulan yang sederet, mereka di sebut bulan luar karena lebih besar juga lebih jauh dan bulan dalam yang lebih kecil dari bulan dalam, juga jarak nya lebih dekat). "Berhasil mereka mundur, tapi mereka mengirimkan sinyal akan datang menyerang lagi. Kita berhasil....." Kata Johan. Semua pasukan mobile suit pun berteriak dan mengangkat tangannya. "Fiuuh....aku sempat takut juga kita akan memakan banyak korban." Kata Clyde. "Haha iya, bisa gawat kalau sampai mereka maju semua." Kata Mike. "Tujuan mereka sebenarnya cuma mau mengetahui sekuat apa kita, makanya Shin maju dan menunjukkan nya. Untuk kedepan nya kita tidak boleh lengah." Kata Valen yang baru bergabung lagi. "Siap marsekal." Kata semua pasukan mobile suit dan pemimpin nya. "Untuk sementara semua berdiam si stasiun angkasa luar, sampai mereka benar2 mundur." Kata Chen. "Siap Marsekal muda Chen." Teriak semua anggota pasukan mobile suit dan para pemimpin mereka. "Benar sekali, kita jangan sampai lengah, ini sangat terlihat mereka hanya mengetes kita, selanjutnya mereka akan menyerang dengan armada yang lebih besar. Untuk saat ini biar kami saja yang menunjukkan, tidak perlu kita menunjukkan semua kekuatan kita." Kata Shin. "Benar, kekuatan Guardian sudah di ketahui federasi, tapi kekuatan armada mobile suit kita, pesawat tempur kita dan ring kita belum mereka ketahui. Mereka baru mengetahui jumlah nya saja, yang sebenarnya kita hanya sebagian kecil. Sekarang semua masuk ke selubung di balik stasiun." Kata Valen. Pasukan mobile suit pun masuk ke dalam selubung ring dan pasukan pesawat tempur tetap di luar selubung. "Presiden kita sudah membalas pesan mereka, kita minta kita di tinggalkan dan jangan di ganggu." Kata Johan mengabari semuanya. "Horeeee....kita menang...." Teriak semuanya. Setelah stasiun memastikan aman dan pasukan musuh sudah masuk kembali ke portal, pasukan mobile suit dan pesawat tempur kembali ke stasiun masing2. Sementara itu, Valen dan Chen yang berada di stasiun utama bersama dengan Rodney dan Marion mengadakan rapat dengan Johan. Robert dan Clyde pun kembali ke stasiun 1, Kiria dan Frea kembali ke stasiun 2 dan Mike bersama Phos ke stasiun 3. Shin dan lainnya masih berada di Guardian dan berjaga di luar stasiun utama. Setelah beberapa saat dan sudah di konfrimasi aman, mereka langsung turun ke planet. Di stasiun 1, Robert dan Clyde pun turun dari mobile suit mereka dan berjalan masuk ke dalam dari hangar. "Letnan Clyde, boleh minta bantuannya ?" Tanya seorang prajurit wanita dengan wajah pucat. "Oh bantuan apa ?" Tanya Clyde. "Teman ku tidak keluar dari mobile suit nya." Kata prajurit wanita itu panik. "Umm kamu namanya....Siswi akademi ya ? Siapa namanya, di divisi unit ku ada 3 yang dari akademi." Kata Clyde. "Oh aku private Veronica, sebenarnya aku pilot dari divisi unit Letnan Kiria, tapi tadi sewaktu terbang melihat teman ku terbang dengan aneh, aku minta ijin kepada Letnan Kiria untuk ke sini." Kata Veronica. "Siapa nama teman kamu ?" Tanya Clyde dengan wajah serius. "Namanya private Carol, letnan. Dia ada di divisi yang di pimpin letnan." Kata Veronica. "Ah Carol......ayo antar aku kesana. Cepat." Kata Clyde dengan tegas. Kemudian Veronica bersama Clyde langsung melompat terbang menuju mobile suit Carol setelah mematikan alat gravitasi di baju pilot nya. Robert pun mengikuti dari belakang. Terlihat para teknisi sedang berusaha membuka paksa pintu kokpit mobile suit Carol. "Gimana keadaan nya ?" Tanya Clyde. "Sepertinya dia pingsan di dalam letnan, sedangkan kita tidak bisa membuka paksa nya tanpa kode otorisasi." Kata teknisi itu. "Sini, aku input kode otorisasi ku dan salah satu panggil petugas medis ke sini." Kata Clyde. "Baik letnan." Kemudian teknisi itu memberikan tablet nya kepada Clyde dan dia langsung menginput kodenya. Kemudian Clyde menekan tombol di tablet nya dan pintu pun terbuka. Di dalam kokpit terlihat Carol yang pingsan dan tekulai lemah, Clyde langsung masuk ke dalam dan melepaskan sabuk pengaman dan helm nya. "Dia tidak bernafas, keringat nya banyak, kondisi nya gawat. Robert bantu aku bawa keluar dan baringkan di lantai." Kata Clyde. "Ayo Clyde, keluarkan dia....... Cepat bawa tandu nya ke sini......." Teriak Robert. Dengan cepat, Clyde dan Robert mengeluarkan Carol dan membaringkan nya di lantai. "Veronica, tolong berikan pernafasan bantuan melalui mulut...cepat, aku coba memompa jantung nya." Kata Clyde. Kemudian dia melepas baju pilot Carol dan menekan dada nya dengan kedua tangan nya. Veronica memberikan nafas buatan kepada Carol. Tiba2 Carol pun muntah, dari mulut nya keluar air dan dia bernafas kembali. Clyde pun terduduk lemas. "Kok aneh keluar air...." Kata Robert. Kemudian dia mengecek ke dalam kokpit dan menemukan botol air minum yang tumpah. "Wah dia minum tadi pas terbang kembali dan airnya tumpah di dalam helm nya, dia tenggelam di helm nya sendiri. Aduh...di akademi kan di ajari, kalau sedang di kokpit jangan minum apalagi masih pakai helm, berbahaya. Ini hal dasar loh." Kata Robert. "Maafkan Carol, Letnan Robert...." Kata Veronica sambil menunduk. "Kalau di lihat dari keringatnya sepertinya dia tadi tegang ketika berhadapan dengan musuh, karena lega setelah perang berakhir, dia lupa dan main minum saja tanpa melepas helm nya. Padahal sebenarnya Carol sangat menjanjikan loh, kalau di simulator skor nya pasti tertinggi di banding ke 2 anak akademi lainnya di unit ku. Tapi memang simulator dan kondisi sebenarnya sangat jauh berbeda. Wajar kalau kalian yang masih di akademi takut dan tegang. Jadikan ini pelajaran, hal2 sepele bisa mengancam nyawa kalian." Kata Clyde kepada Veronica sambil duduk di lantai. "Baik letnan, aku akan ingat selalu." Kata Veronica. Petugas medis pun datang membawa tandu dan langsung mengangkat Carol dengan hati2 ke atas tandu. Clyde, Robert dan Veronica mengikuti tandu yang membawa Carol ke infirmary. Dokter pun langsung menganalisa apa yang menyebabkan Carol pingsan. "Hmm dia tenggelam, dia minum banyak karena terburu2 dan akhirnya tumpah di dalam helm nya, membuat dia tersedak dan seperti orang tenggelam. Semua itu disebabkan dia gugup ketika mengendalikan mobile suit. Letnan Clyde, mohon lebih perhatian kepada anak ini. Mental dia untuk maju berperang kurang stabil." Kata Dokter. "Baik Dok, mohon maaf atas kelengahan saya." Kata Clyde. "Baiklah, aku mau ke kamar sebelah memeriksa pasien lainnya, dia sekarang sudah tidak apa2, pertolongan pertama Letnan sangat tepat tadi." Kata Dokter. "Baik dok, silahkan dan terima kasih." Kata Clyde. Dokter pun kemudian keluar, meninggalkan Clyde, Robert dan Veronica. "Wah kamu benar Robert, dia tenggelam di helm nya karena minum." Kata Clyde. "Iya, seperti kata dokter, kamu harus lebih perhatian sama dia loh, bisa berbahaya perang dengan kondisi gugup seperti dia tadi. Untung kali ini tidak kenapa2." Kata Robert. "Iya, thanks ya." Kata Clyde. "Baiklah Veronica, aku dan Robert keluar dulu, kamu tolong jaga Carol dulu sementara sampai ada yang menggantikan kamu, aku akan mengutus orang untuk menemani Carol. Setelah itu kamu harus cepat kembali ke divisi Kiria." Kata Clyde. "Siap letnan.....Letnan Clyde...Letnan Robert...terima kasih..." Kata Veronica sambil menunduk. "Baiklah, tolong sekalian info ke Letnan Kiria. Kami permisi dulu." Kata Clyde. Kemudian Clyde dan Robert meninggalkan ruangan. Di luar, "Hmm Veronica cantik juga ya, tapi kelihatan nya masih kecil ya, umur berapa sih mereka ? Veronica dan Carol keduanya manusia ya" Tanya Robert. "Mereka baru 15 tahun, kamu mau sama anak kecil ? Dasar lolicon." Kata Clyde meledek Robert. "Apaan lolicon, kalau 5 tahun lalu aku mau sama dia, sekarang kita sudah 21 tahun kali, mana boleh hahah." Kata Robert. "Ah...kalau dia mau juga pasti kamu mau kan.......lolicon." Kata Clyde. "Ih siapa lolicon, dah ah, jangan bicara macam2." Kata Robert. "Lah kan kamu yang mulai bilang cantik, nanti di hajar Kiria loh, anak buah nya di lirik hahaha." Kata Clyde. "Hahah benar juga, takut ah." Kata Robert. Kemudian Clyde membuka baju pilot nya dan mengambil telp nya, kemudian dia langsung menelpon sersan tangan kanan nya di divisi yang di pimpin nya. "Halo Marie, sekarang kamu ke infirmary dan bantu menjaga Carol.......dia minum di saat kembali ke stasiun dan tumpah di dalam helm nya, sehingga dia tersedak dan pingsan.......iya tolong bantu jaga dan nasihati dia......dia grogi dan tegang pergi berperang untuk pertama kalinya.....baiklah....cepat ya....terima kasih." Kata Clyde. Kemudian dia menutup telp nya dan berjalan kembali bersama Robert. "Wah asisten mu pasti cantik ?" Kata Robert. "Hmm aku ga pernah perhatikan sih, karena hanya sekedar pekerjaan." Kata Clyde. "Oh begitu." Kata Robert sambil terus berjalan. Sementara itu di infirmary, "Ugh aku dimana.....eh Vero ? kok kamu di sini ?" Tanya Carol. "Kamu itu ya....bikin khawatir." Kata Veronica yang memeluk Carol yang terduduk di ranjang nya. "Oh...aku kan....waaaaa......aku pingsan ya..." Kata Carol. "Iya bodoh, kamu tadi tegang ya waktu keluar.......karena tiba2 sudah berakhir, kamu lupa dan minum, akhirnya jadi tumpah dan semua airnya ada di helm kamu." Kata Veronica. "Iya maaf....aku sangat takut awal nya....." Kata Carol menunduk. "Huh...dasar...untung ada Letnan Clyde dan Letnan Robert tadi, kalau ga kamu pasti udah mati." Kata Veronica. "Hah....yang menolong ku Letnan Clyde ?" Kata Carol dengan wajah merah. "Loh kenapa kamu jadi merah begitu......jangan2...." Kata Veronica sambil tersenyum licik. "Apaan sih...aku ga naksir dia kok....." Kata Carol dengan wajah merah padam. "Hehe wajah mu menunjukkan hal sebalik nya loh." Kata Veronica. "Tidak kok benar.....mana boleh aku suka sama atasan ku." Kata Carol. "Wah padahal aku mau bilang kalau dia memberi nafas buatan buat kamu.....sampai kamu bisa bernafas lagi tadi....oh ya dia juga membuka baju pilot mu loh dan menekan2 dada mu. Pokok nya saat itu wajah serius nya ganteng banget, aku saja sampai naksir juga hehe." Kata Veronica menggoda Carol. "Be...benarkah....Letnan Clyde...sampai sejauh itu...aaaahhh..." Kata Carol yang kembali tiduran dan menghadap ke arah berlawanan karena malu. "Hei......jangan gitu dong, yang aku bilang ya beneran lah. Ngapain juga aku bohongin kamu." Kata Veronica yang masih meledek. Tiba2 sebuah tangan memegang pundak Veronica. Karena kaget Veronica langsung berdiri dan berbalik. Melihat siapa yang datang, dia langsung memberi hormat dan diam2 keluar ruangan. "Vero...aku harus gimana kalau ketemu Letnan lagi....aku malu.....tapi jujur aku senang sih...." Kata Carol sambil menghadap arah berlawanan. "Memang ada apa dengan Letnan Clyde ?" Tanya orang yang menggantikan Veronica. "Eh....." Mendengar suara itu, Carol langsung duduk di ranjang nya dan memberi hormat. "Ma..maaf Sersan Marie.....jangan marahi aku." Kata Carol. "Haaah...kalau sudah sehat ayo kita kembali....banyak yang mau aku bicarakan sama kamu." Kata Marie dengan tenang, terlihat dari wajah nya dia lega Carol tidak apa2. "Ba..baik sersan...." Kata Carol pucat. "Ayo pakai baju mu dan ikut aku pulang ke asrama." Kata Marie sambil keluar ruangan. "Ba..baik Sersan." Kata Carol sambil berdiri dan mulai memakai baju pilot nya. Kemudian Carol menyusul Marie keluar membawa helm nya. Marie juga seorang ras manusia sama seperti Carol dan Veronica. Mereka berada di divisi Clyde yang kebanyakan wanita. "Carol, aku tau ini misi pertama kamu, tapi lain kali tolong jangan tegang dan gugup, kita sudah berkali2 latihan di luar kan dan merasakan pertempuran antar divisi, semua itu sama saja." Kata Marie. "Iya sersan, aku minta maaf." Kata Carol. "Kamu masih muda dan bakat mu bagus, dalam simulasi kamu sering mendapat skor tertinggi, bahkan kadang melebihi senior2 mu. Letnan menaruh harapan besar sama kamu." Kata Marie. "Oh....begitu ya sersan...." Kata Carol, wajah nya pun kembali memerah dan tersenyum. "Loh kamu kenapa lagi ? masih demam ?" Kata Marie yang heran melihat Carol. "Ti..tidak apa2 Sersan." Kata Carol. Mereka pun terus berjalan menuju asrama tempat mereka tinggal di stasiun. Tiba2 mereka melihat Clyde dan Robert yang sedang merokok di ruangan merokok di depan cafetaria. "Nah itu ada letnan, ayo kita laporan dulu." Kata Marie sambil menarik Carol. "Se..sebentar...Sersan....a..ku belum siap." Kata Carol. "Apanya yang belum siap, tolong jangan bawa perasaan pribadi ke pangkalan." Kata Marie dengan tegas. "Si..siap Sersan." Kata Carol memberi hormat. Kemudian mereka pun masuk ke dalam ruang merokok. "Lapor Letnan Clyde..Letnan Robert....Private Carol sudah siuman dan sudah sehat, sekarang kami mau kembali ke asrama." Kata Marie sambil memberi hormat bersama Carol. "Baiklah, syukurlah kalau kamu tidak kenapa2, lain kali tolong hati2 ya Carol, hampir saja terlambat tadi." Kata Clyde sambil berdiri dan memberi hormat bersama Robert. "Baik Darling.....eh salah....Letnan....." Kata Carol. "Da..Darling ? Hei Carol kamu bicara apa ? sopan sedikit sama Letnan, kamu sudah di ceritakan Veronica kan siapa yang menolong kamu ? dan gara2 kamu Letnan jadi di tegur sama dokter dan Letnan Robert." Kata Marie marah. "Maaf kan aku Letnan...aku kelepasan bicara...maaf letnan Clyde, Letnan Robert...Sersan Marie." Kata Carol menunduk dengan wajah merah. "Ugh aku mau matii....malunyaaaa." Kata Carol dalam hati sambil menangis. Robert pun menahan tawa nya sambil berpura2 memegang perut nya dan Clyde menggeleng2kan kepala sambil memegang kening nya. "Ya sudah ga apa2....sekali lagi, jangan di ulangi ya Carol, yang tadi itu sangat berbahaya." Kata Clyde pusing. "I..iya Letnan, terima kasih dan maaf." Kata Carol sambil lari keluar ruangan. "Aduh anak itu...maaf Letnan, aku kejar dia dulu, permisi." Kata Marie yang juga langsung keluar ruangan mengejar Carol. "Wahahahaha...darling katanya hahahaha siapa yang lolicon kalau begini hahaha." Kata Robert terbahak2. "Diam ah...bikin senewen saja." Kata Clyde dengan wajah malu. Sementara itu, Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera kembali ke kantor Richard. Mereka bertemu orang tua mereka di luar gedung. "Papa2, mama2 mau kemana ?" Tanya Shin. "Oh Shin, kita lagi tunggu jemputan, mau di antar ke rumah kita." Kata Fei. "Kalian sekalian yuk." Kata Lori. "Iya mama, kita sekalian ikut, tapi aku lapar....mau nasi goreng..." Kata Julis. "Nasi goreng ? apa itu ?" Tanya Lori. "Makan dulu saja yu, baru pulang." Kata Ignis. "Iya makanan apa itu nasi goreng ?" Tanya Lori. "Sulit menjelaskan nya mama, lebih baik coba sendiri, mau ?" Kata Julis. "Ya sudah ayo, Dai kun, tolong kasih tau yang mau jemput kita, bilang kita mau makan dulu." Kata Lori. "Iya iya, sudah ku kirimi pesan." Kata Matt. "Ayo papa, kita jalan saja, dekat kok, di jalan pusat perbelanjaan di depan." Kata Shin. "Ayo....semuanya jalan." Kata Matt. "Ayo makan2 haha." Kata Hans. "Aku juga lapar sih...." Kata Ignis. "Dasar gendut...." Kata Julis. "Kamu selalu ya, kalau aku bilang lapar pasti ada embel2 gendut nya." Kata Ignis. "Habis nya selalu masuk ke bagian yang bikin iri itu nutrisinya." Kata Julis. "Hahaha....benar2 deh, masih saja, biarin aja Julis, itu rejeki nya Ignis." Kata Rona. "Oi Hans, kalau malam kerja yang benar dong, kasian kan Julis, ga bertumbuh bagian depan nya." Kata Lori. "Mulai deh, Shinju chan, bisa ga di tahan omongan yang seperti itu." Kata Philia sambil melihat sinis. "Hehehe maaf Kei chan....kelepasan." Kata Lori sambil memegang kepalanya. "Hey2 Ellie, mama Keiko masih galak ya...." Kata Ignis berbisik ke Ellie. "Iya...awas nanti kedengaran lagi." Kata Ellie. "Maaf ya kalian, kalau mama galak, demi kebaikan kalian soalnya." Kata Philia. "Maaf mama...." Kata Ignis dan Ellie. "Mana restoran nya Shin ?" Kata Fei. "Itu di depan, yang bangunan nya serba merah." Kata Shin. "Ooo Chinese food...ya udah ayo." Kata Fei. "Oh nasi goreng china ya...boleh tuh, dah lama banget ga makan masakan china." Kata Lori. "Loh tadi katanya ga tau mama." Kata Julis. "Hahah bukan ga tau, dia ga nyangka masih ada masakan china hari gini." Kata Cecil. "Oh begitu....memang kapan terakhir makan nasi goreng mama ?" Kata Ignis. "Waktu di bumi....dah lama." Kata Lori. "Buset sudah jutaan tahun....lama banget." Kata Hans. "Itu dia, tapi dari waktu yang lama itu, baru sekarang kita merasa hidup, bener ga ?" Kata Matt. "Haha iya benar.....baru sekarang merasa nya, di bumi yang baru." Kata Rona. "Padahal suasana tinggal di koloni seperti ini dulu hanya ada di anime ya." Kata Cecil. "Iya benar....anime jaman dulu sekali." Kata Lori. Mereka pun sampai di depan restoran Mai. "Ayo masuk papa2 mama2." Kata Shin sambil membuka pintu. "Mai chan, kita mau makan nih." Teriak Hans."Sebentar.....ayo silahkan masuk...eh Shin dan lainnya....wah sama siapa ini." Kata Mei bertanya bingung. "Oh Mei chan, kenalkan ini papa2 dan mama2 kami semua." Kata Ellie. "Hah....oh selamat datang om dan tante, ayo2 masuk, aku akan hidangkan nasi goreng special untuk kalian semua." Kata Mei. "Wah ada menu lain ga ?" Kata Matt. "Umm mungkin mapo tofu, ayam kung pao." Kata Mei. "Bebek peking dan sapi lada hitam ada ? Juga mi goreng ?" Tanya Philia. "Dulu ada waktu jaman orang tua saya, sekarang sudah tidak ada." Kata Mei. "Oh begitu ya, ok, bahan2 nya ada ?" Tanya Philia lagi. "Ada sih, tapi tidak banyak." Kata Mei. "Ok baik, ayo ke dapur, aku ajari sekalian." Kata Philia. "Wah yang benar tante ? baiklah, di dalam ada Irene juga, jadi sekalian saja." Kata Mei. "Ok, ayo Julis, Ellie, kalian bantu sekalian." Kata Philia. Kemudian Philia bersama Julis dan Ellie masuk ke dalam dapur bersama Mei. Shin, Hans, Ignis dan Sera pun mengajak papa2 dan mama2 nya duduk di sebuah meja yang besar dan bundar. "Giman urusan tadi papa ?" Tanya Hans kepada Matt. "Wah, masih banyak yang perlu di benahi, tapi aku dan Yuu cuma kasih saran saja." Kata Matt. "Iya benar, semua yang di sini ga pernah punya pengalaman mengelola negara. Tapi gpp, justru yang begini lebih bagus, ga ada konspirasi di belakang nya." Kata Fei. "Eh Chi chan, kamu ga mau bantu Kei ?" Tanya Lori. "Ah ga ah, aku mau duduk manis saja menunggu makanan datang." Kata Cecil. "Dasar gendut." Kata Lori. "Yee jangan mulai ya." Kata Cecil. "Dah lah, aku bantu Kei chan dulu." Kata Rona. Kemudian dia berdiri dan langsung ke dapur. "Menurut papa, Richard san gimana ?" Kata Shin. "Kalau menurut ku dia orang nya baik, bahkan terlalu baik, yang seperti dia bakal susah nanti, dia cocok jadi presiden, tapi harus punya wakil yang kuat, Kenny san sih cukup tapi baik nya juga sama seperti presiden nya, bakalan repot nanti." Kata Fei. "Haha iya benar Yuu, mereka terlalu baik untuk jadi pemimpin, tapi baru awal2 tidak apa2." Kata Matt. "Begitu ya papa, berarti ga salah dong dia di angkat jadi presiden." Kata Hans. "Untuk sekarang tidak salah, tapi kalau negara sudah besar nanti bakal jadi masalah." Kata Matt. "Hmm gpp lah papa, sementara." Kata Shin. "Iya gpp untuk sekarang. Lagipula kalian masih pembangunan." Kata Fei. Tak lama kemudian, Philia dan Mei datang membawa kereta makanan dan langsung menata makanan nya di meja, di susul oleh Irene yang di bantu oleh Ellie dan Julis membawakan makanan tambahan dan minuman. "Nah..ayo kita makan." Kata Philia setelah semua tertata rapi. Julis, Ellie, Irene dan Mei pun ikut duduk bersama. "Terima kasih makanan nya." Kata Mereka semua dan langsung mulai makan. "Wah ini enak....Kei memang hebat." Kata Fei. "Iya benar, dah lama ga makan yang seperti ini." Kata Matt. "Hebat tante, terima kasih sudah mengajari aku tadi, boleh ga aku tambah di menu resto ini tante ?" Tanya Mei. "Boleh dong, aku masih ada beberapa resep lagi sih, nanti aku tulisi ya." Kata Philia. "Mama, sering2 saja ke sini, aku juga kalau makan di sini soalnya." Kata Ellie. "Iya, kayak nya kalian semua sudah akrab ya. Kamu namanya siapa tadi ?" Tanya Philia kepada Irene. "Aku Irene tante, selain jadi pilot aku sering bantu di sini." Kata Irene. "Wah asik juga dong ya, aku juga mau sih jadi pilot." Kata Cecil. "Hah....yang benar saja Chi chan." Kata Rona. "Tapi kok, om dan tante semuanya, kenapa wajah nya tidak asing ya ?" Kata Irene. "Oh mungkin karena kita mirip sama Shin dan lainnya kali ya haha." Kata Lori. "Rasanya bukan karena itu, aku rasanya sudah mengenal dari kecil." Kata Irene. Semua pun terdiam. "Papa, dulu pernah menolong dia ga ? Dia berasal dari Parma soalnya." Kata Shin kepada Fei. "Hmm Parma ya....mungkin sih. Aku lupa." Kata Fei. "Gimana sih, dia kan satu2 nya manusia yang tersisa, masa kamu lupa Yuu, yang membawa dia dari istana buat melarikan diri kan kita." Kata Matt sambil berbisik. "Oh dia bayi yang waktu itu ya.....yang di asuh sama pasangan orc kan ?" Kata Fei. "Iya yang itu..." Kata Matt. "Heheh kenal ya berarti." Kata Fei. "Shin, ga perlu kasih tau siapa kita sebenarnya sama dia." Kata Matt berbisik. "Baik papa...kami diam saja." Kata Shin. "Ok papa, aku juga diam saja." Kata Hans. "Aku merasa akrab sama om2 dan tante2, entah kenapa hehe." Kata Irene. "Baguslah kalau begitu, kami jadi ada anak 1 lagi hehe." Kata Cecil. Kemudian pintu di buka, Kakoa bersama Patty dan Victor masuk ke dalam. "Wah ada Shin...." Kata Kakoa. "Wah Letjen Kakoa...apa kabar ?" Kata Shin. "Eh...ada om2 dan tante2 ? apa kabar om dan tante, ini aku Patty, kita pernah ketemu di pantai dulu." Kata Patty. "Oh Patty ya, wah kamu sekarang sudah dewasa ya." Kata Rona. "Iya iya Patty, teman nya Ignis, aku masih ingat." Kata Cecil. "Wah apa kabar ? sebelah mu siapa Patty ?" Tanya Philia. "Oh ini Victor suami ku...." Kata Patty. "Wah kamu sudah menikah ya, selamat ya, sekarang umur berapa ? sudah terlihat dewasa, aku jadi pangling." Kata Lori. "Sekarang aku umur 21 tante, Victor umur 22, kita beda 1 tahun." Kata Patty. "Ayo Patty, sini duduk..." Kata Ignis. "Oh iya papa2 dan mama2, kenalkan ini Kakoa, dia salah satu Letjen pasukan pertahanan Gaia 2, divisinya bagian eksplorasi planet ini dan angkatan laut kita." Kata Shin. "Wah salam kenal ya Kakoa...kamu dari Astoria ya ?" Tanya Matt. "Salam kenal om, iya benar, dulu aku teman sekelas Shin dan lainnya, karena satu dan lain hal, aku jadi terpental ke sini, tapi akhirnya malah bertemu Shin dan lainnya di sini waktu mereka pertama ke sini." Kata Kakoa. "Oh dia juga tunangan nya Irene loh haha." Kata Hans. "Oh ya, benarkah Irene...?" Tanya Lori. "Benar tante...." Kata Irene malu2. "Loh kenapa belum menikah ?" Tanya Philia. "Tahun depan tante, tunggu Irene berumur 20 tahun dulu kata papa ku." Kata Kakoa. "Wah kalau begitu daftar dulu saja, masalah pemberkatan dan pestanya bisa nanti, kalau kelamaan kasihan kan Irene nya." Kata Lori. "Hehe mama mau nya buru2." Kata Julis. "Iya, ngomong2 kapan mama punya cucu nih, kalian ngapain aja sih ?" Tanya Lori. "Loh loh kenapa nengok ke aku mama ?" Tanya Hans. "Belakangan sibuk banget mama." Kata Julis. "Wah....ntar aku ajari deh, sambil kerja juga kalau niat mah bisa. Caranya kamu harus bisa bikin Julis rileks terus......" Belum selesai Lori bicara, mulut nya di tutup Philia dan Cecil. "Kebiasaan kan ngomong macem2.....jangan di hiraukan ya......" Kata Philia. "Tau nih Shinju chan, kamu ini ngomong apa di depan anak2...sadar umur dong." Kata Cecil. "Maaf ya anak2, biasa, kadang kalau sudah tua mulut kita agak sulit di tahan." Kata Rona. "Ah dari dulu juga gitu...." Kata Shin, Eliie, Ignis, Hans, Julis, Sera dalam hati. "Gpp tante, malah kita perlu belajar dari tante kan." Kata Mei sambil tertawa. "Iya benar, aku juga perlu belajar hahah." Kata Patty. Mereka semua pun tertawa dan berbincang2 sambil menikmati makanan mereka. Malam itu mereka semua sangat senang. 1 bulan kemudian, Richard bersama Morris bertemu dan dari hasil pertemuan nya, koloni yang di pimpin Morris memutuskan bergabung menjadi sebuah negara bagian seperti kerajaan parma dengan Morris tetap sebagai pemimpin nya. Atas usulan Matt dan Shin, nama planet di tetapkan menjadi Neo Earth, dengan memiliki satu negara bernama Gaianesia, nama yang di ambil dari sebuah legenda tentang 1 negara yang pernah ada di bumi, yang memiliki keberagaman suku dan agama, karena banyaknya ras yang berada di Gaianesia, maka paham dari negara legenda itu sangat cocok untuk di terapkan. Semboyan negara Gaianesia di ambil dari semboyan negara legendaris itu yang berbunyi, Walau beraneka ragam tetapi tetap satu menjadi satu kesatuan. Bendera mereka di ambil dari negara legendaris itu, yaitu kain putih bergaris merah dengan lambang pohon beringin di tengah nya. Ibukota Gaianesia di beri nama Midgard, yang merupakan usul dari Shin dan 5 saudaranya, sebagai bagian dari planet Astoria. 6 bulan setelah penetapan itu, terjadilah sebuah gempa besar. Shin dan 5 saudaranya pergi ke kutub selatan dan melihat Metatron sudah masuk ke dalam dimensi kosong. Kemudian mereka masuk ke dalam gerbang yang ada di sana. Mereka melihat kedua pohon sudah berdampingan dan mulai melakukan penyatuan. Setelah itu mereka keluar dan menutup gerbang dengan selubung sehingga tidak terlihat. Selubung yang mentupi planet berubah sebentar menjadi warna warni dan kembali menjadi wana semula, hal ini menandakan proses penyatuan sudah di mulai dan sedang berlangsung. "Sedikit lagi selesai, kita tinggal bertahan selama 5 tahun sampai pindah dimensi." Kata Shin. "Iya, akhirnya, sedikit lagi." Kata Hans. "Semoga tidak ada gangguan 5 tahun ini." Kata Ellie. "Iya, tugas kita hampir selesai." Kata Ignis. "Wah setelah ini maka semua akan berakhir...." Kata Julis. "Selamat tinggal dimensi ini, kita akan menuju hidup yang baru." Kata Sera. "Tapi selama 5 tahun ini kita tidak boleh lengah sedikitpun." Kata Shin. "Setuju...." Kata lainnya. Kemudian mereka pun kembali ke kota. Shin dan lainnya mengabari Richard dan jajaran pemerintah nya supaya bersiap2 karena sekarang kedua pohon sudah datang di Neo Earth. Penyataan Shin di dukung oleh semua orang tuanya.

The Outcast Next Generation : Heroes of DimensionWhere stories live. Discover now