Chapter 6 Summer vacation in Oceania Republic, beach training with parents

1 0 0
                                    

Liburan musim panas hampir tiba, karena video yang di sebarkan Sera, pemerintah dunia jadi menanggapi ancaman Neo Eden dengan serius, sehingga pemeriksaan dan penyelidikan di lakukan di mana2, Neo Eden juga tidak menampakkan diri lagi sejak pertarungan terakhir bulan lalu. Akademi sedang bersiap2 untuk memasuki libur musim panas. "Hei, kita liburan musim panas mau kemana nih ?" Tanya Ignis kepada yang lain. "Di rumah sajalah, santai." Kata Shin. "Hah ngapain di rumah saja, aku pingin ke pantai." Kata Ignis. "Wah pantai, boleh juga tuh." Kata Ellie. "Hmm, bukan nya di rumah kita punya kolam ya ?" Tanya Hans. "Beda dong, di kolam ga ada pasir dan ombak." Kata Julis. "Tapi mau ke pantai mana ? Di Midgar ga ada pantai." Kata Sera. "Iya juga ya, di Midgar ga ada pantai." Kata Ignis. "Kalau mau ke pantai harus ke Oceania, di sana ada Porttown yang banyak resort di pinggir pantai." Kata Julis. "Wow kok kamu tau Julis." Kata Hans. "Jauh juga ya, mahal ga ? Nanti duit dari papa2 dan mama2 habis loh." Kata Sera. "Hei Sera, duit kita itu bisa beli pulau tau, kenapa pusing." Kata Ignis. "Iya tau duit dari papa2 dan mama2 memang banyak, tapi kita tetap harus hemat." Kata Ellie. "Sebelum bahas hal ini, lebih baik lihat dulu nilai kalian, nanti kalau harus ikut remedial ga bisa pergi." Kata Shin. "Aku sih tenang, semua lolos, kalian gimana ?" Tanya Ignis. "Aku aman, 90/100....aku ga masalah." Kata Hans. "Kalau kamu Ellie ?" Tanya Ignis. "Aku sama dengan Hans, angkanya pun sama, jadi aman." Kata Ellie. "Kalau kamu Sera ? kalau aku 80/100." Kata Ignis. "Aku sama dengan Shin. 100/100 sudah pasti aman, Shin rangking 1 seangkatan dan aku rangking 2 hehe." Kata Sera. "Julis...kamu gimana ?" Tanya Ignis. "Uh....." Kata Julis pucat. "Julis ? Kenapa ?" Tanya Ellie. "Oh ya..umm...aku 20/100 hehe, aku ga lolos. Tapi minggu ini katanya ada ujian ulang." Kata Julis. "Berarti Julis ga bisa pergi dong karena harus ikut kelas Remedial." Kata Shin. "Bisa, pulang sekolah kita ke perpustakaan belajar, ujian ulang kamu harus lolos, aku ajari." Kata Sera. "Wah aku bantu. Kita belajar bareng." Kata Ignis. "Iya aku juga bantu." Kata Ellie. "Makasih semuanya.....hiks." Kata Julis terharu. "Aku juga bantu ajari." Kata Hans. "Iya Hans, makasih." Kata Julis memeluk tangan Hans. "Heeeey kalian......" Teriak Frea yang baru masuk kelas ke mereka semua. Frea langsung lari naik ke atas. "Hey kalian ada rencana libur musim panas kemana ga ?" Tanya Frea. "Saat ini belum di tentukan sih, kenapa Frea ?" Tanya Ignis. "Gini, aku kan mau pulang ke rumah ku sebab rumah ku kan resort di Porttown, Oceania, nah aku mau ajak kelas ini ke rumah ku, tapi yang bisa ikut baru 4 orang di tambah aku, Robert, Clyde, Kiria, dan Patty, kalian mau ikut?" Kata Frea. "Wah kebetulan kita memang lagi bahas Porttown juga." Kata Ignis. "Tapi gpp nih kita ikut ?" Tanya Shin. "Ya gpp dong, memang kenapa ? di Porttown mah ga ada yang macam2." Kata Frea. "Hmm boleh aja ya...gimana semuanya ?" Kata Hans. "Ya sudah boleh." Kata Ellie. "Ok saja aku." Kata Julis. "Kamu belum ok Julis. Aku ok." Kata Sera. "Iya iya aku belajar." Kata Julis. "Ok semua sepakat ya, Ignis, nanti di sana kita latihan lagi ya. Aku ke bawah dulu. Da dah." Kata Frea. Kemudian dia langsung turun. "Eh...eh...Frea sebentar...." Kata Ignis. "Kenapa Ignis ?" Tanya Frea. "Umm gini, soal identitas kita...." Belum selesai Ignis bicara. "Oh kalau itu tenang aja, di akademi ini yang tau identitas kalian cuma satu kelas ini saja, dan kita semua sudah sepakat tidak membocorkan identitas kalian. Oh iya, waktu itu yang mecha besar itu kalian kan ?" Kata Frea. "Hehe iya, ok deh, kalau begitu kita jadi pergi hehe." Kata Ignis. "Ok deh, aku jalan dulu ya, mau kabari yang lain. Thanks ya." Kata Frea sambil berjalan lagi. Ignis pun kembali ke tempat duduk nya. "Ok berarti pulang sekolah acara kita adalah mengisi kepala Julis di perputakaan, setuju ?" Tanya Ignis. "Ya, setuju, supaya Julis bisa pergi." Kata Ellie. "Sip, itu memang sudah rencana ku." Kata Sera. "....kok aku ga di tanya ?" Tanya Julis. "Kamu kan masalah nya." Kata Ignis, Ellie dan Sera. "Aku juga bantu, kamu juga kan Shin ?" Kata Hans. "Iya deh, aku juga sekalian bantu." Kata Shin. "Ini....aku ga di bully kan ?" Tanya Julis. "Gak lah, mau di ajarin hehe." Kata Ignis tersenyum kejam. Sepulang sekolah mereka ber 6 langsung ke perpustakaan Midgar, mereka masuk ke dalam dan duduk dengan Julis di tengah. "Coba Julis, kertas nilai mu mana, kamu lemah di mana?" Tanya Hans. "Ini....." Kata Julis yang mengambil selembar kertas dari tasnya. "Astaga.....semuanya ?" Tanya Hans. Julis cuma mengangguk. "Hmm kerja keras nih kita." Kata Shin. "Ok mulai, aku ajari dia bahasa." Kata Ignis. "Aku math dan science." Kata Ellie. "Aku literature saja." Kata Shin. "Aku kesenian deh." Kata Hans. "Aku sisanya...ayo mulai." Kata Sera. "Tapi masa semua mau hari ini.....berat dong, apa ga di cicil saja, pusing dong aku." Kata Julis. "Diam....jangan complain." Kata semuanya. Kemudian satu persatu mengajari Julis sampai bisa dengan cara Sparta. Beberapa hari kemudian Julis pun mengikuti ujian ulang selama 3 hari berturut2. Pada hari ke 3, Shin, Ellie, Ignis, Hans dan Sera dengan cemas menunggu hasil ujian Julis di depan ruang staff. Setelah selesai mengikuti ujian, Julis keluar membawa kertas hasil ujian dengan wajah bangga. "Aku lolos, nilai ku 60/100 amaaan." Kata Julis. "Yesss." Semua bersorak. "Asik jadi deh ke Porttown, aku cari Frea dulu, tanya kapan berangkat." Kata Ignis yang langsung lari menuju kelas. Kemudian, Shin dan lainnya pun menuju kelas. Mereka melihat Frea sedang di depan kelas sambil menunduk dan punggung nya di elus2 oleh Ignis. "Kenapa ?" Tanya Shin. "Teman2 lain ga ada yang bisa ikut, karena mau pulang ke daerah masing2, sedangkan Robert dan Clyde yang bilang bisa ikut juga batal karena di panggil keluarga pulang. Jadi yang bisa ikut cuma Kiria dan Patty saja. Sama kalian ber 6." Kata Frea sedih. "Yah kita pasti ikut kok. Iya kan." Kata Ignis. "Iya, kita ikut, memang tujuan di awal kita juga mau ke Porttown." Kata Ellie. "Tenang saja Frea, kita nginap di tempat keluarga mu." Kata Sera. "Benar, aku juga sudah berjuang ujian ulang demi ikut." Kata Julis. "Trus, kalian berdua ?" Tanya Frea kepada Shin dan Hans. "Aku ikut mereka..." Kata Shin sambil merangkul Ellie Ignis dan Kata Hans sambil merangkul Julis Sera serentak. "Ok, makasih ya semuanya." Kata Frea. "Oh ya Frea, Kiria kan keponakan Coach Kilua ya, kok dia tidak ikut bela diri sih." Kata Ignis. "Dia ikut kok, cuma waktu itu dia tidak masuk, dia kan baru masuk seminggu terakhir ini karena sakit dan Patty juga sebenarnya, tapi jerseynya belum ada jadi dia ga mau ikut." Kata Frea. "Asiiik, bisa latihan sama2." Kata Ignis. "Iya asik hehe." Kata Frea senang. "Baiklah, kapan berangkat ?" Tanya Shin. "Hari kedua libur ya, kita langsung naik pesawat ke Vanian baru naik kereta ke Porttown. Tenang saja, di resort ku sudah kayak private beach hehe." Kata Frea semangat. "Ok, nanti sepulang sekolah kita ke mall ya, beli pakaian renang." Kata Ignis. "Siap, aku mau beli juga." Kata Julis. "Iya aku juga." Kata Ellie. "Aku juga deh, walau aku tidak suka berenang sih." Kata Sera. Sepulang sekolah, mereka langsung pergi ke mall di tengah kota. Sesampai nya di mall mereka langsung menuju toko pakaian dalam dan pakaian renang. Ellie, Ignis, Julis dan Sera mengambil beberapa pakaian renang sesuai selera dan ukuran mereka masing2. Kemudian mereka mencoba baju renang nya di kamar pas. Ellie dan Ignis masuk bersama, sedangkan Julis dan Sera di sebelah nya. "Shin sini deh, lihat kita." Kata Ellie memanggil Shin. "Uh baiklah." Shin pun menuju kamar ganti Ellie dan Ignis. "Tadaaa...." Kata Ellie sambil membuka tirai nya. "Wow...." Kata Shin dalam hati. Ignis memakai bikini bermotif macan tutul dan Ellie memakai bikini berwarna putih dengan motif bunga. "Umm...kalian cocok, cantik." Kata Shin dengan wajah sedikit merah. "Ok, kita beli ini aja Ellie." Kata Ignis. "Iya, kita beli yang ini aja." Kata Ellie. Kemudian mereka langsung menutup tirai. Di sebelah, Julis dan Sera sedang mencoba pakaian renang nya. "Hans, sini." Panggil Julis. "Kenapa ?" Kata Hans sambil menghampiri kamar ganti Julis dan Sera. Julis langsung membuka tirainya. "Cocok ga Hans." Tanya Julis dan Sera sambil memperlihatkan baju renang nya. Keduanya memakai bikini, Julis bikini berwarna biru dengan motif air dan Sera dengan bikini merah bermotif kotak2 kecil. "Ah....kalian cocok...cantik." Kata Hans dengan wajah merah. "Ok kita beli.." Kata Julis dan Sera sambil menutup tirainya. Setelah mencoba dan puas, mereka pun menuju ke kasir. "Permisi, untuk bikini ada ukuran F cup ga ?" Tanya Ignis. "Oh ada sebentar ya." Kata penjaga yang langsung pergi mengambil bikini nya. "F cup ?" Tanya Ellie, Julis dan Sera. "Iya, kenapa ? yang barusan E cup dan aku kekecilan." Kata Ignis. "Uh...." Kata Ellie, Julis dan Sera. "Kalian kenapa ? kalian pakai ukuran brp ?" Tanya Ignis. "D cup...grrr." Kata Ellie, Julis dan Sera. "Oh...haha." Kata Ignis. "ey....." Ketiganya langsung meremas dada Ignis. "Aduuuh....jangan dong...aw." Kata Ignis. "Ah...lagi2." Kata Shin dan Ellie melihat mereka.Setelah itu mereka makan dan langsung pulang ke rumah. Akhirnya, setelah beberapa hari libur musim panas pun di mulai. Setelah libur memasuki hari ke 2, mereka pergi ke bandara. "Oh itu Frea....Frea..." Kata Ignis sambil melambai ke Frea. Mereka pun langsung menghampiri Frea yang sedang bersama Kiria dan Patty. "Halo, kita sudah datang, apa mau langsung berangkat ?" Tanya Ignis. "Hay Ignis, apa kabar, nanti kita latihan ya di sana, aku mau mencoba jurus2 mu." Kata Patty. "Iya aku juga ya Ignis." Kata Kiria. Patty berasal dari ras dragonian, nama asli nya Pratnex, tapi karena susah di sebutkan dia minta di panggil Patty. Sedangkan Kiria sama seperti Coach Kilua adalah seorang dark elf dengan rambut putih panjang yang di kepang. Sedangkan Frea sendiri adalah manusia. "Oh kita masih menunggu 2 orang lagi, Mike dan Phos." Kata Frea. "Oh ok...Mike itu kan yang waktu itu mau minta kenalan sama Ellie ya ?" Tanya Shin. "Iya tapi tenang, dia juga kan sudah tau, dia mau ikut karena ga ada kerjaan katanya, sama Phos juga." Kata Frea. "Oh ok aku sih ga masalah siapa saja yang ikut asal sekelas." Kata Shin. "Hehe iya, aku ngerti alasannya." Kata Frea. Tak lama kemudian, Mike dan Phos datang. "Hai all, sorry Frea, kami telat, soalnya ngantar beli tiket dulu." Kata Mike. "Oh siapa yang beli tiket ?" Kata Frea. "Tuh dua orang yang katanya ga bisa ikut tau2 datang." Kata Mike. "Hehe maaf Frea, ternyata aku bisa." Kata Robert. "Iya aku juga ternyata bisa. Kita sudah beli tiket, tapi sepertinya kita duduk nya misah nih." Kata Clyde. "Wah jadi rame nih." Kata Hans. "Hoi Hans, Shin." Kata Robert menyapa. "Ola, kita jadi jalan nih." Kata Clyde. "Haha iya, seru deh." Kata Shin. "Hans, nanti aku mau coba gulat sama kamu ya." Kata Phos. "Sip aku juga mau, kita satu aliran." Kata Hans. Shin melihat ke arah Mike. "Oh tenang Shin, aku ga incar Ellie lagi, aku sekarang sudah punya Kiria hehe." Kata Mike. "Hah...siapa yang mau sama elf pirang lemah kayak kamu ?" Kata Kiria. "Ah jangan gitulah hehe." Kata Mike. "Huh...." Kata Kira memalingkan wajah. "Tenang Mike, dia kalau bertemu laki2 begitu, nanti juga lunak hehe." Kata Patty. "Pattyyyyy...." Kata Kira sambil memukul2 Patty. Mike, Robert dan Clyde berasal dari suku Elf dan Phos adalah beastmen panther, jadi kulit nya gelap, bertelinga juga ber ekor macan kumbang dan badannya tinggi kekar, kira2 sama seperti Hans. Sedangkan Mike, Robert dan Clyde berambut pirang dan pendek. "Pokoknya sampai sana, kita tanding Frea." Kata Kiria. "Sip, aku juga mau." Kata Frea. "Aku lawan Patty ya." Kata Ignis. "Iya, aku mau dong." Kata Patty. "Aku juga ikutan dong, mau latihan juga." Kata Julis. "Eh mau tanya, ini sebenarnya training camp apa liburan ?" Tanya Mike. "Dua2 nya mungkin, kamu belajar beladiri ga Mike ?" Tanya Shin. "Belajar sih, tapi kalau di banding kamu aku mah jauh Shin, kalau di arena kamu kan selalu lawan Hans." Kata Mike. "Wah aliran apa ?" Tanya Shin. "Aku belajar Qi gong. Ilmu dari koen lon. Tapi aku masih belum apa2. Belajar nya juga di rumah ku." Kata Mike "Ok, nanti tes ya." Kata Shin. "Nah kan, jadinya begini." Kata Mike. "Soalnya kamu di bilang lemah sama Kiria, padahal aku liat postur mu bagus. Penasaran aja hehe." Kata Shin. "Iya aku kalah sama Kiria, makanya aku jatuh cinta." Kata Mike serius. "Hah.....aku cuma mau sama yang lebih kuat dariku." Kata Kira sambil membuang muka. "Itu tandanya dia mau Mike...biasa tsundere." Kata Patty. "Paatttyyyyy....." Kembali kiria memukul2 Patty yang tertawa. "Kalau Robert sama Clyde gimana ?" Tanya Hans. "Oh kalau aku pakai tombak sih, tapi belum ahli juga masih belajar." Kata Robert. "Aku biasanya panahan, aku ga suka kontak fisik soalnya hehe." Kata Clyde. Julis langsung mendekati Robert. "Kamu spar sama aku...." Kata Julis. "Tidak mau, sudah cukup aku di bikin Ko sama kamu." Kata Robert. "Yap ini akhirnya jadi training camp." Kata Mike. "Sudah2, ayo masuk pesawat, sudah waktunya." Kata Frea. Kemudian mereka pun masuk ke dalam pesawat setelah pengecekan passport dan visa. Shin dan Hans duduk berhadapan, Ellie dan Ignis di sebelah kanan dan kiri Shin, sedangkan Julis dan Sera di sebelah kanan dan kiri Hans. Di belakang mereka, Phos dan Mike berhadapan dengan Kiria, Patty dan Frea. Robert dan Clyde di paling belakang dan agak jauh karena mereka beli tiket belakangan. Pesawat pun langsung lepas landas. "Wah mereka tidur ya Shin ?" Tanya Frea. "Iya, mereka biasanya gitu, kalau naik pesawat atau shinkansen pasti langsung tidur." Kata Shin menunjuk Ellie dan Ignis yang tidur mendekap lengan nya. "Yang di sebrang nya juga tidur haha.." Kata Kiria yang mengintip juga. "Iya, sama mereka juga kalau naik pesawat atau shinkansen langsung tidur." Kata Hans menunjuk Julis dan Sera yang tidur sambil mendekap lengan nya. "Kiria, kamu kalau mau tidur juga boleh, sebelah ku kosong nih hehe." Kata Mike. "Huh ogah...." Kata Kiria membuang muka, sementara Frea dan Patty tertawa kecil melihat wajah Kiria yang merah. Di layar tv besar yang ada di dalam pesawat, di tayangkan Video yang di share oleh Sera. "Hehe ga nyangka ya, para hero yang ada di video itu lagi pada tidur di belakang kita." Kata Mike. "Hus jangan kencang2 kalau kedengaran orang lain gimana ?" Kata Kiria. "Ah ga ada yang ngerti ini, lagipula di belakang kita kan banyak orang." Kata Mike. "Jangan keras2 bicaranya, ga enak tau sama mereka, ingat kan mereka sudah nolong kita beberapa kali. Kalau bukan karena mereka, kita sudah tidak punya kota." Kata Patty. "Iya, makanya ga usah di bahas lagi." Kata Phos. "Nah Phos bener tuh, udah stop jangan ngomongin soal itu, yang lain aja." Kata Frea. Shin yang pura2 tidur mendengar ucapan teman2 nya, dia pun tersenyum. "Ternyata mereka memang murni mau berteman, dan sepertinya mereka bisa di percaya. Aku tenang kalau begini." Kata nya dalam hati. Setelah 1,5 hari dalam penerbangan, pesawat pun mendarat di bandara internasional Valian, karena hari sudah malam, Shin menelpon Loren untuk meminjam rumah yang pernah mereka tinggali untuk semalam. Loren pun mengIjinkan dan mereka semua langsung menuju rumah itu menggunakan taksi. Akhirnya mereka pun sampai di rumah yang pernah Shin dan lainnya tinggali. "Ayo masuk, malam ini kita semua menginap di sini saja." Kata Shin. "Wow, rumah siapa ini Shin." Kata Mike. "Ini rumah kenalan kami semua." Kata Shin, dia tidak bilang ini adalah rumah Loren sensei karena mereka semua kenal. "Enak ya rumah nya, kamu pernah tinggal di sini Shin." Kata Robert. "Ah cuma 3 hari waktu golden week." Kata Shin. "Eh kita berenang yu." Kata Patty. "Hus enak saja, ini kan rumah orang." Kata Kiria. "Ayo, gpp, kita berenang sama2." Kata Ellie. "Ayo deh, kita renang." Kata Ignis. "Aku ganti baju dulu." Kata Julis. Akhirnya mereka semua pun ganti baju dan berenang di kolam renang. Phos dan Hans langsung latih tanding di taman sebelah kolam renang. Mereka bertanding menggunakan gaya Gulat. Phos pun kalah telak oleh Hans. Di kolam, Patty, Frea, Ignis dan Kiria melihat latih tanding itu. "Padahal sama2 gulat ya, tapi teknik Hans lebih bagus." Kata Kiria. "Iya benar, Hans keren ya." Kata Patty tersipu2. "Hus, jangan macam2, nanti di belakang mu marah." Kata Frea. "Ah aku kan cuma kagum aja, ga ada maksud apa2." Kata Patty. "Tuh lihat sekarang Shin dan Mike." Kata Frea. Shin dan Mike pun mulai latih tanding. "Eh....sudah ?" Tanya Ignis. "Astaga, dia lemah banget sih, si Mike itu." Kata Kiria sambil geleng2 kepala. "Makanya ajarin dong, lagian kamu kan seimbang sama Mike, kalau Shin mah sudah lain kelas, musuh nya harus Ignis." Kata Patty. "Ah aku ga pernah menang sama dia." Kata Ignis. "Jadi yang bisa menandingi dia siapa ?" Tanya Frea. "Ya yang sekarang maju, tuh lihat." Kata Ignis. Shin dan Hans mulai latih tanding dan setiap pukulan atau tendangan beradu mengeluarkan angin kencang. Mike dan Phos pun mundur tidak berani mendekat. "Mereka kalau berlatih seperti ini ?" Tanya Kiria kaget. "Gila, makan apa sih mereka bisa kayak gitu." Kata Patty kaget. Tiba2 dari belakang Ellie lompat keluar kolam renang. "Stoop, kalian udah lupa kayak nya, aku ga mau minta maaf lagi sama mama. Berlutut kalian berdua....." Kata Ellie marah. "Ampun Ellie...." Kata Shin dan Hans. "Dah lupa kayak nya ya, waktu itu mama bilang apa ? ingat ga yang terakhir kita semua gemetar di tegur mama." Kata Ellie. "Iya Ellie ingat maaf..." Kata Shin dan Hans. "Sudah, jangan di ulang lagi, berlutut dulu di situ sementara." Kata Ellie yang kembali ke kolam renang dan langsung berenang. "Wow, Ellie lebih kuat dari ke 2 nya ternyata." Kata Kiria. "Hehehe...." Kata Ignis yang hanya bisa tertawa. "Tapi dia bawa2 mama, memang mama kalian dimana ? Katanya sudah meninggal ?" Kata Patty. "Eh ah...hehe panjang ceritanya, yang pasti mama kami kalau soal begini pasti marah. Dan kami ga mau lagi mengalami lagi kemarahan nya." Kata Ignis. "Oh begitu, memang nya mama kamu galak ya ?" Tanya Frea. "Ah..pokok nya jangan di bikin marah deh sebaiknya." Kata Ignis. Tiba2 Julis mucul di depan Ignis,"Ignis, nanti sekalian bilangin sama Shin dan Hans, kata mama Lorianne, kalau ke Porttown terus ketemu kraken jangan di bunuh, kata mama itu peliharaan nya dia. Okeh ?" Kata Julis yang kemudian langsung pergi berenang lagi. Ignis pun langsung pucat dan melirik ke kanan dan kiri. "Oh nama mama kamu Lorianne ya ?" Tanya Kiria. "I..ya..hehe." Kata Ignis pucat. "Tapi peliharaan nya kraken, tempat ku sepi gara2 kraken soalnya......tunggu.....hei, itu kraken loh, kraken itu monster kan, gurita raksasa...itu peliharaan mama kamu ?" Tanya Frea kaget. "Hahaha....sepertinya....hahaha." Kata Ignis tambah pucat. "Mama kamu namanya Lorianne rasanya ga asing nama itu, memelihara Kraken....siapa mama kamu sebenarnya...?" Kata Patty bertanya dengan kritis. "Oh orang biasa saja kok hahaha." Kata Ignis semakin pucat. "Julis begooooo...." Kata Ignis dalam hati. "Masa sih ada orang yang pelihara Kraken ?" Tanya Kiria. "Haha kraken nya kecil kok...." Kata Ignis menjawab sebisanya. "Tapi nama Lorianne itu kan nama salah satu Heroes of Beginning ?" Tanya Kiria. "Ah masa....." Kata Ignis bertambah pucat dan keringatan walau di kolam. "Iya kok, karena ga ada lagi yang pakai nama itu kan." Kata Frea. "Ah ga juga...." Kata Ignis sudah mau menangis. "Sudah dong....please." Katanya dalam hati. "Oi kalian, mana mungkin salah satu Heroes of Beginning adalah mama nya Ignis, kan sudah tidak ada 600 tahun lalu, kecuali kalau ignis umurnya sudah lebih dari 500 tahun." Kata Patty. "Iya benar...mustahil haha." Kata Frea. "Ah selamat....." Kata nya dalam hati sedikit lega. Tiba2 sebuah lubang hitam terbuka di pinggir kolam renang. Lori keluar dari lubang itu. "Ignis, Julis mana...bener2 tuh anak, kalau ngomong ga liat2." Kata Lori yang baru keluar. "Di sana mama..." Kata Ignis menunjuk sambil menangis dan tersenyum pasrah. "Habislah....dia sendiri ga liat2." Pikirnya. "Lorianne ne san, ngapain...balik sini...kamu malah bikin runyam ini...maaf ya Ignis." Kata Philia yang juga keluar mengejar Lori. "Sebentar Philiandra, Juliiiiiis mana kamu." Kata Lori. "Aduh ada ada saja." Cecil pun keluar dari lubang hitam. Kemudian Philia dan Cecil menarik Lori kembali. "Lorianne ne san, liat tuh, mereka semua malah jadi bingung kan ? Tingkah mu sama saja dengan Julis tau, malah lebih parah dari Julis. Ayo balik. Kita pulang. Kasian anak2 lagi ada acara." Kata Philia marah. "Oh....ah....maaf ya semua haha...silahkan berenang lagi. Teruskan acaranya jangan pedulikan kami." Kata Lori yang langsung berjalan ke arah lubang hitam bersama Philia. "Maaf ya Ignis, mama pulang dulu dan yang lainnya terima kasih ya sudah berteman dengan Ignis dan lainnya. Dadah Ignis. Teruskan lagi acara nya." Kata Cecil yang berjalan masuk ke lubang "Dadah mama....ampun." Kata Ignis sambil menangis dan tersenyum pasrah. Kemudian lubang pun menutup. "Hahahaha.....ancur. Dah kelihatan semua." Kata Ignis sambil menangis dan tersenyum pasrah. "Itu kan......Lorianne Astoria, Philiandra Astoria dan Cecilia Astoria......aku mimpi ya ?" Tanya Kiria pucat. "Tenang saja, kamu tidak mimpi kok. Beneran deh." Kata Ignis pasrah. "Jadi yang memelihara kraken....." Kata Frea. "Hehe iya mama ku." Kata Ignis semakin pasrah. "Ignis, barusan ngapain mama2 ke sini ?" Tanya Hans polos. "Iya kok tumben mama2 datang ?" Tanya Shin yang juga biasa saja. "Aaaahhh parah dah semuanya, sekalian aja pengumuman kalau papa2 dan mama2 kita adalah 6 heroes of beginning. Aku stressss." Kata Ignis sambil mengacak2 rambutnya. "Ignis, kenapa kamu teriak begitu ?" Tanya Ellie yang mendekat. "Tadi yang marahin 2 orang berotot yang ga punya otak itu, trus bawa2 mama siapa ?" Tanya Ignis kesal. "Oh...iya aku hehe." Kata Ellie. "Ada apa sih...." Tanya Julis yang baru datang. "Nah ini nih.....liat2 dong kalau kasih kabar, emang ada yang percaya orang pelihara Kraken hah....coba pikir, yang bisa pelihara Kraken cuma orang yang bener2 kuat kan kayak Mama Lorianne......" Kata Ignis marah. "Hah.....eh oh maaf aku keceplosan." Kata Julis yang baru ngeh. "Dan kalian berdua.....kenapa nanya nya biasa saja, mama datang katanya......ga liat situasi nya apa ?" kata Ignis kepada Shin dan Hans. "Oh haha iya juga ya." Kata Hans. "Ah....iya juga, soalnya di rumah sih, kebiasaan hehe." Kata Shin. "Trus Sera mana ?" Tanya Ignis. "Oh tuh lagi di dalam sama mama Ronanta...." Jawab Ellie santai. "Oh...." Shin, Hans dan Julis menengok ke arah Ellie. "Astagaaaaaaa.......aku mau pengumuman aja deh....jangan marah dan salahin aku ya." Kata Ignis yang stress berat. "Dah ya Sera, mama pulang dulu...eh rame...dadah semua. Silahkan teruskan acaranya." Kata Rona yang dengan santai masuk ke lubang hitam. "Eh kenapa ? kok pada diam semua ?" Tanya Sera polos. "Ga tau ah...." Kata Ignis. Kemudian Ignis pun menyelam. Kiria, Patty, Frea, Robert, Clyde, Mike dan Phos pun bengong melihat kejadian di depan mata mereka. Setelah itu mereka baru sadar, "Hahaha kita lupa ada mereka." Kata Shin, Hans, Ellie, Julis dan Sera dalam hati. "Hiks....aku sudah berjuang. Pokok nya aku sudah berjuang." Kata Ignis sambil menyelam. Setelah itu semua langsung berkumpul di ruang keluarga. Shin dan lainnya yang tidak punya pilihan lain akhirnya bercerita sama teman2 nya. "Jadi kalian semua anak2 dari para hero of beginning ?" Tanya Frea. "Iya benar, merekalah papa2 dan mama2 kami." Kata Shin menjelaskan. "Dan yang memelihara Kraken adalah Lorianne Astoria ?" Tanya Kiria. "Iya benar hehe." Kata Julis. "Dan yang Ignis dan Ellie bilang marah adalah Philiandra Astoria." Tanya Mike. "Iya benar....." Kata Ignis. "Haha pantas kalian kuat sekali." Kata Robert. "Setuju, pantas saja jadi hero juga haha." Kata Clyde. Tiba2 portal terbuka lagi di ruang keluarga, kali ini Matt dan Fei yang keluar. "Shin, Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera. Maaf ya, gara2 kami kalian jadi stress, maafin mama2 kalian yang kadang ga mikir haha. Tapi mereka ga ada maksud jelek kok. Mereka cuma mau main aja ke sini." Kata Matt. "Mereka ga stress papa, aku sendirian yang stress." Kata Ignis kesal."Oh iya maaf banget ya Ignis." Kata Matt. "Iya papa." Kata Ignis. "Iya, mereka sebenarnya ga maksud apa2 cuma kangen saja sama kalian, maklum saja ya, untuk teman2 Shin, Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera, tetap berteman dengan mereka ya, terima kasih ya semua. Maaf ganggu acara kalian. Bye." Kata Fei. "Sudah ya tinggal dulu, nanti ketemu lagi. Bye." Kata Matt. "Iya Papa Matthew, Papa Feiruss....." Jawab Shin, Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera. Matt dan Fei pun kembali masuk ke portal dan menghilang. "Okeh semuanya sudah nongol berarti. Dah komplit hahaha." Kata Ignis stress. "Aku cuma bisa bilang wow." Kata Patty. "Btw Ignis, papa2 mu ganteng2 ya." Kata Kiria. "Hahaha iya tapi jangan macam2. Berat melewati mama2 ku." Kata Ignis. Tiba2 semua menoleh ke Julis yang tiba2 menangis. "Kenapa kamu Julis ?" Tanya Hans sambil jongkok di depan Julis dan memegang kepalanya. "Aku barusan di marahin mama Lorianne hiks. Tapi dia bilang gpp sih jangan di ulangi." Kata Julis. "Kan bukan nya sudah pulang tadi ?" Tanya Patty heran. "Oh mereka kalau bicara di sini." Kata Sera sambil menunjuk kepalanya. "Oh begitu...." Kata Mike yang sudah tidak bisa berkata2. "Kalian yang di sini, tolong di jaga ya rahasia ini, kami bener2 mohon kekalian." Kata Shin menunduk. "Aduh jangan kayak gitu ah Shin, ga mungkin kami bocorkan rahasia ini." Kata Mike. "Iya Shin, kami berhutang nyawa sama kalian waktu kejadian di kelas dulu." Kata Phos. "Tenang saja, mulut kami semua rapat." Kata Robert. "Iya ga usah khawatir," Kata Clyde. "Kami ga bakal bocorkan rahasia ini ke siapapun, cukup yang di sini saja yang tau, teman sekelas yang waktu itu tau rahasia kalian pun tidak akan kami kasih tau." Kata Patty. "Iya benar, cukup di sini aja yang tau." Kata Kiria. "Lagipula, aku mau protes, gara2 kraken peliharaan mama kalian, resort keluarga ku jadi sepi haha. Dan tidak mungkin aku bocorkan pemilik kraken itu mama kalian." Kata Frea. "Terima kasih semuanya." Kata Shin, Ellie, Ignis, Hans, Julis dan Sera. "Kata mama Lorianne, kalau mengganggu resort, kraken nya di singkirin saja, dia nurut kok kalau dia ajak ngomong, begitu kata mama." Kata Julis. "Buset gimana caranya ?" Kata Frea. "Kata mama Lorianne, tarik aja tentakel nya trus ajak ngomong." Kata Julis. "......iya deh....bantuin ya." Kata Frea pasrah. "Iya nanti di bantuin, aku sudah di suruh mama. Atau kalau ga di jadikan pertunjukan aja, kalian pelihara." Kata Julis. "Di pertimbangkan usulan nya...." Kata Frea pasrah. "Ngusir kraken kayak ngusir kucing hehehe. Pusing aku dengernya." Kata Kiria. "Kalian kalau di banding dengan papa2 dan mama2 kalian lebih kuat siapa ?" Tanya Phos. "Wah jangan di tanya deh kalau itu." Kata Hans."Jauh...kita kalah." Kata Shin. "Yah wajar sih, 600 tahun lalu aja, mereka berhasil menyelamatkan dunia." Kata Clyde. "Makanya, ga perlu di tanya lagi hehe." Kata Hans. "Kalau di lihat2, iya juga kalian anak mereka, soalnya wajah kalian mirip, aku barusan cek di internet dan lihat foto papa2 dan mama2 kalian." Kata Patty. "Berati kalau ga dapat papanya sama anak nya aja gimana ?" Kata Kiria. "Eh trus aku gimana Kiria." Kata Mike. "Ah kamu mah kelaut saja." Kata Kiria. "Haha, tidak mungkin, karena kita ber 6 sudah di jodohkan mereka." Kata Shin. "Iya juga ya, siapa yang bisa masuk ke keluarga kalian haha." Kata Kiria. Tiba2 "Tidak boleh papa Feiruss." Teriak Ellie, Ignis, Julis dan Sera bersamaan dan wajah mereka memerah. "Kenapa kalian tiba2 ?" Tanya Shin heran. "Ga tau ah." Jawab Ellie dan Ignis. "Iya ga tau ah." Jawab Julis dan Sera. "Oh begitu rupanya. Haha." Kata Hans. "Iya barusan papa Feiruss juga bilang ke aku." Kata Shin. "Pokok nya kami ga setuju." Kata Ellie, Ignis, Julis dan Sera dengan wajah merah. "Papa bercanda doang kali." Kata Hans. "Iya ga usah serius banget. Lagipula mana mungkin terjadi." Kata Shin. "Emang ada apa sih ?" Tanya Robert. "Kata papa Feiruss kalau Kiria mau ok ok aja, tapi terus dia di jewer juga sama mama Philiandra haha." Kata Shin. "Iya lah, pasti." Kata Ellie kesal. "Mereka asik ya kalau sama anak2 nya." Kata Frea. "Iya, tapi sama orang lain mereka serius banget." Kata Hans. "Ya sudah deh, sekarang kita tidur saja dulu, kalian pakai saja kamar di atas, ada 6 kamar, kami pakai 2 saja." Kata Shin. "Ayo naik Shin." Kata Ellie sambil mendekap tangan Shin. "Iya ayo naik." Kata Ignis yang mendekap tangan Shin satunya. Mereka pun langsung naik ke lantai 2. "Hans ayo." Kata Julis yang langsung mendekap lengan Hans. "Ayo Hans, aku ngantuk." Kata Sera yang juga mendekap lengan Hans. Mereka juga langsung naik meninggalkan teman2 nya. Semua nya pun diam dan bengong melihat Shin dan lainnya. "Umm mereka tidur sekamar ya ?" Kata Kiria. "Iya lah, sudah menikah." Kata Patty. "Iya wajar saja." Kata Frea. "Ngomong2, papa2 dan mama2 mereka bisa ngintip dong mereka ngapain aja." Kata Mike. "Mengerikan....." Kata Phos. "Ah sudahlah bikin iri saja mereka.......Clyde ayok naik." Kata Robert yang memberikan siku nya kepada Clyde. "Iya ayo Robert honey." Kata Clyde yang menggandeng siku Robert. "Ampun, kalian berdua menjijikan." Kata Patty. Semua nya pun tertawa, kemudian mereka naik ke atas dan tidur. Keesokan paginya mereka langsung pergi ke stasiun untuk naik Shinkansen menuju Porttown. Shin menelpon Loren dan mengembalikan rumah nya. Setelah sampai di stasiun, mereka langsung naik dan berangkat ke Porttown. Perjalanan memakan waktu 6 jam, mereka akhirnya sampai. "Ayo semua, resort keluarga ku ada di depan ga jauh dari stasiun." Kata Frea. "Jadi kita jalan saja nih." Kata Ignis. "Iya jalan saja, dekat kok." Kata Frea. "Sip, yuuuk jalan." Kata Ignis. "Oh kalau ada yang mau beli baju renang dan lain2 di toko dekat resort ku aja, lengkap kok." Kata Frea. "Ok, aku sih sudah ok." Kata Patty. Kemudian mereka pun berjalan sambil melihat pantai dari jarak jauh. "Oh itu dia, kayak nya dia tau aku di sini." Kata Julis. "Siapa dia Julis ?" Tanya Kiria. "Kraken, bau ku sama sih kayak mama." Kata Julis. "Emang kraken mengenali bau ?" Tanya Kiria. "Ga tau juga, tapi lihat tuh, tentakel nya keluar2." Kata Julis. "Astaga, iya benar. Benar2 dia peliharaan mama mu ya." Kata Frea. "Yap, lucu kan." Kata Julis. "Bagian mana nya yang lucu Julis." Kata Patty heran. Kemudian mereka sampai di resort milik Frea. "Aku pulang." Kata Frea. "Oh Frea.....gawat....jangan ke pantai dulu...ada Kraken besar sekali." Kata Mama nya. "Oh tenang saja mama, aku bawa teman yang bisa menjinakkan kraken, katanya bisa bikin pertunjukan." Kata Frea. "Ayo ke pantai. Maaf tante, aku masuk ya." Kata Julis langsung masuk dan ke pantai lewat samping resort. Julis langsung melepas sandal nya dan berlari ke pantai. "Kyuuuuuuuu." Terdengar teriakan makhluk asing. Karena cemas, semuanya akhirnya menyusul Julis. Begitu sampai di tepi pantai, mereka melihat Julis sedang bermain2 dengan tentakel Kraken itu. Shin, Hans, Ellie, Ignis dan Sera yang sudah tau, berdiri di belakang mereka yang cemas. "Frea sini, coba pegang ini." Kata Julis sambil memberikan satu tentakel Kraken kepada Frea. "Julis awas, tentakel satunya menyambar mu......atau tidak." Kata Kiria yang melihat satu tentakel Kraken mengelus kepala Julis. "Kyuuuuuuu." Kraken itu berbunyi lagi. "Mama ga bisa ke sini, main sama aku saja. Oh ya, kamu jangan di sini melulu, nanti resort teman ku ini sepi....lihat kan ? itu bangunan nya." Kata Julis kepada Kraken sambil menunjuk ke bangunan resort. "Kyuu kyuuuu." Kata Kraken itu. "Iya, aku ga bisa sering2 ke sini. Ntar aku minta mereka deh." Kata Julis. "Mang apa katanya Julis ?" Tanya Frea. "Dia kesepian ga ada mama dan aku. Makanya dia kesini, dia udah nunggu 600 tahun loh di sini." Kata Julis. "Oh begitu, kasihan juga ya." Kata Frea. "Jadi gimana ? boleh ga dia di sini ?" Kata Julis. "Emang kalau di sini dia bisa apa ?" Tanya Frea yang mulai tertarik. "Kraken coba dansa...." Kata Julis. "Kyuuu." Kata Kraken. Kemudian dia ke tengah laut dan kepalanya yang berbentuk kepala gurita besar keluar dari laut kemudian tentakelnya mulai menari. "Sekarang berputar...." Kata Julis. "Kyuuu." Kata Kraken. Kemudian dia berputar di tempat dengan kencang dan menimbulkan ombak besar. "Gimana Frea ? Lucu kan ?" Tanya Julis. "Bentuk nya ga lucu, tapi dia nurut ya jadi lucu. Hmm boleh juga sih, tapi dia nurut ga sama aku ?" Kata Frea. "Coba maju sini. Kraken ini teman ku Frea, pemilik resort ini. Kenalkan." Kata Julis sambil merangkul Frea. "Kyuuuu." Kata Kraken. Kemudian dia menjulurkan 2 tentakel nya. 1 tentakel nya membelit tubuh Frea dan menangkat nya. "Frea......." Kiria, Patty, Mike, Robert dan Clyde berteriak karena khawatir dan mengeluarkan senjata mereka. "Stooop, lihat saja." Kata Julis menyetop mereka. Ternyata Kraken hanya mendekatkan Frea ke matanya dan kemudian mengelus kepala nya dengan tentakel satunya. "Hahaha....ya sudah kamu boleh di sini." Kata Frea girang. "Kalau dari jauh dia ga keliatan, makanya di angkat ke matanya, karena pandangan nya ga bisa jauh, tapi dia pintar." Kata Julis. Kemudian, Kraken itu mengembalikan Frea kembali ke pantai dan menaruh nya di sebelah Julis. Kemudian Julis memegang tentakel nya. "Gimana Frea ? boleh kan dia di sini ? Kalau ada yang mau berenang atau takut di suruh geser saja dulu." Kata Julis. "Iya boleh nanti aku bilang mama, dia lucu seperti kata kamu haha." Kata Frea sambil memegang tangan Julis. "Berhasil Kraken, kamu boleh di sini, kamu senang kan ?" Kata Julis sambil memegang tentakel nya. "Kyuuu kyuuuu kyuuu." Kraken terdengar senang dan langsung membelit tubuh Julis dan Frea dengan tentakel nya dan menari nari. Julis dan Frea pun tertawa tawa di angkat Kraken yang menari. Kiria, Patty, Mike, Robert dan Clyde bengong melihat mereka. "Bagian mana nya yang lucu...." Kata mereka dalam hati. Sementara Shin, Hans, Ellie, Ignis dan Sera tertawa terbahak2 melihat teman2 nya yang bengong. "Frea....frea...aduh tolong dia." Kata mama nya Frea berlari ke pinggir pantai dan melihat Frea sedang di angkat Kraken. "Gpp tante, mereka lagi main." Kata Patty. "Main gimana, itu kan monster." Kata Mama Frea pucat. "Oh dia peliharaan tante, lihat kan teman kita yang di angkat bareng Frea, dia pemilik Kraken itu dan sekarang mereka sedang bermain2." Kata Mike."Be..benarkah ?" Tanya Mama Frea bingung. "Benar tante, tenang saja, nanti Frea mau bicara sama tante." Kata Kiria. Tiba2 terlihat Frea sedang bicara dengan Kraken dan Kraken langsung menurunkan Frea. "Mama...." Kata Frea berlari ke mama nya. "Frea kamu ga apa2 ?" Tanya Mamanya. "Tidak apa2...eh mama boleh ga kita pelihara dia ? dia bisa jadi pertunjukan buat resort kita." Kata Frea. "Hah makhluk mengerikan itu ? kamu ga salah ?" Tanya mama nya kaget. "Sini ikut aku ma..." Kata Frea mengajak mama nya ke depan Kraken. "Kraken ini mama ku, pemilik resort ini, mama ku di sini terus bisa kamu temani dia ?" Tanya Frea. "Kyuuuu." Kata Kraken. Kemudian dia menjulurkan tentakel nya dan membelit tubuh mama Frea. "Eh eh kenapa ini...tolong." Kata Mama Frea yang panik. "Gpp ma, tenang saja, lihat tuh Julis masih di atas." Kata Frea. "Iya tante, gpp dia cuma mau lihat tante aja." Kata Julis sambil bertengger di tentakel Kraken. Kemudian, Kraken menangkat mama Frea dan membawanya ke hadapan matanya. "Kyuuuuu" Kata Kraken. Kemudian dia mengembalikan mama Frea ke pantai lagi. "Kraken, nanti nurut ya sama tante, kamu boleh kok tinggal di sini." Kata Julis. "Eh iya, kok nurut ya. Kalau nurut begini sih boleh2 saja." Kata Mama nya Frea. "Tuh boleh kan kraken, sekarang turunin aku dong." Kata Julis. "Kyuuu kyuuu kyuuu." Kata Kraken senang. Kemudian dia menurunkan Julis dan langsung menyelam ke laut. "Masalah Kraken sudah beres ya." Kata Julis. "Iya terima kasih ya. Dia boleh kok ke sini, tapi ngomong2 makan nya apa ?" Tanya mamanya Frea."Oh kata mama ku, nanti kalau ada penjahat atau monster nyasar dia makan, kalau ga ada dia cari makan sendiri di laut." Kata Julis. "Oh gitu, ya sudah tante perbolehkan dia di sini." Kata Mama nya Frea. "Makasih tante." Kata Julis menunduk. Kemudian mereka masuk ke dalam dan duduk di lobby resort. "Dah terbukti kalau benar kraken itu peliharaan mama mu Ignis." Kata Patty. "Iya, benar2 lucu kan." Kata Ignis. "Masalah lucu, aku belum nemu bagian mananya yang bikin lucu. Aku lihat nya seram soalnya." Kata Kiria. "Hahaha iya sih, tapi dia nari2 apa ga lucu." Kata Ignis. "Jujur Ignis, aku lihat nya dia seperti mau makan dan menelan Frea atau Julis tadi." Kata Phos. "Aku juga lihat nya begitu sih." Kata Mike. "Ah kalian, jangan terlalu kaku lah, aku aja menikmati kok." Kata Frea. "Mau coba naik tentakel nya ?" Tanya Julis. "Tidak, terima kasih." Kata Phos. "Aku juga pass." Kata Mike. "Aku mau sih coba, tapi takut juga." Kata Patty. "Ngomong2 Ignis, papa2 dan mama2 kamu masih punya peliharaan lain ga selain Kraken." Kata Frea. "Katanya sih ada burung, punya mama Philiandra. Ketemunya waktu selesai membasmi musuh utama mereka, Eden." Kata Ignis. "Burung ya, pasti bukan burung biasa dan ga normal." Kata Clyde. "Normal kok, biasa aja burung nya, mereka kalau jalan2 naik burung itu katanya." Kata Ignis. "Itu ga normal Ignis, mana ada burung bisa di naikin kecuali monster burung." Kata Kiria. "Oh gitu ya haha." Kata Ignis. "Kayak nya normal nya kalian beda sama kebanyakan orang." Kata Patty. "Hmm mungkin ya, aku ga ngerti hehe." Kata Ignis. "Ngomong2 selain Julis, saudaramu kemana semua ?" Tanya Robert. "Oh mereka ke pantai main sama kraken Iya kan Julis." Kata Ignis. "Iya benar, yang mau main Ellie sama Sera sih, Shin sama Hans mau nonton aja katanya, males basah2 kata mereka." Kata Julis. "Kalian santai banget ya, buat aku main sama kraken itu sesuatu yang luar biasa loh, tapi ya aku ngerti, kejadian malam itu saja sudah tidak bisa masuk ke otak ku." Kata Patty. "Hahaha." Kata Ignis dan Julis. "Tenang saja kami semua manusia normal kok, termasuk papa2 dan mama2." Kata Ignis. "Darimananya sih normal nya." Kata teman2 nya dalam hati. "Sudah lah yu, aku juga mau ke pantai main2." Kata Ignis. "Yuk semuanya." Kata Frea. "Iya deh ayo." Kata Kiria dan Patty. "Trus kalian mau ngapain." Kata Julis kepada Mike dan lainnya yang laki2 yang masih bengong. "Kami ber 4 mau istirahat dulu, nanti nyusul." Kata Mike. "Ok kalau begitu." Kemudian Julis, Ignis, Frea, Kiria dan Patty berjalan menuju pantai. "Kamu kenapa Mike ?" Tanya Robert karena melihat Mike yang bengong. "Jujur, aku masih gemetar sama kejadian tadi. Semua ini ga masuk akal." Kata Mike. "Haha jangan berlebihan ah." Kata Robert. "Emang kamu enggak ?" Tanya Mike. "Ah aku merinding nya bukan barusan tapi malam itu. Setelah itu aku ga terlalu kaget lagi." Kata Robert. "Haha sama aku juga." Kata Phos. Tak lama kemudian, Shin dan Hans menghampiri Mike, Phos, Robert dan Clyde. "Loh kalian ga mau ikut main ?" Tanya Shin. "Mereka lagi pada main tuh, Kiria dan Patty lagi di angkat Kraken dan tertawa tawa." Kata Hans. "Kalian sendiri ga main ?" Tanya Clyde. "Ga ah, males, belum ganti baju, main basah2an." Kata Shin. "Emang benar ya, mama kalian masih punya burung." Kata Robert. "Iya, mereka sudah kasih lihat foto nya. Mereka lagi berpose di atas nya." Kata Hans. "Ok lupakan aku pernah tanya." Kata Robert. "Hah kenapa ? Biasa aja kan punya peliharaan." Kata Shin. "Iya biasa..." Kata Mike pasrah. "Jangan2 kalian takut ya ?" Tanya Shin. "Sedikit sih." Kata Clyde. "Ah masa badan gede2 takut sih." Kata Hans. "Ini bukan masalah badan kecil atau gede Hans." Kata Phos. "Masa kalah Mike sama Kiria, dia berani loh diangkat kraken." Kata Shin. "Iya tenang saja, ga berbahaya kok, kraken cuma makan orang yang berpikiran jahat atau melakukan hal jahat dan monster2 nyasar. Aman total." Kata Hans. "Kalau misal punya pikiran jahat ?" Kata Clyde. "Langsung di telan lah, kenapa takut kalau ga ada pikiran jahat." Kata Shin. "Kalau pikiran mesum di telan ga ?" Tanya Robert. "Kalau itu ga tau deh, tanya kraken nya aja." Kata Hans. "Kalau Kiria berani, aku juga harus berani." Kata Mike mengumpulkan keberanian. "Nah gitu dong, sudah sana main2." Kata Shin. Clyde pun berdiri, melihat foto2 pengunjung yang pernah mengunjungi resort itu, kemudian dia mengamati satu foto. "Shin, Hans, sini deh lihat ini, ini mama kalian bukan ?" Tanya Clyde sambil menunjuk sebuah foto hitam putih. Kemudian Shin dan Hans berdiri dan menghampiri Clyde. Mereka melihat foto yang di tunjuk oleh Clyde. "Iya, benar, ini mama Lorianne dan mama Cecilia." Kata Shin. "Oh tahun berapa ini ? Hmm 100 tahun yang lalu ya. Paling mereka mengunjungi Kraken ke sini." Kata Hans santai. "Kok kalian biasa saja ?" Tanya Clyde heran. "Apanya ? aku ga ngerti maksud mu Clyde." Kata Shin heran. "Ini foto 100 tahun yang lalu loh ?" Kata Clyde. "Iya makanya terus kenapa ? Aku ga ngerti." Kata Shin. Tiba2 Robert sudah berada di belakang Clyde. "Ah gpp, dia cuma cape kayak nya hahaha, dah lah ga usah di bahas, Mike sama Phos udah ke pantai tuh." Kata Robert. "Oh ok, yuk ke sana." Kata Hans. "Aku ganti baju dulu sebentar, trus nyusul." Kata Shin. "Oh aku sekalian deh." Kata Hans. Kemudian mereka langsung menuju ke kamar ganti. "Oi Clyde, kenapa kamu tanya ke mereka soal foto itu ? aku aja udah liat tadi hahaha." Kata Robert. "Aku bingung saja, masa ga berubah dari 100 tahun yang lalu, tidak bertambah tua." Kata Clyde. "Kamu nih bicara apa ? Jangan kan 100 tahun, dari 600 tahun yang lalu juga mereka ga berubah kan ? Sampai sekarang masih aneh emang nya." Kata Robert. "Oh iya juga ya, sorry aku masih berusaha menerima semua ini hehe. Aku merasa otak ku kekecilan buat menerima nya." Kata Clyde. "Hahah, kalau aku sudah sampai taraf berlagak ga liat." Kata Robert. Kemudian mereka ber 2 pun langsung ke pantai. Hari sudah sore, mereka semua pun pamit sama Kraken dan masuk kedalam untuk mandi kemudian bersiap untuk makan malam. "Wah kita pakai kimono ya." Kata Robert. "Iya, lihat tuh.....mereka seksi2 ya." Kata Clyde. "Hus, nanti di makan kraken baru tau rasa." Kata Mike. "Hahaha....ga tau ah, ayo makan." Kata Phos. Kemudian mereka pergi ke ruang makan. Di dalam, Shin dan Hans sudah menunggu bersama Ellie, Ignis, Julis dan Sera, juga ada Kiria, Patty dan Frea. Robert dan lain nya langsung duduk di meja makan panjang. Tiba2 pintu di buka dan seorang pelayan masuk membawakan makanan. "Wow mewah sekali Frea ?" Kata Ellie. "Hehe iya, hari ini menyenangkan soalnya, lagi pula masalah resort ini sudah selesai dan tadi aku berbincang2 sama mama, katanya sekalian aja pengunjung main sama kraken heheh." Kata Frea senang. "Jadi ada atraksi ya haha." Kata Patty. "Kalian ber 4 kenapa ga ada yang berani mendekat tadi ?" Tanya Julis kepada Robert dan lainnya. "Ah ga mau basah2an hahaha." Kata Robert. "Jangan niru Shin sama Hans, bilang aja takut gpp kok, yang brani cuma Mike tapi rada memaksakan diri sih haha." Kata Patty. "Iya aku harus berani, sebab Kiria berani." Kata Mike. Wajah Kiria pun merah dan dia langsung membuang wajah nya. "Oh berarti Mike berani demi Kiria, keren Mike." Kata Ignis. "Kiria kelihatan nya senang tuh." Kata Sera. "Siapa ?Aku ga senang." Kata Kiria dengan wajah merah. "Biasa tsundere hehe." Kata Patty. "Siapa yang tsundere....." Kata Kiria lagi. "Jujur aja Kiria, kasihan kan Mike." Kata Shin. "Huh....kalau sama kamu Shin aku mau deh jujur." Kata Kiria bercanda mengalihkan malu nya. "Wah lewati kami dulu." Kata Ellie dan Ignis serentak. "Wuiih berat lawan nya....Hans aja deh." Kata Kiria bercanda. "Lewati kami dulu." Kata Julis dan Sera kompak. "Aneh kamu Kiria, jelas2 ada yang kosong tuh.....hahah." Kata Frea. "Iya nih, kasian sohib kita." Kata Clyde. "Ayo dimakan, Kiria aku ambilkan ya...." Kata Mike. "Huh...jangan harap....sedikit saja, aku mau makan ikan itu." Kata Kiria sambil melirik piring berisi shasimi. Semua nya pun tertawa melihat tingkah Kiria. Tiba2 terdengar suara kepakan sayap besar dan muncul angin ribut di depan jendela ruang makan. "Ada apa itu di luar." Kata Phos. Tiba2 Ellie berdiri dan langsung membuka jendela. "Kaaak kaaaaak." Terdengar bunyi kencang ketika Ellie membuka jendela. Terlihat seekor burung yang sangat besar sedang bertengger di teras depan ruang makan mereka. "Semuanya kenalkan, ini Garuda, peliharaan mama Philiandra." Kata Ellie. "Ellie, Mike dan Clyde pingsan tuh." Kata Shin. "Oh...gpp lah." Kata Ellie. "Kaaaak kaaaak kaaaak." Kata Garuda. "Besok aja ya mainnya, udah malam, besok datang saja pagi." Kata Ellie. "Keeek kaaaak." Kemudian Garuda langsung mengepakkan sayap nya dan terbang. Seisi ruang makan pun berantakan. "Apa itu tadi ?" Kata Phos yang perlahan bangun karena terhempas. "Oh, dia bilang mau main juga, jangan ajak main Kraken saja, ajak dia main juga katanya, lalu.dia ajak kita terbang, aku bilang besok saja sudah malam, trus dia pergi, besok dia kembali." Kata Ellie. "Ah, lain kali bilang kalau terbang hati2 berantakan semua nih." Kata Shin. "Iya, lagi enak2 makan." Kata Hans. "Dah biarin aja, dia cuma kangen kok sebenernya." Kata Ignis. "Iya lah, biarin aja, kan katanya besok dia datang lagi." Kata Sera. "Ya sudah, bantu aku beresin meja nya." Kata Julis. Mereka pun berdiri dan menata meja kembali. "Hey, kalian kenapa ?" Tanya Ignis kepada Kiria, Patty, Frea dan Robert yang sedang berpelukan di sudut ruangan. Phos terlihat merapat juga di ujung ruangan. "Ba...Ba...Barusan...itu apa...." Tanya Frea. "Oh Garuda, peliharaan mama juga." Kata Ellie. "Ke..kenapa dia kes..ini." Kata Patty. "Kan tadi udah ku bilang, dia mau ajak kita main, sepertinya dia di suruh mama ke sini." Kata Ellie. "Oh begitu.....a..ku hanya a..gak kaget." Kata Kiria. "Iya, gpp, besok saja main sama dia." Kata Ellie. "Sorry....boleh tanya ga ?.....kalau yang serigala besar itu, yang ada di meja itu peliharaan siapa ?" Tanya Robert pucat. "Serigala ?.....oh Chappy....turun.....jangan di meja." Kata Ellie. "Wrroof wroof." Kata Chappy. "Jangan galak2 sama Chappy Ellie." Kata Sera cemberut sambil memeluk Chappy. "Iyaa tapi suruh turun dong, kan di sebelah nya masih ada makanan." Kata Ellie. "Tadi dia minta makan. Trus dia naik......sekarang dia lagi makan, dah biarin lah, Shin, Hans, Julis dan Ignis saja makan dengan tenang kok sama2." Kata Sera. "Haah Ya sudah lah." Kata Ellie menghela napas. "Itu....itu ...fenrir kan ?" Tanya Patty. "Iya, kenapa ? namanya Chappy, oh iya dia kan mascot Chappy land." Kata Ellie bangga. "Jauh banget bedanya....." Kata Patty, Kiria, Frea dan Robert dalam hati. Setelah semua tenang dan selesai makan, Patty, Kiria, Frea, Robert dan Phos duduk di sebrang Shin, Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera dengan wajah serius. "Ok, sekarang aku benar2 mau tanya. Kraken peliharaan Lorianne Astoria, Garuda peliharaan Philiandra Astoria, Fenrir peliharaan Ronanta Astoria, masih ada lagi ?" Tanya Patty. "Maaf kami bertanya kepada kalian, sebab jantung kami tidak kuat. Yang 2 saja masih terkapar." Kata Robert sambil menunjuk Mike dan Clyde yang pingsan. "Oh tadi Mike sudah bangun kok di bangunkan Chappy trus tidur lagi, cape banget mungkin." Kata Sera. "Kaget liat Chappy kali......" Kata Robert, Kiria, Frea dan Patty dalam hati. "Peliharaan ya, kayak nya ga ada lagi deh." Kata Shin. "Oh kalau hellflame Grizzly yang biasa di bawa papa Matthew berlatih itu termasuk peliharaan ga ?" Tanya Hans. "Mungkin saja kali ya, tanya papa aja." Kata Ignis. "Ntar deh di tanya. Kenapa pertanyaan nya gitu ?" Tanya Shin kepada Robert dan lainnya. "Sip, Matthew Astoria pelihara Hellflame Grizzly. Ada lagi ?" Tanya Frea. "Loh yang itu belum di tanyakan." Kata Julis. "Ga masalah, ada lagi ?" Tanya Kiria. "Kayak nya ga ada deh." Kata Sera sambil tidur di badan Chappy. "Ok berarti cuma 4 ini ya, trus kepala harimau yang dari tadi bertengger di meja itu punya siapa ?" Tanya Phos sambil menunjuk ke meja. Ternyata seekor harimau besar dengan taring yang luar biasa panjang nya sedang menyandarkan kepalanya di meja. "Wah Saber, turun, jangan bikin kaget." Kata Shin. "Gpp Shin, kita sudah kebal." Kata Kiria. "Ini teman papa Feiruss katanya ketemu di hutan dan habis itu mengikuti dia terus." Kata Shin. "Feiruss Astoria memelihara Saber Tiger. Ada lagi ?" Tanya Patty. "Seharusnya kurang 1 nih." Kata Kiria. "Iya Cecilia Astoria belum." Kata Frea. "Punya mama Cecilia sejak kita masuk, dia sudah ada di ruangan ini, Cammy tampakkan dirimu." Kata Ignis. Langsung langit2 di atas kepala mereka tertutup oleh seekor kadal berwarna hijau bergaris merah yang memiliki panjang sekitar 8m dengan ekor yang menggulung, di bagian punggungnya ada sirip yang besar dari kepala sampai ekor nya, dia menempel di langit2. "Dia bisa hilang soalnya hehe." Kata Ignis. Kadal itu lalu turun memenuhi ruangan dan bergerak kebelakang Ignis. "O..ok Cecilia Astoria memelihara Gigant Chameleon." Kata Patty. "Le..lengkap." Kata Phos. Kemudian Shin dan Ignis menggiring Saber Tiger dan Gigant Chameleon keluar ruangan, karena sudah sempit. "Ini kita di lantai 2 kan ya ? tinggi langit2 di lantai 1 kan 9m, trus kalau sampai jendela kita berarti 12m dari tanah." Kata Robert. "Iya benar, kenapa memang nya ?" Kata Frea. "Ah tidak cuma bingung aja, ada beruang berdiri di luar teras dan menyala berapi2, ga aneh sih." Kata Robert yang sudah ga bisa kaget lagi. "Oh datang juga, berarti dia peliharaan juga hahaha." Kata Hans. "Iya mereka mau di ajak main juga katanya, sebab ga adil kalau cuma Kraken yang di ajak main." Kata Ellie. "Iya, yang bisa tidur bareng cuma Chappy, Saber dan Cammy. Yang lain nya terlalu besar." Kata Sera. "Cammy juga susah, kalau dia masuk, ruangan langsung penuh, walau bisa hilang sih dan merayap." Kata Ignis. "Ah mereka ke pantai semuanya, sepertinya mau tidur. Oh ada Kraken juga." Kata Julis yang melihat keluar. "Ini Chappy tidur di sini, huaaam aku jadi ngantuk." Kata Sera. "Ntar ajak aja ke kamar kita." Kata Hans. "Iya....thanks." Kata Sera. "Eh Frea, dari tadi kok banyak mobil pergi ? kenapa ya ?" Tanya Ignis. "Iya, pada mau kemana malam2 ?" Tanya Shin. "Sebelum aku jawab, aku mau tanya dulu, apa nanti kalau kita sudah kembali ke Midgar mereka semua tetap di sini ?" Tanya Frea. "Ga kok, paling Kraken aja, kenapa ?" Tanya Julis. "Oh syukurlah, sebab barusan mama ku kirim pesan pakai Hp karena ga brani keluar kamar, kata dia tamu2 kita bubar karena ada beruang besar, Harimau besar, kadal besar, burung besar dan serigala putih besar di sini." Kata Frea sambil tersenyum. "Oh.....begitu." Kata ke 6 nya. "Aku mau periksa jantung besok,sepertinya umur ku berkurang banyak malam ini." Kata Robert. "Maaf kan kami ya hehe." Kata Shin. "Ga masalah sih, tapi lain kali kasih tau di depan ya, jangan bikin kaget." Kata Patty. "Iya, walaupun aku tau semua monster itu, tapi yang di pelihara baru kali ini aku liat." Kata Kiria. "Sebenarnya sih wajar, seperti memelihara kucing dan anjing saja, masalah nya ukuran nya." Kata Phos. "Maaf ya Frea, jadi menghambat bisnis keluarga mu." Kata Shin. "Ah tidak apa2 kok, cuma seperti kata Patty, lain kali kasih tau dulu, supaya kita ga kaget." Kata Frea. "Ok lain kali di kasih tau." Kata Shin. "Trus 2 orang yang masih pingsan di belakang mau diapain ?" Tanya Phos. "Diamkan saja, dia baru lihat burung langsung pingsan, lemah, kita aja lihat semua binatang itu masih kuat walau jantung rasanya mau copot begini." Kata Kiria sambil memukul2 badan Mike. "Tapi kamu sudah jelaskan ke tante kan Frea kalau mereka peliharaan kami ?" Tanya Ellie. "Mama sudah tau kok, barusan dari pantai menemui mereka semua hahaha." Kata Frea. "Oh syukurlah.....takut nya di buru sama orang, kasihan." Kata Ignis. "Siapa yang berani......" Kata Kiria, Frea, Patty, Robert dan Phos dalam hati. "Iya, soalnya mereka lucu2." Kata Sera. "Apanya yang lucu....." Kata Kiria, Frea, Patty, Robert dan Phos. "Nanti aku ke pantai deh, suruh mereka ngumpet." Kata Shin. "Phos, besok kita gulat sama Grizz ya, enak sama dia." Kata Hans. "Aku nonton kamu saja boleh kan, sekalian belajar." Kata Phos. "Oh iya sip boleh2." Kata Hans. "Dia takut....." Kata Kiria, Patty, Frea dan Robert dalam hati. Tiba2 pintu ruang makan di buka. "Halo Shin dan semuanya, apa kabar." Kata Celes yang ternyata datang. "Ne san, kenapa ke sini ?" Tanya Shin. "Yang namanya Frea yang mana ya ?" Tanya Celes sambil melihat2 ruangan. "Aku Frea..." Kata Frea sambil tunjuk tangan. "Oh ok, ini ada sejumlah uang di koper ini, dari om dan tante, orang tua mereka. Untuk ganti rugi tamu kamu yang hilang." Kata Celes sambil memberikan sebuah koper dari besi kepada Frea. "Oh tidak usah, tidak masalah kok, lagipula aku juga senang." Kata Frea. "Ambil saja, ini permintaan maaf mereka." Kata Celes dengan agak memaksa. "Oh...bener gpp, aku malah jadi ga enak." Kata Frea. "Frea, please terima aja." Kata Ignis sambil mengatupkan telapak nya. Kemudian Frea melihat wajah Shin dan lainnya yang pucat. "Oh...ok deh...makasih ya ne san." Kata Frea. "Ok tugas ku selesai, payah nih, untung aku lagi di dekat sini, janji liburan sama suami dan anak ku." Kata Celes. "Oh lagi liburan juga ne san." Kata Sera. "Iya dong, eh itu dibelakang kamu Chappy ya....aku kangen." Kata Celes yang kemudian berdiri dan menghampiri Chappy dan memeluk nya. Ekor Chappy pun naik dan bergoyang. "Wroof..." Kata nya. "Hehe lama ga ketemu ya...." Kata Celes yang langsung main sama Chappy. Kemudian setelah selesai, "Sudah ya, aku di tunggu suami pulang, aku tinggal dulu ya. Dadah semua." Kata Celes yang langsung melompat keluar jendela dan terbang dengan wujud malaikat nya. Kemudian Shin, Hans, Ellie, Ignis, Julis dan Sera melihat teman2 nya sudah kaku dan ga bisa bergerak, sedangkan Frea mendekap koper nya dalam kondisi kaku. "Ngg maaf ya ga kasih tau dulu...soalnya kita juga ga tau ne san datang." Kata Shin. "Tidak apa2 sudah biasa." Kata Kiria, Patty, Frea, Robert dan Phos serentak. Kemudian mereka pun masuk ke kamar dan tidur. Keesokan harinya, mereka semua bermain2 di pantai bersama binatang2 peliharaan mereka. Ellie, Frea dan Robert terbang menaiki Garuda dan berkeliling. Ignis berlatih tanding bersama Patty dan Kiria di dampingi Cammy. Sera menaiki Chappy berkejar2an dengan Saber di tepi pantai. Julis bersama dengan Clyde dan Mike bermain bersama Kraken. Sedangkan Hans bergulat dengan Grizzy dan di tonton oleh Phos dan Shin. "Wow...Hans bisa menahan tabrakan Grizzy dan mencengkram nya." Kata Phos. "Iya, tapi Grizzy hebat juga, bisa menahan bantingan Hans." Kata Shin. Tiba2 Saber datang kepada Shin. "Sudah mainnya ? kamu tunggu di sini dulu ya." Kata Shin kepada Saber. "Graauuu." Kata Saber yang langsung tiduran di kaki Shin. "Shin, kamu ga bisa menaiki dia ya ?" Tanya Phos. "Oh bisa, dia bisa memperkecil tubuh dan memperbesar nya, sama seperti Chappy." Kata Shin. "Oh begitu, berarti bisa berubah2 dong. Bentuk aslinya seperti apa ?" Tanya Phos. "Wah...sebaiknya jangan deh, bentuk asli Saber dan Chappy benar2 mengerikan. Yang sudah ber evolusi selama 600 tahun ini baru mereka. Yah kalau Chappy karena ikut bertarung, sedangkan Saber di latih papa. Kalau yang lain nya belum." Kata Shin. "Loh tapi kan Grizzy katanya latihan juga sama papa mu yang satunya ?" Kata Phos. "Oh kalau itu karena sebenarnya bukan latihan melainkan Grizzy di jadikan sasaran latihan papa Matthew. Kalau Saber benar2 di latih karena di anggap teman sama papa Feiruss." Kata Shin. "Oh begitu, kasihan juga Grizzy." Kata Phos. "Siapa bilang, Papa Matthew kalau lagi kusut atau mentok, pasti ngajak Grizzy ngobrol. Yang tau persis gimana nya Hans sih." Kata Shin. "Shiin tolong." Kata Mike yang berlari ke arah nya. "Tolong kenapa lagi ?" Tanya Shin. Mike sembunyi di belakang Shin. "Grrrraaar." Saber menggeram dan langsung siap menerkam. "Kamu mikir apa Mike, lihat, Saber jadi agresif." Kata Shin. "Aku tadi lagi di angkat Kraken, lalu aku lihat Ignis lagi latihan sama Kiria, eh ternyata bikini Kiria lepas dan jatuh persis di kadal nya Ignis. Pikiran ku jadi aneh, tau2 Kraken buka mulut nya, aku berontak dan kabur ke sini." Kata Mike. "Hahaha pikiran mu mesum itu." Kata Phos. "Kan ga sengaja. Maaf dong." Kata Mike. "Shin, mana Mike....eh Mike....kamu kalau lagi main sama Kraken atau yang lain jangan mikir yang enggak2, untung ga di makan." Kata Julis yang mengejar Mike. "Haha ternyata begitu toh....sssh Saber tenang, dia ga maksud, cuma ga sengaja aja, tenang." Kata Shin sambil menahan tertawa. "Duh kacau nih, ga boleh mikir macem2 sama sekali. Kalau ga sengaaja gimana." Kata Mike. "Clyde aja tidak apa2 tuh, senang2 aja, padahal dia lihat Kiria yang setengah telanjang juga, kamu nya yang mikir ga benar ini mah." Kata Julis kesal dan memalingkan wajah. Mendengar kata2 Julis. Shin dan Phos pun tertawa terbahak2. "Mike awaaaas....." Hans berteriak. Ternyata Grizzy sudah berada di belakang Mike dan membuka mulut nya. Hans langsung berlari dan menabrak Grizzy sehingga jatuh bersamaan. "Ada apa sih Julis ? Kenapa Saber juga agresif lihat si Mike." Kata Hans. "Pikiran nya mesum." Jawab Julis sambil menutup dada nya dan memalingkan wajah. "Wah...kamu liat Julis nafsu Mike ?" Tanya Hans geram. "Bukaaaaaan, aku ga sengaja liat Kiria yang bikini nya terlepas, tau2 aku mau di makan Kraken." Kata Mike. "Oh begitu, tapi kamu pasti mikir macam2 ya ?" Tanya Hans. "Hahahah iya, liat aja celananya." Kata Phos. "Iya benar hahaha ada yang menonjol." Kata Shin."Wajar laaah, ini reaksi laki2 melihat perempuan yang dia cintai telanjang." Kata Mike membela diri. "Hahahaha benar2 deh.....Grizzy tenang, dia ga sengaja." Kata Hans. "Graaah....gruhh." Kata Grizzy. "Hahaha iya, udah jangan di apa2in, beneran dia ga sengaja, dia cuma ga bisa kontrol saja." Kata Hans kepada Grizzy. "Memang apa katanya Hans ?" Tanya Phos. "Kasihan Mike kalau aku ngomong Phos. Mike, lain kali kalau lihat bikini lepas jangan di bayangkan yang bikini nya lepas di ranjang ya hahahha." Kata Hans tertawa terbahak2. "Hah..dia mikir sampai kesana...ihh menjijikan, udah ah aku balik ke sana dulu...malas." Kata Julis yang ngambek dan langsung pergi. "Julis, jangan bilang sama Kiria ya." Teriak Mike. Julis terus berjalan sambil menangkat jari tengah nya. "Habislah aku, Julis bakal cerita nih...." Kata Mike. "Tenang Mike, Julis ga gitu orang nya, tapi siap2 aja di cuekin sama Julis, Ellie, Ignis dan Sera." Kata Shin. "Hahahahah aduh aku ketawa sampai nangis. Kacau2." Kata Phos. "Ya sudah kita kesana yu." Kata Shin. "Ayo deh, Grizzy ukuran mu segini saja jangan jadi besar seperti kemarin." Kata Hans. "Gruuh...Gruuuh." Kata Grizzy. "Loh Hans dia juga udah evolusi, bisa kayak Chappy dan Saber ?" Tanya Shin. "Udah ternyata, tadi papa bilang." Kata Hans. "Wah mantap...." Kata Phos. "Yuk deh, ayo Saber...." Kata Shin. Kemudian Shin, Hans, Mike dan Phos pun ke pantai tengah dekat resort, tempat Kraken berada. Tiba2 Mike yang berjalan di antara Shin dan Hans, di ikat menggunakan lidah. Kemudian dia terangkat. "Eh...eh....apa ini ?" Tanya Mike ketakutan. "Oh paling Cammy di suruh bawa kamu ke Ignis." Kata Shin sambil berjalan. "Aku ga di makan kan ?" Kata Mike ketakutan. "Tenang, kalau mau makan dia ga pake lidah, tiba2 saja kepalamu hilang, karena dia ga keliatan." Kata Hans. "Aaaaa." Teriak Mike yang di bawa pergi dengan kencang. "Kita susul ?" Tanya Phos. "Iya kita susul, sepertinya bakal rame." Kata Shin. "Paling di sidang." Kata Hans. Kemudian mereka pun mngikuti Cammy. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di pantai tempat Ignis dan lainnya latihan, ternyata Mike sedang berlutut di depan Ignis, Julis, Ellie dan Sera. "Waduh bener kan rame." Kata Hans. Shin kemudian mendekati Ignis. "Kenapa Ignis ?" Tanya Shin. "Ini nih, orang mesum. Cammy tau2 hilang, aku jadi bingung, eh ga tau nya dia lagi mengikuti Mike yang lari, trus katanya gara2 dia mikir yang enggak2. Kalau cuma lihat bikini lepas sih ga akan agresif mereka, pasti mikir yang lain kan ?" Tanya Ignis. "Iya Chappy juga tau2 berbalik dan mengendus2, lalu lari kayak mencari sesuatu, eh ga taunya ini." Kata Sera. "Sama, Garuda juga tau2 menukik, untung Frea pegangan sama aku, tapi yang kasihan Robert, dia jatuh kelaut dan ga bisa berenang jadi hampir tenggelam, untung di tolong Kraken dan dia gpp, sekarang semua lagi di dalam. Sekarang cerita, kamu mikir apa tadi melihat bikini Kiria lepas ?" Tanya Ellie marah. "Mikir adegan ranjang dia." Celetuk Julis kesal. Shin, Hans dan Phos tertawa terbahak2 di belakang. "Kan aku bilang aku ga sengaja, bukan karena bikini terlepas, tapi waktu aku di angkat sama Kraken, aku lihat posisi jatuh nya yang di tangkap kadal ini." Kata Mike. "Namanya Cammy bukan kadal. Mang posisi nya kenapa ?" Kata Ignis. "Ya gitu deh...." Kata Mike. "Sudah2 Ignis, ga perlu tau apa yang di pikirkan nya, yang penting udah turun belum tuh yang di dalam celana." Kata Shin. "Coba berdiri Mike." Kata Phos. "Maaf aku ga bisa berdiri dulu." Kata Mike menunduk. "Kenapa ?" Tanya Ellie. "Gpp belum bisa aja." Kata Mike. "Udah dong cepat, buang waktu nih." Kata Sera. "Iya2....um...kalian minggir dulu bisa ga ?" Kata Mike. "Maksudnya ?" Tanya Ignis. "Kalau kalian ada di depan ku gimana bisa turun coba." Kata Mike. Shin, Hans dan Phos yang mendengar nya tertawa terbahak2."Maksudnya gara2 ada kita dia masih kencang celananya." Kata Julis kesal. "Ih.....parah banget." Kata Ellie yang langsung pergi bersama Garuda. "Menjijikan...mesum." Kata Sera yang juga pergi bersama Chappy. "Grrrr ayo Julis kita tinggalkan orang ga tau malu ini. Shin, tolong di urus." Kata Ignis yang langsung pergi menggandeng Julis bersama Cammy. "Buahahaha untung kamu ga kenapa2 Mike, tapi kalau semua hewan sudah tenang begini, kamu pasti sudah tidak mikir macem2 lagi, hanya saja belum turun." Kata Shin. "Hahahaha iya benar, kalau kamu ga nunduk dan terbesit sedikit saja, 6 binatang ini pasti langsung nerkam kamu." Kata Hans. Phos ga bisa bicara karena tertawa terbahak2 sampai menangis. "Makasih ya, jadi ga di bully mereka." Kata Mike. "Ya, tapi melihat Ellie dan Ignis jangan kencang ya, aku marah loh." Kata Shin. "Benar, lihat Julis dan Sera juga jangan kencang, aku bisa marah." Kata Hans. "Ga mungkin lah, mana mungkin aku bisa seperti itu sama istri orang lain." Kata Mike. "Haha untung Shin dan Hans menolong kamu Mike, coba kalau kamu cerita soal apa yang kamu pikirkan, apalagi sampai kelihatan celana mu menonjol oleh mereka, kamu pasti sudah ga ada lagi di sini." Kata Phos. "Iya...hiks ini benar2 memalukan." Kata Mike menangis. "Dah yu, kita masuk, mereka sepertinya lagi siap2 mau barbeque." Kata Shin. "Graao Graao." Kata Saber senang. "Gruuu gruu." Kata Grizzy senang. "Wah mereka antusias sekali nih. Makan sepuasnya nanti ya." Kata Hans. Mereka pun berjalan menuju pantai di teras resort. "Shin, kenapa banyak binatang nya ya ?" Tanya Mike. "Oh iya semalam kamu pingsan sih ya, jadi ga tau, binatang2 ini peliharaan orang tua mereka masing2." Kata Phos. "Iya benar, ini peliharaan orang tua kami semua." Kata Shin. "Berarti kadal tadi juga dong ?" Kata Mike. "Iya juga, lagipula jangan panggil dia kadal, namanya Cammy, kalau Ignis dengar bisa marah dia." Kata Hans. "Kalau harimau dan beruang ini ?" Kata Mike. "Ini Saber, beruang itu Grizzy, mereka peliharan ke 2 papa kami." Kata Shin. "Tapi kok mereka masih melihat ku dengan galak ya....aku sudah tidak mikir apa2." Kata Mike. "Gpp, mereka cuma waspada saja." Kata Hans. Mereka pun sudah dekat, dari kejauhan terlihat Robert dan Clyde sedang membawa panggangan ke pantai dan di belakang nya Kiria, Patty dan Frea sedang membawa bahan makanan. "Hei, Shin, sini, kita sudah mau mulai." Kata Robert. "Ok kita ke sana." Kata Shin. Tak lama terlihat, Julis dan Ignis membawa box pendingin berdua, sedangkan di belakang mereka Ellie dan Sera membawa piring dan alat makan. Shin dan Hans menghampiri Julis dan Ignis yang sedang membawa box pendingin, mengambil box itu dan membawa nya ke tempat panggangan. Phos juga langsung ke tempat panggangan dan membantu menyalakan api. Mike hanya melihat dari jauh saja, dia benar2 merasa ga enak dan malu. Shin menyadari nya, kemudian dia menghampiri Kiria dan Patty. "Kiria sini sebentar, bisa bantu panggil dia ga ? dia merasa ga enak sama kalian, kita kan mau mulai barbeque nya." Kata Shin. "Iya benar, kasihan dia soalnya...." Kata Phos menambahkan. "Kenapa musti aku....memang ga bisa yang lain..." Kata Kiria. "Haduh...kamu jujur sama diri sendiri kenapa ? Jangan Tsundere mulu, aku serius." Kata Patty. "Tapi kan......aku bingung...ya sudah lah, aku kesana." Kata Kiria dengan wajah merah dan langsung jalan menuju Mike. "Hehe sebenarnya dia juga suka sama Mike, tapi ga mau ngaku, benar ga Patty ?" Tanya Hans. "Haha iya padahal kelihatan banget, hampir semua sudah tau, tapi tetap saja keras kepala hahaha." Kata Patty. "Kalau aku bilang, dia mau Mike tuh maju dan jadi kuat, jadi dia pasang banyak persyaratan. Tapi malah jadi boomerang buat dia sendiri haha." Kata Robert. "Iya karena bukan nya makin kuat malah jadi kusut si Mike nya, mending dia jujur trus dukung Mike, hahaha." Kata Clyde. "Makanya biarin dia yang panggil haha. Siapa tau ke sini nya gandengan." Kata Hans. "Kata Kiria, di kampung nya, pria harus lebih kuat dari wanita, hal itu di jadikan standart sama dia." Kata Frea. "Oh begitu ya, aku ga tau sih kalau dark elf, tapi terus terang, Coach Kilua bener2 kuat, aku sama Shin ga pernah menang sama dia." Kata Hans. "Bener, padahal badannya besar, kupikir lambat ga tau nya malah sebalik nya." Kata Shin. "Mike harus kerja keras kalau gitu, paling ga sama dengan coach hahaha." Kata Phos. "Itu dia makanya, aku sudah bilang sama Kiria jangan di paksakan, kemampuan orang beda2. Makanya liat Shin dan Hans di tambah lagi liat papa2 kalian mata dia langsung berbinar2. Kalau ga ada Ignis, Julis, Ellie dan Sera pasti dia udah nyosor kalian hahaha." Kata Patty. "Aku jadi kasihan sama Mike." Kata Shin. "Besok kita latih deh si Mike." Kata Hans. "Dia sebenarnya baik, walau kadang2 konyol, sebenarnya juga beladiri nya lumayan kok, cuma 1 masalah nya, dia pengecut. Sebenarnya yang mau di lihat Kiria tuh keberanian nya. Ingat ga waktu kamu lawan Mike di rumah mu Shin, si Kiria tuh antusias tau liat nya, tapi karena dia ketakutan duluan pas lawan kamu jadi kalah nya cepet, Kiria kecewa banget tuh di kolam waktu itu hahaha." Kata Frea. "Iya, aku tawari dia serang duluan, dia diam saja, giliran aku maju dia bingung musti ngapain, dia kurang pengalaman aja sih sebenarnya, malah sepertinya ga pernah bertarung. Bukan pengecut." Kata Shin. "Iya bener, gerakan nya kaku dan kayak nya ga bisa baca gerakan orang, dia memang belum pernah bertanding atau berkelahi." Kata Hans. "Memang, dia ga pernah, belum ada percaya diri jadi nya." Kata Phos. "Hahaha kalian bener semua, dulu waktu kecil saja kalau mau bertanding dia pasti pilih lawan, kalau kira2 dia bisa menang baru mau maju. Aku tau sebab aku dan Clyde selalu bareng dia dulu." Kata Robert. "Wah repot tuh, sekarang ya tergantung Kiria deh." Kata Patty. "Oh ya satu lagi, dia ga pernah bergaul sama cewek, makanya dia selalu terlihat konyol kalau di depan cewek, tau2 ngungkapin perasaan, ya kabur lah cewek nya hahah." Kata Clyde. "Oh gitu, hahah virgin dong dia." Kata Frea. Ellie, Ignis, Julis dan Sera yang sudah selesai memberi makan peliharaan nya dan kembali ke panggangan. "Hei kalian lagi ngomongin apa ?" Kata Ignis. "Loh mana Kiria ?" Tanya Julis. "Kiria ? tuh di sana, lagi jemput si Mike." Kata Patty. Sera dan Julis langsung menghampiri Hans. "Huh ngapain dia ngurusin si mesum itu ?" Kata Sera kesal. "Heh ga boleh gitu, dia tuh ga pernah bergaul sama cewek, jadi ada hal seperti tadi dia ga bisa kontrol. Maklum saja." Kata Hans sambil memegang kepala Sera. "Oh ternyata virgin yang berlagak keren." Kata Julis. "Hais jangan gitu ah, kasihan lah hahah." Kata Hans sambil memegang kepala Julis dengan tangan satunya. "Hahaha makanya bantuin dia supaya lulus dari Virgin nya." Kata Phos. "Berat sih sasaran nya, coba yang lain." Kata Frea. "Kayak kamu gitu ya Frea." Kata Robert. "Aku juga berat kali hahaha." Kata Frea. "Wuihh pede banget." Kata Robert bercanda. "Tuh mereka ke sini." Kata Ignis yang langsung ke samping Shin bersama Ellie. "Kok kayak nya ceria sekali si Mike, berhasil ya." Kata Ellie. "Kalau melihat wajah Kiria sih sepertinya sebalik nya." Kata Patty. Akhirnya Kiria dan Mike pun datang. "Trus gimana ? goal ga ?" Tanya Robert kepada Mike. "Ga, aku di tolak, tapi lega jadinya." Kata Mike. "Loh masa ? emang gimana di jawab nya ?" Tanya Clyde. "Dia bilang kalahin Shin atau Hans salah satu. Baru dia mau. Ya aku bilang ga sanggup." Kata Mike. "Alah, itu kan bukan di tolak, dia mau kamu lebih dari kamu sekarang, gimana sih. Jangan nyerah dong." Kata Phos. "Abis nya gimana, mana bisa menang lawan mereka." Kata Mike. Tiba2 dari belakang mereka ada beberapa langkah kaki. "Bisa, kalau aku yang latih kamu." Ada suara berbisik di telinga Mike. Karena kaget Mike pun menengok, ternyata Fei ada di belakang nya. Kemudian dia melihat di belakang Fei, ternyata Matt, Lori, Philia, Cecil dan Rona juga ada. "Hiii jangan kagetin dong om." Kata Mike terjatuh. "Haha kamu mau jadi kuat kan ? Ayo ikut aku, suka sama Kiria kan kamu." Kata Fei yang menarik Mike bersama Saber. "Loh papa2 dan mama2 kenapa ke sini ?" Tanya Shin. "Hahaha kita mau main aja, mumpung di kasih ijin sama Dewi." Kata Matt. "Mama......." Teriak Ignis, Ellie, Julis dan Sera yang langsung berlari menghampiri mereka. "Hehe mama datang Ignis." Kata Cecil sambil memeluk Ignis. "Mama mau liburan juga ?" Kata Ignis. "Iya mengunjungi kalian." Kata Cecil. Lori langsung ke pinggir pantai. "Krakeeen......" Teriak nya. "Kyuuuuuu." Kraken pun muncul dan langsung menghampiri Lori. "Apaa kabaaar..." Kata Lori sambil memegang 2 tentakel Kraken dan memutar2 Kraken di udara. "Kyuuuuuu." Kata Kraken senang. "Hah....Kraken nya yang di angkat....." Kata semua yang melihat dalam hati. "Mamaa nanti mati Kraken nya....." Teriak Julis. "Tenang aja, ga bakal mati...." Kata Lori. "Ellie, Garudan kamu kasih makan apa ? kok mabok dia ?" Tanya Philia. "Oh tadi aku kasih ayam bakar." Kata Philia. "Aduh...dia anti sesama burung....yosh yosh....ambil daging apa aja, mentah juga boleh bawa kesini." Kata Philia. "Iya mama. Maaf." Kata Ellie yang langsung lari ke box daging. "Sera, Chappy aku titip di kamu ya, dia bisa masuk ke bayangan kamu, Chappy jagain Sera." Kata Rona. "Wrooof" Jawab Chappy. "Ok mama, oh ya mama, ini video nya hehe. Tolong di edit." Kata Sera sambil menyerahkan memory card nya. "Ok hehe." Kata Rona sambil mengambil memory nya. "Mama Philiandra, itu papa Feiruss dan papa Matthew bawa teman ku Mike ke hutan, bareng sama Saber dan Grizzy, gpp tuh ?" Kata Shin. "Ah..gpp, paling teman kamu di ajak latihan, supaya berani." Kata Philia santai sambil memberi makan Garuda. "Malam tante, apa kabar." Sapa Frea ke Philia. "Malam, kalau ga salah Frea ya, yang ini Kiria dan ini Patty, benar kan ?" Tanya Philia. "Iya benar tante, boleh minta tolong ga tante ?" Kata Frea. "Oh minta tolong apa ?"Kata Philia heran. "Minta tolong latih kami beladiri. Hehe." Kata Patty. "Wah kalau itu sama Cecilia saja atau Lorianne ne san, aku kurang pandai hihi." Kata Philia. "Oh gitu ya tante, kalau tante spesialis nya apa ?" Tanya Patty. "Kalau aku sama seperti Ellie, tembakan. Kalian kan tangan kosong, sama Lorianne ne san saja, kalau mau. Tuh dia masih putar2 Kraken. Samperin aja tanya." Kata Philia. "Baik tante, makasih ya tante." Kata ke 3 nya. Kemudian Philia menoleh ke Ellie. "Ellie gimana kalau kamu coba latihan lawan mama ?" Kata Philia. "Gimana caranya mama ?" Tanya Ellie. "Ya kita tembak2 an saja sampai ada yang kena, habis itu di heal." Kata Philia. "Ok mama, sekarang ?" Kata Ellie. "Iya. Ayo kesana sedikit biar ga kena orang." Kata Philia. "Ok mama." Kemudian mereka pergi kearah tebing. Kemudian mereka langsung mulai. Ternyata latihan mereka memakai bowgun dan pistol kemudian saling menembak dari jarak dekat, kilatan anak panah dan pistol pun terlihat ramai, Philia menghindari tembakan Ellie dengan indah, begitu juga Ellie yang memakai gun fu nya menghindari tembakan bow gun Philia dengan indah, keduanya seperti sedang acrobat sambil menembak. Frea, Kiria dan Patty yang melihat nya kagum dan bengong. "Katanya tadi spesialis tembakan kan, trus kenapa seperti kungfu tapi menyerang nya pakai bow gun dan jarak nya dekat, ga salah tuh." Kata Frea. "Ga salah tuh, baru kali ini aku liat Ellie bertarung, gila bow gun dan pistol jarak dekat, pakai tonjok dan tendang juga. Mereka bisa menghindari peluru dan anak panah dari jarak segitu." Kata Patty. "Lihat deh seperti nya mereka bersenang2." Kata Kiria. Tiba2 terdengar suara pedang beradu yang cepat, mereka pun menoleh ke arah pantai dan melihat Lori dan Julis lagi berlatih tanding menggunakan pedang. Mereka terlihat senang dan tertawa2, kilatan akibat benturan pedang yang cepat dan banyak membuat silau. "Astaga, kayak gitu latihan nya ?" Tanya Frea. "Iya, ampun deh, keren sih di liat nya." Kata Patty. "Hei ada yang lebih gila." Kata Kiria sambil menunjuk ke arah Ignis dan Cecil yang sedang beradu pukulan dan tendangan. "Ayo Ignis, kurang kuat, lebih cepat." Kata Cecil. "Iya mama." Jawab Ignis. Mereka terus adu pukulan lawan tendangan dengan cepat. Ignis menendang di berbagai sudut arah yang sebenarnya mustahil, tapi semuanya berhasil di tangkis Cecil dengan santai. Kemudian keduanya melompat tinggi dan beradu pukul di udara. "Fuaaaah, mantap Ignis....itu di atas kenapa ga turun2 mereka, malah bertarung di udara." Kata Patty. Belum selesai mereka kagum, tiba2 ada 2 bayangan hitam melewati mereka, ternyata Rona dan Sera sedang berlari berhadapan sambil saling melemparkan Shuriken dan Cakram dengan kecepatan tinggi di ikuti Chappy. "Itu Sera ? yang terlihat lemah dan seperti kutu buku ?" Tanya Kiria. Tiba2 Rona dan Sera menjadi bayangan dan bergerak cepat, di bayangan mereka muncul kilatan2 terang tanda beradunya Shuriken dan Cakram. "Yap itu Sera, ke 2 nya kayak ninja, jadi bayangan dan melemparkan senjatanya." Kata Patty. Tiba2 tanah begetar dan muncul gempa berkali kali, membuat semua susah berdiri. "Aaaah ada apa ini..." Kata Frea. Lori dan Julis pun berhenti dan lari menuju hutan, begitu juga Cecil dan Ignis, mereka langsung berlari menuju hutan. Ellie dan Philia pun melompati ke 3 nya dan langsung berlari menuju hutan. Sera dan Rona yang menjadi bayangan langsung mengarah menuju hutan. "Ada apa di hutan ?" Tanya Kiria. "Ayo kita ke sana." Kata Patty. Kemudian mereka ber 3 pun menuju ke hutan. Ketika sedang berlari ke hutan, tiba2 terdengar teriakan. "Stooooop." Gempa pun langsung berhenti. Kembali sesaat sebelum teriakan di hutan. "Papa Feiruss, mau latih tanding sama aku saja ?" Tanya Shin. "Oh aku kan lagi ajari teman mu mengolah tenaga nya, paling tidak sedikit meningkatkan percaya diri nya, sebab kalau di banding yang cewek2 di sana itu, dia kalah cara pengolahan dan pemakaian tenaga saja, kalau teknik, dia sudah bagus, tinggal di asah pakai pengalaman." Kata Fei. "Makasih om, semoga dengan begini Kiria jadi mau sama aku." Kata Mike. "Hahaha aku ajari kamu bukan untuk dapat cewek, tapi karena sayang lihat jurus2 mu di telantarkan begitu." Kata Fei. "Iya om, makasih ya om." Kata Fei. Kemudian dia mengajak Mike duduk di atas batu bersama dia dan Shin. Mereka pun mulai berlatih pernafasan dan penyaluran tenaga dalam. Matt dan Hans menonton mereka saja. Tak lama Phos pun datang. "Malam om, Hans mereka lagi apa ?" Tanya Phos. "Oh mereka lagi mengajari Mike pengolahan tenaga dalam nya supaya jurus2 nya semakin kuat." Kata Hans. "Hmm Phos ya, kamu mau ikut ?" Tanya Matt. "Wah lain aliran nya om, aku gulat dan mengandalkan fisik soalnya." Kata Phos. "Hmm gulat pakai tenaga dalam bagus loh jadinya, bantingan dan pegangan nya bisa lebih kuat." Kata Matt. "Papa Matthew, gimana kalau kita latihan ? Kita bertiga kan memang gulat aliran nya, walau aku tambah tinju sih." Kata Hans. "Hmm kalau bertanding takut nya nanti tempat nya hancur, gimana kalau adu tenaga saja, kamu pakai tenaga dalam juga boleh." Kata Matt. "Gimana caranya om ?" Tanya Phos. "Mudah saja, aku berdiri di sana, kalian berdua serang aku, pakai tinju atau gulat terserah, kalau kalian berdua bisa bikin aku bergerak, aku kalah, gimana ? ingat ya, ini bukan latih tanding, aku tidak menyerang kalian, aku hanya menangkis pakai tenaga ku, kalau kalian cape, kalian kalah dan kalau aku geser, maka aku kalah." Kata Matt. "Ok papa, aku setuju." Kata Hans. "Eh Hans, gpp nih ? 2 lawan 1 loh." Kata Phos. "Hahaha gpp, itu 2 orang yang tadi ngumpet di belakang pohon juga boleh ikut, sini Robert dan Clyde." Kata Matt memanggil Robert dan Clyde. "Eh ketahuan ya om, maaf kami takut ganggu saja." Kata Robert. "Maaf om, kirain ganggu, jadi kami ngumpet." Kata Clyde. "Gpp, sekalian aja ikut. Yuk kita geser ke sana, jangan ganggu mereka." Kata Matt berjalan menuju ruang kosong di antara hutan dan agak menjauh. Hans, Phos, Robert dan Clyde pun mengikuti Matt pindah lokasi. Kemudian Matt berjalan ke tengah dan diam di tengah. "Ok Majulah." Kata Matt. "Maaf om, aku dan Clyde nonton saja ya, soalnya aku pakai senjata dan Clyde panah." Kata Robert. "Ok gpp, ayo Hans dan Phos." Kata Matt. "Baik papa." Kata Hans. Kemudian dia pun maju dan langsung meninju Matt. Phos langsung menangkap pinggang Matt dan berusaha menangangkat nya. Hans terus melancarkan serangan tinju nya bertubi2 dan semuanya bisa di tangkis Matt dengan 1 tangan, setiap benturan tinju dan tapak Matt terjadi getaran di tanah, karena Matt menyalurkan semua tenaga pukulan Hans ke tanah. Phos yang sudah mencoba berbagai cara membanting, dari belakang, dari bawah, dari atas dan sampai menendang Matt pun akhirnya lelah dan tidak bisa meneruskan lagi. Hans masih terus meninju Matt yang juga terus menangkis nya. "Ayo Hans, papa belum geser. Jangan ragu keluarkan semuanya." Kata Matt. "Baik papa." Kata Hans sambil terus meninju. Robert dan Clyde mendekati Phos yang terduduk kelelahan. "Gimana Phos rasa nya ?" Tanya Robert. "Seperti melawan gunung besar." Kata Phos terengah2. "Lihat tuh, Hans masih lanjut, serangan nya semakin cepat dan getaran nya semakin keras." Kata Clyde. "Iya....kita bergetar." Kata Robert. "Ayo Hans, lebih kuat lagi, lebih cepat lagi." Kata Matt. "Iya...papa." Kata Hans. Lalu Hans memukul dengan lebih cepat dan bertubi2, setiap pulukan berhasil di tangkis, karena cepat nya dan kerasnya, terjadilah gempa, dan pijakan Matt turun masuk ke dalam . Tapi Matt tetap tidak bergerak sedikit pun. "Bagus, Bagus....." Kata Matt. Tiba2 dari dalam hutan, sebuah bayangan melesat dan langsung menyerang Matt. "Hooo kamu mau ikutan Feiruss ?" Kata Matt. "Pasti, gara2 kamu konsentrasi kami buyar Matthew ni san." Kata Fei. Pertemuan tinju Fei dan Matt menyebabkan gempa. "Kalau lawan kamu aku serius." Kata Matt yang mementalkan serangan Fei dan lompat keluar lobang. Fei langsung maju dan mereka pun bertukar pukulan, setiap pukulan atau tendangan beradu terjadi gempa dan bunyi yang keras berlangsung cukup lama. "Papa......bahayaaaa." Teriak Shin. "Iya Papa stoooop." Kata Hans. Shin dan Hans pun panik. Tiba2 dari langit turun cahaya putih. Ternyata yang turun adalah Philia sambil membawa Ellie. "Ehem....Stoooooooop." Teriak Philia sekuat tenaga sehingga menghempas kan pohon2 di sekitar mereka. Teriakan Philia lah yang terdengar oleh Frea, Patty dan Kiria, teriakan ini juga yang menuntun Lori dan lainnya datang ke sana. Fei dan Matt pun berhenti dan menoleh. "Ah.....eh....ampun ?" Kata Fei dan Matt. "Ehem...kali ini aku ga mau marah, ada anak2, jadi tolong berhenti." Kata Philia kesal. "Iya ok aku berhenti, maaf ya Philiandra, aku kesana dulu." Kata Fei. "Iya aku juga maaf ya Philiandra, aku ke sana dulu." Kata Matt. "Matthew ni san, Feiruss, siapa yang bilang kalian boleh pergi ? Aku cuma bilang aku ga mau marah." Kata Philia. Di belakang, secara perlahan, Shin dan Hans menemui Ellie. "Ellie, mama marah ya ? Biasanya kan teriak, kalau marah nya diam gini lebih serem." Kata Shin berbisik. "Iya Ellie...kok dia bisa kesini ? aku jadi takut kalau dia tenang gini." Kata Hans berbisik. "Tadi aku lagi latihan sama mama, trus tau2 dia terbang dan aku di bawa hehe." Kata Ellie berbisik. "Begini Matthew ni san, Feiruss, tanah ini pada bolong2 kan ? bisa ga di tutup, kalau ada yang kecelakaan nanti bagaimana ? Tolong ya." Kata Philia. "Iya baik....." Kata Matt dan Fei yang kemudian mengambil batu2 untuk menutup lobang. "Shin dan Hans, tolong ambil sekop untuk papa2 kalian." Kata Philia. "Baik mama, kami pergi dulu." Kata Shin dan Hans. Mereka pun langsung lari. Di jalan mereka ketemu Lori bersma Julis dan Cecil bersama Ignis. "Shin, Hans, mama Philiandra marah ya ?" Kata Lori. "Aku ga tau mama, dia ga berteriak tapi kok malah tambah serem." Kata Shin. "Iya bener mama, meding mama Philiandra teriak2 deh, suasana jadi dingin di sana." Kata Hans. "Aaah cape deh, payah nih 2 orang berotot itu, bikin masalah mulu. Kalian mau kemana Shin ?" Kata Cecil. "Mau ngambil sekop mama, di suruh sama mama Philiandra." Kata Shin. "Iya benar mama, kita berdua yang di suruh." Kata Hans. "Ya sudah sana, cepat kembali, ntar malah tambah marah lagi." Kata Cecil. Ignis dan Julis mendekati Shin dan Hans. "Cepet Shin....pinjam sama resort saja." Kata Ignis. "Iya Hans, ada berapa sekop bawa aja semua." Kata Julis. "Iya2, kita jalan dulu." Kata Hans. Kemudian Hans dan Shin pun berlari menuju resort. "Gimana kondisi ?" Tanya Rona yang baru sampai bersama Sera. "Biasa....kita ke sana ga ya ?" Kata Lori. "Ga usah yu, ayo Ignis kita balik lagi." Kata Cecil. "Eh...Ellie kan di sana mama." Kata Ignis. "Ya sudah kamu temani Ellie saja sana, aku ke pantai dulu." Kata Cecil. Ignis pun jadi pucat. "Aku ikut mama aja ya." Kata Ignis. "Nah ok, yuk." Kata Cecil yang langsung pergi bersama Ignis. "Maaf Ellie, aku bener2 minta maaf....." Kata Ignis dalam hati. "Sera kita juga balik aja yu...." Kata Rona. "Iya mama, tapi...." Kata Sera karena memikirkan Ellie. "Kalau mau temani Ellie boleh kok, bebas saja." Kata Rona. "Aku temani mama saja....." Kata Sera. "Yuk jalan." Kata Rona yang langsung pergi bersama Sera. "Duh maafkan aku Ellie...." Kata Sera dalam hati. "Kita gimana mama ?" Tanya Julis. "Yuk ke Kraken lagi." Kata Lori. "Ok mama..." Kata Julis yang mengikuti Lori pergi. "Ellie bukannya aku jahat nih....maaf ya...." Kata Julis dalam hati. Julis dan Ignis pun bertemu Frea, Patty dan Kiria, kemudian menarik mereka supaya tidak ke hutan. Tak lama kemudian Shin dan Hans kembali membawa sekop. Setelah itu, Philia menyuruh Shin dan Hans, membawa Robert, Clyde, Phos dan Mike pergi. "Loh kok, aku jadi sendirian di sini, sama mama yang lagi marah dan papa2 yang di hukum....gimana sih ?" Kata Ellie dalam hati, dia pun mulai pucat. Sementara di pantai, Kiria, Mike, Robert, Patty, Frea, Clyde dan Phos masuk ke resort duluan, sementara Shin, Hans, Ignis, Julis, Sera, Lori, Cecil dan Rona masih berada di pantai dan duduk di pasir membentuk lingkaran, "Shin, kok papa Feiruss tadi tau2 datang sih, aku sampai mental." Kata Hans. "Ga tau, begitu aku melek dia sudah hilang, katanya konsen nya buyar karena getaran." Kata Shin. "Salah, konsen dia buyar karena dengar suara latihan. Jangan di tiru ya." Kata Lori. "Iya Mama Lorianne, aku ga gitu." Kata Shin. "Aku juga mama." Kata Hans. "Iya, pokok nya ke 2 nya jangan di tiru, yang satu doyan berantem, yang satunya siap meladeni. Pokok nya kalian yang di sini jangan ya, yang bisa marah bukan mama Philiandra saja loh, Aku, Lorianne nee dan Ronanta bisa marah juga." Kata Cecil. "Iya mama." Shin, Ignis, Julis, Sera dan Hans menjawab. "Ngomong2 Ellie mana ? dia ga kesini ? kupikir dia ikut kita tadi." Kata Shin. "Ga tuh, dia masih di sana." Kata Hans. "Yah gpp lah, jadi pelajaran buat Ellie, Philiandra kalau marah masih baik, kalau aku, Cecilia dan Ronanta marah lebih gawat. Yang pernah ku marahi Julis ya haha." Kata Lori. "Iya mama." Kata Julis. "Oh Julis sering ya di marahi." Kata Hans. "Lumayan...." Kata Julis. "Yah pokok nya sama saudara jangan berantem aja. Kita semua paling marah kalau hal itu terjadi." Kata Cecil. "Iya mama. Kita ga akan berantem lagi." Kata Ignis. "Haha aku ngerti kenapa Philiandra one san bawa Ellie ke sana, supaya dia ga teriak, malu kan kalau ada Ellie." Kata Rona. "Iya..hahah...Ellie pasti bingung, kasian dia." Kata Lori. "Hahaha ga lah, justru bagus ada dia, buat belajar mengendalikan yang lain." Kata Cecil. "Maksud nya mama Cecilia apa ?" Tanya Ignis. "Ellie itu sama dengan Philiandra nee, kalau ada apa2 dia pasti merasa duluan, salah satu dari kalian dalam bahaya aja di bisa tau, apalagi kalau kalian berantem satu sama lain, dia yang paling sakit duluan. Diantara kalian, dia paling sensitive. Itu kelebihan dia tapi juga kekurangan dia, makanya kalian harus sayang dia. Dan kalau dia kasih tau sesuatu dengerin aja, kebanyakan bener." Kata Cecil. "Oh gitu mama, baik lah aku akan jaga dan sayang Ellie. Pantas waktu kita minta tolong dia minta maaf dia malah gemetar dan ketakutan, jadi ini toh masalah nya." Kata Shin. "Wah kalau gitu dia paling peka dong, pantas waktu ada serangan atau apa ke salah satu dari kita dia tau duluan." Kata Hans. "Duh...aku baru tau...tadi aku malah ninggalin dia sendirian lagi." Kata Ignis. "Sama aku juga tega sama dia....duh..." Kata Sera. "Aku juga ga enak jadinya.....baru tau sih." Kata Julis. "Makanya kita semua nurut sama Philiandra, karena kita tau dia seperti itu, Ellie juga sama. Malah dobel, kalau Philiandra marah atau apa, Ellie pasti terasa juga." Kata Lori. "Iya benar, tapi kalau ga ada Ellie, kalian bakal repot juga. Sering2 aja ajak dia bercanda, kalau perlu di kerjain, tapi jangan sampai di sakiti." Kata Rona. "Ingat ga yang kejadian Philiandra nee marah2 lalu kalian dengar. Kami liat dari atas, sampai kasian sama Ellie dia ga salah, tapi yang paling takut dia." Kata Cecil. "Tapi kita berdua kan di marahi coach juga waktu itu mama." Kata Sera. "Oh itu mah ga masuk hitungan, masalah nya kan Shin dan Hans berantem, Julis dan Ignis keterlaluan, membahayakan kalau di terusin. Kalau kalian kan ga ngapa2in. Tapi lihat siapa saat itu yang paling takut dengar kata jewer." Kata Lori. "Iya, Ellie yang paling takut sampai marah2. Aku ngerti sekarang." Kata Ignis. "Jadi kalian ngerti ya, ya sudah ga usah di sesali yang sudah lewat kedepan nya aja jangan di ulang." Kata Cecil. "Satu lagi, Julis, nilai kamu di akademi gimana ? kamu beneran ga pernah belajar ya ?" Kata Lori. "Eh...iya....maaf mama." Kata Julis. "Yang rugi kamu, bukan mama, mulai sekarang belajar yang giat, urusan latihan pedang ga usah dulu, kamu udah bagus banget, waktu itu kamu kalah sama coach karena udah kecapean, kalau kamu dalam kondisi prima hasil nya pasti lain. Ngerti ya Julis." Kata Lori lagi. "Iya mama...aku ngerti." Kata Julis sambil menunduk. "Mama Lorianne, Mama Cecilia, Mama Ronanta, aku susul Ellie dulu ya..." Kata Sera sambil berdiri. "Ya sudah sana." Kata Rona. Sera pun langsung berlari pergi. "Aku juga ya mama ?" Tanya Julis. "Ngapain kamu kesana, kamu sama Ignis di sini saja, kesana malah bikin runyam nanti." Kata Lori. "Iya, liat saja, kami ber 3 saja di sini kan." Kata Cecil. "Iya mama, aku ga kesana deh." Kata Julis. "Kalau aku kenapa ga boleh mama ?" Tanya Ignis. "Memang bedanya kamu sama Shin, Hans dan Julis apa ?" Tanya Cecil. "Ga tau mama." Kata Ignis. "Sama2 Toublemaker kan ? Sama saja, Matthew nii, Lorianne nee, Feiruss nii dan aku sendiri juga tukang bikin onar hahaha. Kalau Ronanta atau Sera netral." Kata Cecil. "Iya juga sih hehe." Kata Ignis."Ya bayangkan aja, 4 orang bikin onar, kalau ga di ikat kencang2 ya bubar, dan yang mengikat Philiandra dan Ellie." Kata Lori. "Wow tugas Ellie ternyata berat ya, Shin kamu harus jaga dia baik2 loh." Kata Hans. "Iya aku tau, aku udah bertekad juga." Kata Shin. "Kita sama2 jaga Ellie dan bantu dia Shin." Kata Ignis. "Yap bener, sama2." Kata Shin. "Aku juga bantu....dan ga mau nyusahin dia lagi." Kata Julis. "Bagus, mama bangga sama kamu Julis." Kata Lori. Kemudian, Fei, Matt, Philia, Ellie dan Sera pun datang, dan berkumpul bersama mereka. "Sebenarnya, ada sesuatu hal penting yang membuat kami datang ke sini dan mengutus binatang2 kami supaya membantu kalian." Kata Matt. "Hal penting apa papa ?" Tanya Shin. "Papa tidak bisa kasih tau semua detail nya, tapi papa2 dan mama2 semua minta kepada kalian, supaya bersiap2, karena akan ada musuh yang menyerang dengan skala besar dan melibatkan seluruh semesta." Kata Matt. Semua pun terdiam. "Neo eden maksudnya papa ?" Tanya Hans. "Salah satunya iya, tapi di balik mereka ada sesuatu yang bahkan dewa dan dewi alam dewa putih dan hitam pun tidak mau menghadapinya, sebuah dimensi atau alam lain. Neo Eden adalah bagian dari mereka." Kata Matt. "Itu tujuan nya, aku ajak berlatih teman2 kalian juga supaya pada saat nya mereka bisa menjaga diri mereka sendiri dan orang di sekitarnya." Kata Fei. "Sepertinya gawat papa." Kata Ellie. "Sangat gawat, semua bisa musnah." Kata Fei. "Saat ini, hanya itu yang bisa kami katakan, kalian bersiap2 lah, asah lagi kemampuan kalian, dan semua binatang ini akan membantu kalian, mereka akan tinggal di bayangan kalian. Oh ya, aku yakin Ellie juga merasakan ada yang tidak beres saat ini." Kata Philia. "Umm iya mama, seperti ada sesuatu yang bikin sesak." Kata Ellie. "Iya, dan saat ini kita belum tau kapan datang nya dan apa yang akan terjadi, tapi sesuatu itu ada. Jadi kami minta kepada kalian supaya bersiap2." Kata Philia. "Baik mama, kami mengerti." Kata Shin dan lainnya. "Sekarang, kalian jelas sudah jauh lebih kuat dari pertama kita bertemu, Shin konsentrasi mu sekarang luar biasa dan teknik mu lebih terasah, Hans pertahanan mu jauh lebih kuat terbukti kamu tidak terluka tadi ketika aku menyerang Matthew ni san, Ellie kamu sekarang lebih cepat jauh dari sebelum nya, juga lebih akurat, Ignis juga jauh berkembang jurus kaki nya, lebih bertenaga dan cepat, Julis juga sudah sangat terasah teknik katana nya dan lebih mematikan dari sebelum nya, Sera juga sudah sangat berkembang teknik ninjutsu nya, lemparan nya tepat juga menguasai beberapa jurus bayangan. Kalian tetap harus mengasah kemampuan kalian, jangan tergantung kekuatan gelang." Kata Fei. "Jadi itu sebab nya papa2 dan mama2 mengajak kita latihan ?" Tanya Ignis. "Yang tadi itu ujian, dan kalian semua lulus." Kata Lori. "Dengan kata lain, kemampuan kalian sama seperti kami sekarang." Kata Cecil. "Tapi aku tadi tidak sekalipun bisa memukul papa Matthew." Kata Hans. "Itu karena aku menggunakan absolute defense ku, setiap pukulan mu yang kena tertangkis, menimbulkan getaran kan ? Itu karena tenaga mu ku salurkan ke tanah, dari situ aku bisa mengukur sekuat apa kamu sekarang." Kata Matt. "Pantas, ketika lawan papa Feiruss getaran nya menjadi gempa." Kata Hans. "Kamu juga tanpa sadar sudah memakai skill itu, waktu di kolam renang kamu beradu tinju dengan Shin, tanpa sadar kamu mengalihkan tenaga Shin ke udara menjadi angin. Sekarang kamu asah lagi kemampuan mu." Kata Matt. "Oh begitu ya, aku baru tau, gimana cara mengaktifkan nya papa ?" Tanya Hans. "Kamu kan belajar tenaga dalam, pusatkan tenaga mu di ulu hati dan bayangkan membentuk perisai yang menyelimuti tubuh mu. Coba saja." Kata Matt. Hans lalu berdiri dan memejamkan mata, dia melakukan apa yang di ajarkan Matt. Tiba2 badan Hans di selimuti aura kuning. "Julis, coba kamu tusuk dia." Kata Matt. Julis pun berdiri dan langsung menusuk Hans dengan katana nya. Tusukan katana Julis pun terpental dan Hans tidak terluka sama sekali. "Wow....luar biasa, aku merasa jauh lebih kuat." Kata Hans. "Ya sekarang tinggal kamu kembangkan, mau di kemanakan tenaga serangan yang kamu tahan. Dan kalau dalam kondisi ini kamu hantam kedua tinju mu ke tanah maka akan menjadi skill bernama Earthquake, teriakkan nama skill nya, kalau tidak suka namanya silahkan di ganti dan jangan di coba di sini." Kata Matt. "Terima kasih papa." Kata Matt. Semua pun bertepuk tangan. "Baik sekarang giliran Shin, kita ke depan laut sebentar. Lorianne ne san, tolong Kraken di suruh menyingkir sebentar." Kata Fei. Lori pun berdiri dan meminta Kraken menyelam dulu ke tengah. "Selama ini kamu hanya menggunakan api sebagai pelapis tinjumu kan ? Sekarang coba kamu kumpulkan tenaga mu di ulu hati dan salurkan ke kedua tangan seperti kamu melapisi tinju mu dan rentangkan tangan mu ke atas, kemudian turunkan ke samping sejajar sama pundak mu dan buka tangan mu seperti cakar seakan2 kamu sedang mengambil udara, setelah itu katupkan kedua pergelangan tangan mu dengan cakar mu tetap terbuka di depan wajah mu. Setelah itu bayangkan kamu menembakkan sinar berwarna merah api yang panas." Kata Fei. Shin pun langsung mencobanya. Dia mengumpulkan tenaga di ulu hati, badannya pun di selimuti aura merah menyala. Dia menyalurkan tenaga di ke 2 tangan nya dan merentangkan nya ke atas, aura tangan nya pun lebih terang dari pada tubuh nya, kemudian dia membuka kepalan nya menjadi bentuk cakar dan menurunkan ke samping sejajar pundak nya, aura di tangan nya semakin terang, kemudian dia mengatupkan pergelangan tangan nya di depan wajah nya dengan masih membuka cakar nya, kemudian dia membayangkan sinar merah menembak dari ke 2 cakarnya yang terkatup. Kemudian sinar merah terang dan panas pun keluar dari tangan nya, seperti sinar laser berwarna merah panjang dan panas. Shin terus menembak sampai sinar nya selesai. Lautan pun menjadi terang sesaat. "Huuf..huff hebat papa, aku bisa menembak, dan sirkulasi ku jadi teratur akibat skill itu, jadi aku merasa lebih kuat." Kata Shin. "Ya, nama skill itu Flare Blast, tapi kamu ganti saja namanya, untuk menembakkan nya boleh kamu berteriak nama skill nya jadi lebih cepat. Lalu ketika badan mu mengeluarkan aura merah, setiap pukulan dan tendangan mu akan keluar bola api pendek otomatis." Kata Fei. "Terima kasih papa." Kata Shin kepada Fei. "Ok sekarang giliran ku, Ellie coba berdiri." Kata Philia. Ellie pun langsung berdiri. "Sekarang ambil ke 2 pistol mu, lalu konsentrasi, kumpulkan tenaga mu di ulu hati, kemudian bayangkan energy yang terkumpul itu berjalan ke kedua tangan mu dan masuk ke pistol mu. Cobalah." Kata Philia. Kemudian Ellie mengumpulkan tenaga di ulu hatinya, tubuhnya pun mengeluarkan aura putih, tapi pistol nya tidak. Kemudian dia membayangkan energy yang terkumpul mengalir ke pistol nya melalui kedua tangan nya. Ke 2 pistol nya pun di selimuti aura putih menyala terang. "Nah sekarang kamu ke pinggir pantai dan tembak, sekali saja tekan pelatuk nya." Kata Philia. Kemudian Ellie pun berlari ke pantai dan menembakkan pistol nya ke laut, dia menekan pelatuk nya satu kali. 5 tembakan keluar dari masing2 pistolnya. Philia menghampirinya, "Sekarang satukan ke 2 pistol mu di depan wajah mu, dan tekan pelatuk nya yang lama bersamaan kemudian lepaskan." Kata Philia. Ellie pun langsung melakukan nya. Setelah melepas pelatuk nya, keluarlah sinar laser yang besar dan panjang berwarna putih. "Apa ini mama, biasanya laser ku tidak sebesar ini." Kata Ellie. "Nama skill nya Blaster Beam, dengan begini kamu bebas menembak sampai puas tanpa khawatir kehabisan peluru." Kata Philia. "Benar mama, 1x tekan pelatuk 5 tembakan keluar, juga tenaga ku jadi terasa lebih kuat. Terima kasih mama." Kata Ellie. "Sama sama." Kata Philia. "Ignis, giliran kamu, sekrang kamu berdiri dan kita ke pinggir pantai." Kata Cecil. "Ok mama." Kata Ignis. Kemudian mereka pergi ke pinggir pantai. "Nah Ignis, sekarang kamu kerahkan tenaga mu dan kumpulkan di ulu hati. Kemudian salurkan tenaga itu ke kedua kaki mu." Kata Cecil. Ignis pun langsung berkonsentrasi dan mengumpulka tenaganya di ulu hati, badan nya pun langsung di selimuti aura hijau menyala. Dia langsung menyalurkan tenaga ke kedua kaki nya sehngga aura di kaki nya lebih terang di banding badannya. "Sekarang kamu bayangkan angin putting beliung berputar di masing2 kaki mu." Kata Cecil. Kemudian Ignis pun mencoba membayangkan nya. Tiba2 di kedua pergelangan kaki nya keluar sebuah angina puting beliung kecil melingkari kaki nya. "Sekarang coba kamu menendang ke arah laut." Kata Cecil. Ignis langsung menendang lurus ke arah laut dan angin kecil di kaki nya terlempar ke laut. Ketika angin kecil itu menyentuh laut, langsung keluar angina puting beliung besar dan ramping berwarna hijau. "Wow...." Kata Ignis. "Belum selesai, sekarang aku ajarkan satu skill, sekarang kamu melompat ke arah laut dan satukan telapak kaki mu kemudian setelah itu luruskan dan langsung putar badan mu." Kata Cecil. Ignis pun melompat dan menyatukan telapak kaki nya, kemudian dia meluruskan kakinya dan memutar seluruh badan nya. Tubuh Ignis menjadi sebuah tornado dengan kaki sebagai ujung nya yang berputar seperti drill (bor). Dia pun menghujam laut dan membelah nya sesaat membuat air laut muncrat keluar dan menjadi hujan. Kemudian dia bersalto keluar dari laut dan kembali ke pantai. "Wow mama, jurus apa itu, kuat banget, aku sampai ke dasar laut barusan dan kering." Kata Ignis. "Namanya Tornado Drill, tujuan nya untuk membubarkan pasukan musuh atau bisa di jadikan jurus pamungkas terakhir. Gimana ? Suka ga ? Oh ya, selagi angin kecil itu melingkar di kaki mu, setiap kamu menendang akan menjadi tornado kalau mengenai musuh dan menerbangkan nya." Tanya Cecil. "Suka suka mama, hebat sekali aku jadi lebih kuat." Kata Ignis sambil memeluk mama nya. "Julis, ayo kita mulai." Kata Lori. "Baik mama." Kata Julis. Kemudian mereka ke pinggir pantai. "Nah sekarang cabut katana mu, pegang dengan dua tangan di depan dada. Kemudian pusatkan tenaga mu di ulu hati. Keluarkan dua jari mu, jari telunjuk dan jari tengah, letakkan di pangkal katana mu, kemudian salurkan tenaga ke ujung kedua jari mu dan tarik dari pangkal pedang ke ujung pedang mu. Ketika menarik, bayangkan jarimu memberikan tenaga ke pedang itu. Sekarang kamu coba." Kata Lori. Julis langsung mencabut katana nya dan menaruh nya di dada menghadap ke atas. Kemudian dia mengumpulkan tenaga nya di ulu hati dan badan nya di selimuti aura biru terang. Kemudian dia mengangkat tangan nya dan meletakkan dua jari nya di pangkal pedang katana nya. Dia menyalurkan tenaga yang terkumpul ke kedua jari nya yang menempel di pangkal pedang. Kedua jari nya pun menyala dan Julis menarik pedang nya ke bawah sehingga seluruh pedang terkena sinar dari telunjuk nya. Pedang katana nya pun berwarna biru terang seperi pedang laser. "Nah sekarang kamu coba ayun kan pedang mu." Kata Lori. Julis pun menyabetkan dan mengayun kan pedang nya, cahaya pedang pun keluar dan bernari2 sesuai arah sabetan pedang seperti sebuah cambuk. "Nah sekarang aku ajarkan 1 skill, angkat pedang mu ke atas, bayangkan pedang mu menjadi sangat lebar dan panjang." Kata Lori. Julis pun mengangkat pedang nya yang bersinar, kemudian membayangkan nya. Katananya pun menjadi besar dan sangat tinggi. "Sekarang turunkan seperti kamu sedang membelah mussuh." Kata Lori. Julis langsung menurunkan pedang nya seperti sedang membelah dari atas ke bawah. Katana yang sudah di tambah aura biru dan menjadi sangat besar itu menghujam laut. Begitu mengenai laut, dari katana besar itu keluarlah sinar biru yang mengalir dari kanan ke kiri seperti ombak. "Astaga, besar sekali mama, keren." Kata Julis. "Nama jurus ini Wave Slash, begitu kamu menyabetkan nya dari kanan dan kiri keluar sinar yang mengalir seperti ombak untuk membasmi musuh di kanan dan kiri pedang itu. Jurus ini khusus di pakai kalau musuh mu ada 1000 orang." Kata Lori. "Waaaaa kereeen aku senang mama, terima kasih." Kata Julis sambil melompat memeluk Lori. "Hehe sama2 Julis sayang." Kata Lori. "Nah Sera, kamu kan tidak suka bertarung jarak dekat, jadi mama kasih kamu jurus ini. Sekarang kamu coba kumpulkan tenaga mu di ulu hati, kemudian bayangkan ada 10 tangan keluar dari badan mu dan semuanya memegang 5 Shuriken atau kunai yang terisi tenaga." Kata Rona. "Baik mama." Kata Sera. Kemudian dia menyalurkan dan mengumpulkan tenaga di ulu hati dan badannya langsung di selimuti aura hitam terang. Kemudian dia membayangkan 10 tangan keluar dari badannya, bayangan terkumpun di badan nya membentuk 10 tangan yang memegang 5 Shuriken ber aura hitam di masing2 tangan nya. "Nah berhasil kan, sekarang kamu bisa puas melemparkan nya, lalu jika Shuriken atau kunai mu habis, kamu bisa menyerang musuh menggunakan tangan2 ini. Sekarang mama ajarkan kamu 1 jurus. Kepalkan kedua tangan mu di dada dan keluarkan kedua jari telunjuk dan tengah mu. Setelah itu berkonsentrasilah dan bayangkan dirimu ada 6 orang." Kata Rona. Sera pun berdiri tegap dan mengatupkan kepalan nya di dada sekaligus mengeluarkan jarinya. Kemudian keluar bayangan dari tubuh Sera yang membentuk tubuh nya di selimuti aura hitam dan bertangan 10 sebanyak 6 orang. "Wah mama, aku jadi ada 6 orang." Kata Sera. "Iya, sekarang kamu jadi punya pasukan sendiri, nama jurus ini Shadow Clone, jurus yang memecah diri menjadi 6 orang. Gimana bisa kan pakai nya ? tinggal latih melemparkan Shuriken dengan tepat menggunakan 10 tangan." Kata Rona. "Cocok mama buat aku yang pengecut dan takut terpukul hehe." Kata Sera. "Syukurlah kalau cocok." Kata Rona. "Terima kasih mama." Kata Sera senang. "Sama2 Sera." Kata Rona. "Nah sekarang semua sudah mengerti cara memakai kekuatan tanpa harus pakai armor, jadi kalau kalian pakai armor kekuatan nya akan menjadi 3x lipat. Kenapa semua berpusat ke ulu hati karena penggerak Kristal kalian ada di sana. Kami memberikan 1 jurus untuk semua, sisanya kalian kembangkan sendri dengan jurus kalian masing2." Kata Fei. "Dan sekarang aku pesan sama kalian, kami mengajari kalian dan memberi kalian 1 jurus agar kalian bisa menghadapi bahaya yang akan datang dan menjaga diri kalian masing2 juga keluarga. Jangan pernah keluarkan kalau tidak perlu, dan jangan latih tanding menggunakan nya. Kalian mengerti ya ?" Kata Philia. "Mengerti mama Philiandra." Kata Shin dan lainnya serentak. Tiba2 Cecil dan Lori saling menangguk. Kemudian mereka berjalan menujo resort. Lori ke semak2 di depan Resort sebelah kiri dan Cecil juga ke semak2 di depan Resort sebelah kanan. "Hayooo ngintip ya." Kata Lori yang tiba2 berada di belakang Robert, Clyde dan Mike. "Udah keluar saja, ngapain ngintip2." Kata Cecil yang tiba2 berada di belakang Kiria, Patty, Frea dan Phos. "Hehe ketahuan ya tante Lorianne." Kata Robert. "Wah dari pertama udah tau kok. Cuma di diamkan saja." Kata Lori. "Benarkah itu tante Cecilia ?" Tanya Patty. "Yup, sudah dari awal ketahuan, heran kenapa ga gabung aja sama2." Kata Cecil. "Habis ga enak tante Cecilia, karena pembicaraan nya serius." Kata Frea. "Hahah ga masalah, kalian juga sebaiknya tau kok. Sudah ayo keluar dan kesana." Kata Lori. "Baik tante Lorianne." Kata Mike. Kemudian Lori dan Cecil pun kembali membawa Mike, Robert, Clyde, Kiria, Patty, Frea dan Phos. "Maaf om dan tante, kita ngintip." Kata Patty membungkuk. Di ikuti semuanya. "Gpp kok, lagipula dari awal kenapa ga langsung ke sini saja." Kata Matt. "Om2 dan tante2 semua sudah tau ya kami ngintip ?" Tanya Kiria memastikan. "Iya sudah, tapi karena tadi sedang mengajari Ellie dan lainnya jadi di cuekin dulu hihi." Kata Philia. "Kita ber 6 juga sudah tau kok." Kata Ignis. "Wow....maaf ya kami lancang." Kata Phos. "Ah tidak apa2, lagipula tidak ada yang di rahasiakan." Kata Fei. "Anoo om Feiruss, mau tanya, jurus yang tadi di ajarkan ke Shin aku bisa belajar ga ?" Tanya Mike. "Masih jauh Mike, kamu belajar yang tadi ku ajarkan di hutan saja dulu. Matangkan dulu." Kata Fei. "Siap om Feiruss." Kata Mike senang. "Tante Philiandra, tadi aku lihat tante main tembak2 an sama Ellie dari jarak dekat pakai bow gun dan pistol, bisa ajari aku ga, soalnya aku pakai panah juga." Kata Clyde. "Hmm nanti di ajari Ellie ya." Kata Philia. "Kalau Clyde ok, kalau Mike ogah, mesum." Kata Ellie yang melihat Mike berdiri di sebelah Clyde. "Enggak kok, tadi siang kan kecelakaan." Kata Mike. "Kenapa mesum Ellie ? Mike ya." Tanya Philia. "Gpp tante, beneran ga ada apa2." Kata Mike mulai pucat. "Shin udah cerita semua kok, yang penting Kiria nya masalah ga ?" Tanya Fei. "Eh emang dia ngapain Kiria ?" Tanya Philia agak kaget. "Nanti aja aku ceritain." Kata Feiruss. "Ya sudah, Mike jangan mikir aneh2 ya, aku gaa suka orang mesum loh. Dan tante2 yang lain juga ga suka." Kata Philia. "Iya tante, ga lagi." Kata Mike. "Emang aku kenapa om Feiruss ?" Tanya Kiria. "Wah tanya sendiri saja ke Mike nya, aku tidak mau ikut campur." Kata Fei. "Aku mau belajar sama tante Cecilia kalau boleh hehe. Boleh ga Ignis ?" Tanya Frea. "Coba lihat dulu, Ignis coba tes dia dulu." Kata Cecil. "Waaa jangan sama Ignis tante, sama Patty aja gimana ?" Kata Frea. "Loh kenapa emang sama aku ?" Tanya Ignis. "Hehe udah lain level kamu." Kata Frea. "Ya udah ayo Frea." Kata Patty. Kemudian Frea dan Patty pun latih tanding berdua di wasiti oleh Matt. Frea langsung memasang kuda2 nya dan Patty yang menggunakan Dragonian style martial arts, langsung memasang kuda2 nya. Fei, Philia, Lori, Cecil dan Rona menonton mereka. Patty langsung maju dan menyerang dengan ekornya, Frea melompat dan meninju dari atas yang di tangkis oleh Patty. Kemudian mereka melanjutkan pertukaran pukulan dan tendangan selama 3 menit. "Ok Stop, sudah cukup." Kata Matt. Frea dan Patty pun langsung menghampiri Cecil. "Gimana tante ?" Kata Frea ter engah2. "Iya tante, gimana kira2 ?" Tanya Patty. "Kalian bagus, jurus2 nya sudah matang, hanya saja....terlalu polos, serangan kalian terbaca semuanya, bahkan sebelum kalian bergerak, kalian tinggal perlu banyak pengalaman saja sih sebenarnya, pertarungan full body contact." Kata Cecil. "Oh begitu ya tante, berarti tinggal memperbanyak tanding saja ya tante ?" Kata Frea. "Coba kamu pukul aku Frea." Kata Cecil. "Maaf ya tante." Kata Frea. Kemudian dia mundur, dan langsung maju menyerang, tapi sebelum dia sempat melancarkan tinjunya, Cecil sudah di depan nya dan mendorong dada nya kebelakang. "Nah, dengan begini kamu sudah mati sekali. Ngerti kan ya ?" Kata Cecil. "Huff kok bisa gitu tante ?" Kata Frea. "Kamu terlalu polos, tapi memang postur mu bagus dan mantap. Coba sama Feiruss nii, kamu minta di ajari saja bertarung dengan diri sendiri sambil bermeditasi." Kata Cecil. "Ok deh tante, aku ke sebelah dulu." Kata Frea. Kemudian dia menghampiri Fei dan di ajari cara meditasi bertarung dengan bayangan diri sendiri. Setelah itu, Cecil, Lori, dan Rona mengajari Robert, Mike, Phos, Kiria dan Patty tips2 menjadi kuat. Clyde berlatih menembak bersama Ellie dengan di awasi oleh Phila sampai tengah malam. Setelah selesai mengajari dan berbincang2, Matt, Fei, Lori, Philia, Cecil dan Rona pun pulang dengan menggunakan portal. Shin dan lainnya berkumpul dalam satu kamar. "Hm berarti sekarang dunia dalam bahaya lagi ya." Kata Shin. "Iya, sorry ya selama ini aku merahasiakan kalau aku bisa merasakan banyak hal." Kata Ellie. "Tenang aja Ellie, kami tau kok." Kata Ignis sambil memeluk Ellie dan Shin memegang kepala Ellie. "Kami tahu Ellie, lain kali kamu tolong terbuka sama kami semua." Kata Hans. "Maaf ya Ellie selama ini aku cuek sama kamu. Mulai hari ini aku ga akan cuek lagi." Kata Julis. "Aku juga Ellie, mulai sekarang aku mau dengerin kamu." Kata Sera. "Terima kasih semuanya." Kata Ellie. "Nah sekarang, aku mau mempelajari lebih lanjut bagaimana menggunakan jurus yang di ajarkan papa tadi." Kata Shin. "Sebenarnya aku juga, rasanya masih penasaran, tapi jelas kalau di gunakan di sini berbahaya." Kata Hans. "Jujur aku juga mau sebenernya, aku masih penasaran, karena waktu badan ku di selimuti aura ada perasaan gimana gitu." Kata Ellie. "Aku malah berbeda, begitu lihat hasilnya, ada perasaan seperti kurang dan kurang." Kata Ignis. "Di dekat sini ada pulau kosong, mau ke sana ?" Tanya Sera. "Ayo, aku ga bisa tidur juga karena penasaran dan senang." Kata Julis. "Hmm kita berubah terus terbang." Kata Shin. "Okay." Kata semuanya. Kemudian mereka berjalan ke teras kamar mereka, berubah dan langsung terbang menuju pulau yang di sebutkan Sera. Setelah terbang berputar2 mencari pulau itu, akhirnya mereka menemukan nya. Semua pun langsung mendarat. "Hans, coba jurus mu yang di ajarkan papa. Kalau yang lain kan aku sudah lihat, punya mu belum nih." Kata Shin. "Ok...aku coba ya." Kata Hans. Dia langsung mengumpulkan tenaga nya di ulu hati dan setelah badannya tertutupi aura kuning, dia menyalurkan energy ke kedua tinjunya ."Earthquake." Kata nya sambil menghantam tanah. Efek nya ternyata luar biasa, tanah di pulau itu pecah2 dan terangkat, di sela2 pecahan nya muncul sinar kuning dan bergetar dengan dashyat. Shin dan lainnya pun terpaksa terbang. "Wow, gila sampe susah berpijak." Kata Shin. "Iya ampun, kuat banget ternyata." Kata Ellie. "Kok kayak nya lebih kuat dari kita semua ya ?" Kata Ignis. "Hebat memang papa Matthew, jurus itu cocok buat Hans." Kata Sera. "Heeey kalian lihat ga ? aku ga nyangka sekuat itu. Kalau lawan pasukan bisa di pakai tuh haha." Kata Hans yang baru datang menyusul. "Hei teman2....lihat kebawah.....pulau nya mana ?" Tanya Julis. Semua pun menoleh ke bawah dan kaget. "Haaansss kenapa kamu hancurkan pulau nya, trus jadi gimanaa ? Haduh bakal di marahin lagi nih." kata Shin. "Iya nih....pantas perasaan ku kok ga enak, ternyata ini." Kata Ellie. "Aduuuuh ada ada aja nih, papa2 dan mama2 marah ga nih ya." Kata Ignis. "Kita pasti di marahiin.....pasti...pasti." Kata Sera stress. "Ya sudah cari pulau lain..." Kata Julis. "Aku ga ngerti, harusnya kan tenaga ku sama dengan kalian, kenapa bisa begini ya ? Aduh aku lagi yang berbuat, tolongin dong." Tanya Hans panik. Mereka semua pun bingung dan panik, karena menenggelam kan sebuah pulau. "Pulau itu ada yang punya ga ya ? Aduh aku bingung." Tanya Shin panik. "Aduh ga tau ah, mama pasti marah nih." Kata Ellie. "Feling mu bilang gitu ya Ellie....aduh harus gimana dong ?" Tanya Ignis yang ketakutan. "Aku ga salah....aku ga salah....memang aku yang menemukan pulau ini...aaaa coba tadi aku diam saja." Kata Sera kalut. ".....boleh aku pulang ?" Tanya Julis yang berniat kabur. "Jangan dong, sama2 Julis. Jangan kabur." Kata Ignis. "Iyaa...maaf..aku bingung soalnya. Aku ga tau musti ngapain. Kepala ku berat." Kata Julis. Tiba2 ada seekor makhluk besar mengambang di bekas pulau yang tenggelam. "Sebentar, lihat itu di bawah ? oh tidak.........Nambah lagi urusan kita.." Kata Shin yang langsung diam. "Aduuuuh kenapa bisa begitu ? Aku musti gimana ini." Kata Hans setelah melihat kebawah. "Bagus bagus bagus.....sekarang 2 mama yang pasti marah, kenapa Kraken nya mati di bekas pulau yang hilang. Aduh makin pusing aku." Kata Ellie. "Aduh aduh aduh....itu Kraken kenapa bisa ada di dekat pulau itu sih.....ampuuuun." Kata Ignis stress berat. "Hei...Julis kemana ? Aduuuh dia ilang di saat penting." Kata Sera. "Dia di bawah tuh, sambil mukul2 mayat Kraken. Ayo dong pada mikir, musti gimana nih ?" Kata Shin. "Aku pusing baget nih......ga bisa mikir." Kata Hans. Tiba2 Julis terbang ke atas sambil menggendong bayi kraken yang tingginya sekitar 140cm. "Ada anak nya nih, kita selamatkan dulu, cepat bawa dia ke resort dulu hiks, kelamaan di udara nanti mati lagi." Kata Julis yang sepetinya habis menangis dan langsung melesat kembali ke pantai resort. Semuanya pun langsung mengikuti Julis. "Semoga di maafkan mama Lorianne ya, masih ada anak nya." Kata Ellie. "Iya semoga...." Kata Ignis yang sudah pasrah. Mereka pun tiba di pantai depan resort. Ada 2 orang yang sedang berdiri di pantai. "Aduh...mama....Philiandra dan mama...Lorianne." Kata Shin. "Heeey kenapa berenti, nanti bayi kraken nya mati......Ayo dong." Kata Julis panik sambil memeluk bayi Kraken. "Kiyuuuu." Kata Bayi kraken nya. "Iya2 sabar ya, aduh ada mama lagi, gimana dong nih, apa aku kabur aja ya." Kata Julis. "Jangaaaaan Julis." Kata Shin. "Aduh gimana nih ?" Kata Ellie. "Aduh aduh aduh.....kacaaaau...aku pusing." Kata Ignis. "Mati aku.....kalian bantuin aku ya....tolong...please." Kata Hans memohon. "Heeeey turun semuaaa." Teriak Philia. "Udah deh yu, pasrah saja." Kata Sera yang maju duluan. Shin dan lainnya pun mengikuti Sera. Mereka pun mendarat di pantai. "Ehem...sekarang semua berlutut. Julis kasih ke Lorianne ne san bayi Kraken nya." Kata Philia. Julis pun langsung memberikan ke Lori bayi Kraken nya, Lori pun langsung memasukkan nya ke air dan mengajak nya berbicara. "Belum ada 30 menit mama pulang kalian udah bikin ulah. Masalah siapa yang berbuat belakangan, siapa yang punya ide ini ?" Tanya Philia. Sera pun pucat, karena ini adalah usul nya. Kemudian Sera menangis tersedu2 "Maafkan aku mama......." Katanya sambil menangis. "Sekarang mama tanya, tau ga kenapa bisa pulau nya tenggelam dan membunuh Kraken ?" Kata Philia. "Ga tau mama." Kata semuanya pasrah. "Tadi papa Feirus bilang apa ? masih ingat ga ? kalau pakai apa gimana ?" Kata Philia. Mereka pun saling melihat satu sama lain. "Umm kalau pakai armor kekuatan jurusnya bisa 3x lipat mama." Jawab Shin. "Pinter....sekarang yang kalian pakai apa ?" Tanya Philia. Mendengar pertanyaan Philia mereka pun akhirnya tersadar kalau mereka memakai armor. Langsung mereka mematikan armornya. Lori pun kembali setelah megurus Kraken kecil nya. "Sekarang mama tanya, siapa yang pakai jurus nya." Kata Philia. "Aku mama....maaf kan aku mama." Kata Hans. "Karena apa kamu pakai jurus itu ? Pensaran ? mau coba ? Tadi papa Matthew bilang apa Hans ?" Kata Philia. "Jangan di pakai di sini berbahaya katanya, mama. Iya aku penasaran, dan lain nya juga penasaran, karena aku sendiri yang belum keluar jurusnya." Kata Hans. Philia dan Lori pun mendekati Hans. Philia langsung menjewer telinga Hans dan Lori mencubit pipinya. "Ampun mama...ampun mama.....ampuuuun..sakittt." Kata Hans berteriak. Melihat itu yang lain nya pun gemetaran. Philia dan Lori pun melepaskan nya. Kemudian Philia berjalan ke arah Sera dan menjewer telinga Sera. "Ampuuun mama.......sakiiit mama....." Kata Sera berteriak. Kemudian Philia melepaskan Sera. "Jadi...menyesal ga ?" Tanya Philia. "Ampun mama...maafkan kami, ga akan sekali lagi." Kata ke 6 nya sambil bersujud. "Aku tanya sama anak nya Kraken tadi, sewaktu kalian terbang, ada satu orang yang melambai ke dia dan dia jadi mengikuti kalian." Kata Lori. Tiba2 dia mendekati Julis dan langsung mencubit pipinya. "Ampuuun mama......sakiiit....maaf mama...." Kata Julis. Lori pun melepaskan pipi Julis."Sudah lah, kejadian malam ini cuma mama dan mama Lorianne yang tau, yang lain tidak ada yang tau, sekarang jangan di ulang lagi....kenapa yang mama jewer Hans dan Sera, sedangkan masalah Kraken yang di cubit Hans dan Julis. Karena pelaku nya kalian. Jadi sekarang kalian sudah mengerti ?" Kata Philia. "Mengerti mama." Kata ke 6 nya. "Dah sekarang mama maafkan dan jangan di ulang lagi." Kata Philia. "Mama Lorianne maaf..." Kata ke 6 nya. "Aaah padahal sebelum kalian ke Porttown aku sudah ingatkan, tapi ya sudahlah, karena kalian menyelamatkan anak nya, aku maafkan. Tolong lain kali hati2." Kata Lori. "Iya mama, terima kasih." Kata ke 6 nya. "Ok Philiandra, aku balik duluan, kamu masih ada satu lagi kan yang musti di hukum." Kata Lori. "Iya, Lorianne ne san, duluan saja." Kata Philia. "Ok aku duluan." Kata Lori dan langsung masuk ke portal. Ke 6 nya pun bertanya2. "Ellie...ikut aku..." Kata Philia. Ellie pun gemetar ketakutan dan tidak bisa bicara apa2. Melihat itu Shin pun maju. "Mama boleh ga aku temani dia." Kata Shin. "Aku juga mama, boleh ya ?" Kata Ignis. "Terserah kalian, ikut aku." Kata Philia sambil berjalan ke batu karang. "Ayo Ellie, nanti mama tambah marah, gpp aku temani." Kata Ignis sambil memegang tangan Ellie. "Ayo Ellie, kita hadapi bersama, aku juga ikut menemani." Kata Shin. Ellie pun menangis dan berdiri. Kemudian mereka ber 3 mengikuti Philia. "Ellie, kamu tau kenapa mama mau bicara sama kamu ?" Tanya Philia. Ellie pun geleng2 kepala sambil menangis. "Tenang Ellie...kamu tidak mama hukum, tapi..." Kata Philia. Kemudian Philia mendekati Shin dan Ignis dan langsung menjewer telinga mereka. "Aduuh ampun mama ......ampun,...." Kata Shin. "Mama.....ampun mama.....sakit mama." Kata Ignis. Kemudian Philia melepaskan mereka. "Kalian berdua lain kali jangan jadi provokator. Kalian minta Hans tunjukkan jurus nya kan ? jangan bohong." Kata Philia. "Iya mama benar." Kata Shin dan Ignis."Dan kamu tau kan Ellie kejadian ini di awal sebelum berangkat ?" Tanya Philia. "Iya mama...aku tau." Kata Ellie. Tiba2 telinga Ellie juga di jewer. "Adduuhh mama....ampunnn.......aku kapok mama....." Teriak Ellie. "Maaf ya tapi ga adil kalau kamu tidak di jewer. Lalu, kamu tau kan dari awal, bakal jadi begini ? di marahin mama." Tanya Philia. Ellie pun mengangguk. "Trus kenapa ga di cegah ?" Kata Philia. "Aku takut mama, kalau mereka marah gimana ?" Kata Ellie. "Shin, Ignis, kalian tau kan kemampuan dia ?" Tanya Philia. "Iya mama, kita tau..." Kata mereka. "Kamu itu Ellie, kamu tidak takut kok sama saudara2 mu, kenapa kamu mama jewer, karena kamu juga mau lihat jurus Hans dan mencoba jurus mu sendiri lagi, benar kan ? Kamu baru sadar ketika kamu melihat pulau nya hilang. Dan yang menyadari kamu sadar hanya Ignis." Tanya Philia. "....." Ellie pun mengangguk. "Jangan di ulang lagi ya. Kamu tau ga kenapa mama ke sini ?" Kata Philia. "Karena kalau mama ga nemani mama Lorianne bisa gawat kan ?" Tanya Ellie. "Nah itu tau....mama Lorianne itu kalau marah suka jelek adat nya, bukan nya mama menjelekkan dia, supaya kalian tau saja, sebab mama paling anti kalau orang2 yang mama sayang berantem." Kata Philia. "Mama sayang juga dong sama mama Lorianne ?" Tanya Ellie. "Cuma ada 5 orang selain kalian ber 6 yang mama sayang di dunia ini, salah satunya mama Lorianne. Paham kan." Kata Philia."Iya mama, kami paham." Kata mereka bertiga. "Kalau masalah takut, kamu ga usah takut melarang atau memperingatkan mereka, kamu tidak akan di tinggal, buktinya, Shin dan Ignis ikut kamu ke sini kan ? Hans, Julis dan Sera pun sebenarnya mau ikut ke sini, kenapa ? karena mereka ngintip dari tadi dan mama larang mereka keluar, lihat saja ke kanan." Kata Philia. Mereka pun menengok dan melihat Hans, Julis dan Sera sedang mengintip di balik batu. "Iya mama, lain kali aku tidak takut lagi." Kata Ellie. "Ya sudah, sekarang kalian semua istirahat, mama pulang dulu." Kata Philia yang langsung masuk ke portal. Ellie pun terduduk lemas. "Hehe semua kena jewer kan, jangan hadapi sendiri ya Ellie." Kata Ignis. "Ignis......" Kata Ellie, kemudian dia pun menangis tersedu2 di pelukan Ignis. "Tenang Ellie, kita semua bersama mu." Kata Shin sambil mengelus kepala Ellie yang menangis. "Ellie maaf ya." Kata Hans, Julis dan Sera. "Hahaha harusnya minta maaf nya ke aku dan Ignis, karena mama tau ada kalian, kita berdua kena jewer juga hahaha." Kata Shin. "Oh hahaha rasain, biar adil." Kata Hans yang mengerti maksud Shin. "Hehehe iya, provokator mau lolos hahah." Kata Sera. "Tau nih, dasar hahahah." Kata Julis sambil tertawa. "Biarin aja, yang penting kompak, mau salah nya apa kek sama aja hahahaha." Kata Ignis. Mereka pun tertawa terbahak dan bercanda ria. Ellie yang menangis pun berhenti dan melihat semuanya. "Terima kasih ya semua......terima kasih hehe." Kata Ellie tertawa. "Yey berhasil, dia tertawa lagi hahaha." Kata Ignis. "Iya kita berhasil...haha." Kata Hans. Karena melihat Ellie sudah tersenyum lagi, Shin mendekati Ellie dan jongkok di depan Ellie yang masih duduk di pasir. "Ellie, aku mewakili semua, mulai sekarang, jangan pernah lagi merasa sendirian, jangan pernah lagi takut mau bicara dan jangan pernah lagi berpikir kalau kita semua marah sama kamu lalu membuang kamu. Kita semua di sini sudah mengerti kemampuan kamu, dan kamu adalah keluarga, saudara, istri ku, jadi jangan pernah kamu tanggung semua sendirian seperti sekarang ini. Kami semua sayang kamu. Dan aku cinta kamu." Kata Shin sambil mengelus kepala Ellie. Wajah Ellie pun berubah dan memerah, "Huaaaaaaaaa.....terima kasih semuanya, Shin, Ignis, Hans, Julis, Sera...terima kasih...Aku juga Shin, aku juga cinta kamu." Kata Ellie menagis kencang di pelukan Shin. Kemudian semuanya merangkul Shin dan Ellie yang sedang bepelukan dengan ceria dan bahagia. Sejak itu, hubungan mereka semua menjadi lebih erat dan bersatu selamanya. "Shin, kok sama aku ga bilang cinta ?" Tanya Ignis. "Iya aku juga cinta kamu Ignis." Kata Shin. "Hehe sama aku juga cinta kamu." Kata Ignis. "Kalau kamu Hans ?" Tanya Julis. "Iya aku cinta kamu Julis dan aku juga cinta kamu Sera, sekalian aja ya biar cepet. hehe." Kata Hans. "Iyaaa kami juga cinta kamu Hans." Kata Julis dan Sera. Kemudian mereka saling melihat satu sama lain dan saling merangkul sambil tertawa terbahak2. Ellie pun ikut tertawa terbahak2 dengan wajah yang lega dan ceria. Kemudian sambil saling merangkul mereka ber 6 berjalan kembali ke Resort untuk tidur. Begitu mereka sampai, mereka melihat Celes dan suaminya menunggu di depan pintu resort.

The Outcast Next Generation : Heroes of DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang