Chapter Thirteen

29 17 44
                                    

Hidup dengan kebahagiaan bersama kamu sangat menyenangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hidup dengan kebahagiaan bersama kamu sangat menyenangkan.

○○○

Pukul 6 lewat lima menit, matahari sudah bersinar terang di atas langit. Orang-orang mulai sibuk beraktivitas, memulai harinya di pagi hari yang cerah ini. Seperti biasa, Lovely yang tinggal tidak jauh dari rumah Khalvi, mampir ke rumah Khalvi untuk mengajak sepupunya itu sarapan bersama lalu berangkat ke sekolah bersama. Lovely berjalan ke rumah Khalvi, ia melihat pagar rumah yang terkunci.

Lovely merasa ada yang aneh. Tidak biasanya Khalvi mengunci pagar rumahnya, biasanya Khalvi hanya mengunci pintu rumahnya saja.
Semalam, saat Khalvi dan Queen nonton, Fandy meminta kunci rumah dan pagar rumah Khalvi karena Fandy takut, Khalvi yang tinggal seorang diri, tidak ada penjaga rumah dan hanya ada satpam komplek yang berkeliling komplek sesekali. Bagi Fandy, keselamatan adiknya sangat penting untuk itu ia mengunci pagar dan rumah Khalvi.

Beruntung, keluarga Lovely memiliki kunci rumah Khalvi untuk berjaga-jaga. Lovely membuka pagar dan pintu rumah Khalvi menggunakan kunci rumah Khalvi yang ia selalu bawa saat akan ingin ke rumah Khalvi.

Saat masuk ke rumah Khalvi, Lovely melihat Queen yang tidur bersandar di bahu Khalvi tertidur di sofa dan juga Fandy yang ada di sofa satunya lagi. Tidak ingin mengganggu Khali bersama Queen, ia memutuskan kembali keluar rumah Khalvi dengan pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan Queen, Khalvi dan Fandy.

Tidak lama Khalvi terbangun. Ia menatap Queen dengan teduh yang masih terpejam di sebelahnya. Khalvi kembali memejamkan matanya, ia tidak mau mengganggu tidur Queen. Ia akan membiarkan Queen terlelap sampai sebentar lagi.

Tidak lama setelah Khalvi terbangun, Queen terbangun dari tidurnya. Ia menatap Khalvi lalu mengusap pipi Khalvi dengan lembut.

“Kamu udah bangun?” tanya Khalvi dengan mata masih terpejam.

Queen melepaskan tangannya dari wajah Khalvi lalu ia mengangguk menjawab pertanyaan Khalvi. Queen menegakkan kepalanya dari bahu Khalvi.

Merasa bahunya pegal, Khalvi memijit-mijit bahunya untuk menghilangkan rasa pegal di bahunya.

Sorry,” Queen tertunduk, merasa bersalah karena membuat bahu Khalvi menjadi pegal-pegal karenanya.

Mendengar suara Queen dan Khalvi yang berbicara di dekatnya, Fandy terbangun dari tidurnya. Ia langsung melihat ke arah adiknya yang sudah terbangun.

“Kamu udah lebih baik?” tanya Fandy. Menghampiri Queen dan berlutut di hadapan adiknya itu.

Queen mengangguk menjawab pertanyaan kakaknya. Queen tidak tega melihat kakaknya itu yang sangat kewalahan terhadapnya.

FatamorganaWhere stories live. Discover now