Chapter Eleven

27 17 34
                                    

Tolong jaga dia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tolong jaga dia.

○○○

Di pagi menuju siang ini, Vindy sedang bersiap-siap untuk pergi latihan di sebuah studio, tempat biasa Vindy latihan. Dalam waktu dekat ini Vindy akan mengadakan konser yang telah ia persiapkan dari jauh-jauh hari kemarin. Untuk itu Vindy harus memperketat latihannya agar konsernya nanti dapat berjalan baik.

Merasa sangat malas untuk mengendarai mobil sendiri, Vindy memutuskan untuk meminta Fandy mengantarkannya ke studio. Vindy pergi ke kamar Fandy yang masih gelap karena cahaya matahari yang tertutup oleh kain di jendela kamar Fandy.

Semalam Fandy selesai syuting hingga larut malam, maka dari itu Fandy belum juga bangun sampai sekarang.

Vindy duduk di tepi tempat tidur Fandy, membangunlan Fandy yang masih terhanyut dalam mimpinya.

"Mas, boleh tolong anterin Vindy ke studio nggak?" tanya Vindy saat Fandy mukai terbangun dan mengusap matanya.

"Hah? Iya, mas siap-siap bentar ya,"
Vindy tersenyum lalu mengangguk pada Fandy. Ia merasa beruntung punya kakak seperti Fandy, yang mau disusahkan oleh adiknya sendiri.

"Uin udah berangkat sekolah?"
"Udah tadi sama pak Zenn. Oiya, mas, Uin makin kurusan, dia pendiam lagi. Tadi sarapan dia banyak diamnya gue ajak ngobrol," Vindy merasa khawatir dengan kondisi adiknya yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Hmm, gue mau siap-siap dulu. Lo tunggu di luar," Fandy berusaha mengalihkan pikiran Vindy. Ia tidak ingin Vindy merasa khawatir di tengah kesibukannya mengurus konsernya yang sebentar lagi akan tiba.

Kesal dengan kakaknya yang tidak merespon ucapannya, Vindy berjalan keluar kamar Fandy dengan wajah cemberut menatap Fandy.

"Gue mau masukin barang-barang gue ke mobil lo, pinjam kunci mobil," pinta Vindy sebelum benar-benar keluar dari kamar Fandy.

Fandy langsung memberikan kunci mobilnya yang ia letakkan di dalam laci nakas samping tempat tidurnya kepada Vindy.

Sambil menunggu Fandy bersiap-siap, Vindy memasukkan barang yang akan ia bawa, masuk ke dalam mobil Fandy.

Ketika akan memasukkan barangnya ke kursi penumpang, Vindy melihat sebuah brosur apartemen yang membungkus pigura yang Fandy dapatkan dari penggemarnya kemarin. Vindy menatap foto yang ada di pigura tepat di bagian brosur apartemen itu rusak.

Foto di pigura itu mengingatkan kakaknya di beberapa tahun yang lalu. Ia tetap tampan dan bentuk tubuh yang sama meski sudah 7 tahun berlalu, Fandy mulai memutuskan untuk menjadi aktor.

FatamorganaWhere stories live. Discover now