Chapter Four

101 53 66
                                    

Takdir mempertemukan kita dengan sejuta rahasia kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takdir mempertemukan kita dengan sejuta rahasia kehidupan.

○○○

Waktu menunjukkan pukul 7 kurang lima menit. Dengan santai Queen berjalan menuju kelasnya melewati Khalvi dan teman-temannya. Khalvi hanya diam menatap Queen berjalan melewatinya. Khalvi berusaha berpikir bahwa Queen tidak melihatnya meski satu sekolah menganggap Queen sombong karena tidak pernah membalas senyuman orang-orang yang menyapanya di sekolah.

“Lo terlalu sombong,” batin Khalvi.

Bukannya tidak mau membalas sapaan orang di sekelilingnya, hanya saja Queen sering kebingungan dengan orang-orang yang menyapanya. Setiap kali ia berbalik badan, ia selalu kebingungan karena banyaknya orang. Untuk itu Queen memilih tetap terus berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang menyapanya. Lagipula senyumnya telah lama hilang setelah Raja pergi meninggalkannya, karena setiap kali ada orang yang menyapanya Raja yang mengajarkannya untuk tersenyum.

Tidak lama setelah Queen masuk ke dalam kelas, pembelajaran di mulai. Queen menatap paper bag yang berisikan baju Khalvi. Queen bingung mencari pemilik baju itu berada di kelas mana.

Setelah jam pembelajaran sebelum istirahat usai, Queen meletakkan kepalanya di atas meja dengan malas. Rasanya ia hanya ingin tidur tanpa memikirkan apapun termasuk Raja yang sampai detik ini masih mengiris hatinya tentang kepergiannya.

Saat baru saja Queen berusaha memejamkan mata, datang tiga orang dari kelas berbeda menghampiri Queen. Mereka mengajak Queen makan di kantin. Queen yang tidak suka keramaian dan kebisingan kantin berusaha menolak ajakkan mereka tetapi mereka terus membujuk dan memaksa Queen untuk ikut dengannya ke kantin.

Ketiga orang itu adalah Grizelle, Emily dan Cecilia. Mereka teman pertama Queen di sekolah menengah atas ini.

Mereka yang selalu mengajak Queen ke kantin setiap kali bel istirahat berbunyi. Semua murid kelas 10 tahu bahwa pertemanan Grizelle, Emily dan juga Cecilia hanya berteman dengan anak-anak hits. Tapi hal itu bukan masalah bagi Queen, kepergian Raja mengajarkannya bahwa orang akan datang dan pergi. Tidak akan ada orang yang menetap lama bersamanya meski ia memohon bagaimanapun. Layaknya Raja yang selalu ia memohon agar tetap disini pada akhirnya Raja tetap pergi darinya.

“Ngapain sih makan di kelas, mendingan bawa bekal lo terus kita ke kantin. Emang lo nggak sumpek apa ada di kelas mulu,” ucap Cecilia.

“Udah yuk ah,” Grizelle menarik tangan Queen untuk segera beranjak dari duduknya.

“Tunggu, tunggu bekal gue,” Queen berusaha menghentikan Grizelle yang menarik tangannya tapi genggaman Grizelle sangat kuat.

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang