Chapter Eight

49 34 64
                                    

○○○

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

○○○

Aku tidak siap untuk kehilangan lagi setelah ini.

○○○

Cuaca mendung di akhir tahun membuat langit tidak berhenti meneteskan air hujan. Di pagi yang mendung ini Queen berangkat sekolah diantar oleh pak Zenn yang sedari tadi tidak berhenti batuk-batuk. Mendengar batuk pak Zenn, Queen khawatir dengan kondisi pak Zenn yang sudah dua hari ini tidak kunjung sembuh.

"Nanti bapak nggak usah jemput Uin," pinta Queen tepat setelah mobil berhenti di depan gedung sekolah.

Meski terlihat sebagai anak yang manja dan egois, Queen memiliki sifat perasa. Dia tidak pernah tega melihat orang-orang di sekelilingnya terjadi sesuatu. Apalagi pak Zenn sudah sangat lama bekerja dengan keluarganya sehingga Queen menganggap pak Zenn sebagai bagian dari keluarganya.

"Loh? Kenapa non? Nanti non pulang sama siapa kalau bapak nggak jemput?" tanya pak Zenn.

"Nanti Uin pulang naik ojek online atau apalah, gampang. Bapak istirahat aja sampai batuk bapak sembuh,"

"Saya tidak apa-apa. Ini masuk angin biasa aja mungkin," bantah pak Zenn yang tetap ingin menjemput majikkannya itu.

"Udah deh pak, nurut aja," kesal Queen karena pak Zenn terus membantahnya.

Pak Zenn terdiam, tidak berani membalas ucapan Queen. Karena Queen akan semakin marah jika ucapannya di bantah.

"Habis ini ke rumah sakit biar cepat sembuh," ucap Queen dengan kesal sebelum menutup pintu mobilnya.

Dengan rasa kesal, Queen berjalan menuju kelasnya. Ia berjalan sambil termenung membuat pikirannya terbawa ke sebuah halte. Di halte tersebut Queen menunggu sebuah bus yang akan mengantarkannya pulang menuju halte dekat rumahnya.

Di tengah menunggu bus, Queen melihat sebuah gedung dekat halte itu terbakar hebat. Orang-orang mengerumuni gedung itu. Ada yang berusaha mencari air dan ada juga yang sekedar menontoni kebakaran itu. Pengendara motor dan mobil yang berlalu lalang melihat sekilas ke arah gedung tersebut. Hingga tidak sadar sebuah truk menabrak seorang ibu-ibu bersama kedua anak kecil yang di gandeng ibu-ibu itu menyeberangi jalan raya tepat di depan mata Queen.

Queen takut bukan main. Tubuhnya bergemetar hebat. Kakinya terasa sangat lemas hingga tidak sanggup berdiri. Akhirnya Queen terjatuh melihat ibu dan kedua anak itu berlumuran darah. Queen ketakutan sendiri di halte tersebut.

Brukkk.

Tidak sengaja Queen menabrak Khalvi yang berjalan di depannya bersama Lovely, Brandon dan Aldrich. Queen terjatuh di lantai.

FatamorganaWhere stories live. Discover now