Chapter Twelve

30 12 38
                                    

Tolong hidup lebih lama, aku takut kehilangan kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tolong hidup lebih lama, aku takut kehilangan kamu.

○○○

Sore ini Khalvi bermain di rumah Lovely bersama Aldrich dan Brandon. Mereka mengobrol, bercanda sambil Aldrich dan Brandon bermain playstation. Lovely memperhatikan Khalvi yang sedari tadi di sekolah gelisah tidak menentu sejak Khalvi memutuskan sambungan telepon dari Vindy.

Pikiran Khalvi tidak berhenti ke arah Queen. Ia khawatir dengan ucapan yang Vindy katakan kepadanya. Entah mengapa ia merasa takut kehilangan Queen padahal ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Queen.

“Kepikiran Queen?” tanya Lovely.

Meski Lovely tidak mendengar secara jelas pembicaraan Vindy pada Khalvi, tetapi Lovely yakin bahwa Khalvi memikirkan hal itu.

Sejak hari dimana Queen memutuskan untuk tidak ingin dekat dengan Khalvi lagi. Khalvi kembali menjadi dirinya yang dingin dan pemarah. Namun diam-diam ia memperhatikan Queen di sekolah saat mereka tidak sengaja berpapasan.

Aldrich dan Brandon menoleh ke arah Lovely dan Khalvi duduk yang tidak jauh darinya yang sedang bermain playstation.

“Apa sih lo,” Khalvi mengalihkan pertanyaan Lovely.

“Pertama kalinya gue lihat lo tersenyum lepas saat lo tolongin kucing yang Queen sayang waktu itu. Pertama kali gue lihat lo bisa kontrol emosi lo di depan Queen meski lo kesal sama dia. Lo nggak pernah main tangan sama dia walau dia cakar lo,” ucap Lovely saat Khalvi berusaha mengalihkan pembicaraan Lovely tentang Queen.

Tidak ingin membalas ucapan Lovely, Khalvi memilih beranjak dari duduknya dan hendak pergi menjauh dari teman-temannya itu duduk.

“Apa pernah lo lakuin hal yang sama seperti lo lakuin ke Queen ke orang lain bahkan cewek sekalipun?” ucap Lovely lagi sebelum Khalvi menjauh.

“Ok, gue emang jatuh cinta sama dia! Terus sekarang lo mau apa!?” Khalvi meninggikan nada bicaranya, emosi.

“Kejar Queen Vi,” sahut Brandon, menghentikan permainannya dengan Aldrich. “Dia merasakan hal yang sama, sama lo Vi. Yakinin dia bukan tinggalin dia”

“Lo layak bahagia Vi, bahagia lo ada di Queen,” ucap Lovely.

“Sok tahu lo pada,” Khalvi pergi meninggalkan rumah Lovely.

Entah kemana Khalvi ingin pergi, ia hanya mengikuti langkah kakinya. Ia merasa hampa dan kehilangan arah. Di sisi lain ia juga khawatir dengan kata-kata Vindy.

FatamorganaWhere stories live. Discover now