28] Hyung abyan.

1.6K 135 2
                                    

Haiii haiii, assalamualaikum
Aku balik lagi setelah sekian lamaa, maafin yaaa lama update.

Ada beberapa yang buat aku males dan otak ku stuck disana. Maafin gaesss

Enjoy yaa!

***

Kedua pasutri itu tengah berjalan pulang kerumah, mereka baru saja menyelesaikan sholat isya dimasjid, banyak pasang mata yang menatap mereka, bahkan ibu-ibu dan para remaja menyapa mereka juga, abyan dan anindya sedari tadi terus-terusan bergandengan.

"Eh anindya" sapa salah satu tetangga anindya.

Anindya dan abyan berhenti, tak lupa senyum gadis itu berkembang. "Eh iya mbak nes"

"Tumben ketemu disini" ujar mbak nesa tersebut.

Anindya terkekeh. "Saya baru keluar rumah juga mbak,  baru balik ke jakarta juga"

"Denger-denger terakhir kamu ke pondok pesantren ya? Ya pantes aja dibawa ke ponpes orang kelakuannya bikin tepuk jidat" ujar teman mbak nesa dengan sarkas, yang anindya tahu adalah mbak riska, orang terjulid di komplek mereka.

Anindya menunduk lalu memaksakan senyumnya, mbak nesa terlihat menegur temannya itu. Tapi riska tetaplah riska, tidak puas jika belum membuat orang sakit hati.

"Apa sih nes? Bener kan? Dulu dia pulangnya malem, main sama laki-laki, enggak tahu waktu, ngomong kasar. Emang dasarnya dia enggak tahu sopan santun" ucap mbak riska.

"Ris! Udah atuh, anindya kan sudah berubah enggak baik dibahas hal yang sudah berlalu, ayo kita balik aja"

Mbak riska tidak mau beranjak, mbak riska menatap penampilan anindya dari atas sampai bawah. "Pakai pelet apa kamu, sampai bisa punya suami yang begini?!"

Anindya dan mbak nesa melotot mendengarnya, lantas saja anindya, mbak nesa dan abyan mengucapkan astagfirullah. "Astagfirullah!"

"Awas mas, si anindya nanti porotin hartanya mas, tau nih si anindya orang kaya gimana"

"Mbak! Kalau mbak enggak suka sama saya, mbak bisa bilang dan hina saya dibelakang, nggak perlu hina saya didepan suami saya!"

Mbak riska terkekeh. "Kenapa? Kamu takut suami kamu tahu kelakuan kamu anindya?!"

"Malu kamu hah?! Se—"

"Seharusnya kamu yang malu! Mengatai orang dengan bangganya, kamu sudah merasa diri kamu lebih baik? Saya tidak akan diam jika istri saya dikatai seperti itu, harga diri istri saya, harga diri saya juga. Kamu tidak ada sopan santun? Mengatai orang didepan suaminya langsung? Silahkan kamu pergi jika tidak mau sakit hati, saya juga tidak mau menyakiti perempuan, karena ibu dan istri saya perempuan" ucap abyan, sedari tadi ia terus diam, dia ingin tahu sampai mana orang itu berani mencaci maki istrinya.

"Wah, kayanya mas juga udah kena pelet ya?" ejek mbak riska.

"Mbak ...." lirih anindya.

"Riska! Ayo pergi" Mbak nesa berusaha menarik tangan mbak riska, namun wanita itu tidak mau.

Rahang abyan mengeras, abyan mengalihkan pandangannya. "Saya kira kamu sudah paham, kegiatan yang seperti itu sangat diharamkan oleh allah. Istigfar, kamu sudah melakukan fitnah terhadap istri saya" ujar abyan, lalu menarik tangan anindya untuk pergi dari sana.

SAJADAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang