7] secepat itu?

2.5K 214 4
                                    

Maaf lagi karena aku lama update, tapi ya karena kepala ini buntu pake bangett, jadi ya gini hehehe.

Enjoy ya temen temennnnn

***

Abyan tersentak lalu menoleh ke belakang, ternyata itu ustadz zayn, abyan tersenyum tipis lalu menggeleng "Tidak, saya hanya sedang berjalan jalan saja"

Ustadz zayn terkekeh lalu mengangguk dan mengajak gus abyan pergi dari sana. Gus abyan berharap ustadz zayn tidak melihatnya meneteskan air mata tadi, ya semoga saja.

Diperjalanan mereka berdua saling bertukar cerita dan membahas beberapa hal tentang pesantren yang terjadi akhir-akhir ini, lalu tibalah mereka di depan ndalem milik gus abyan.

"Saya senang anindya tidak membuat kekacauan lagi akhir-akhir ini, ya walaupun masih ada tipis tipis. Namun tidak separah awal awal dia masuk pesantren gus" ujar ustadz zayn.

Gus abyan merafalkan alhamdallah, semoga saja anindya semakin berubah seiring berjalanannya waktu.
"Saya berterimakasih kepada ustadz dan ustadzah yang sudah membantu anindya berubah sedikit demi sedikit" ujar gus abyan.

Ustadz zayn terkekeh pelan "Gus abyan berterimakasih untuk apa? Inilah pekerjaan kami, dan memang menjadi kewajiban kami, gus abyan seperti dengan siapa saja, dan juga saya lihat-lihat gus abyan sangat perhatian dengan anindya?" goda ustadz zayn.

Gus abyan salah tingkah dan tersenyum tipis "Apa yang anda katakan ustadz?"

Ustadz zayn tertawa "Gus abyan menyukai anindya ya? Cepat di pinang gus, nanti anindya malah bersama yang lain lagi"

Gus abyan melotot tak percaya, bisa-bisanya ustadz zayn berkata seperti itu "Astagfirullah ustadz" ujar gus abyan.

Ustadz zayn beristigfar mengikuti gus abyan lalu dia tersenyum menggoda gus abyan "Gus abyan itu sangat kentara menyukai anindya, seperti pesan saya gus. Cepat di pinang ya" ustadz zayn tertawa pelan, ustadz zayn memang sangat jahil dia juga dekat dengan semua gus yang ada di ponpes ini, dan dia sangat dekat dengan gus abyan. Gus abyan melotot tak percaya, karena takut di amuk oleh singa tampan itu ustadz zayn buru-buru pamit dan pergi dari sana.

"Assalamualaikum gus! Jangan lupa pesan saya" teriaknya lalu berlari sembari tertawa.

"Waalaikumsalam" gumamnya.
Gus abyan menghela nafasnya melihat perlakuan ustadz satu itu, lalu diam diam dia terkekeh pelan mendengar pesan dari ustadz zayn itu. Dipinang apanya, dia sudah di dahulukan oleh dosen gadis itu.

Gus abyan menghela nafasnya gusar lalu meraup wajahnya dan berkali-kali mengucapkan istigfar, lalu dia memasuki perkarangan ndalem dan masuk kerumah, dia akan membersihkan badannya dan kepalanya lebih dahulu, lalu pergi kemasjid untuk membersihkan hatinya.

***

Sebelum pergi, reyhan dan anggara memilih untuk pamit ke ndalem lebih dahulu dan memberikan beberapa barang yang mereka sengaja beli untuk keluarga di ndalem.

"Umma, ini dari reyhan sama anggara. Maaf kalo sedikit, kita cuma bisa beli itu karena rencana kesini mendadak hehe, kapan kapan rey kesini bawa banyak deh"

Umma tersenyum tipis "Terimakasih ya nak"

"Sama sama" jawab anggara dan reyhan.

SAJADAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang