15] pengumuman dan persiapan.

2.2K 225 1
                                    

HUAA AKHIRNYA UP LAGI AKU MWEHEHEHHEHEHEH
DOAIN SUPAYA TETAP ENCER YA OTAKNYA.

BTW, BANTU AKU BUAT NAIKIN RANK DENGAN CARA VOTE SELALU YAAA HEHEHEE.

***

Sorenya, habis sholat asyar. Semua para santriwan dan santriwati diperintahkan untuk menuju lapangan besar di lingkungan ponpes mereka. Ada yang sebagian yang sedang berjalan menuju kesana juga.

Lalu anindya serta keluarga ndalem berjalan beriringan, namun keluarga ndalem lebih depan. Anindya, gus abyan dan ning syakila berada di belakang.

Melihat pemandangan gus mereka yang sedang berjalan beriringan bersama anindya. Yang akhir-akhir ini menjadi cibiran mereka, mereka menjadi semakin panas.

"Eh si anindya kenapa malah jalan sama gus abyan dan ning syakila? Jangan-jangan dia lagi ngejalanin modus capernya itu"

"Iyaa ya, dia kira dirinya cantik apa yah?"

"Apa engga malu ya kemarin udah terang-terangan minta dinikahi"

"Gus abyan mana mau sama dia yang udah jelas urak-urakan begitu"

Anindya mengepalkan tangannya kesal. Astagfirullah, ya allah. Sungguh jahat lisan manusia manusia ini. Anindya menghela nafasnya.

"Iya yah, murahan banget ya"

Seketika langkah anindya terhenti. Dan mengangkat pandangannya menuju segerombolan santriwati yang sedang mencibir dirinya. Ning syakila dan Gus abyan pun juga tiba-tiba menghentikan langkah mereka saat mendengar kata-kata mereka, yang astagfirullahnya sangat menyakitkan.

"Maksud lo?" tantang anindya.

"Kenapa kamu tidak terima?" ujar salah satu dari mereka.

"Mulut lo itu kaya belum disekolahin tahu engga!!" pekik anindya kesal.

"Ning" tegur abyan.

Anindya menoleh dengan wajah amat marah ke abyan. Dia mengucapkan banyak-banyak istigfar. "Mereka yang duluan gus. Saya engga suka dibilang murahan" lirihnya.

"Bisanya cuma ngadu!"

Anindya kembali menoleh ke arah segerombolan gadis itu, yang menatapnya dengan penuh kebencian. Ahh anindya, mereka bukan apa-apa untuk kamu. Kalau saja anindya tidak sadar sekarang dia adalah seorang yang mencoba untuk memperbaiki dirinya yaitu sedang mencoba untuk hijrah pelan-pelan. Sudah dia pastikan kepalan tangannya mengantam wajah menyebalkan gadis-gadis itu.

"Ukhty! Kalian sadar dengan lisan kalian itu kan!?" tegas Ning syakila.

"Ning syakila, ning tidak usah membela dia. Dia dengan tak punya rasa malu malah minta dinikahi gus abyan."

Anindya menatap sengit gadis-gadis itu. "Kenapa emangnya. Kalau gue ngadu ke calon suami gue hah?!, dan kenapa emangnya kalau gue nyuruh gus abyan nikahi gue. Yang notebanenya gus abyan udah lamar gue duluan hah?! Gue berani teriak kemarin. Karena gus abyan lagi nunggu jawaban gue, ya karena gue mau, ya gue bilang gue mau" kesalnya.

Gus abyan maraup wajahnya kasar. Ya allah apalagi ini. "Kalian, cepat menuju lapangan sekarang!" tegas gus abyan.

Dengan raut wajah kaget dengan penjelasan anindya tadi. Mereka dengan cepat berjalan menuju lapangan. Anindya menghela nafas kasarnya.

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan menuju lapangan. Sampai disana, mereka langsung dipersilahkan duduk di kursi yang sudah tersedia. Anindya bersebelahan dengan gus abyan dan ning syakila.

Anindya benar-benar dongkol sekarang. Wajahnya yang tadi terlihat cerah sekarang meredup, mendung. Moodnya langsung turun drastis dibuat segerombolan gadis yang menyebalkan itu.

SAJADAH CINTAWhere stories live. Discover now