-01:Inti Tyhrgang

Start from the beginning
                                    

Mereka berdua menoleh saat kata yang dilontarkan mereka sama.Kedua cowok itu tersenyum lalu,bertos ala lelaki.

"Jodoh kita,"ujar Kenzo menepuk bahu ketuanya.

"Yoi!"balas Gavi tidak sadar.

Hingga beberapa detik ia memahami ucapan Kenzo.Cowok itu langsung menggelengkan kepalanya.

"Nggak jadi deh,Ken! Jodoh gue cewek soalnya,bukan cowok gue nggak belok kayak lo!"ucap Gavi.

"Perasaan gue nggak belok dari tadi,soalnya jalan kerumah lo'kan,nggak ada belokannya,yang ada cuma--"

"Cuma apa,Ken?"potong Rifan cepat dengan penasaran.

"Cuma pertigaan,"jawab Kenzo menyengir.

"Terus lo belok nggak pas dipertigaan itu?"tanya Rafin.

"Belok,"jawab Kenzo lagi.

"Goblok!"maki keempat temannya.Sedikit kesal dengan Kenzo yang sering membuat mereka naik darah.

"Udah ah,kuy masuk! Obatin luka-luka lo pada biar nggak infeksi!"ajak Lingga si cowok yang ingin sekali menjadi dokter.

"Siap pak dokter!"sahut mereka berempat,lalu masuk kedalam rumah Gavi.

—tyhr—

"Assalamualaikum,Om Swastyastu,Shalom atok ohh atok!!"

Salam dari tiga agama yang berbeda-beda itu diucapkan oleh Kenzo si barbar,entah sejak kapan ia bisa mengucapkan salam dari tiga agama tersebut.

"Sebenernya lo agama apa sih,Ken? Ngucap salam sampe tiga agama sekaligus.Jangan-jangan,lo menganut tiga agama sekaligus ya,Ken?"celetuk Rafin bertanya.

"Enak aja lo gue tuh--"

"Jangan diladenin,mending masuk kedalem!"ajak Gavi memotong ucapan Kenzo.Kemudian,masuk kedalam rumah besar milik Gavi.

"Bangsat,lo pade!"maki Kenzo kesal,ia menyusul teman-temannya masuk kedalam.

"My sofa im coming yuhuuu!"seru Kenzo,lalu berbaring disofa empuk yang berada dikamar tamu milik keluarga Gavi.

"My my matamu! Sejak kapan tuh sofa punya lo?"tanya Rifan sewot.

"Sejak lo belum lahir!"jawab Kenzo ngasal lalu memejamkan matanya,sedikit lelah usai pertandingan tadi,dan juga sempat adu jotos dengan geng PANDEWA.

"Iya'in!"balas Rifan mengalah,jika diladeni mungkin besok baru akan selesai.

"Sshhh! Pelan-pelan bego!"maki Gavi sambil meringis kecil,saat betadine yang berada dikapas itu menyentuh ujung bibirnya yang terluka,membuat lukanya terasa perih.

"Baru disentuh dikit udah sakit aja!"sahut Lingga,padahal ia baru saja menyentuhnya sedikit diujung bibir Gavi,agar tidak terlalu sakit tapi masih saja Gavi merasakan sakit.

"Anjir ambigu!"celetuk Kenzo,yang tidur disofa.Sedangkan yang lain lebih memilih duduk lesehan diatas karpet berbulu yang ada diruang tamu.

"Otak lonya aja yang mesum,orang omongan Lingga bukan bilang yang kesono,"balas Rafin.

"Tapi lo mikirnya kesono'kan?"tanya Kenzo menaik turunkan alisnya.Posisinya kini sudah berpindah menjadi menyamping dengan,satu tangan menahan kepalanya.

"Kayak om-om pedo lo anjir!"Rifan bergidik ngeri sambil menatap Kenzo.

"Bangke lo!"maki Kenzo kesal.

Tidak ingin berbicara lebih banyak lagi.Karena,rasa lelah yang sangat terasa ditubuhnya,Kenzo lebih memilih tertidur dengan posisi yang menurutnya nyaman.

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now