Bab 35 : Failure

85 12 4
                                    

Hari yang ditunggu telah tiba...

Kini Hongjoong duduk disalah satu sofa dengan tatapan kosong, jantungnya sudah sangat terpacu untuk misi kali ini. Segala harapan dan tekad sudah ia persiapkan dan semua berjalan sama seperti sebelumnya. Mingi duduk di sebelahnya dengan perasaan yang sama gelisahnya. Mereka terdiam sangat lama dan sibuk dengan pemikiran masing-masing, tanpa peduli member lainnya yang berleha-leha dan berlalu lalang dihadapan mereka.

Setelah Wooyoung keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sama, Hongjoong seketika menyerobot antrian dan mandi mendahului yang lain. Tak peduli protes datang dari membernya, ia harus cepat agar bisa mempersiapkan hal lainnya.

Setelah menyelesaikan urusan bebersih diri, Hongjoong memanggil Mingi masuk ke kamarnya, tak lupa pintu ia kunci. Seonghwa sempat protes karena ingin mengganti pakaian sehingga Hongjoong melemparkan pakaian yang ada di atas kasur Seonghwa dan menyuruhnya berganti di kamar lain. Seonghwa masih tetap menggerutu namun tak perlu digubris.

Akhirnya mereka memanggil Halateez, seperti janji, San Halateez muncul dengan tiba-tiba di hadapan mereka membuat Mingi sempat memekik nyaring. Namun apa yang ia katakan selanjutnya berhasil membuat mereka kembali memekik.

"Aku tidak akan ikut."

"APA!!!" seru Hongjoong dan Mingi berbarengan.

"Masih ada satu kesempatan lagi, jika aku masuk sekarang dan tertangkap bagaimana kalian kembali?"

"Itu jika kami gagal kan? Tapi bagaimana jika kami berhasil, apa yang akan kami lakukan disana, Bodoh?!" Hongjoong benar-benar geram, berdasarkan diskusi mereka kemarin tidak seperti ini.

"Jika kalian berhasil, kalian bisa pulang bersama Hongjoong Halateez. Intinya kali ini aku tidak akan ikut untuk berjaga-jaga, jadi kalian pergilah!" San Halateez mendorong-dorong mereka mendekati cermin, tapi sebisa mungkin mereka menahan langkah tersebut.

"Apa kau takut?! Karena itu kau tak mau masuk bersama kami?" Mingi mulai meprovokasi Halateez.

"Takut?! Sepertinya kau yang paling takut disini, lihatlah kakimu yang bergetar itu. Sudahlah jangan buang waktu dan cepat selamatkan kapten." Tanpa aba-aba Halateez mendorong mereka dengan keras hingga masuk ke dunia cermin yang gelap gulita. Hongjoong sempat tersungkur dan harus merasakan sebagian baju dan celananya basah oleh genangan air yang datang entah dari mana. Batas dunia yang tidak bisa dijelaskan ini sungguh sangat aneh, sampai sekarang Hongjoong tak mengerti tempat seperti apa sebenarnya ini.

"Hyung! Hyung! Cerminnya hilang?! Bagaimana cara kita keluar dari sini, sangat gelap, aku takut!" Mingi mulai merengek seperti biasanya. Hongjoong berdiri dan menatap manik mata Mingi lekat, dalam cahaya yang samar sang kapten mampu melihat manik mata orang didepannya bergetar hebat.

"Aku berpesan padamu, jangan lakukan hal yang membahayakan, tetaplah disisiku, jangan sampai kita berpisah nantinya." Yang dituju hanya mengangguk sebelum akhirnya mereka mulai melangkah mengikuti kompas.

Setelah hening yang cukup panjang Hongjoong melanjutkan, "Dunia inilah yang disebut batas dimensi. Kau ingat bukan apa yang San katakan, inilah yang ia maksud. Gerbang yang tidak sepenuhnya terbuka karena kekuatan Cromer yang melemah dan disinilah tempat 'ia' terkurung."

Hongjoong merasa harus menjelaskan ini pada Mingi agar ia tahu apa yang mereka lakukan. Mingi hanya mengangguk walaupun ia sebenarnya tak mengerti apapun yang Hongjoong katakan tentang storyline mereka. Setidaknya Mingi tau tujuan mereka hanya satu. PULANG.

"Waspadalah, Maksman akan muncul. Tajamkan pendengaranmu karena genangan air ini akan menjadi peluang kita lolos. Saat itu terjadi, maka larilah!" Bukannya membuat tenang, ucapan sang kapten malam menambah ketakutan Mingi.

[END]⏳Take Me Home✴️ | ATEEZ | Theostory |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang