Bab 32 :The Real?

95 14 13
                                    

"Uhuk...uhuk..." Hongjoong membuka matanya terburu dan seketika merasakan perih dan sesak di lehernya, nafasnya terasa tercekat namun tak bisa ia hentikan.

"Hyung kau tidak apa-apa?" Mingi yang sedari tadi menunggu sang kapten tersadar dikejutkan oleh suara mengerikan itu. Dengan cepat Mingi memberikan air yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Tunggu dulu, bagaimana aku bisa disini?" Setelah meminum seteguk air hingga kandas dan batuknya sudah terkendali, Hongjoong baru menyadari hal aneh yang sedang terjadi. Kini ia berada di sofa ruang studionya dalam posisi terlentang, ini berbeda dengan yang sebelumnya ketika dirinya tidur di meja dan menghantam rak beberapa kali.

"Aku memindahkanmu ke sini karena sepertinya kau akan menghantam raknya." Jawaban itu cukup membuat Hongjoong kecewa, bagaimana tidak, ia pikir semuanya sudah berakhir dan waktu kembali berlanjut seperti biasa. Ternyata semua hanyalah khayalannya semata, sial.

Hongjoong lagi-lagi menghembuskan nafas kasar, atau bahkan lebih kasar sehingga terdengar seperti geraman, Mingi merasa ia sudah membuat kesalahan dalam ucapannya dan hanya bisa diam dalam kekhawatiran. Kepala Hongjoong semakin pening dan badannya terasa habis tertabrak truk apalagi lehernya masih meninggalkan sensasi tercekik. Efek Cromer memang mengerikan, ingin rasanya ia memecahkan benda itu sehingga semuanya akan berakhir.

"Mingi jangan menatapku seperti itu, aku mengerti maksudmu." Hongjoong mulai risih dengan tatapan bertanya-tanya yang sering Mingi tujukan ke arahnya.

"Kita kembali lebih awal, bagaimana bisa? Dan kemana kau pergi Hongjoong?"

Hongjoong lupa sudah pergi tanpa mengatakan apapun pada membernya terutama Mingi. Tentu itu akan sangat mencurigakan dirinya menghilang begitu saja, tapi sepertinya keadaan masih terkendali dilihat dari raut Mingi yang lumayan tenang.

"Padahal aku berjalan sangat lama hingga kakiku rasanya mau patah, kemudian berlari dan menghindari serangan Maksman. Bahkan rasanya lebih seperti berabad-abad hingga mencapai batas." Atmosfer dan perasaan mengerikan masih melekat di ingatan Hongjoong hingga bulu kuduknya meremang.

"Berjalan, lari? Memangnya kau kemana? Kau pergi ke studio dengan berjalan?"

"Ha? Sejak kapan aku ke studio? Ini sulit dijelaskan, nanti akan aku tunjukkan langsung. Lalu, bagaimana caramu mengangkatku ke sini? Kau tidak melakukannya ala bridal kan?

"A..a-ah...t-tentu saja tidak hyung, jangan berpikir aneh-aneh!" Wajah Mingi yang bersemu merah tentu menambah kecurigaan sang kapten. Tapi sebenarnya Hongjoong tak peduli, lagipula mereka memang sedekat itu.

Hongjoong berhasil membangunkan para membernya susah payah dengan keadaan fisiknya yang semakin memburuk. Hongjoong mengalihkan semua rasa sakit itu dengan kegiatan berteorinya pada lembaran kertas yang kini menjadi sebuah kebiasaan. Awalnya tak ada seorang pun yang tertarik hingga satu orang mulai mengungkitnya.

"Apa yang kau lakukan? Tidak biasanya kau serajin itu?" Tentu Seonghwa yang 'penuh perhatian' lah yang memulai percakapan.

"Rencana penyelamatan kalian. Jika aku mengatakan itu kalian pasti tertawa kan?" Hongjoong sudah tidak mau berharap pada mereka yang tidak menyadari apapun. Hingga ia kembali pada kesibukannya lagi walaupun beberapa dari mereka sedang menahan tawa namun kembali di telan mentah-mentah.

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud, tapi apapun itu aku akan mendukungmu." Ia tau Seonghwa merupakan orang yang sehangat itu namun sayang alter ego mereka lebih dominan di dunia ini.

Seseorang yang keluar dari kamar mandi berhasil mengalihkan pandangan sang kapten. Dengan cepat Hongjoong melesat mendekati orang tersebut dan menyeretnya kekamar Hongjoong tanpa basa-basi, sedangkan yang diseret merasa terkejut dan kebingungan.

[END]⏳Take Me Home✴️ | ATEEZ | Theostory |Where stories live. Discover now