[2] . P U L A N G [Revisi]

66.5K 6.2K 81
                                    

Seorang gadis terbangun dari tidur panjangnya.

Perlahan mata indahnya terbuka dan menatap langit langit ruangan.

Mata gadis itu mengelilingi ruangan dan tidak menemukan siapapun.

"Kamu sudah sadar?" tanya dokter yang baru sampai.

"A-air!" gadis itu memegang tenggerokannya yang kering.

Seorang suster mengambilkan air yang ada di nakas lalu memberikannya kepada gadis itu.

Gadis itu meminum air sampai tandas lalu memberikan kembali gelas itu pada sang suster.

Dokter itupun memeriksa keadaan gadis yang sedang berbaring di brankar.

"Keadaan anda sudah membaik, sepertinya beberapa hari lagi anda boleh pulang" ucap dokter.

"Baik saya akan menghubungi keluarga nona Agnia Queenzi Edward" lanjutnya.

Hah? Agnia Queenzi Edward, batin gadis itu.

Suster tadi meninggalkan gadis yang masih fokus dengan fikirannya yang masih belum bisa mencerna semuanya.

Kini gadis itu sendirian dengan banyak pertayaan yang ada di benaknya.

"Gue kan Agnia Putri Wijaya kok jadi Agnia Queenzi Edward?" gumamnya pelan, apakah ada yang mengubah namanya.

Seketika kepalanya sakit luar biasa tak lama kemudian ia kehilangan kesadarannya.

Dialam bawah sadar nya dia merasa sedang berada di tempat indah, entah itu surga atau alam gaib dia tidak peduli.

Gadis itu di kelilingi taman bunga yang indah tapi dia seperti orang linglung pasalnya dia tidak tau sedang berada di mana, tubuhnya terus saja berputar mencoba mengenali tempat yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya.

Gadis yang bernama Agnia Putri Wijaya itu terus berjalan entah kemana tujuannya, taman itu sangat luas bahkan seperti tidak berbatas.

Matanya kini tertuju pada gadis yang duduk di ayunan yang bertali di dahan pohon, tali ayunan itu di lilit oleh bunga memberi kesan indah.

Gadis itu menatap Agnia sambil tersenyum manis.

"Hai Agnia" gadis itu melambaikan tangan dengan kaki yang terus mendorong ayunan agar tidak berhenti.

"Lo siapa? Kenal gue dari mana?" tanya Agnia bingung.

"Aku Agnia" ucap gadis itu dengan suara yang lembut.

"Kagak usah ngaku ngaku jadi Agnia anjir!!" pekik Agnia kesal, dia menatap permusuhan gadis di depannya.

"Hehehe... Aku Agnia Queenzi Edward dan kamu Agnia Putri Wijaya kan?" gadis itu tersenyum manis.

"Loh kok lo tau nama gue? Bentar bentar tadi lo bilang Agnia Queenzi Edward? Kok kek pernah dengar?" otak dangkal nya mulai berpikir, kenapa dia mudah pelupa sekali.

"Kamu sekarang di tubuh aku" ucap gadis itu tiba tiba.

"Yeh lu mah kalo mau bercanda jangan sekarang gue lagi berfikir keras nih" Agnia terus berfikir sambil merutuk dalam hati.

Mengapa kau pelupa?!!!, batinnya berteriak.

"Aku serius, kamu lagi ada di tubuh aku, jiwa aku udah meninggal sedangkan tubuhku jiwamu tempati dan tubuhmu sudah tak bernyawa, tenang aja aku gak bisa balik ke tubuh aku lagi kok, tubuh itu udah jadi milik kamu" jelasnya panjang lebar.

"What?!" pekik Agnia.

"Kagak mungkin, di dunia ini mana ada yang kek gitu, mau gue cekek juga lama lama lo ya" sungguh Agnia berkecamuk dan tidak tenang, matanya melotot garang ke arah orang yang mengaku Agnia.

TRANSMIGRASI AGNIA [Revisi]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum