38 || Kedatangan Zara

9 1 0
                                    


HALO GAIS

'Happy reading yahh'
.
.
.
.

Dipta dan Anna telah sampai sejak 10 menit yang lalu, Yang lain masih dalam perjalanan 'katanya' Mereka berdua duduk di meja yg sudah mereka pesan tadi.

"Eh aku ngantuk banget, kamu si ta! ngajak buru-buru padahal tadi masih pagi banget tau" Sembur Anna di tengah keheningan.

"Ya kalo ngantuk tidur lah." Jawab Diota sambil memainkan ponsel miliknya.

"Yakali tidur seenak nya." Balasnya.

Anna punya ide, tapi nanti dia merasa tidak enak takut Dipta risih jika dirinya meminjam bahu nya untuk tidur.

"Emm ta!"

"Apaan"

"Boleh pinjem bahu ga buat-"

"Tidur kan, gue tau kedok lo Anna, tidur tinggal tidur elah."

"Kalo sakit nanti bilang yah." Kata Anna sesambil memejamkan matanya.

Deg deg deg

Jantung Diptak berdetak sangat cepat. Ponsel yang tadi berada telat di tangan nya sudah hilang ntah jatuh dimana. Dia tidak dapat mengendalikan dirinya.

Satu jam berlalu, Clara dan Nayla yang baru tiba di Cafe itu melihat Anna dan Dipta yang telah tertidur pulas, mana mereka tidur tidak tau tempat, ini Cafe mereka berdua sudah di lihat orang daritadi mungkin.

Nayla terpelongo melihat keduanya.

"Aaaa... so sweet deh." Bisiknya.

"Ha?" Clara binggung.

"So sweet darimana yang ada mereka dikira gembel, tidur seenak nya mana di tempat umum"

"Semoga Anna cepet move on deh dari Arga itu, liat sama Dipta emang udah paling bener cocok." Ucap Nayla, yang masih melihat mereka tidur.

"Gak yakin, orang Ann kaya orang goblok kalo suka sama orang." Sambung Clara.

"Kalo yang di taksir modelan Arga, siapa yang ga cape coba? Lebih jelas juga kalo sama Dipta." Jawab Nayla.

Clara mengangguk.

Anna mengerjapkan matanya, melihat pemandangan pertama yaitu teman teman nya yang sudah datang, melihat mereka berdua yang barusan tidur, what?! gila ternyata dipta juga ikutan tidur.

"Enak tidur nya kalian." Ucap Clara melihat mereka berdua sudah bangun.

"Hehe.. sori udah lama?" Tanya Anna basa basi.

"Nyapo ra ndang rabi wae ann" Celetuk japra tiba tiba.

"Matamu."

"Rumangsamu rabi penak po?" Jawab Nayla  ngegas.

"Weh Cokk! aku ki takon mbe Anna ra koe."

Berbeda dengan satu orang  yang sedari tadi hanya fokus memakan makanannya tanpa menghiraukan kedua orang yang asik berdebat itu. Namun kedua matanya diam-diam memperhatikan Anna yang kini sedang berjalan  kembali ke meja mereka setelah membalas pesan dari seseorang.

Inseparabile [On Going]Where stories live. Discover now