30|| Serius

7 1 0
                                    

HAPPY READING KAWAN!!!!!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini sehabis pulang sekolah, Anna telah duduk manis di halaman rumah dengan satu toples kue kering dan segelas susu coklat dingin. Dia menunggu kedatangan Dipta yang 20 menit lalu mengabari akan berkunjung ke rumah Anna untuk meminta makan siang karena di rumah nya pembantu nya sedang izin cuti, mama nya sibuk dengan pekerjaan nya.

Anna menggeleng tidak habis pikir padahal Dipta berasal dari keluarga yang sangat mampu tapi makanan saja kadang-kadang minta kan dirinya bisa gofood sendiri, kemana mana pake crf biru nya dan berpenampilan sederhana bahkan juga dirinya tidak segan-segan untuk memancing ikan di kali dan terkadang mencari belut di sawah bersama teman-temannya.

Ya. walaupun akhirnya dia hanya jadi pengacau dapet kagak, kotor karna lumpur iya, maklum dia pindahan dari Jakarta kota gede yang belum pernah jalan di sawah yang licin. Tapi Anna suka dengan perilaku nya, tidak angkuh sombong karna dia pindahan dari Jakarta.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya orang yang di tunggu datang juga. dan lihat saja penampilannya, dia datang dengan motor crf biru nya, kaos warna hitam dan kolor Spongebob nya. Dipta benar-benar tidak mencerminkan seorang dari keluarga berada, padahal kalo kalian tau rumah nya bahkan tiga kali lipat dari rumah Anna, bahkan rumah nya ada kolam renangnya ya memang hobi dirinya renang, taekwondo dan basket.

Anna berdiri. "Wah dateng juga, mana pake kolor Spongebob lagi."

Sedangkan dipta malah nyengir di atas motornya sambil sibuk merapikan rambutnya. "Makan! makan!" Ujarnya kemudian berjalan menghampiri Anna lalu menyodorkan tangan.

"Gak usah Salim kek apaan aja, Mau ngapain kesini?" Tanya Anna. Setelahnya, dia pura pura lupa padahal Dipta sudah memberi tahu sebelumnya bahwa cowo itu akan numpang makan siang di rumahnya.

Dipta tidak langsung menjawab, cowok itu malah duduk santai di kursi bekas Anna duduk seraya menyeruput susu coklat sisa dan memakan kue kering.

"Minta makan." Sahut Dipta dengan kaki yang dia tumpangkan layaknya boss.

"Anna mendengus kemudian berjalan ke arah pagar yang belum Dipta tutup kembali. Dipta memang tamu gak tau diri.

Dipta berdiri. "Cakep yul." Pujinya seraya mengacak rambut Anna ketika gadis itu kembali.

"Ayo masuk." Ajaknya seraya memasuki rumah terlebih dahulu lalu di ikuti dipta di belakangnya.

"Budhe mana?" Tanya Dipta ketika memasuki rumah yang terasa sepi, budhe adalah sebutan dipta kepada ibu nya Anna. Katanya biar Dipta tau adat Jawa kalo manggil Tante lebih baik kalo ke Hana panggil budhe aja.

"Biasa ke butik." Sahut Anna lalu membawa Dipta ke arah meja makan yang sudah tersaji beberapa lauk pauk yang sudah dimasak Hana tadi.

"Ehh gausah di ambil in berasa istri aja" Ujar Dipta ketika melihat Anna menuangkan nasi setelah keduanya duduk.

Anna mendelik."Geer banget, ini buat aku sendiri"Ujarnya tanpa basa basi.

Dipta menggaruk tekuknya "kirain mau ngambilin" Celetuknya setelah itu mulai meraih psiring baru untuk di isi nasi.

"Dari tadi bahasanya istri-istri Mulu dah."

"Emang Lo gak mau jadi istri gue?"

Anna mengendikkan bahunya, "Ya-yaa nggak lah."

Dipta yang mendengar respon Anna lantas mendengus tidak suka. "Gitu banget jawabannya, kenapa Lo jawab enggak."

"Ya karna aku gak suka sama kamu ta"

"Oke, Gapapa mungkin karna lo belum lupa sama yang sebelumnya gapapa, gue nunggu lo kok naa."

"Maksudnya? ini kamu serius." Tanya Anna.

"Serius."

"Gak usah nunggu ta, kalo gak ada hasilnya percuma kamu nunggu."

"Ya gakpapa, Lo juga kenapa nunggu dia bahkan sampe sekarang juga gak ada hasil nya kan?." Skakmat, Ucapan Dipta membuat Anna diam sejenak, benar yang di bilang Dipta.

"Sstt diem. lagi makan juga bawel banget." Potong Cakra yang baru saja datang ke meja makan.

"Wes mau maem kok ceriwis wae." Ucap Cakra dengan logat Jawa nya seraya mengambil piring kosong untuk di isi nasi.

Mereka bertiga melanjutkan makan siang mereka, setelah makan Cakra akan mengajak dipta untuk bermain PS di kamarnya.

Cakra dan dipta saat ini tengah berada di kamarnya Cakra bermain PS dengan dipta sedangkan Anna gadis itu di kamarnya.
Pikir Dipta, apa dirinya bertanya kepada adik nya Anna yaitu Cakra untuk menceritakan sosok yang Anna suka bertahun tahun ini.

"Cak! gue mau nanya dong." Ujar Dipta tangan nya sambil bermain stik PS.

"Apa bang?" Sahut Cakra dengan mata fokus ke arah televisi.

"Lo tau tentang, orang yang di taksir kakak Lo gak?"

"Owh, mas Arga maksud mu bang." Jawab Cakra.

"Gue gak tau namanya."

"Hooh bang namanya Mas Arga, itu sebenernya sahabat nya kak Anna dari kecil sih bang." Ujar Cakra memulai cerita tentang sosok Arga.

"Terus terus, gue mau denger dong."

"Tak cerita ya, tapi janji jangan Cepu ke kak Anna bisa bisa aku di bogem nanti."

"Iya iya"

"Yo ngono bang, Aku cuma ngerti kalo kak Anna suka sama mas Arga tu dari SMP, katanya, bahkan foto kecil nya mas Arga sama kak Anna di pajang di Lemari foto yang di ruang tamu itu bang sama ibu."

"Ibu, dah anggap mas Arga kaya anak sendiri bang, bahkan mas Arga kalo main kesini tu pas lebaran atau liburan semester gitu."

Mendengar cerita dari adik nya Anna, dipta menjadi tidak yakin kalo bisa dekat lebih dengan Anna, Bagaimana tidak bahkan si Arga itu sudah dekat dengan keluarga nya Anna. yang pasti tau banget tentang Anna sampe ke akar akarnya. Karna mereka dekat sedari kecil.

"Terus kok, si Arga itu bisa kenal sama Anna gimana apa dia dulu tinggal disini?." Tanya Dipta lagi.

"Gak bang, Kak Anna dulu tu tinggal di Jakarta, terus kan tetangga an sama mas Arga itu, nak tapi tugas ayah di pindah ke Jogja makanya kita sekeluarga pindah ke Jogja sampe sekarang ini, jadi kak Anna sama mas Arga ldr deh."

Arga jauh tempat tinggal nya dengan keluarga Anna, tapi mereka bisa sangat akrab, menurut Dipta kali ini saingan dirinya sangat berat.

"BANG BANG ITU MUSUHNYA DI LAWAN!" Teriak Cakra, tapi Dipta malah diam saja tidak membunuh musuh yang di game ps itu.

"Yah kalah." Ucap Cakra, setelah Cakra bilang seperti itu Dipta baru nyadar dengan lamunan yang memikirkan Arga dengan Anna.

"Sorry ya gue gak ngelawan musuh tadi."

"Iya bang gak apa apa, Abang cemburu sama mas Arga?" Tanya Cakra tiba tiba.

"Enggak, ngapain harus cemburu gue cuma temenan sama kakak lo itu." Elak Dipta.

"Gakpapa tau bang aslinya mah, kalo mau ambil kak Anna dari mas Arga gapapa, biar kak Anna gak sedih terus kalo liat mas Arga posting di sosmed tentang pacarnya itu." Jelas Cakra.

"Ngaco Lo, udah lanjut main aja." Ajak Dipta dan Cakra menyetujui nya.

.
.
.
.
.

INSEPARABILE......

BERSAMBUNG.......

Jangan lupa lanjut part selanjutnya yaaaa!!!!!!!!




Inseparabile [On Going]Where stories live. Discover now