29 || Teringat

10 0 0
                                    

.
.

HAPPY READING GAISS
.
.
.
.
.


"Weh Weh, itu si Dipta kayaknya lagi latihan." Tunjuk Clara ke arah kapan. Mereka saat ini tengah berada di koridor lantai tiga hendak ke kantin yang berada di lantai satu.

Anna yang tengah asik mengobrol bersama Nayla di belakang lantas langsung menghentikan jalan nya, Disana terdapat beberapa anak ekskul basket putra yang tengah berlatih. 

"EHHH! itu tu Jihan tuu gelay Deket deket Dipta." Ujar Nayla.

Anna yang hanya melihat Dipta merasa bodoamat. "Biarin lah, temen sekelas nya ini."

"Kok cuek? cemburu ya Haha." Ejek Clara.

"Paan si, gak lah gila kali cemburu sama anak kek begonoh." Sangkal Anna.

"Liat deh, kalo dibilang dipta care, baik, perhatian, gak kaya..." Belum selesai Nayla berbicara tapi omongan nya sudah di potong oleh Anna.

"Arga lagi, kan." Sahut Anna.

"Hehe.. tapi bener, udah move on kan ann?" Tanya Nayla.

Anna mengangkat bahu nya tidak tau dirinya bisa move on atau tidak, walaupun teman temen nya bilang kalo dirinya salah mencintai seseorang. Anna masih memperhatikan Dipta yang kini sudah kembali bermain, dia berfikir apakah tuhan mendatangkan Dipta secara tiba tiba untuk menggantikan Arga.

"Temen ann, inget temen!" Ucap Clara mengingatkan sekali lagi.

Ponsel Anna berdering, tanda ada notif pesan di handphone nya, dirinya melihat jika notif itu dari Arga di baca lah pesan itu Arga mengirimkan sebuah gambar foto anak kecil cewe cowo yang sedang berjalan beriringan sambil berpegangan tangan.

Senyum kecil terukir di bibirnya, Ia kira hanya dirinya saja yang masih teringat momen itu ternyata Arga pun masih menyimpan foto itu.

Segeralah gadis itu membalas pesan dari Arga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi gadis itu tidak terlalu mempedulikan pesan dari Arga karna dia harus move on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi gadis itu tidak terlalu mempedulikan pesan dari Arga karna dia harus move on. Senyum kecil terukir di bibirnya, ketika menyaksikan dipta tengah mendrible bola, terlihat keren. Kulit putih Dipta juga sangat kontras dengan Jersey berwarna biru tua tanpa lengan yang di kenakannya.

"LA LA LA!" Senandung Nayla dengan sangat nyaring sehingga menarik perhatian orang orang yang berada di sekitarnya termasuk dipta yang langsung mencari sumber suara dan dia melihat Anna di lantai tiga, Dipta menyapanya dari lapangan bawah menyengir seraya mengacungkan kedua jarinya.

Tetapi Jihan teman sekelas Dipta yang tadi, malah melirik Anna sinis.

"Dih najis, napa si tu cewe sirik banget." Umpat Clara.

"Udah deh jangan aneh aneh, jadi kantin gak? Tany Anna, kepada kedua teman nya yang sedang sibuk adu argumen.

Tiba saja Nayla terbesit ide di otak nya, untuk menjahili Anna. "DIPTA! KATA ANNA SEMANGAT YA, DIA GAK NGOMONG LANGSUNG KARNA MALU KATANYA!" Teriak  Nayla tanpa memperdulikan Anna yang sedang menatap nya tajam

"Gila ya nay."

Dipta yang mendengar langsung menghentikan pertandingan dan keluar lapangan dia sungguh senang, Walau dia tau Nayla hanya bercanda tapi dia anggap Anna benar benar menyemangati dirinya.

"Pak, udahan dulu saya capek." Ujar Dipta yang setelah duduk di dekat pak Joni yang tengah menggeleng kan kepala.

"Kamu pacaran sama Anna ya?" Tanya pak Joni yang masih tidak habis pikir, bisa bisa nya Anna yang jelas terkenal diem nya bisa pacaran sama dipta yang murid baru tapi pecicilan.

"Gak pak, cuma Deket aja." Jawab Dipta setelah selesai minum.

"Saya setuju lho, walaupun kamu anak nya pecicilan, tapi kamu dapet pendamping kaya Anna itu yang pinter. " Ujar pak Joni.

Tidak lama kemudian orang yang tengah di bahas datang, Ya memang jika ke kantin harus melewati lapangan basket terlebih dahulu. Tapi sebagai cap murid terbaik Anna menghampiri dipta dana pak Joni disana niat nya dirinya hanya ingin menyapa pak Joni.

"Assalamualaikum pak. Gimana kabarnya, sehat?." Tanya Anna serata menyodorkan tangannya hendak bersalaman.

Pak Joni tersenyum lalu membalas salah Anna berserta teman teman nya. "Waalaikumsalam  sehat."

Setelah itu, Anna melanjutkan perjalanan nya menuju kantin sekolah tapi baru beberapa langkah untuk keluar dari lapangan itu, tiba tiba saja Dipta memanggil nya.

"Heh tuyul, mau ke kantin kan Lo? bareng." Panggil Dipta di belakang.

Anna yang setelah itu berhenti, menepis tangan Dipta. lalu dirinya melihat Jeje berjalan di depan nya, supaya menghindari Dipta untuk tidak ke kanti berbarengan dirinya seolah akan mengajak Jeje ke kantin.

Jeje itu adalah cowo yang tampilannya cupu, tapi jangan heran dirinya adalah murid paling pintar di sekolah nya, IQ Anna dengan Jeje, jelas masih pintar Jeje.

"Mau kemana Je!" Panggil Anna. lalu jeje mendekat ke arah panggilan itu.

"Mau ke, kan..tin na" Jawab Jeje sambil menunduk an kepalanya.

"Gak usah malu sama aku, bareng dong ke kantin nya, boleh kan?."

Jeje mangangguk."I-iya bo..leh kok"

Anna tersenyum lebar, rencana nya berhasil dirinya lalu berjalan beriringan di samping Jeje lalu di ikuti dengan Nayla dan Clara.
Sebelum Nayla dan Clara pergi, mereka memberikan support pada Dipta.

"Yang sabar ya dip, di tolak lagi, jangan nyerah kejar terus hehe. "Ucap Nayla sambil menepuk pundak Dipta.

Dipta mengangguk pasrah. "Gini amat gue."





••••••••




Setelah pulang sekolah, Dipta menunggu Anna di depan kelasnya. Kali ini berangkat ataupun pulang sekolah Dipta dan Anna akan selalu bebarengan.

Melihat Anna sudah di depan kelas, Dipta memberikan sambutan hangat kepada Anna."Ayo yul, balik."

"Yang udah ada barengan mah beda ya ga Ra." Sindir Nayla yang berada di samping Anna.

"Yoi" Jawab Clara.

"Paan si, orang balik bareng doang sampe segitunya."

Anna pergi begitu saja, mendahului Nayla, Clara, dan Dipta yang masih terpaku di depan kelas Anna, Dirinya membalikkan badannya. "Jadi pulang ga."

Menerima panggilan dari Anna, Dipta langsung berjalan ke arah Anna berdiri tidak lupa untuk pamitan kepada Nayla dan clara dulu.

"Yaelah Yul, gitu aja baperan."

"Diem deh!"

"Iya iya maap" Sepertinya mood Anna hari ini sedang tidak baik baik saja, makanya dirinya membalas perkataan Dipta sangat sinis.




_Inseparabile _
.
.
.
.
.

Makasiii ya udh pantau ceritanya aku dri awal!!!! JGN LUPA CEK PART SELANJUTNYA YA!!!!


Inseparabile [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang